Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua umumnya dan pada saya khususnya sehingga dapat menyelesaikan tugas
makalah ini.

Tugas ini dapat terlaksana karena adanya dukungan baik material maupun spiritual
dari semua pihak yang telah membantu kelancaran tugas ini. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu menyelesaikan
tugas ini.

Besar harapan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk dijadikan
pertimbangan dan koreksi selanjutnya. Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini terdapat kesalahan ataupun kerancuan baik dalam bahasa ataupun tulisan. Kami
juga menerima kritik dan saran dari pembaca yang nantinya akan berguna bagi kami. Terima
Kasih.

Ponorogo, Oktober 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................


KATA PENGANTAR .................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................
B. Rumusan Makalah ...................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................
D. Manfaat ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................
A. Anatomi kardiovaskuler ..........................................................................
1. Ukuran dan letak
2. Batas-Batas jantung
3. Lapisan dinding jantung
4. Ruang jantung
5. Katup jantung
6. Curah jantung
B. Fisiologi sistem kardiovaskuler ...............................................................
1 Aktifitas listrik jantung
2 Sistem konduksi jantung
3 Siklus jantung
4 Sistem peredaran darah
5 Suara jantung
BAB III
A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Saran ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

2
BAB 1
LATARBELAKANG
A. Latar Belakang

Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler bertugas
mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah mengandung oksigen dan nutrisi yang
diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme. Sistem kardiovaskuler juga membawa sisa
metabolisme untuk dibuang melalui organ-organ eksresi.
Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas :
jantung,pembuluh darah dan darah.Jantung merupakan salah satu organ tubuh manusia yang
sangat penting karena mempunyai fungsi sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia
yaitu memompa darah ke jaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil mengangkut
karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.
Jantung berfungsi memompa darah untuk menyediakan oksigen,nutrien dan hormone ke
seluruh tubuh serta mengangkut sisa metabolisme ke seluruh tubuh seperti
karbondioksida,asam urat dan ureum. Untuk menjalankan fungsinya sebagai pompa,jantung
dapat berkontraksi dan berlelaksasi. Proses kontraksi dan relaksasi jantung dikenal sebagai
denyut jantung. Pada saat berdenyut,setiap ruang jantung mengendur dan terisi
darah,selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa dalam keluar dari jantung.
Sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari
jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung . Dan darah
sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi. Sedangkan
sistem saluran limfe berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah. Darah meninggalkan
jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui vena. Sebagian cairan yang meninggalkan
sirkulasi dikembalikan melalui saluran limfe, yang merembes dalam ruang-ruang jaringan.
Sistem kardiovaskuler sangat memegang peranan penting bagi tubuh manusia, makadari itu
kita perlu mengetahui bagian-bagian serta manfaat dari sistem kardiovaskuler.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana anatomi pada sistem kardiovaskuler ?


2. Bagaimana Fisiologi pada sistem kardiovaskuler ?

3
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja anatomi dari sistem kardiovaskuler.


2. Untuk mengetahui apa saja fisiologi sistme kardiovaskuler.

4
BAB III
PEMBAHASAN

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas
suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut,
lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi
memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

A. ANATOMI KARDIOVASKULER
Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di rongga
dada dibawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum. Ukuran jantung lebih
kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram Jantung
normal terdiri dari empat ruang, 2 ruang jantung atas dinamakan atrium dan 2 ruang jantung
di bawahnya dinamakan ventrikel, yang berfungsi sebagai pompa. Dinding yang
memisahkan kedua atrium dan ventrikel menjadi bagian kanan dan kiri dinamakan septum.

