Anda di halaman 1dari 9

SKILL LAB

KUNJUNGAN KE PANTI ASUHAN KASIH


AGAPE

Ketua : Aurelia Woen (102017116)

Wakil : Thomas Febrianus Lase (102017029)

Sekertaris : Sheren Julianto (102017156)

Bendahara : Alda Vania Ardiansyah (102017204)

Dokumentasi : Gabriel M (102017214)

Denise Joshua (102017128)

Perlengkapan : Elrana Kerstin Palebangi (102017028)

Maria Vicentia Jessica (102017068)

Disusun oleh : Thomas Febrianus Lase

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida


Wacana
Pendahuluan

Latar Belakang

Sebagai sesama manusia, kita berkwajiban untuk saling membantu, terutama yang
nasibnya kurang beruntung dibanding kita. Panti asuhan merupakan suatu lembaga yang
sangat populer untuk membentuk perkembangan anak anak yang tidak memiliki keluarga
ataupun yang tidak tinggal bersama keluarga. Penghuni panti asuhan tersebut adalah orang
orang yang mengalami permasalahan sosial atau biasa disebut sebagai anak yatim-piatu.
Pengertian yatim yaitu tidak memiliki seorang ayah dan yatim-piatu adalah tidak memiliki
seorang ayah dan ibu. Permasalahan sosial biasanya berupa korban perceraian orang tua.

Maka dari itu, lewat bakti sosial ini kami mengunjungi Panti Asuhan Kasih Agape
dengan bertujuan untuk saling berbagi dengan mereka dan saling peduli kepada mereka yang
membutuhkan. Panti Asuhan Kasih Agape merupakan panti asuhan yang kami pilih untuk
mengadakan bakti sosial yang terletak di Jakarta Utara. Anak anak yang berada didalam
panti usianya mulai dari balita sampai anak SMA.

Profil

Panti Asuhan Kasih Agape adalah panti asuhan yang bernaung dibawah Yayasan
Pondok Kasih Karunia Subur Agape Jakarta, Indonesia. Panti ini didirikan pada tanggal 5
Desember 2015, berawal dari suatu kerinduan untuk berbuat sesuatu bagi Tuhan dan sesama
manusia khususnya untuk anak anak. Yayasan ini berorientasi pada pelayanan yang bersifat
sosial dan non-profit untuk kepentingan masyarakat umum.

Awalnya panti asuhan ini terletak di Perumahan Gading Griya Lestari Jl.Cemara 1
Blok C1 No. 39, Pegangsaan II Jakarta Utara. Pelayanan ini dimulai dengan kurang lebih 20
anak yang berusia balita hingga usia sekolah (TK-SMA).

Dalam menjalankan pelayanan kami dengan jumlah anak yang kurang kebih
berjumlah 20 anak, banyak masalah dan rintangan yang harus kami hadapi untuk
mempertahankan pelayanan ini. Masalah yang kemudian timbul adalah ketika persediaan
makanan habis dan anak-anak hanya dapat makan bubur saja selama kurang lebih hampir 1
minggu. Kekuatan dalam berdoa puasa dan berharap kepada tuhan yang kami lakukan dalam
menghadapi masalah tersebut. Dan ajaib Tuhan menggerakkan hati seorang anak Tuhan
dihari minggu tepat hari ketujuh ketika kami melakukan doa puasa dan makan bubur, anak
tuhan tersebut membawa bahan makanan berupa beras, indomie dan sembako lainnya dalam
jumlah yang besar satu mobil box untuk kami, selain itu memberikan sejumlah uang yang
besar untuk membayar uang sekolah anak-anak kami.

