Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Virus Zika merupakan salah satu jenis arbovirus dari genus Flavivirus.
Virus ini memiliki hubungan philogenetik yang sangat erat dengan arbovirus
lainnya seperti dengue,demam kuning, japanes enchepalitis, dan west nile virus.
Virus ini pertama kali teridentifikasi pada tahun 1947 yang ditemukan pada air
liur monyet pada sebuah studi demam kuning. Virus ini diketahui pertama kali
mmenginfeksi manusia pada tahun 1952 di Uganda dan Tanzania. Kejadian luar
biasa (KLB) pertama kali dilaporkan pada tahun 2007 di wilayah pasifik (Yap).
Kemudian dilaporkan beberapa kali KLBdi wilayah Asia, Afrika, Regional
western pacific, dan yang paling akhir terjadi di Amerika.
Penyakit virus Zika umumnya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
yang juga merupakan vektor penular penyakit arbovirus lainnya termasuk demam
berdarah dengue. Pada sejumlah kecil kasus ditemukan bukti penularan melalui
hubungan seksual dan vertikal (dari ibu ke anak), demikian juga dengan penularan
melalui transfusi darah. Kasus dengan penularan melalui air susu ibu sampai saat
ini belum ditemukan, namun demikian hal tersebut mungkin terjadi pada ibu yang
terinfeksi selama periode peripartum
Gejala dari penyakit ini serupa dengan penyakit arbovirus lainnya
biasanya muncul setelah 3-12 hari masa inkubasi. Gejala tersebut diantaranya
ruam, demam, konungtivitis, myalgia, arthralgia, lemah, dan sakit kepala. Gejala
tersebut biasanya berlangsung selama 4-7 hari.
Selama KLB yang terjadi di French Polynesia pada tahun 2013-2014
terjadi peningkatan kasus Guillain Bare Syndrome (GBS) dan gangguan

neurologis lainnya yang diketahui berhubungan dengan infeksi Zika. Selain itu
pada KLB yang saat ini terjadi di Amerika juga ditemukan adanya hubungan virus
Zika dengan beberapa kejadian gangguan neurologis..
Setelah diketahui terdapat hubungan antara peningkatan infeksi virus Zika
dengan kejadian mikrosefalus pada bayi baru lahir dan gangguan neurologis lain
serta tingginya potensi penyebaran maka pada 1 Februari 2016 WHO menetapkan
Zika sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Public
Health Emergency of International Concern/PHEIC). Artinya masalah Zika
menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang memerlukan kerjasama
internasional.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Virus Zika ?
2. Bagaimana gambaran epidemiologi kasus Virus Zika ?
3. Apa saja gejala dan Tanda Infeksi Virus Zika ?
4. Apa penyebab Virus Zika ?
5. Bagaimana sumber dan cara penularan Virus Zika ?
6. Apa saja faktor risiko Virus Zika ?
7. Bagaimana cara penanganan atau pemberantasan Virus Zika ?
8. Apa metode baru dalam penanganan atau pemberantasan Virus Zika ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Virus Zika
2. Untuk mengetahui gambaran epidemiologi kasus Virus Zika
3. Untuk mengetahui gejala virus zika
4. Untuk mengetahui apa penyebab Virus Zika
5. Untuk mengetahui sumber dan cara penularan Virus Zika
6. Untuk mengetahui apa saja faktor risiko Virus Zika
7. Untuk mengetahui cara penanganan atau pemberantasan Virus Zika
8. Untuk mengetahui metode baru dalam penanganan atau pemberantasan Virus
Zika