5
1. Ukuran dan letak

Pada tahap awal perkembangannya, jantung merupakan tuba lurus. Antara minggu
ke 2 dan ke 10 kehamilan jantung mengalami serangkaian perubahan menjadi organ yang
mempunyai 4 ruangan. Jantung mulai berdenyut pada minggu ke 3 kehamilan. Selama
kehidupan janin, jantung mendistribusikan oksigen dan nutrient yang disuplai melalui
plasenta. Paru – paru janin di pintas oleh pirau yang ada selama kehidupan janin. Pada saat
lahir pirau ini mulai menutup karena tahanan pembuluh darah pulmonal turun. Tahanan
pembuluh darah kira – kira sama dengan orang dewasa pada umur 6 minggu. Tahanan
pembuluh darah pulmonal relatif lebih tinggi pada bulan pertama kehidupan bayi, dan
kelainan jantung seperti defek sputum ventrikel ( VSD ) mungkin tidak dapat di deteksi.
Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm.
Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan
tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung
memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.
Jantung adalah besar dalam hubungan nya dengan ukuran tubuh pada bayi.
Jantung terletak agak horizontal dan menempati sebagian besar cavum thoraks.
Perkembangan paru – paru menyebabkan jantung terdesak ke posisi yang lebih rendah dan
pada umur 7 tahun jantung dianggap seperti posisi jantung orang dewasa yang lebih oblik dan
lebih rendah. Ukuran jantung meningkat pada remaja karena pertumbuhan yang cepat.
Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior),
sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat
di belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae. Pada tempat ini
teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis.

6
2. Batas-batas jantung:
a) Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi kosta III-I.
b) Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
c) Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis, brongkus
dekstra dan bronkus sinistra.
d) Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos, dan
kolumna vetebrata torakalis.
e) Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.

3. Lapisan dinding jantung

Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang tersusun secara
spiral dan saling berhubungan melalui diskus interkalatus Lapisan jantung itu sendiri terdiri
dari Perikardium, Miokardium, dan Endokardium. Berikut ini penjelasan ketiga lapisan
jantung yaitu

7
1. Perikardium (Epikardium)
Epi berarti “di atas”, cardia berarti “jantung”, yang mana bagian ini adalah suatu
membran tipis di bagian luar yang membungkus jantung. Terdiri dari dua lapisan :
Perikarduim fibrosum (viseral), merupakan bagian kantong yang membatasi
pergerakan jantung terikat di bawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan
pembuluh darah besar merekat pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial
Perikarduim serosum (parietal), dibagi menjadi dua bagian, yaitu Perikardium
parietalis membatasi perikarduim fibrosum sering disebut epikardium, dan Perikarduim
fiseral yang mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk
mempermudah pergerakan jantung.
b) Tengah/ miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Myo berarti "otot",
merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung, membentuk sebagian besar dinding
jantung. Serat-serat otot ini tersusun secara spiral dan melingkari jantung. Lapisan otot ini
yang akan menerima darah dari arteri koroner.
Susunan miokardium yaitu:
i. Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan dalam
mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.
ii. Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler sampai ke
apeks jantung.
iii. Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium dan ventrikel).
c) Dalam / Endokardium
Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri dari
jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian depan sinus
vena kava

8
4. Ruang Jantung

Pada saat lahir dinding ventrikel mempunyai ketebalan yang sama, tetapi dengan
kebutuhan sirkulasi ventrikel kiri akan lebih tebal. Dinding ventrikel yang tipis menghasilkan
tekanan sistolik yang rendah pada bayi baru lahir. Tekanan sistolik meningkat setelah lahir
hingga sampai mendekati tekanan sistolik orang dewasa pada saat pubertas. Pembuluh darah
memanjang dan menebal dalam berespons terhadap tekanan yang meningkat.

Jantung mempunyai empat ruang yaitu atrium kanan, atrium kiri dipisahkan oleh
septum interatriorum. Ventrikel kanan, dan ventrikel kiri di pisahkan oleh septum
interventrikular.
a. Atrium
Dinding atrium relatif tipis. Atrium menerima darah dari vena yang membawa darah
kembali ke jantung. Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima
darah dari seluruh jaringan kecuali paru-paru. Atrium kanan berfungsi sebagai penampung
darah rendah oksigen dari seluruh tubuh.
Atrium kiri di di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium kanan,
tetapi dindingnya lebih tebal Atrium kiri berfungsi menerima darah yang kaya oksigen dari
paru-paru dan mengalirkan darah tersebut ke paru-paru. Atrium kiri menampung empat vena
pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenasi dari paru-paru.
Vena cava superior dan inferior membawa darah yang tidak mengandung oksigen dari
tubuh kembali ke jantung. Sinus koroner membawa kembali darah dari dinding jantung itu
sendiri.