Kekuatan dalam mengandalkan tuhan membuat kami terus maju dalam melaksanakan
pelayanan ini. Namun, masalah yang lebih besar kami harus alami kembali, di saat rumah
tinggal yang kami jadikan panti asuhan yang dipinjamkan harus diambil kembali oleh
pemiliknya. Dalam waktu 1 minggu kami harus keluar dari rumah tersebut. Bukanlah hal
yang mudah bagi kami untuk melewati masalah ini, apalagi dengan segala keterbatasan kami,
untuk mendapatkan rumah yang layak untuk kami sewakan sebagai rumah bagi anak-anak
kami bukanlah hal yang mudah. Bertarung dengan airmata dan harapan kepada tuhan.
Kembali, kami melakukan doa dan puasa selama 7 hari, dan dalam cara yang samapun tuhan
menyatakan keajaiban atas kami. Tiga hari tepat sebelum kami keluar dari rumah tersebut,
tuhan mengirimkan kembali anak tuhan yang memiliki hati untuk menyediakan rumah
pinjaman bagi kami, lebih ajaib lagi anak tuhan tersebut membayarkan biaya sewa kami
terhadap rumah tersebut. Sehingga, kami boleh menempati rumah di perumahan gading griya
residence blok d1 no. 7-8. Puji Tuhan dengan rumah yang dapat kami tempati tersebut.
Namun, berjalannya waktu anak-anak kami semakin bertambah banyak dan untuk rumah
yang kami tempati sudah terlalu sempit untuk menampung anak-anak yang pada waktu itu
berjumlah kurang lebih hampir 60 anak. Kembali menjadi pergumulan bagi kami untuk dapat
menyediakan rumah yang layak bagi anak-anak kami yang jumlahnya semakin meningkat.
Dengan modal iman di tahun 2011 akhir kami mulai membeli sebuah rumah dengan menyicil
di perumahan gading griya lestari blok i.3 no.2. Kami mulai membangun rumah dengan iman
kepada tuhan,dan puji Tuhan, Tuhan selalu menyediakan dana bagi kami. Rencana kami yang
hanya membangun rumah setinggi 2 lantai saja, namun dengan cara Tuhan yang ajaib kami
dapat membangun rumah setinggi 4 lantai. Kemudian di tahun 2012 atas karunia tuhan kami
sudah dapat menempati rumah yang menjadi panti asuhan kami sendiri di perumahan gading
griya lestari blok i.3 no.2 sebagai panti asuhan untuk anak-anak kami sementara panti asuhan
ini ditempati untuk anak-anak perempuan, dan kemudian panti asuhan yang berada di
perumahan gading griya residence blok d1 no,7-8 kami jadikan panti asuhan untuk anak-anak
laki-laki. Hingga saat ini kami memiliki anak berjumlah kurang lebih 90 anak dari bangku
pendidikan paud, tk, sd, smp, sma dan perguruan tinggi dengan kurang lebih 20 pengurus. Itu
semua hanya karena kekuatan dan penyertaan tuhan yesus yang ajaib bagi pelayanan kami.

Dari berbagai masalah yang kami hadapi dalam menjalankan pelayanan ini serta latar
belakang suku yang berbeda-beda. Kami berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik
bagi anak-anak ini. Adapun bentuk pelayanan kami seperti menyediakan kebutuhan mereka
dari makanan, minuman, sekolah dan tempat tinggal. Kami juga berusaha memberi mereka
makanan yang bergizi karena sebagian besar anak- anak tersebut dalam keadaan yang sangat
memprihatinkan, seperti kekurangan gizi atau gizi buruk, putus sekolah dan kehilangan kasih
sayang orang tua. Kami berusaha merangkul mereka dan menyatakan kasih tuhan yesus
kristus bagi mereka, selain itu juga kami mengajarkan kepada mereka kebenaran firman
Tuhan sebagai kekuatan di dalam hidup. Satu keyakinan kami bahwa segala sesuatu yang kita
kerjakan, jika semua berlandaskan akan firman Tuhan maka semuanya akan berjalan dengan
baik.

