PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
ditemukan obat yang memulihkannya hingga saat ini. Secara fisiologi HIV
Stimulusnya akan melalui sel astrosit pada cortical dan amigdala pads sistem
Virus HIV pertama kali ditemukan di Amerika Serikat, Haiti dari Afrika pada
tahun 1977-1978. Para ahli menduga virus ini berasal dari simpanse yang
kemudian menular pada manusia. Penularan ini diduga melalui kontak darah
ketika berburu atau mengikuti primata itu. Kemudian, pada tahun 1979, para
kanker, dan lainnya. Para dokter tersebut menyatakan penyakit- penyakit itu tidak
1
ditemukan pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. (Gaby
Wandoyo, 2007) Sejak ditemukan kasus AIDS di Amerika Serikat (AS) pads tahun
1981 hingga saat ini penyakit ini selalu menarik perhatian dunia kedokteran maupun
masyarakat luas. Hal ini disebabkan oleh penyakit baru ini menyebabkan angka
kematian yang tinggi, jumlah penderita yang meningkatkan dalam waktu singkat,
dan sampai sekarang di pelajari, disamping masih banyak yang belum jelas. Sekitar
170.000 sampai 210.000 dari 220 juta penduduk Indonesia mengidap HIV/AIDS.
2,4%, dan cara penularan utamanya adalah melalui hubungan seksual tanpa
menggunakan pelindung.
terlarang melalui jarum suntik dan pasangan intimnya, orang yang berkecimpung
dalam kegiatan prostitusi dan pelanggan mereka, dan pria yang melakukan
hubungan seksual dengan sesama pria. Sejak 30 Juni 2007, 42% dari
kasus AIDS yang dilaporkan ditularkan melalui hubungan heteroseksual dan 53%
2
B. RUMUSAN MASALAH
AIDS ?
C. TUJUAN
AIDS
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HIV/AIDS
karena efek virus ini adalah menurunkan kemampuan sistem kekebalan tubuh.
terdapat didalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti didalam
darah, air mani, atau cairan vagina (Gunung,2002). Sebelum HIV berubah
menjadi AIDS, tidak ada perbedaan antara orang yang menderita HIV dengan
yang normal. Penderita akan terlihat sehat- sehat saja pada kurun waktu kira- kira
5-10 tahun. Walaupun tampak sehat, meraka dapat menularkan HIV kepada
orang lain melalui hubungan seks yang tidak aman, transfusi darah atau
pemakaian jarum suntik secara bergantian (IDU/ Injection Drug User). Virus ini
virus HIV menyerang sel darah putih manusia dan menyebabkan turunnya
AIDS disebabkan virus HIV yang merusak sistem kekebalan tubuh. Itu sebabnya,
4
tubuh menjadi mudah terserang penyakit-penyakit lain yang dapat berakibat fatal,
misalnya infeksi cacing, jamur, protozoa, dan basil. Pada tubuh orang yang sistem
Penderita AIDS juga mudah terkena kanker. Dengan demikian, gejala AIDS
penyakit yang belum dapat disembuhkan dan belum ditemukan obat yang dapat
ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada darah, cairan sperma vagina dan
dan infeksi sindrom yang timbul karena rusaknya system kekebalan tubuh. Selain
itu AIDS juga dapat menimbulkan komplikasi penyakit lainnya, seperti penyakit
paru-paru, saluran pencernaan, saraf dan kejiwaan, tumor ganas (malignan) dan
Kejadian ini berawal pada musim panas di Amerika Serikat tahun 1981,
ketika itu untuk pertama kalinya oleh Centers for Disease Control and Prevention
5
(infeksi paru-paru yang mematikan) yang mengenai 5 orang homosexual di Los
suntik, segera hal itu juga menimpa para penerima transfusi darah.
penyebab proses penularan yang paling sering adalah melalui kontak sexual,
Pada tahun 1983, ditemukan virus HIV pada penderita dan selanjutnya pada tahun
Secara umum penyebab penyakit AIDS hanya dibagi dalam 4 kategori umum,
yaitu :
saling bertukar jarum suntik sangat rentan tertular penyakit ini, karena
penularan HIV AIDS sangat besar presentasenya terjadi karena cairan pada
tubuh penderita yang terkena HIV AIDS berpindah ke tubuh normal (sehat).
6
Berhubungan intim yang tidak sehat dan tidak menggunakan pengaman
hubungan seksual peluang terjadinya sangat besar, karena pada saat terjadi
kontak antara sekresi pada cairan vagina pada alat kelamin. Hubungan
tanpa dilengkapi pelindung (Kondom) dan risiko hubungan seks anal lebih
besar dibanding hubungan seks biasa dan oral seks, meskipun tidak berarti
3) Penyakit Menurun
Seseorang ibu yang terkena AIDS akan dapat menurunkan penyakitnya pada
janin yang dikandungnya, transmisi atau penularan HIV melalui rahim pada
masa parinatal terjadi pada saat minggu terakhir pada kehamilan dan pada saat
kehamilan, tingkat penularan virus ini pada saat kehamilan dan persalinan
yaitu sebesar 25%. Penyakit ini tergolong penyakit yang dapat dirutunkan
oleh sang ibu terhadap anaknya, menyusui juga dapat meningkatkan resiku
dibutuhkan pemeriksaan yang teliti dalam hal transfusi darah pemilihan dan
7
penyakit AIDS, Resiko penularan HIV AIDS di sangat kecil presentasenya di
dalam tranfusi darah lebih terjamin karena proses seleksi yang lebih ketat.
3. Berjabat tangan.
akan menderita AIDS. Walaupun waktu dari penularan hingga berkembang atau
tertular HIV hingga terdiagnosa sebagai AIDS sekitar < 1 tahun hingga 15 tahun
atau lebih. Infeksi HIV pada manusia mempunyai masa inkubasi yang lama (5-10
tahun) dan menyebabkan gejala penyakit yang bervariasi mulai dari tanpa gejala
8
sampai dengan gejala yang berat sehingga menyebabkan kematian. Gejala AIDS
yang umum adalah rasa lelah berkelanjutan, pembengkakan kelenjar getah bening
(Lymphadenotpathy) tidak ada nafsu makan berat badan tubuh lebih 10%
perbulan, demam lebih 38°C keringat. malam yang berlebihan. diare kronis
sekitar 50 % dari orang dewasa yang terinfeksi akan terkena AIDS dalam 10
Dalam proses perkembangan virus Hiv dari infeksi menjadi penyakit Aids di bagi
4 fase yaitu :
1. Fase ini di mulai tepat setelah infeksi, dan berlangsung selama bebrapa
minggu. Fase pertama ini di tandai dengan tidak enak badan seperti flue,
meski pada 20 % penderita mengalami flue yang parah, namun tes HIV yang
di lakukan pada fase ini tidak menunjukkan penederita tidak terinfeksi virus
HIV.
2. Fase kedua ini merupakan fase terpanjang diantaranya fase yang lain , bahkan
dapat berlangsung 10 tahun . Pada fase ini gejala pada penderita hampir tidak
terlihat , padahal pada fase inilah virus sedang berkembang . Secara perlahan
virus Hiv ini menghancurkan sel sel Cd-4 yang berjumlah banyak untuk
melawan penyakit , dengan sedikitnya sel sel Cd-4 yang penderita miliki,
mengganti sel Cd-4 yang rusak sebanyak mungkin namun tetap saja sel Cd-4
akan kalah dengan perkembangan viru Hiv yang berkembangan sangat cepat.
9
3. Fase yang ketiga adalah ketika sel Cd-4 dalam tubuh penderita sudah di
kuasai oleh virus Hiv ini , ketika sistem kekebalan tubuh sudah gagal penyakit
penyakit akan mudah masuk kedalam tubuh penderita dan ironisnya penyakit
Pada awalnya terjadi gejala gejala ringan seperti lelah, diare, infeksi jamur,
demam, berikatan pada malam hari, berat badan terus menurun. Tetapi
seiring dengan melehmahnya sistem kekebalan tubuh, gejala gejala ini akan
parah.
4. Pada fase ini , ketika gejala gejala penyakit Tuberclosis, kanker akan menjadi
Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus ini pertama kali di isolasi oleh
Montagnier dan kawan– kaa i Prancis pada tahun 1983 dengan nama
Serikat pada Tahun 1984 mengisolasi (HIV) III. Kemudian atas ksepakatan
yang asli merupakan partikel yang inert, tidak apat berkembang atau Melukai
sampai ia masuk ke sel target. Sel target virus ini terutama sel Lymfosit
10
Didalam sel Lymfosit T, virus dapat berkembang dan seperti retrovirus yang
lain, dapat tetap Hidup lama dalam sel dengan keadaan in aktif. Walaupun
demikian virus dalam tubuh Pengidap HIV selalu dianggap infectious yang
setiap saat dapat aktif dan dapat Ditularkan selama hidup penderita tersebut.
Secara mortologis HIV terdiri atas 2 bagian besar yaitu bagian inti (core) dan
Bagian selubung (envelop). Bagian inti berbentuk silindris tersusun atas dua
jenis prosein. Bagian selubung terdiri atas lipid dan glikoprotein (gp 41 dan
Karena bagian luar virus (lemak) tidak tahan panas, bahan kimia, maka HIV
sinar matahari dan mudah dimatikan Dengan berbagai disinfektan seperti eter
terhadap radiasi dan sinar ultraviolet. Virus HIV hidup dalam darah, savila,
sem en, air mata dan mudah mati diluar Tubuh. HIV dapat juga ditemukan
kerentanan wanita pada infeksi hiv : Wanita lebih rentan terhadap penularan
11
menyebabkan mudahnya terjadi infeksi khronik tanpa diketahui oleh ybs.
(lapisan dalam) alat reproduksi wanita juga sangat halus dan mudah
2) paling luas pada masa remaja dan dewasa muda, karena maraknya
pergaulan bebas.
4) TKI/TKW
manusia sehingga dia rentan terhadap penyakit atau kondisi lingkungan yang
berubah sehingga agent dapat berkembang biak dengan pesat pada lingkungan
12
dengan lingkungan orang-orang yang terjangkit HIV akan beresiko lebih
Sejak tahun 1987 hingga bulan Juni 2013, dilaporkan dalam Laporan
sebanyak 108.600 orang terinfeksi HIV dan 43.667 sudah pada tahap AIDS yang
tersebar di 348 (70%) dari 497 kabupaten/kota di seluruh provinsi Indonesia. Dari
jumlah tersebut, 55,4% di antaranya adalah pria dan 28,8% wanita. Kasus HIV
AIDS tertinggitercatat di Papua sebanyak 7.795 orang. Dari seluruh kasus yang
(20%), diikuti penularan melalui perinatal (3%) dan homoseksual (3%). Dari
seluruh kasus, kurang lebih 80% risiko penularan HIV dan AIDS di Indonesia
Tertular HIV Tahun 2012 Kemenkes, sebanyak 6.7 juta laki-laki membeli seks (2-
20% dari laki-laki dewasa). Dengan tingginya angka penularan HIV melalui
13
komponen, yaitu: (1) Peningkatan Peran Positif Pemangku Kepentingan: dimana
educator); (3) Manajemen Pasokan Kondom dan Pelicin: dalam hal ini, KPAN
jumlah kasus baru HIV positif pada tahun 2013 dan 2014 kembali mengalami
14
JUMLAH KASUS BARU HIV POSITIF
SAMPAI TAHUN 2014
1. Upaya Promotif
perilaku individu untuk tidak terpapar pada rantai penularan HIV/ AIDS,
antara lain melalui kontak seksual dan kontak jarum suntik. Bentuk
15
2) Promosi Perilaku Seksual Aman (Promoting Safer Sexual Behavior).
Napza.
5) Menggunakan alat suntik yang aman (Promoting and Safer Drug Injection
Behavior).
2. Upaya Preventif
Upaya pencegahan penyakit ini merupakan cara yang terbaik untuk menekan
yang berisiko. Konseling sangat mutlak diperlukan pada saat seseorang mulai
hidupnya.
3. Upaya Kuratif
Dengan HIV/AIDS). Pada saat ini terapi HIV/AID yang dilakukan adalah
16
dengan beberapa jenis obat yang lain. Upaya kuratif dapat dilakukan dengan
sekerjanya
2. Anak-anak, remaja, dan orang dewasa dengan HIV yang hidup atau terkena
dampak HIV mempunyai hak sama dengan orang lain terhadap pendidikan,
Mereka juga harus memiliki akses dan perlakuan yang adil dan setara dalam
sistem hukum.
3. Memastikan agar semua anak dan kaum muda mengerti risiko HIV dan tahu
bahwa mereka tidak akan tertular melalui hubungan sosial biasa dengan
ODHA.
4. Anak-anak dan kaum muda perlu diberi informasi bahwa HIV belum dapat
disembuhkan dan belum ada vaksinnya, tetapi ODHA dapat hidup sehat dan
17
mencegah penularan HIV dan bagaimana melindungi diri dan orang-orang
terdekat.
6. Bicara dan mendengar pendapat kaum muda sangat penting untuk memahami
dewasa membicarakan isu-isu seks dengan anak-anak dan remaja. Salah satu
cara memulai diskusi dengan anak usia sekolah adalah bertanya kepada
mereka apa yang sudah mereka ketahui tentang HIV dan AIDS. Jika ada
anak dan keluarga yang diketahui hidup dengan HIV atau terkena dampak
HIV.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
karena efek virus ini adalah menurunkan kemampuan sistem kekebalan tubuh. Dan
kekurangan, dan syndrome berarti kumpulan gejala. AIDS disebabkan virus HIV
yang merusak sistem kekebalan tubuh. Itu sebabnya, tubuh menjadi mudah
cacing, jamur, protozoa, dan basil. Pada tubuh orang yang sistem kekebalan
B. SARAN
1. Bagi penulis agar dapat menjadi bahan dasar pengetahuan mengenai materi
penyakit hiv/aids
19
DAFTAR PUSTAKA
20