9
b. Ventrikel
Ventrikel berdinding tebal. Bagian ini mendorong darah ke luar jantung menuju arteri
yang membawa darah meninggalkan jantung. Ventrikel kanan terletak di bagian inferior
kanan pada apeks jantung. Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus pulmonar
dan mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-paru.
Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal dindingnya 3
kali tebal dinding ventrikel kanan darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta dan
mengalir ke seluruh bagian tubuh kecuali paru-paru.

5. Katup-katup jantung

1. Katup trikuspid katup trikuspid yang terdiri dari 3 daun katup, ia memisahkan antara
atrium kanan dan vartikel kanan, katup trikuspid membuka untuk mengalirkan darah yang
miskin akan oksigen yang di kumpulkan di artrium kanan mengalir ke vartikel kanan apabila
vartikel berkontraksi ( SISTOLE ) katup trikuspid ini akan menutup untuk menjegah darah
yang berada di vartikel kanan kembali ke artrium kanan. Senentara itu katup paru ( katup
pulmonari ) membuka untuk mengalirkan darah ke arteri paru-paru ( arteri pulmonalis )
2. Katup pulmonari k atup paru ( katup pulmonari ) memisahkan vartikel kanan dari
arteri paru-paru ( arteri pulmonalis ) ini akan membuka untuk membiarkan darah oksigen
untuk di kumpulkan di vartikel kanan mengalir ke paru-paru ini menutup ssebagai vartikel
santai, menjegah darah kembali ke jantung.
3. Katup mitral ( bicuspid ) katup mitral memisahkan artrium kiri dari vartikel kiri katup
ini membuka pada saat darah beroksigen yang terkumpul di artrium kiri mengalir ke vartikel
kiri, katup mitral menutup sebagai akibat vartikel kiri berkontraksi, jadi katup mitral ini

10
berfungsi menjegah darah yang telah berada di vartikel kiri kembali ke artrium kiri dengan
demikian darah akan di pompa keluar melalui katup aorta ke aorta.
4. Katup aorta adalah katup yang memisahkan vartikel kiri ke dari aorta. Ia akan
membuka untuk mengalirkan darah beroksigen di vartikel kiri mengalir ke seluruh tubuh
melalui aorta.ini aorta mentup aorta menutup pada saat vartikel relaksi untuk menjegah darah
yang telah berada di aorta kembali ke vartikel kiri
6. Curah jantung
Curah jantung merupakan volume darah yang di pompa tiap ventrikel per menit. Pada
keadaan normal (fisiologis) jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel kanan dan
ventrikel kiri sama besarnya. Bila tidak demikian akan terjadi penimbunan darah di tempat
tertentu. Jumlah darah yang dipompakan pada setiap kali sistolik disebut volume sekuncup.
Dengan demikian curah jantung = volume sekuncup x frekuensi denyut jantung per menit.16
Umumnya pada tiap sistolik ventrikel tidak terjadi pengosongan total ventrikel, hanya
sebagian dari isi ventrikel yang dikeluarkan. Jumlah darah yang tertinggal ini dinamakan
volume residu. Besar curah jantung seseorang tidak selalu sama, bergantung pada keaktifan
tubuhnya. Curah jantung orang dewasa pada keadaan istirahat lebih kurang 5 liter dan dapat
meningkat atau menurun dalam berbagai keadaan.

B. FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER

1. Aktifitas Listrik Jantung


Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas membrane sel. Seluruh
proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial aksi yang disebabkan oleh rangsangan
listrik, kimia, mekanika, dan termis.
Lima fase aksi potensial yaitu:
1. Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan negative(polarisasi) dan bagian luar bermuatan
positif.
2. Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan meningkatnya permeabilitas membrane terhadap
natrium sehingga natrium mengalir dari luar ke dalam.
3. Fase polarisasi parsial: Setelah depolarisasi terdapat sedikit perubahan akibat masuknya
kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positif dalam sel menjadi berkurang.
4. Fase plato(keadaan stabil): Fase depolarisasi diikuti keadaan stabil agak lama sesuai masa
refraktor absolute miokard.

11
5. Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan natrium berangsur-angsur tidak mengalir dan
permeabilitas terhadap kalium sangat meningkat.