Kami juga memfasilitasi anak-anak dengan pendidikan formal seperti tk, sd, smp, sma
dan perguruan tinggi. Selain itu juga, kami memberikan pendidikan non-formal seperti
mengadakan kursus, antara lain kursus bahasa inggris, bahasa mandarin, komputer, vocal,
menari, bermain musik dan sebagainya. Tujuan kami adalah supaya mereka dibekali
pengetahuan dan keterampilan yang baik, agar ketika mereka sudah selesai menjalani
pendidikandi panti asuhan, mereka akan siap dilepas di dunia masyarakat agar dapat berkarya
dan dapat berbuat sesuatu yang akan berdampak bagi nusa dan bangsa.
Adapun kegiatan kami di panti asuhan adalah memberikan pendalaman alkitab kepada
mereka setiap pagi dan malam. Pagi hari kami memulai ibadah (pujian, penyembahan, dan
pelajaran alkitab) pada pukul 04.00 05.00 wib. Dan malam hari pada pukul 18.30 20.00
wib. Kegiatan ibadah ini dilaksanakan setiap hari. Lalu bersiap pergi kesekolah, saat pulang
sekolah mereka mengerjakan PR dari sekolah. Kegiatan kami lainnya yaitu di hari jumat
kami menetapkan semua penghuni panti asuhan pondok kasih agape dari pengurus sampai
kepada anak anak diwajibkan untuk berpuasa. Tujuan dari puasa ini dilakukan adalah agar
lebih mendekatkan diri dan selalu berharap kepada Tuhan. Dalam kegiatan ibadah puasa ini
kami mendoakan setiap kebutuhan yang diperlukan di panti asuhan. Sebab kami sepenuhnya
hanya berharap kepada Tuhan. Adapun kegiatan-kegiatan yang kemi lakukan tersebut diatas
sangat membantu membentuk karakter anak- anak, supaya mereka selalu menaruh harapan
hanya kepada Tuhan, tahu dalam menempatkan diri sebagai anak-anak tuhan menjadi terang,
tahu moral yang berlaku di dunia masyarakat, belajar menjadikan alkitab sebagai pedoman
hidup dan yang terutama takut akan tuhan. Itulah beberapa kegiatan yang kami lakukan di
panti asuhan, hingga saat ini kami telah menamatkan banyak anak-anak pada tingkat sma,
beberapa anak kami melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi dan melanjutkan jenjang
hidupnya dalam berkarir. Semuanya dapat terjadi hanya karena Tuhan. Moto utama kami di
panti asuhan pondok kasih agape yang menjadi kekuatan kami dalam menjalankan pelayanan
ini adalah with god all things are possible. Saat ini di Panti Asuhan Kasih Agape yang
perempuan berjumlah 20 orang.

Tujuan
Terselenggaranya pelayanan yang baik untuk anak- anak sehingga tercapainya
kesejahteraan untuk mereka. Dimana terbentuk manusia manusia yang berkepribadian
matang dan berdedikasi, mempunyai keterampilan kerja yang mampu menopang hidupnya
dan hidup keluarganya.

Fasilitas

1. Kamar tidur
2. Aula untuk ibadah
3. Kamar mandi
4. Dapur
5. Teras bermain
6. Alat musik
7. Ruang makan
8. Kantor

Pengurus

Pengurus di Panti Asuhan Kasih Agape berjumlah 18 orang.


Komunikasi dan Empati
Dalam kunjungan sosial ini, kami terbagi-bagi setiap orang, dimana setiap orang
mewawancarai minimal 2 anak dari panti Asuhan Kasih Agape. Berikut saya akan uraikan
identitas anak yang telah saya wawancarai.
1. Nama : Melky
Kelas : 3 SD
Jenis Kelamin : Laki laki
Agama : Kristen Protestan
Asal : Mentawai
Hobi : Bermain,membaca buku
Cita-cita : Pemain Bola
Lama tinggal di panti : 1 Bulan
Kondisi fisik : Sehat
Alasan tinggal di panti
Karena di mentawai tidak dapat belajar dan ingin merantau
Perasaan tinggal dipanti
Merasa senang,bahagia karena dapat teman baru.
Riwayat pribadi
Belum menikah
Riwayat keluarga
Kedua orang tua masih hidup
Pendapat tentang Pembina dan teman- teman di panti
Baik semuanya
Keinngan selanjutnya
Ingin keluar dari Panti dan menjadi seorang pemain bola ataupun bekerja