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Virus Zika
Virus Zika adalah flavivirus yang berhubungan dengan dengue, yellow
fever virus, Japanese encephalitis virus, dan West Nile virus. Klasifikasi
sistematis, ZIKV termasuk dalam grup IV ((+)ssRNA), famili Flaviviridae, genus
Flavivirus, spesies Zika virus. Virus ini berbentuk icosahedral, memiliki
selubung, ukuran diameternya sekitar 18-45 nm. Genomenya positif strand RNA
tertutup kapsid dan dikelilingi oleh membran. Pada RNA terdapat 10.794
nukleotida yang mengkode 3.419 asam amino. Virus dapat diinaktivasikan dengan
ether, sodium dexoxycholate, dan klorofom (Muhammad adytia 2016).
Virus zika adalah flavirus, termasuk dalam marga Flaviviridae. Virus zika
ditemukan dari nyamuk Aedes africanus, Aedes luteocephalus, Aedes hensili dan
Aedes aegypti.
B. Epidemiologi Virus Zika
Sebelum tahun 2015, wabah virus Zika terjadi di wilayah Afrika, Asia
Tenggara, dan Kepulauan Pasifik. Pada bulan Mei 2015, Organisasi Kesehatan
Pan Amerika (PAHO) mengeluarkan peringatan mengenai infeksi virus Zika
pertama dikonfirmasi di Brasil. Saat ini, wabah terjadi di banyak negara. Virus
Zika akan terus menyebar dan akan sulit untuk menentukan bagaimana dan di
mana virus akan menyebar dari waktu ke waktu

Epidemiologi penyebaran virus zika di tinjau dari,Person/Orang,


Place/Tempat, dan Time/Waktu
a) Person/Orang

Organisasi

Kesehatan

Dunia

(WHO),

Kamis

(28/1/2016),

memperingatkan penyebaran virus Zika semakin tidak terkendali di Amerika


dan Karibia. Penyakit yang bisa menyebabkan cacat lahir ini berpotensi
menjangkiti 3-4 juta orang di kawasan tahun ini. Peringatan WHO yang
disampaikan di Geneva, Swiss, itu berkaitan dengan semakin meledaknya
penyebaran virus Zika di Amerika dan Karibia. Brasil merupakan negara yang
paling parah terkena wabah ini.
Sejak Oktober lalu, Brasil telah melaporkan 4.180 kasus terduga
mikrosefali, kondisi yang dihubungkan ke infeksi virus Zika di mana bayi
lahir dengan kepala yang kecil abnormal dan otak yang tidak berkembang
dengan baik. Virus diduga kuat merusak pertumbuhan otak. Secara
keseluruhan, virus Zika telah menjangkiti sekitar 17.000 orang dengan 1.090
kasus di antaranya wanita hamil. Setidaknya sudah 68 bayi tewas.
b) Place/Tempat
Penyebaran virus Zika tidak hanya dalam wilayah di satu negara
melainkan lintas negara.

Negara yang diberi status Kejadian Luar Biasa

(KLB) Zika adalah Brazil, Cape Verde, Colombia, El Savador, Honduras,


Martinique, Panama, dan Suriname. Sedangkan negara berstatus transmisi
aktif, antara lain Barbados, Bolivia, The Dominican Republic, Ecuador, Fiji,
French Guiana, Guadalope, Guatemala, Guyana, Haiti, Mexico, New
Caledonia, Nicaragua, Paraguay, Puerto Riko, Saint Martin, Samoa, Tonga,
Thailand, US Virgin Island, dan Venezuela.
c) Time/Waktu
Virus zika sendiri diketahui mulai menjangkit serta menginfeksi tubuh
manusia di tahun 1950 terutama di daerah Afrika serta Asia yang merupakan

kawasan khatulistiwa, sedangkan infeksi virus ini banyak terjadi pada tahun
1968 tepatnya di daerah Nigeria.
Zika kemudian diketahui mulai menyebar ke daerah timur pada tahun
2014 melintasi samudera pasifik menuju polinesia Perancis. Tahun 2015, zika
mulai menyebar hingga pulau paskah hingga amerika tengah, Karibia, hingga
Amerika selatan. Seiring dengan perkembangannya, virus zika berkembang
dan menyebar serta menginfeksi ke dalam tubuh manusia hingga lebih dari 20
negara yang berada di benua Amerika khususnya pada daerah-daerah tropis.
Mengingat Indonesia merupakan wilayah tropis dan endemis DBD tiap
tahunnya. Hingga kini, Lembaga Eijkman mencatat ada lima kasus Virus Zika
di Indonesia, yaitu: Tahun 1981 dilaporkan ada satu pasien di Rumah Sakit
Tegalyoso Klaten, Tahun 1983 dilaporkan ada enam dari 71 sampel di
Lombok NTB, Tahun 2013 dilaporkan ada seorang turis perempuan dari
Australia positif terinfeksi virus Zika setelah sembilan hari tinggal di Jakarta,
Tahun 2015 dilaporkan ada seorang turis dari Australia terinfeksi virus Zika
setelah digigit monyet di Bali, dan Tahun 2015-2016 Lembaga Eijkman
melaporkan seorang pasien di Provinsi Jambi positif terinfeksi virus Zika.
Pemeriksaan ini diawali dengan tingginya kasus penyakit DBD di Jambi
sehingga dilakukan pemeriksaan terhadap 103 sampel darah pasien DBD pada
salah satu rumah sakit swasta di Jambi.
C. Gejala dan Tanda Infeksi Virus Zika
Masa Inkubasi virus Zika belum diketahui,tetapi jika mirip dengan
flavirous lainnya maka masa inkubasi kurang dari 1 minggu.Viremia terdeteksi
setelah gejala terlihat,tetapi tidak setelahnya. Diantara donor darah dari Perancis
yang dinyatakan positif virus zika, 11 (26%) mengalami konjungtivis,

