Anda di halaman 1dari 15

Sirkulasi Darah pada Arteri Subclavia dan Arteri Carotis Communis

Viola Ratana Maitri 102017005


Kelompok A2
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510
Email: viola.2017fk005@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Dalam tubuh manusia, bekerja sejumlah sistem-sistem yang sangat penting. Misalnya sistem
respirasi, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem kardiovaskular, dan sebagainya. Salah satu
sistem terpenting yang akan dibahas dalam tinjauan pustaka ini berkaitan dengan sistem
kardiovaskular. Sistem kardiovaskular atau biasa dikenal dengan sistem sirkulasi memiliki fungsi
untuk membawa darah yang berisi nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ dan sistem organ,
serta membawa hasil sisa metabolisme keluar dari tubuh. Selain jantung untuk melakukan kegiatan
sirkulasi, darah sendiri memerlukan pembuluh darah untuk agar semua jaringan mendapatkan
darah yang adil sebagai transportasinya. Misalnya arteri carotis communis dan arteri subclavia.
Akan membawa darah menuju kepala dan sebagian extremitas superior. Hal ini di tunjang dengan
pembahasan darah dan cabang dari arteri yang terkait dengan skenario.

Kata kunci: arteri carotis communis, arteri subclavia


Abstract
In the human body, work a number of very important systems. For example, respiratory system,
digestive system, nervous system, cardiovascular system, and so on. One of the most important
systems to be discussed in this literature review relates to the cardiovascular system.
Cardiovascular system or commonly known as circulation system has a function to bring blood
containing nutrients and gas to all cells, tissues, organs and organ systems, and bring the
remaining metabolic out of the body. In addition to the heart to perform the activities of the
circulation, blood itself requires blood vessels to allow all tissues to get a fair blood as a transport.
For example carotid communis arteries and subclavian arteries. Will bring blood to the head and
some superior extremities. This is supported by blood and branch discussions of the arteries
associated with the scenario.

Keywords: carotid communis artery, subclavian artery


Pendahuluan
Dalam tubuh manusia, bekerja sejumlah sistem-sistem yang sangat penting. Misalnya
sistem respirasi, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem kardiovaskular, dan sebagainya.
Salah satu sistem terpenting yang akan dibahas dalam tinjauan pustaka ini berkaitan dengan
sistem kardiovaskular yang membutuhkan pembuluh darah sebagai media transportasi dan
tempat pertukaran gas, nutrien serta sisa metabolisme. Manusia memiliki sistem pendarahan
darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh
jantung. Sistem pembuluh darah merupakan salah satu bagianyang terpenting dalam tubuh
manusia.Apabila salah satu dari sistem ini terganggu makafungsi dan tugas organ tubuh yang
lain juga akan terganggu,sehingga besar kemungkinan nekrosis atau kematian jaringan karna
tidak mendapat asupan nutrien yang cukup dan menumpuknya sisa matabolisme yang akan
menjadi racun pada jaringan itu sendiri, dalam tinjauan pustaka ini di tunjang dengan
pembahasan arteri carotis communis dan arteri subclavia, serta mengenai darah dan jenisnya.1-2

Pembahasan
Arteri Subclavia

Arteri subclavia dextra yang merupakan hasil percabangan dari arteri brachiocephalica yang
terletak di belakang articulatio sternoclavicula kemudian berjalan ke lateral dan membentuk
lengkungan di belakang muskulus scalenus anterior. Pada tepi lateral costa 1 dan melanjutkan
sebagai arteri axillaris dan arteri subclavia kiri yang merupakan hasil percabangan dari arcus aorta
di belakang arteri carotis communis sinistra kemudian berjalan naik ke pangkal leher dan
melengkung ke lateral.3-4

Bagian pertama arteri subclavia terbentang mulai dari awal sampai ke tepi medial muskulus
scalenus anterior. Pada bagian anterior, dari medial ke lateral terdapat arteri carotis communis,
ansa subclavia, nervus vagus, vena jugularis interna, dan vena vertebralis dan nervus phrenicus.
Juga terdapat rami cardiaci n. X dan saraf simpatik. Pada bagian posterior terdapat cupula pleura,
apex paru, ansa subclavia dan nervus laryngeus reccurens dextra.3-4

Pada bagian ini terdapat beberapa percabangan3-4 :


1. Arteri Vertebralis

akan bercabang menjadi arteri basilaris, merupakan arteri serebri posterior kiri dan kanan, arteri
spinalis dan serebelaris. Arteri ini dippercabangkan dari puncak arteri subclavia dan naik ke leher
di antara muskulus longus colli dan muskulus scalenus anterior. Berjalan di depan processus
transversus C6 kemudian akan naik melalui foramina processus transversi enam vertebrae
cervicales atas. Setelah muncul dari processus transversus atlas melengkung ke posterior di
belakang massa lateralis atas. Arteri ini berjalan ke medial, menembus duramater dan masuk ke
canalis verterbralis. Selanjutnya masuk ke dalam cranium melalui foramen magnum dan berjalan
ke atas, dan ke medial pada medulla oblongata. Sampai pada tepi bawah pons, arteri ini bergabung
dengan pembuluh pasangannya dan membentuk arteri basilaris. Pada bagian anteriornya, terdapat
Arteri carotis communis, vena vertebralis, arteri thyreoidea inferior, pada sisi kiri disilangi oleh
ductus thoracicus. Pada bagian posterior terapat processus transversus C7, ganglion
cervicothoracicum symphaticum (ganglion stellatum), dan rami ventrales C7 dan 8. Sewaktu ia
naik melalui foramina processus transversi, ia terletak di depan rami ventrales cervicales.

2. Trunkus Thyreocervicalis

memperdarahi bagian tiroid, cervical, dan scapula. Merupakan trunkus yang pendek dan lebar
dicabangkan dari sebelah depan arteri subclavia bagian pertama pada tepi medial muskulus
scalenus anterior. Arteri ini kemudian bercabang tiga, yaitu arteri thyreoidea inferior, arteri
cervicalis superficialis, dan arteri suprascapularis.

3. A. Thoracica interna/ A. Mammaria interna

memperdarahi otot thorax dan intercostal, mediastinum dan diafragma. Dicabangkan dari tepi
bawah bagian pertama a. subclavia. Masuk ke thorax setelah turun di belakang cartilage costae 1,
di depan pleura. Disilangi secara serong oleh nervus phrenicus, dari lateral ke medial.

Arteri subclavia bagian kedua terletak di bagian belakang dari muskulus scalenus anterior. Pada
bagian anteriornya terdapat m. scalenus anterior, pada bagian posteriornya terdapat cupula pleura
dan apex paru. Cabang dari arteri subclavia bagian kedua ini adalah trunkus costocervicalis yang
memperdarahi otot intercostal bagian atas dan bagian belakang leher. Trunkus ini dicabangkan
dari bagian belakang arteri subclavia begian keua, kemudian berjalan ke posterior di atas pleura
menuju collum costae 1. Sampai disini ia bercabang menjadi arteri intercostalis superior dan arteri
cervicalis profunda. Arteri intercostalis suprema selanjutnya akan mempercabangkan diri menjai
arteri intercostalis posterior primer dan sekunder. Arteri cervicalis profunda berjalan ke belakang
di antara processus transversus C7 dengan collum costae 1. Arteri ini memperdarahi otot belakang
leher.

Bagian ketiga arteri subclavia menjalar sepanjang tepi lateral muskulus scalenus anterior sampai
ke lateral costa 1. Bagian ini berjalan dari sisi lateral scalenus anterior menuju ke tepi luar costae
1, dimana ia menjadi arteri axillaris dan merupakan arteri yang terletak paling superfisial dan
terletak sebagian besar pada segitiga supraclavicular, dimana denyutnya dapat teraba. Pada bagian
anteriornya terdapat kulit, platysma, fascia superfisialis, nervus supraclavicularis, dan fascia
cervicalis profunda. Bagian luar vena jugularis menyilang pada bagian medial akhir dan pada
bagian tersebut bagian ini menerima vena suprascapularis, vena cervicalis transversus, dan vena
jugularis anterior yang sering tampak bersama plexus venous.

Gambar 1. A.Subclavia5

Arteri Carotis Communis

Arteri karotis komunis adalah pembuluh darah yang memperdarahi daerah kepala dan leher .
Terdapat perbedaan antara sisi kanan dan kiri, arteri carotis komunis dextra adalah cabang dari
arteri brachiocephalica yang pendek., dan arteri karotis komunis sinistra keluar langsung dari arcus
aorrta. Pada setiap sisi, arteri carotis komunis berjalan ke atas dalam leher di bawah muskulus
strenomastoideus dan terbagi pada setinggi batas atas cartilago thyroid menjadi arteri karotis
externa dan interna.3,4

Arteri carotis externa memperdarahi leher dan kepala melalui percabanganya, yang terbesar adalah
arteri thyroidea superior umtuk memperdarahi glandula thyroidea, arteri lingualis untuk
memperdarahi lidah, arteri facialis untuk memperdarahi bagian wajah, arteri occipitalis untuk
bagian belakang kepala, arteri temporalis untuk memperdarahi bagian depan dan samping kepala.
Serta arteri maxillaris untuk memperdarahi bagian belakang rahang atas dan yang terakhir arteri
meningea media, ini adalah salah satu dari cabang arteri maxillaris yang berjalan melalui lubang
kecil pada tengkorak untuk memperdarahi meningen. Arteri ini dapat robek pada fraktur
tengkorak. 3,4

Arteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteria karotis komunis kira-kira setinggi
kartilago tiroidea. Arteri karotis interna masuk ke dalam tengkorak dan bercabang kira-kira
setinggi kiasma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan media. Arteri serebri anterior memberi
suplai darah pada struktur-struktur seperti nukleus kaudatus dan putamen basal ganglia, kapsula
interna, korpus kolosum dan bagian-bagian (terutama medial) lobus frontalis dan parietalis serebri,
termasuk korteks somestetik dan korteks motorik. Arteri serebri media mensuplai darah untuk
lobus temporalis, parietalis dan frontalis korteks serebri. 3,4

Gambar 2. A. Carotis Externa5


Mikroskopis Pembuluh Darah

Sistem sirkulasi darah dalam tubuh di bagi menjdi dua bagian, yang pertama adalah peredaran dara
pulmonal yaitu sistem yang menyalurkan darah dari jantung ke paru-paru dan yang kedua adalah
sistem peredaran darah sistemik yaitu yang menyalurkan darah dari jantung ke seluruh organ atau
jaringan tubuh dan dari seluruh tubuh ke jantung. Pembuluh darah yang berfungsi untuk
mendistribusikan O2, zat makanan hormon serta enzim ke jaringan dan mengumpulkan CO2 serta
limbah metabolisme ion dari jaringan unuk disaluran ke organ ekskretorius. Pembuluh darah juga
berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran zat dari dan ke jaringan.6,7,8,9

Pada arteri potongan melintang di dapatkan tiga lapisan yaitu, Tunika intima terdiri atas endotel di
lapisan paling dalam, sub endotel yang merupakan yang merupakan jaringan ikat, dan lamina
elastika interna (lei) yang menandakan batas antara tunika intima dan tunika media. Tunika media
terdiri dari serat otot sirkular , anyaman serabut elastin halus terdapat di antara sel otot polos.
Tunika adventisia terdiri dari jaringan ikat yang mengandung susunan saraf kecil dan pembuuh
darah kecil. Pembuluh darah di dalam adventisia di sebut vasa vasorum atau pembuluh darah pada
pembuluh darah. Bila sebuah arteri memiliki 25 lapisan otot polos di dalam tunika media, arteri
ini di sebut arteri muskular atau arteri pendistribusi. Serat elastin atau lamina elastika externa (lee)
yang menjadi batas antara tunika media dan tunika adventisia. .6,7,8,9

Gambar 3. Tunika Intima, Tunika Media dan Tunika Adventitia6


Arteri besar (elastis)

Arteri besar (elastis) berfungsi membantu menstabilkan aliran darah. Arteri besar mencakup aorta
beserta cabang-cabang besarnya. Diameternya lebih dari 1 cm, rata-rata 2,5 cm. Tebal dindingnya
rata-rata 2 mm. Warnanya kekuningan karena banyaknya elastin di bagian medianya. Lamina
intima lebih tebal dibandingkan dengan lapisan intima di arteri sedang. Lamina elastika interna
meskipun ada namun tidak terlihat jelas karena serupa dengan lamina-lamina elastika di lapisan
media. .6,7,8,9

Tunika media terdiri atas serat-serat elastin dan sederetan lamina elastis yang berlubang-lubang
dan tersusun melingkar, yang jumlahnya bertambah dengan meningkatnya usia (pada neonates
berjumlah 40, pada orang dewasa berjumlah 70). Diantara lamina-lamina elastis terdapat sel-sel
otot polos, serat retikulin, proteoglikan, dan glikoprotein. Tunika adventisia relatif kurang
berkembang. Lamina elastis membantu fungsi penting yaitu agar influx darah lebih merata.6,7,8,9

Arteri sedang (muskular)

Arteri ini dapat mengendalikan banyaknya darah yang menuju organ dengan mengontraksi atau
merelaksasikan sel-sel otot polos tunika media. Diameternya 0,5 mm – 1cm, rata-rata 0,4 mm,
tebal dinding 1 mm. Tunika elastika interna dan eksterna tampak jelas, terutama tunika elastika
interna karena lapisan ini merupakan komponen terluar dari tunika interna.6,7,8,9

Tunika media dapat terdiri atas lapisan-lapisan sel otot polos sampai 40 lapisan. Sel-sel ini berbaur
dengan lamina-lamina elastis (tergantung ukuran pembuluh) maupun serat-serat retikulin dan
proteoglikan, yang dihasilkan serabut otot polos dalam jumlah yang bervariasi. Lamina elastika
eksterna, yaitu komponen terakhir dari tunika media, hanya terdapat pada arteri muskular yang
lebih besar.6,7,8,9

Adventisia terdiri atas jaringan ikat kira-kira tebalnya sama dengan tebal tunika medianya.
Kandungan kolagen yang lebih tinggi dngan fibroblas. Serat elastik terkonsentrasi di lamina
elastika eksterna.6,7,8,9

Arteriol (arteri kecil)

Merupakan sebuah arteri yang umumnya mempunyai diameter kurang dari 0,5 mm dan memiliki
lumen yang relatif sempit. Rata-rata mempunyai tebal 20 µm. Lapisan subendotel tersebut sangat
tipis. Pada arteriol yang sangat kecil, tidak terdapat lamina elastika interna, dan tunika media
umumnya terdiri atas satu atau dua lapis sel otot polos yang melingkar, tidak ada lamina elastika
eksterna. Di atas arteriol terdapat arteri kecil dengan tunika media yang lebih berkembang, dan
lumennya lebih besar daripada lumen arteriol. Arteri kecil mempunyai sampai 8 lapis otot polos
paa tunika media. Pada arteriol dan arteri kecil, tunika adventisianya sangat tipis.6,7,8,9

Kapiler

Pembuluh kapiler adalah pembuluh mikroskopik yang membentuk jalinan yang menghubungkan
arteriol dengan venula. pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter antara 5 hingga 10
mikrometer, yang menghubungkan pembuluh arteri dan vena, dan memungkinkan
pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah
antara darah dan jaringan di sekitarnya.Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan
menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya
perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke
jantung. Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas danmolekul seperti oksigen,
air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan
hidrostatik.6,7,8,9

Vena

Merupakan suatu pembuluh darah yang membawa darah dengan tekanan rendah kembali jantung.
Ada 3 tipe vena yaitu vena besar, vena sedang, vena kecil. Mempunyai tunika intima, media dan
adventisia. Dinding vena lebih tipis daripada dinding arteri. Beberapa vena mempunyai katup
untuk mencegah aliran darah balik.6,7,8,9

Vena besar

Vena besar mempunyai tunika intima yang berkembang baik, tunika intima sama seperti vena
sedang yang umumnya memiliki lapisan subendotel. Pada tunika media perkembangannya kurang
sempurna, kadang tidak ada. Bila ada, struktur histologis mirip dengan vena sedang. Tunika
medianya lebih tipis, dengan beberapa lapisan sel otot polos dan sejumlah jaringan ikat. 1,2,6,7,8,9
Tunika adventisia beberapa kali lebih tebal daripada tunika medianya. Terdiri atas jaringan ikat
dengan serat kolagen tersusun longitudinal. Terdapat berkas otot polos yang sangat mencolok dan
tersusun longitudinal.6,7,8,9

Vena sedang

Mempunyai diameter 1-2 mm. Pada tunika intima selapis sel endotel, kadang-kadang ada jaringan
ikat di bawahnya. Tunika medianya jauh lebih tipis daripada arteri sedang, serat kolagen lebih
menonjol daripada serat otot polos. Tunika adventisianya lebih tebal daripada tunika medianya,
jaringan ikat dan beberapa otot polos.6,7,8,9

Vena kecil

Vena kecil sel otot polos mula-mula selapis, kemudian lapisan otot polos bertambah banyak
mengelilingi endotel. Diameter venula makin lama makin besar menjadi vena kecil.6,7,8,9

Sedangkan pada Vena memiliki katup yang berguna untuk mengatasi gaya berat sehingga darah
tidak mengalir kembali ke arteri, sebagai pompa dan mencegah agar kekuatan kontraksi otot
rangka tidak menimbulkan tekanan balik ke kapiler darah.6,7,8,9

Gambar 4. Arteri dan Vena5


Gambar 5. Arteri dan Vena Besar5

Gambar 6. Arteri dan Vena Sedang5

Gambar 7. Arteri dan Vena Kecil5


Gambar 8. Kapiler5

Fungsi Pembuluh Darah

Fungsi dari masing-masing pembuluh darah6,7,8,9:

1. Arteri berfungsi membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh dimana darah kaya
oksigen (kecuali pada arteri pulomanis/paru-paru yang kaya CO2).
2. Arteri besar mempunyai fungsi menyalurkan darah, meredam tekanan yang disebabkan
sistole jantung, menjaga agar aliran darah berjalan mulus atau tidak terhentak-hentak,
disebut conducting arteries, membawa darah dari arteri ke kapiler dan menjadi regulator
utama aliran darah dan tekanan.
3. Arteri sedang mempunyai fungsi untuk membagi darah ke organ yang membutuhkannya
(distributing arteries).
4. Arteriol atau arteri kecil merupakan kunci yang mengontrol jumlah aliran darah. Arteriol
mempunyai fungsi mendistribusikan darah ke jaringan organ-organ dalam dan mengontrol
aliran darah ke dalam kapiler.
5. Kapiler sebagai tempat terjadinya pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, nutrien, zat
kimia, dan sampah antara darah dengan jaringan sekitarnya.
6. Vena berfungsi membawa darah dari jaringan tubuh kembali ke jantung dimana darah yang
kaya CO2 (kecuali pada vena pulmonalis/paru-paru yang kaya O2).
7. Vena besar bertugas membawa darah dari seluruh tubuh menuju jantung (bagian atrium
kanan).
8. Vena kecil bertugas mengalirkan darah dari kapiler ke vena, kemudian vena akan
mengalirkannya kembali ke jantung.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aliran Balik Vena

Aliran balik vena (venos return) mengacu kepada volume darah yang masuk kedalam tiap-tiap
atrium per menit dari vena. Adapun hal yang perlu diingat adalah besarnya laju aliran yang melalui
suatu pembuluh berbanding lurus dengan gradien tekanan dan berbalik terbalik dengan resistensi
pembuluh. Tekanan rata-rata darah saat memasuki sistem vena hanya sekitar 17 mmHg, tetapi
karena tekanan atrium mendekati 0 mmHg, maka masih terdapat gaya dorong untuk mengalirkan
darah melalui sistem vena. Apabila terdapat keadaan patologis yang mengakibatkan tekanan
atrium meningkat,maka gradien tekanan dari vena-ke-atrium akan menurun, dan mengakibatkan
aliran balik vena menurun dan terdapatnya bendungan darah di sistem vena.1

Terdapat lima faktor yang mempengaruhi aliran balik vena1 :

► Efek aktivitas simpatis pada aliran balik vena

Otot polos vena banyak disarafi serat saraf simpatis. Stimulasi saraf simpatis akan menimbulkan
vasokontriksi vena dan meningkatkan tekanan vena dan kemudian akan meningkatkan gradien
tekanan yang akan mendorong lebih banyak darah dari vena ke atrium. Selain itu vasokotriksi dari
vena akan meningkatkan aliran balik vena dengan mengurangi kapasitas vena.

► Efek aktivitas otot rangka pada aliran balik vena

Vena besar yang terdapat pada ektremitas terletak di antara otot-otot rangka. Otot rangka yang
berkontriksi akan menekan vena. Penekanan vena eksternal ini akan menurunkan kapasitas vena
dan meningkatkan tekanan vena, sehingga cairan vena akan terperas ke dalam jantung. Efek
pemompaan ini yang dikenal dengan pompa otot rangka.

► Efek katup vena pada aliran balik vena

Pada vena-vena besar terdapat katup-katup satu arah yang terdapat dalam jarak 2 sampai 4 cm.
Katup-katup ini memungkinkan darah bergerak ke depan ke arah jantungdan mencegah darah
kembali ke jaringan. Katup vena ini juga melawan efek gravitasidengan membantu mengecilkan
aliran balik darah.
► Efek aktivitas pernapasan pada aliran balik vena

Akibat aktivitas pernapasan, tekanan di dalam rongga dada akan menjadi rata-rata
5mmHg dibawah tekanan atmosfer. Aliran darah balik vena dari ekstremitas akan perubahan ini.
Perbedaan tekanan ini akan memeras darah dari vena-vena bagian bawah menuju ke vena dada
dan meningkatkan aliran balik vena. Hal ini dikenal dengan sebagai pompa respirasi

► Efek penghisapan jantung pada aliran balik vena

Selama kontraksi ventrikel, katup AV tertarik ke bawah mengakibatkan atrium semakin


mengembang dan menurunkan tekanannya sehingga gradien tekanan vena-ke-atriumakan
meningkat dan aliran balik vena juga meningkat. Ekspansi cepat rongga ventrikel selama relaksasi
ventrikel akan menciptakan tekanan negatif yang akan meningkatkan gradien
gradien tekanan vena-ke-atrium-ke-ventrikel dan meningkatkan aliran balik venaSemua
peningkatan aliran balik vena ini akan meningkatkan volume diastolik akhir jantung dan
mengingkatkan volume sekuncup jantung dan pada akhirnya akan meningkatkan curah jantung.

Refleks Baroreseptor

Sistem baroreseptor merupakan monitor derajat tekanan arteri dan meniadakan peningkatan
tekanan arteri melalui mekanisme perlambatan jantung oleh respon vagal (stimulasi parasimpatis)
dan vasodilatasi. Terdapat banyak mekanisme pengatur saraf khusus yang bekerja sepanjang
waktu dan bersifat bawah sadar untuk mempertahankan tekanan arteri pada atau tekanan normal.
Sejauh ini, mekanisme saraf untuk mengatur tekanan arteri yang paling diketahui ialah refleks
baroreseptor yang terletak pada titik-titik spesifik di dinding beberapa arteri sistemik besar.
Peningkatan tekanan arteri akan meregangkan baroreseptor dan menyebabkan menjalarnya sinyal
menuju sistem saraf pusat. Sinyal “umpan balik” kemudian dikirim kembali melalui sistem saraf
otonom ke sirkulasi untuk mengurangi tekanan arteri kembali ke nilai normal. Baroreseptor
merupakan ujung saraf tipe memancar (spraytipe) yang terletak di dalam dinding arteri;
baroreseptor terangsang 18 bila teregang. Pada hampir semua arteri besar yang terletak di daerah
toraks dan leher, dapat dijumpai sejumlah kecil baroreseptor; tetapi, jumlah baroreseptor
berlimpah di dalam (1) dinding setiap arteri karotis interna yang terletak sedikit di atas bifurkasio
karotis, suatu daerah yang dikenal sebagai sinus karotis dan (2) dinding arkus aorta. Sinyal
dari reseptor sinus karotis dibawa oleh N. glosofaringeal saraf cranial IX dan dari resptorarkus
aorta oleh N. vagus saraf cranial X.8

Gambar 9. Refleks Baroreseptor8

Kesimpulan

Seorang laki-laki berusia 27 tahun di dapatkan tidak sadar karena tidak lancarnya pendarah kepada
percabang dari kedua arteri tersebut. Di karenakan terjadinya fraktur yang menyebabkan arteri
subclavia dan arteri carotis communis cedera sehingga peredaran darah pada percabangan arteri
tidak lancar.
Daftar Pustaka

1. Lauralee S. Fisiologi manusia: Dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC,2016.h.327-47


2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2016.h.218-26
3. Snell. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2016. H. 101-12.
4. Watson R. Anatomi dan fisiologi manusia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2012.h.267-72
5. Pearce E C. Anatomi dan Fisiologi untuk paramedic. Jakarta: PT. Gramedia: 2009:h.256-62.
6. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Jakarta. EGC. 2012. H. 105-11
7. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar: teks dan atlas. Edisi 10. Jakarta: EGC; 2007.h.
360-5
8. Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. Edisi 11. Elsevier,2007.h.103-468
9. Mescher A L. Histologi dasar junqueira. Jakarta: EGC: 2011: h.293-4

Anda mungkin juga menyukai