2. Sistem Konduksi Jantung

Jantung merupakan sistem elektromekanikal dimana sinyal listrik untuk miokardium


berkontraksi timbul akibat penyebaran impuls listrik pada miokardium. Ada beberapa sifat
12
khusus yang dimiliki oleh jaringan khusus pada miokardium yang berfungsi sebagai
penghantar daya listrik ini, yaitu :
1. Automatisasi, kemampuan menghasilkan suatu impuls secara spontan
2. Irama, yaitu pembentukan impuls yang teratur,
3. Daya konduksi, yaitu kemampuan untuk menyalurkan impuls,
4. Dan daya rangsang, yaitu kemampuan bereaksi terhadap rangsang.
Karena sifat-sifat tersebut jantung membentuk suatu sistem penghantar impuls yang
disebut sistem konduksi jantung (Syaifuddin, 2009;Dharma, 2010).
Sistem konduksi jantung terdiri dari beberapa sel otot jantung yang memiliki sifat-sifat
khusus dalam penghantaran listrik di jantung. Adapun struktur dari sistem konduksi tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Nodus sinoatrial (nodus SA), terletak di posterior atrium kanan denganukuran panjang
5-10µm. Nodus SA berperan dalam pencetus listrik padajantung (pacemaker cell). Kecepatan
frekuensi ritmis intrinsik nodus SAsebesar 60-100 kali/menit (Thaler, 2013).
b. Jalur internodus, adalah sel jantung yang mengimpulskan listrik langsungantara nodus
SA dan nodus atrioventrikular (nodus AV) yangkemudiandisebarkan melaluiotot
atrium(Jones, 2008).
c. Nodus atrioventrikular (nodus AV), terletak pada septum atrium, di bawahdinding
posterior atrium kanan dekat muara sinus koronarius. Jaringanpada nodus AV terhubung
dengan berkas His. Nodus AV memilikikonduksi yang lebih rendah sehingga memungkinkan
adanya perlambatanimpuls sebelum impuls masuk ke ventrikel. Kecepatan frekuensi
ritmisintrinsik nodus AV sebesar 40-60 kali/menit (Jones, 2008; Syaifuddin,2009).
d. Berkas His, terletak pada bagian atas dari septum interventrikular, dimanaberkas ini
akan menyebarkan impuls ke cabang berkas kanan dan cabang berkas kiri. Cabang berkas
kanan akan membawa arus listrik menuju sisikanan septum intraventrikular menuju apeks
ventrikel kanan, sedangkancabang berkas kiri akan membawa arus listrik menuju fasikulus
septum(dinding otot yang memisahkan ventrikel kiri dan kanan), fasikulusanterior (dinding
anterior ventrikel kiri), dan fasikulus posterior (dindingposterior ventrikel kanan)(Thaler,
2013).
e. Serabut Purkinje akan menyebarkan impuls listrik dari ujung cabangberkas ke
ventrikel, dari endokardium ke epikardium, untuk mencetuskandepolarisasi. Kecepatan
frekuensi ritmis intrinsik sistem Purkinje adalah20-40 kali/menit(Brosche, 2011;Jones,
2008;Syaifuddin, 2009).

13
Jantung melakukan kontraksi diawali dengan adanya pencetus listrikjantung dari nodus
SA yang melakukan depolarisasi secara spontan. Impuls listrikakan menyebar ke seluruh
atrium sehingga atrium berkontraksi. Impuls kemudianmengalir ke nodus AV dimana pada
nodus AV terjadi perlambatan konduksilistrik selama 1/10 detik, agar ejeksi darah pada
atrium selesai sebelum kontraksidilanjutkan ke ventrikel. Impuls berjalan ke berkas His dan
segera bercabangmenjadi cabang berkas kanan dan cabang berkas kiri serta fasikulinya
akanberujung pada serabut Purkinje. Serabut Purkinje inilah yang menghantarkan aruslistrik
ke dalam miokardiorum ventrikel, sehingga menyebabkan ventrikelberkontraksi. Selesai
berdepolarisasi, sel miokardium mengalami masa refraktersingkat, yang artinya sel tersebut
akan kebal terhadap rangsangan lebih lanjut. Selmiokardium akan melakukan repolarisasi
agar dapat dirangsang kembali(Syaifuddin, 2009; Thaler 2013).

3. Siklus Jantung

Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantungdan awal dari
denyutan selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periodesistole, dan diastole. Sistole adalah
periode kontraksi dari ventrikel,dimana darah dikeluarkan dari jantung. Diastole adalah
perioderelaksasi dari ventrikel dan kontraksi atrium, dimana terjadi pengisiandarah dari
atrium ke ventrikel.
a) Periode sistole (periode kontriksi)
Periode sistole adalah suatu keadaan jantung dimana bagianventrikel dalam keadaan
menguncup.Katup bikuspidalis dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup,dan valvula
semilunaris aorta dan valvula semilunaris arteripulmonalis terbuka, sehingga darah dari
ventrikel kanan mengalirke arteri pulmonalis, dan masuk kedalam paru-paru kiri dan
kanan.Darah dari ventrikel kiri mengalir ke aorta dan selanjutnya beredarkeseluruh tubuh.
b) Periode diastole (periode dilatasi)
14
Periode diastole adalah suatu keadaan dimana jantungmengembang. Katup bikuspidalis
dan trikuspidalis dalam keadaanterbuka sehingga darah dari atrium kiri masuk ke ventrikel
kiri, dandarah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan. Selanjutnyadarah yang datang
dari paru-paru kiri kanan melalua vena pulmonalkemudian masuk ke atrium kiri. Darah dari
seluruh tubuh melaluivena cava superior dan inferior masuk ke atrium kanan.
b) Periode istirahat
Adalah waktu antara periode diastole dengan periode sistoledimana jantung berhenti
kira-kira sepersepuluh detik.(Kasron, 2011)
4.Sistem Peredaran Darah
Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dalam setiap organ ataupunjaringan maupun sel
tubuh melalui sistem peredaran darah. Sistemaliran darah tubuh, secara garis besar terdiri dari
tiga sistem, yaitu :
a) Sistem peredaran darah kecil.
Dimulai dari ventrikel kanan, darah mengalir ke paru-parumelalui arteri pulmonal
untuk mengambil oksigen dan melepaskankarbon dioksida kemudian masuk ke atrium kiri.
Sistem peredaran darah kecil ini berfungsi untuk membersihkan darah yang setelah beredar
ke seluruh tubuhmemasuki atrium kanan dengan kadar oksigen yang rendah antara60-70%
serta kadar karbon dioksida tinggi antara 40-45%. Setelahberedar melalui kedua paru-paru,
kadar zat oksigen meningkatmenjadi sekitar 96% dan sebaliknya kadar zat karbon
dioksidamenurun. Proses pembersihan gas dalam jaringan paru-paruberlangsung di alveoli,
dimana gas oksigen disadap oleh komponenHb. Sebaliknya gas karbon dioksida dikeluarkan
sebagian melaluiudara pernafasan.
b) Sistem peredaran darah besar.
Darah yang kaya oksigen dari atrium kiri memasuki ventrikelkiri melalui katup mitral/
atau bikuspidal, untuk kemudiandipompakan ke seluruh tubuh melalui katup aorta, dimana
darahtersebut membawakan zat oksigen serta nutrisi yang diperlukanoleh tubuh melewati
pembuluh darah besar/ atau arteri, yangkemudian di supplai ke seluruh tubuh.
c) Sistem peredaran darah koroner.
Sistem peredaran darah koroner berbeda dengan sistemperedaran darah kecil maupun
besar. Artinya khusus untukmenyuplai darah ke otot jantung, yaitu melalui pembuluh
koronerdan kembali melalui pembuluh balik yang kemudian menyatu sertabermuara
langsung ke dalam ventrikel kanan. Melalui sistem peredaran darah koroner ini,
jantungmendapatkan oksigen, nutrisi, serta zat-zat lain agar dapatmenggerakkan jantung
sesuai dengan fungsinya(Soeharto, 2002).
15
5. Suara Jantung
Denyut jantung (denyut apikal) adalah bunyi yang terdengar melalui stetoskop selama
kontraksi jantung. Ada dua suara jantung yang jelas dapat di dengar pada setiap siklus
jantung. Suara jantung biasanya digambarkan dengan lub dan dup, dan urutannya adalah: lub-
dup, istirahat, lub-dup, istirahat, dan seterusnya. Lub (S1) adalah bunyi akibat tertutupnya
katup trikuspidalis dan mitral (katup atrio ventrikular) pada permukaan sistole. Sedangkan S2
adalah bunyi akibat tertutupnya katup semilunar yang bertepatan dengan akhir sistole (Tim
pengajar fisiologi hewan, 2014).
Bunyi timbul karena getaran yang terjadi di dinding ventrikel dan arteri-arteri besar
ketika katup menutup, bukan oleh derik penutupan katup. Karena penutupan katup AV terjadi
pada awal kontraksi ventrikel ketika tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium,
bunyi jantung pertama menandakan awitan sistol ventrikel. Penutupan katup semilunaris
terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika tekanan ventrikel kanan dan kiri turun di bawah
tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan demikian, bunyi jantung kedua menandakan
permulaan diastole ventrikel (Lauralee, 2001).
Secara normal, katup mitral terbuka sedikit lebih cepat sebelum katup trikuspidalis.
Katup mitral dapat di dengar lebih jelas bila stetoskop ditempatkan di ruang inter kostal V
sebelah kiri sternum di atas apeks jantung. Sedangkan suara katup trikuspidalis paling jelas
16
dapat di dengar bila stetoskop digeser ke daerah agak tengah di sebelah kiri sternum.
Demikian juga pada katup semilunar terdapat desinkronisasi penutupan katup. Katup
semiluar aortik secara normal mengatup dengan bunyi keras lebih dulu daripada katup
semilunar pulmonari (Tim pengajar fisiologi hewan, 2014)
Suara jantung pertama, S1 terjadi saat katup atrio ventrikula rmenutup. S1 bernada
rendah dan redup yang disebut dengan lub. Setelah itu katup semilunaris menutup
menghasilkan suara jantung kedua, S2, disebut sebagai dup yang bernada lebih tinggi dan
lebih pendek dari S1. S1 dan S2 (lub-dup) terjadi dalam 1 detik atau kurang, bergantung pada
frekuensi jantung. S1 dan S2 dinamakan bunyi systole dan diastole. Sistole adalah periode
kontraksi ventrikel. Diawali saat bunyi jantung pertama dan diakhiri saat bunyi jantung
kedual. Sistole normalnya lebih pendek daripada diastole. Diastole adalah periode relaksasi
ventrikel. Dimulai saat bunyi jantung kedua dan diakhiri saat bunyi jantung pertama
berikutnya (Berman et al, 2009).
Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang.
Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara
pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-ujung jari;
sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan
mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003).
Pada umumnya, pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada sembilan titik yaitu
arteri radialis, arteri brakhialis, arteri carotis communis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis,
arteri popolitea, arteri temporalis, arteri apical, arteri tibialis posterior (Michael, 2006).
Arteri berkontraksi dan berelaksasi secara periodik, kontraksi dan relaksasi arteri
bertepatan dengan kontraksi dan relaksasi jantung seiring dengan dipompanya darah menuju
arteri dan vena. Dengan demikian, pulse rate juga dapat mewakili detak jantung per menit
atau yang dikenal dengan heart rate (Guyton, 2007).

17
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Sistem kardiovaskular terdiri dari darah, jantung dan pembuluh darah . Jantung terletak
di tulang iga mediastium dirongga dada. 2/3nya terletak dibagian kiri, 1/3nya terletak
dibagian kanan dann garis tengah tubuh. Proyeksi jantung kanan secara visual pada
permukaan anterior adalah dibawah sternum dan tulang iga.
Jantung merupakan organ muskular berongga yang bentuknya mirip piramid dan terletak
di dalam perikardium di mediastinum. Jantung memiliki tiga permukaan : facies
sternocostalis, diaphragmatica, dan basis cordis. Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi
empat ruang: atrium dextrum, atrium sinistrum, ventriculus dexter, dan ventriculus sinister.
B. Saran
Dalam pebuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam pebuatan makalah
masi terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan baik dalam penulisan maupun
dalam pengonsepan materi. Utnuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar kedepan lebih baik dan penulis berharap kepada semua pembaca
mahasiswa khususnya, untuk lebih ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang.
.

18
DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta Penerbit:
Salemba Medika

19

Anda mungkin juga menyukai