ruam,arthalargia (nyeri sendi) atau kombinasi dari gejala ini mulai dari 3 sampai
10 hari setelah menjadi pendonor.hasil Serosurvey dari kepulauan Yap,
Miicronesia menunjukkan bahwa 19 % dari orang yang terinfeksi mengalami
gejala yang disebabkan oleh virus zika.
Gejala umum berupa ruam makulapopular (ruam merah berupa benjolan
kecil) 90 % dari pasien, demam (65 %), arthritis atau arthralgia (65%),
peradangan konjuntiva (55%), mialgia (48%), sakit kepala (45%). Retro-orbital
nyeri (3(%), edema (19%), dan muntah (10%). Selama wabah di Yap tidak ada
pasien yang dirawat di rumah sakit.Gejala umum penyakit ini mengalami
kesamaan yang sama seperti yang terjadi pada ibu hamil dengan infeksi zika di
Brasil.Pada kondisi yang baik penyakit ini dapat pulih dalam tempo 7-12 hari

Zika virus biasanya berada dalam darah orang yang terinfeksi selama 1
minggu, tetapi dapat ditemukan lebih dari 1 minggu pada orang lain.
D. Penyebab/Etiologi Virus Zika
Virus Zika pertama kali ditemukan pada tubuh monyet resus di Hutan
Zika, Uganda pada tahun 1947 dan pada tahun 1952 ditemukan pada tubuh
manusia. Virus Zika merupakan spesies virus dari familia flaviviridae genus
flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang juga dikenal sebagai
vektor DBD dan Chikungunya. Nyamuk tersebut hidup di genangan air bersih di
wilayah tropis pada saat pergantian musim hujan dari musim kemarau.
Kedua nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus telah terlibat dalam wabah
besar virus Zika. Ae. aegypti terbatas pada daerah tropis dan sub-tropis, sedangkan
Ae. albopictus dapat ditemukan di daerah tropis, sub-tropis dan temperate. Ae.
albopictus telah menyebar dari Asia dan menetap di daerah Pasifik Selatan,
Afrika, Eropa dan Amerika dalam beberapa dekade terakhir. Di Pasifik Selatan,
Ae. hensilli terlibat dalam penyebaran virus Zika di Pulau Yap pada tahun 2007,
sementara Ae. polynesiensis diduga menyebarkan virus Zika di Polinesia Perancis
pada tahun 2013. Tak satu pun dari spesies endemik ini telah diakui sebagai vektor
virus Zika sebelumnya, yang menunjukkan bahwa penyakit ini muncul menyebar
ke negara-negara yang sebelumnya tidak terpengaruh, ada potensi untuk spesies
Aedes endemik lainnya berperan dalam transmisi. (Syahidah Amaniyya
Ramadhan, 2016 ).

E. Sumber dan cara penularan Virus Zika


Infeksi virus Zika terjadi melalui perantara gigitan nyamuk Aedes,
terutama spesies Aedes aegypti. Penyakit yang disebabkannya dinamakan sebagai
Zika, penyakit Zika (Zika disease) ataupun demam Zika (Zika fever).
Virus zika dapat ditularkan melalui beberapa cara, antara lain:
a. Melalui gigitan nyamuk
Virus Zika ditularkan kepada manusia terutama melalui gigitan nyamuk
Aedes (A. aegypti dan A. albopictus) yang terinfeksi. Ini adalah nyamuk yang
sama yang menyebarkan virus dengue dan chikungunya. Nyamuk ini biasanya
bertelur di tempat genangan air seperti ember, mangkuk, piring hewan, pot
bunga dan vas. Nyamuk yang menyebarkan chikungunya, demam berdarah,
dan Zika lebih agresif menggigit di siang hari, namun mereka juga bisa
menggigit di malam hari.6 Nyamuk menjadi terinfeksi ketika mereka menggigit
seseorang yang sudah terinfeksi virus. Nyamuk yang terinfeksi tersebut lalu
menggigit orang yang belum terinfeksi virus zika sehingga menyebarkan virus
Zika ke orang tersebut.
b. Ibu hamil ke janin
Seorang ibu yang sudah terinfeksi virus Zika dalam waktu yang dekat
dengan persalinan dapat menularkan virus ke bayinya saat persalinan, tetapi ini
jarang terjadi. Seorang ibu bisa menularkan virus Zika ke janinnya selama
kehamilan (masih dilakukan penelitian bagaimana Zika mempengaruhi
kehamilan) Sampai saat ini, belum ada laporan dari bayi mendapatkan virus
Zika melalui menyusui. Karena manfaat dari menyusui, ibu dianjurkan untuk
menyusui bahkan di daerah di mana virus Zika ditemukan.
c. Melalui transfuse darah yang terinfeksi atau kontak seksual
Penularan melalui hubungan seksual dicurigai sebagai penyebar virus
Zika di negara nontropis yang tidak terdapat populasi nyamuk Aedes aegypti.

Di Texas Amerika Serikat dilaporkan penularan Zika pada satu orang melalui
hubungan seksual dengan penderita Zika yang baru kembali dari Venezuela.
Virus terdeteksi di cairan sperma setelah virus tidak lagi terdeteksi dalam
darahnya.
F. Faktor resiko
Ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko untuk terkena virus zika :
1. Person/orang
Infeksi virus Zika pada ibu hamil kini menjadi perhatian khusus. Hal ini
disebabkan karena ditemukannya peningkatkan kasus kelainan bawaan berupa
mikrosefali pada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus zika saat hamil.
Mikrosefali adalah kelainan bawaan di mana bayi lahir dengan ukuran kepala
yang lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh kelainan perkembangan otak sejak
dalam kandungan. Sebelum virus zika, penyebab mikrosefali pada umumnya
adalah down syndrome, paparan obat, alkohol, dan infeksi rubella (campak
jerman) selama kehamilan.
2. Tempat
Mereka yang melakukan travel ke negara negara yang berpotensi
menularkan virus zika seperti Singapura,Tailand,dan Malaysia. WHO
menunjukkan bahwa penularan dilaporkan di kawasan yang luas di Amerika
Latin, termasuk Brasil, Paraguai, Kolombia, Republik Dominika, Barbados,
Meksiko dan El Salvador
3. Lingkungan/Pemukiman
Lingkungan yang kotor dan memungkinkan untuk berkembang biaknya
Nyamuk Aedes aegypty dapat meningkatkan risiko yang jauh lebih besar
untuk terserang Virus Zika..
G. Penanganan/pemberantasan Virus Zika
Pengendalian vektor nyamuk penular

penyakit

sesuai

Peraturan

Pemerintah Nomor 66 tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan dan Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 374 tahun 2010 dilakukan dengan cara fisik, biologi
terlebih dahulu, kimia dan terpadu. Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) dengan cara 3M Plus adalah cara yang paling efektif dan efisien, yaitu:
1) Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat
penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air
minum, penampung air di lemari es dan dispenser, dan lain-lain
2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti
drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan
3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki
potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes
Beberapa hal dalam PSN 3M Plus yang perlu dilakukan yaitu :
1) Menaburkan atau meneteskan larvasida pada tempat penampungan air yang
2)
3)
4)
5)
6)
7)

sulit dibersihkan;
Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk
Menggunakan kelambu saat tidur;
Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk
Menanam tanaman pengusir nyamuk,
Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah;
Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa

menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.


Adapun cara yang lain adalah :
a) Memastikan tempat yang Anda tinggali memiliki pendingin ruangan atau
setidaknya memiliki tirai pintu dan jendela yang dapat mencegah nyamuk
masuk ke ruangan.
b) Gunakan kelambu pada tempat tidur jika area yang Anda kunjungitidak
memiliki hal di atas.
c) Gunakan baju dan celana berlengan panjang
d) Gunakan bahan penolak serangga yang terdaftar pada badan perlindungan
lingkungan atau environmental protection agency (EPA), sesuai dengan
instruksi yang tertera pada kemasan. Instruksi yang terlampir akan memberikan

10

informasi

mengenai

pengaplikasian

ulang,

area

pengaplikasian

yang

diperbolehkan, waktu dan durasi pengaplikasian.


e) Bayi yang berusia di bawah dua bulan tidak diperkenankan menggunakan
bahan penolak serangga ini sehingga Anda harus memastikan agar pakaian bayi
dapat melindunginya dari gigitan nyamuk.
f) Gunakan juga kelambu pada tempat tidur bayi, kereta dorong bayi, dan
gendongan atau alat pengangkut bayi lainnya.
g) Perhatikan area tubuh anak yang berusia lebih dewasa saat mengaplikasikan
bahan penolak serangga. Hindari area tubuh yang terluka atau sedang
mengalami iritasi, area mata, mulut, dan tangan.
h) Pilihlah perawatan, pencucian, atau pemakaian pakaian serta peralatan yang
menggunakan bahan dengan kandungan permethrin. Pelajari informasi produk
dan instruksi penggunaan mengenai perlindungan yang diberikan. Hindari
menggunakan produk ini pada kulit.
i) Pelajari juga informasi mengenai daerah yang akan Anda kunjungi seperti
fasilitas kesehatan dan area luar ruangan terbuka sebelum waktu keberangkatan
tiba, khususnya area yang terjangkit virus Zika.
j) Lakukan tes virus Zika sekembalinya Anda, khususnya perempuan hamil, dari
daerah penyebaran virus Zika.
H. Methode baru penanganan Virus Zika
a. Methode yang dilakukan ditingkat International
Center Disease Control (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan travel
consideration (TC) terkait virus zika untuk 11 negara di Asia Tenggara pada 29
September 2016. Kesebelas negara tersebut adalah Brunei Darussalam,
Myanmar, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Maldives, Filipina, Thailand,
Timor Leste, dan Vietnam. Travel consideration ditujukan kepada wanita hamil
di AS untuk mempertimbangkan menunda perjalanan yang tidak penting ke

11

negara yang termasuk dalam TC DCD. Rekomendasi ini dipicu oleh risiko
terkena virus zika yang berpotensi memicu kelainan kelahiran pada bayi.
Sebulan sebelumnya, yaitu 30 Agustus 2016, CDC AS mengeluarkan
travel notice level 2 (alert) terkait zika di Singapura. Pemerintah AS
mengingatkan warganya untuk tidak bepergian ke sana karena adanya
peningkatan risiko terhadap penularan zika dan populasi berisiko tinggi di
Singapura.
b. Methode yang dilakukan ditingkat National
a) Strategi Kementerian Kesehatan dalam mencegah virus Zika masuk ke
Indonesia, salah satu caranya dengan membagikan kartu deteksi Health
Alert Card (HAC) kepada masyarakat. Kartu ini dibagikan kepada
masyarakat yang baru tiba di Indonesia melalui Bandara dan Pelabuhan
setelah melakukan perjalanan dari negara terjangkit.Di dalam Health Alert
Card terdapat informasi yang menyebutkan apabila dalam kurun waktu
sampai dengan 10 hari sejak kunjungan menunjukan tanda atau gejala,
seperti demam, nyeri persendian, atau terdapat ruam/bercak pada kulit,
diharapkan segera melaporkan ke fasilitas kesehatan yang ada, seperti
rumah sakit atau Puskesmas.
b) Pemasangan Lavitrap
Nyamuk rumah mampu bertahan hidup selama 14 hari pada suhu 20
derajat Celcius dan 10 hari pada suhu 25 derajat Celcius. Nyamuk ini
mampu terbang sejauh 0,3 km hingga 2,5 km. Aedes aegypti bertelur pada
akhir musim hujan, telur diletakan pada air bersih seperti bak kamar mandi,
botol botol dan kaleng kaleng bekas. Prinsip utama dalam pengendalian
nyamuk adalah bagaimana memutuskan mata rantai atau siklus kehidupan
nyamuk.
12

Lavitrap atau perangkap larva adalah perindukan nyamuk buatan yang


berfungsi menjadi tempat nyamuk Aedes bertelur. Setelah telur berkembang
menjadi larva, kemudian larva bergerak ke dasar dan terperangkap d bawah
kasa sehingga larva tersebut tidak berkembang menjadi nyamuk dewasa,
kalaupun menjadi nyamuk tidak akan bisa terbang lagi sehingga mati
dengan sendirinya. Pemasangan Lavitrap ini merupakan salah satu cara
memutus mata rantai kehidupan nyamuk.

13

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan analisis terkait dengan current issue Virus Zika ini,
kami berkesimpulan bahwa virus zika memang merupakan masalah yang urgent
dan baru di dunia kesehatan, hal ini berdasarkan pula pendapat Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan virus Zika sebagai darurat kesehatan
masyarakat dunia. Akibat virus Zika, ribuan bayi telah lahir dengan kondisi otak
yang belum berkembang sepenuhnya. Di sejumlah kawasan, status darurat
nasional telah diberlakukan untuk mengatasi penyebaran virus Zika. Kebijakan ini
tidak berlebihan mengingat sejumlah dokter menilai virus Zika kini sedang
berkembang menjadi wabah. Untuk itu, para dokter mengimbau kaum perempuan
di negara-negara yang terpapar Zika untuk menunda kehamilan. Namun, ada
begitu banyak tentang virus Zika yang belum diketahui khalayak awam.
Menurut kelompok kami Virus zika termasuk isu yang baru karena
merujuk kepada syarat dikatakannya suatu isu yang baru adalah Masalah atau
berita yang sedang hangat dibicarakan, mempunyai nilai Kekhalayakan, memiliki
nilai problematic, berita atau peristiwa yang benar benar terjadi atau akan
terjadi.
B. SARAN
Saran dari kelompok kami adalah setiap individu sebaiknya mengerti dan
memahami bahaya dari penyakit virus zika, sehingga setiap individu bisa lebih
merasa khawatir dan mampu menjaga diri dan lingkungannya dari kemungkinan
terserangnya virus zika. Oleh karenanya itu langkah awal dan paling dasar adalah
perlunya digalakkan gerakan 3M Plus disetiap wilayah wilayah yang mempunyai

14

potensi besar terserang virus zika ini. Dan teruntuk bagi wanita hamil agar
mengurangi dan membatasi untuk melakukang perjalanan ke daerah daerah yang
statusnya sudah endemik.

15

DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes,2016. Cegah Zika dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.//http cegahzika-dengan-gerakan-1-rumah-1-jumantik.html.di akses pada tanggal 15
november 2016.
Adytia,2016.Infeksi virus zika.http//76-255-1-PB.Pdf.di akses pada tanggal 15
november 2016
Yuningsih R. MEWASPADAI ANCAMAN VIRUS ZIKA DI INDONESIA
[Internet]. 1st ed. Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI;
2016].Available.http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info_singkat/Info
%20Singkat-VIII-3-I-P3DI-Februari-2016-82.pdf.di akses pada tanggal 15
november 2016.
Kemenkes,2016. CDC Amerika Keluarkan Travel Consideration terkait Zika.
http//.cdc-amerika-keluarkan-travel-consideration-terkait-zika.html.di akses
pada tanggal 15 november 2016.
Kemenkes,2016. Cegah Zika dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.. http//.cegahzika-dengan-gerakan-1-rumah-1-jumantik.htmldi akses pada tanggal 15
november 2016.
Kemenkes,2016 Cegah Zika: Healh Alert Card Lebih Diutamakan Dibanding
ThermalScanner..http//.cegah-zika-healh-alert-card-lebih-diutamakandibanding-thermal-scanner.html.di akses pada tanggal 15 november 2016.

16

Anda mungkin juga menyukai