2. Nama : Eka Saputra


Kelas : 3 SD
Jenis Kelamin : Laki laki
Agama : Kristen Protestan
Asal : Mentawai
Hobi : Bermain
Cita-cita : Tentara
Lama Tinggal di Panti : 3 Bulan
Kondisi fisik : Sehat

Alasan tinggal di panti


Karena ada kakanya yang sebelumnya tinggal panti tersebut
Perasaan tinggal di panti
Merasa senang

Riwayat hidup pribadi


Belum menikah
Riwayat keluarga
Kedua orang tuanya masih hidup dan dua-duanya bekerja. Dan tinggal di
Mentawai
Pendapat tentang Pembina dan teman- teman di panti
Baik semuanya
Keinginan selanjutnya
Ingin keluar dari panti dan menjadi Tentara atau bekerja.
KESAN

Dalam acara kunjungan ini kami mendapatkan banyak kesan dan kesan bersama
dengan para peghuni panti di mana kami melihat keceriaan mereka disaat mereka ada yang
mempunyai persaaan sedih entah karena jauh dari orang tua ataupun kehilangan orang tua
mereka. Dalam kujungan kami banyak melakukan acara salah satunya membuat acara
menyanyi dan kuis serta berbagi sedikit makanan yang kami bawakan. Terlihat dari raut
wajah mereka yang begitu senang karena di panti agape merupakan tempat yang sangat
nyaman mereka dapat belajar serta bermain dan juga fasilitas yang cukup lengkap dan baik.

PESAN

Terapkanlah sikap empati dan komunikasi yang baik dalam kehidupan sehari hari
khususnya pada orang orang yang membutuhkan. Dalam hal ini kita juga perlu
memnyesuaikan dengan kondisi dan situasi.
Lampiran dokumentasi
Penutup
Kesimpulan

Berdasarkan hasil kunjungan ke Panti Asuhan Kasih Agape, saya melihat bahwa walaupun
Anak- anak dipanti tidak bersama orang tua mereka, anak- anak tersebut masih merasa
senang karena merasa ada keluarga dalam tempat itu, dan anak-anak itu berasal dari tempat
yang berbeda- beda dengan usia yang berbeda juga. Anak-anak juga belajar bahwa untuk
bahagia itu sederhana, dan juga dididik untuk menjadi pribadi yang berguna untuk masa
depan dengan diberikan fasilitas yang memadai. Anak- anak dipanti juga tumbuh dalam iman
kerohanian sehingga bukan hanya ilmu pengetahuan yang didapat tetapi kerohanian juga
didapat.

Kesan

Anak- anak dipanti terkadang merasa sedih dkarenakan terpisah dari orang tua dan ada yang
tidak ada orang tuanya, walaupun seperti itu, anak- anak tersebut senang bermain bersama
kami, dan menyanyi juga. Walaupun banyak juga yang masih malu-malu. Anak-anak tersebut
selalu ceria, dan tertawa bersama.

Pesan

Setelah kunjungan panti ini saya melihat bahwa setiap individu tidak boleh saling
membedakan dikarenakan setiap manusia mempunyai martabat yang sama, walaupun anak-
anak tersebut tinggal di Panti Asuhan. Kunjungan ke Panti seperti ini sangat bagus karena
bisa menambah jiwa social dari masing-masing individu. Dan juga dengan berkomunikasi
dan menjaga hubungan yang baik dapat mengetahui apa yang dirasakan oleh anak- anak
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai