TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
ORGANISASI PERKULIAHAN
❑ Tatap muka : 14 x
❑ Kehadiran : minimal 75 % dari tatap muka
❑ Kuis : sewaktu-waktu
❑ Paper : dikumpulkan sebelum UTS
❑ Evaluasi : UTS dan UAS
❑ Nilai Akhir : 10% kehadiran, 5% Kuis,15% paper,
35% UTS, dan 35% UAS
TUJUAN M.K MAKANAN KESEHATAN
TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
9 Giyatmi/PanganFungsional/Pendahuluan
Pendahuluan
Saat ini kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat semakin
meningkat → memperhitungkan manfaat dari setiap makanan yang
dikonsumsi
Sebagian masyarakat tidak lagi membeli makanan yang semata-mata
didasari atas pertimbangan selera dan prestise, tetapi
mempertimbangkan terhadap pencapaian tingkat kesehatan yang
optimal.
Pangan fungsional itu sendiri merupakan pangan alami atau olahan
yang mengandung komponen bioaktif yang berdampak positif pada
fungsi metabolisme manusia.
Diversifikasi konsumsi pangan fungsional perlu dikenalkan sedini
mungkin, agar setelah dewasa memperoleh manfaat dan khasiat yang
optimal, yaitu sehat, bugar, produktif, serta berumur panjang.
10 Giyatmi/PanganFungsional/Pendahuluan
Sejarah Pangan Fungsional
▪ Konsep pangan fungsional diperkenalkan di Jepang pada tahun 1984
dengan istilah FOSHU (for special dietary uses) yang berarti pangan yang
dikhususkan bagi diet tertentu
▪ Sejak tahun 1984, Jepang telah menyusun suatu alternatif
pengembangan pangan fungsional dengan tujuan memperbaiki fungsi-
fungsi fisiologi agar dapat melindungi tubuh dari penyakit khusunya
penyakit degeneratif , seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes
mellitus, osteoporosis dan kanker.
11 Giyatmi/PanganFungsional/Pendahuluan
Dewan informasi makanan internasional (The International Food Information
Council) mendefinisikan pangan fungsional sebagai makanan yang
menguntungkan bagi kesehatan, selain fungsinya sebagai sumber zat gizi
dasar.
12 Giyatmi/PanganFungsional/Pendahuluan
Klasifikasi komponen kandungan pangan yang termasuk
ke dalam FOSHU (for special dietary uses) di Jepang
Fungsi Spesifik terhadap Kesehatan Komponen Kandungan Utama
Pangan untuk memodifikasi kondisi saluran Oligosakarida, laktosa, bifidobakteria,
pencernaan bakteri asam laktat, serat pangan, dekstrin
yang tercerna, polidekstrol dan gum guar
Pangan berhubungan dengan level Kitosan, protein kedelai dan natrium alginat
kolesterol darah yang terdegradasi
Pangan yang terkait level gula darah Dekstrin yang tidak tercerna, albumin
gandum, serta polifenol dari jambu dan the
Pangan yang terkait dengan kesehatan gigi Paratinosa, maltitosa, erittriol
Pangan yang berhubungan dengan absorpsi Kalsium sitrat malat, kasein fosfopeptida, besi
mineral hem, dan frakuto oligosakarida
Pangan yang terkait osteogenesis Isoflavon kedelai dan protein berbasis susu
Pangan yang berhubungan dengan Asam lemak rantai sedang
triasilgliserol
13 Giyatmi/PanganFungsional/Pendahuluan
FUNGSI DASAR PANGAN FUNGSIONAL :
14 Giyatmi/PanganFungsional/Pendahuluan
Makanan Fungsional memiliki tiga fungsi yaitu sebagai sumber gizi
(nutrisi), pemberi cita rasa dan aroma, serta penyuplai senyawa aktif
untuk mencegah ataupun mengobati penyakit
15 Giyatmi/PanganFungsional/Pendahuluan
Persyaratan produk pangan fungsional
16 Giyatmi/PanganFungsional/Pendahuluan
Meskipun mengandung senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, Pangan
fungsional tidak berbentuk kapsul, tablet, atau bubuk, dan berasal dari
senyawa alami (Badan POM, 2001)
18 Giyatmi/PanganFungsional/Pendahuluan
JENIS MAKANAN FUNGSIONAL :
19 Giyatmi/PanganFungsional/Pendahuluan
Banyak jenis makanan tradisional yang memenuhi persyaratan
sebagai pangan fungsional.
Contoh pangan tradisional Indonesia yaitu :
Beras kencur, temulawak, kunyit asam, serbat, dadih (fermentasi
susu khas Sumatera Barat), dali (fermentasi susu kerbau khas
Sumatera Utara), sekoteng (bandrek), tempe, tape, dan lain-lain.
20 Giyatmi/PanganFungsional/Pendahuluan
Contoh pangan tradisional Mancanegara yang dapat
dikategorikan sebagai pangan fungsional yaitu yoghurt, kefir,
koumiss, dan lain-lain.
21
Giyatmi/PanganFungsional/Pendahuluan
▪ Komponen aktif yang terdapat dalam makanan secara alami
▪ Komponen akibat dari penambahan dari luar
▪ Proses pengolahan (reaksi kimia atau aktivitas mikroorganisme)
22 Giyatmi/PanganFungsional/Pendahuluan
▪ Memperkuat mekanisme pertahanan tubuh
▪ Mencegah penyakit tertentu
▪ Membantu mengembalikan kondisi tubuh setelah sakit
tertentu
▪ Menjaga kondisi fisik dan mental
▪ Memperlambat proses penuaan
23 Giyatmi/PanganFungsional/Pendahuluan