Anda di halaman 1dari 32

Volume 2

Chapter @Kris – AA YKPN


18-1
CHAPTER 18

REVENUE

Intermediate Accounting
IFRS Edition
Kieso, Weygandt, and Warfield
Chapter @Kris – AA YKPN
18-2
Lingkungan Terkini

Pendapatan diakui secara proporsional selama tahap produksi


• Cara ini dipakai terutama oleh perusahaan kontraktor. Hal ini
dilakukan karena sifat pekerjaan yang dilakukan, yang biasanya
memerlukan waktu penyelesaian melebihi satu periode akuntansi.
Cara seperti ini dapat dilakukan apabila taksiran biaya penyelesaian
dan tahap kemajuan penyelesaian kontrak dapat ditentukan.

Penaksiran ini dapat dilakukan dengan cara:


5. Berdasarkan persentase dari biaya
6. Berdasarkan persentase penyelesaian secara fisik
(metoda persentase penyelesaian).

Chapter @Kris – AA YKPN


18-3
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman

Contoh: akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang


(long-term construction).

Dua Metoda:

Metoda Persentase-Penyelesaian
 Alasan: pembeli dan penjual memiliki enforceable
rights.

Metoda Kontrak Selesai.

Chapter @Kris – AA YKPN


18-4
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
Harus menggunakan metoda Percentage-of-Completion
jika estimasi kemajuan pekerjaan, pendapatan, dan kos
reasonably dependable dan seluruh kondisi berikut ada:
1. Kontrak secara jelas menetapkan enforceable rights
terkait dengan barang atau jasa oleh masing-masing pihak,
pertimbangan yang akan diubah setiap saat, dan hal-hal
yang terkait dengan pembayaran
2. Pembeli dapat diharapkan memenuhi seluruh kewajibannya.
3. Kontraktor dapat diharapkan melaksanakan pekerjaan
sesuai kontrak.

Chapter @Kris – AA YKPN


18-5
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman

Perusahaan harus menggunakan metoda Kontrak


Selesai jika satu diantara kondisi berikut ini terpenuhi

• Perusahaan memiliki kontrak jangka pendek, atau


• Perusahaan tidak dapat memenuhi kondisi untuk
menggunakan metoda persentase penyelesaian, atau
• Ada inherent hazards dalam kontrak di luar kondisi
normal, yang menimbulkan risiko bisnis.

Chapter @Kris – AA YKPN


18-6
Percentage-of-Completion Method

Pengukuran Kemajuan Pekerjaan


Ukuran yang paling populer adalah cost-to-cost basis.

Persentase penyerapan biaya dapat digunakan untuk


menaksir persentase pendapatan atau laba kotor
kontrak jangka panjang.

Chapter @Kris – AA YKPN


18-7
Contoh 1: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli
2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar
Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober
2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009,
taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.100.000.000. Berikut ini data
lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut:

Keterangan 2008 2009 2010


Biaya s/d. tahun Rp2.000.000.000 Rp5.832.000.000 Rp8.100.000.000
Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr 6.000.000.000 2.268.000.000 -
Tagihan Kontrak 1.800.000.000 4.800.000.000 2.400.000.000
Kas yang diterima 1.500.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000

Chapter @Kris – AA YKPN


18-8
Perhitungan persentase penyelesaian
2008 2009 2010
Harga Kontrak Rp9.000.000.000 Rp9.000.000.000 Rp9.000.000.000
Taksiran Biaya:
Biaya s/d. tahun Rp2.000.000.000 Rp5.832.000.000 Rp8.100.000.000
Taksiran biaya penyelesaian 6.000.000.000 2.268.000.000 -
Jumlah taksiran biaya Rp8.000.000.000 Rp8.100.000.000 Rp8.100.000.000
Taksiran Laba Kotor Rp1.000.000.000 Rp 900.000.000 Rp 900.000.000
Persentase penyelesaian 25% 72% 100%

Chapter @Kris – AA YKPN


18-9
PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN

Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010


2008: 25% x 9.000.000 2.250.000
2009: 72% x 9.000.000 6.480.000
Pendapatan th. 2008 (2.250.000)
Pendapatan tahun 2009 4.230.000
2010: 100% x 9.000.000 9.000.000
Pendapatan th. 2008 dan th. 2009 (6.480.000)
Pendapatan tahun 2010 2.520.000

Chapter @Kris – AA YKPN


18-10
PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA KOTOR

2008: 25% X Rp1.000.000 Rp250.000

2009: 72% x Rp900.000 Rp648.000


Laba kotor diakui th. 2008 (250.000)
Laba tahun 2009 Rp398.000
2010: 100% x Rp900.000 Rp900.000
Laba th. 2008 dan 2009 (648.000)
Laba tahun 2010 Rp252.000

Chapter @Kris – AA YKPN


18-11
2008 2009 2010
Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 2,268,000
Kas 2,000,000 3,832,000 2,268,000
(Mencatat kos konstruksi)

Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000


Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000
(Mencatat penagihan)

Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000


Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000
(Mencatat pelunasan piutang)

Konstruksi Dalam Proses 250,000 398,000 252,000


Biaya Konstruksi 2,000,000 3,832,000 2,268,000
Pendapatan KJP 2,250,000 4,230,000 2,520,000

Penagihan KDP 9,000,000


Konstruksi Dalam Proses 9,000,000
Chapter @Kris – AA YKPN
18-12
Konstruksi Dalam Proses
2008 Kos 2.000.000.000 2010 9.000.000.000
2008 Laba Kotor 250.000.000
2009 Kos 3.832.000.000
2009 Laba Kotor 398.000.000
2010 Kos 2.268.000.000
2010 Laba Kotor 252.000.000
Piutang Dagang
2008 1.800.000.000 2008 1.500.000.000
2009 4.800.000.000 2009 3.500.000.000
2010 2.400.000.000 2010 4.000.000.000

Chapter @Kris – AA YKPN


18-13
Penagihan KDP
2010 9.000.000.000 2008 1.800.000.000
2009 4.800.000.000
2010 2.400.000.000

Kas
2008 1.500.000.000
2009 3.500.000.000
2010 4.000.000.000

Chapter @Kris – AA YKPN


18-14
Biaya Konstruksi
2008 2.000.000.000
2009 3.832.000.000
2010 2.268.000.000

Pendapatan Konstruksi Jk. Panjang


2008 2.250.000.000
2009 4.230.000.000
2010 2.520.000.000

Chapter @Kris – AA YKPN


18-15
2008 2009 2010
Laporan Laba-Rugi:
Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Rp2.250.000 Rp4.230.000 Rp2.520.000
Biaya Konstruksi 2.000.000 3.832.000 2.268.000
Laba Kotor Rp 250.000 Rp 298.000 Rp 252.000

Neraca per 31/12:


Aktiva Lancar:
Piutang Dagang Rp300.000 Rp1.600.000
Persediaan:
KDP Rp2.250.000
Penagihan KDP 1.800.000 Rp450.000
Biaya dan Laba Diakui
Kewajiban Lancar:
Penagihan (6.600.000) dan Laba
Diakui (6.480.000)
Rp 120.000
Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi
jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun.
Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya.
Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak
Chapter @Kriskonstruksi
– AA YKPN
18-16
Metoda Kontrak Selesai

Perusahaan pengakui pendapatan dan laba kotor hanya


pada saat penjualan, yaitu ketika kontrak telah
diselesaikan.

Dengan metoda ini, perusahaan mengakumulasi kos


kontrak jangka dalam proses, namun tidak perlu
melakukan pengakuan periodik untuk pendapatan, kos,
dan laba kotor.

Chapter @Kris – AA YKPN


18-17
2008 2009 2010
Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 2,268,000
Kas 2,000,000 3,832,000 2,268,000
(Mencatat kos konstruksi)

Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000


Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000
(Mencatat penagihan)

Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000


Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000
(Mencatat pelunasan piutang)

Biaya Konstruksi 8,100,000


Konstruksi Dalam Proses 8,100,000

Penagihan KDP 9,000,000


Pendapatan dari KJP 9,000,000

Chapter @Kris – AA YKPN


18-18
2008 2009 2010
Laporan Laba-Rugi:
Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Rp9.000.000
Biaya Konstruksi 8.100.000
Laba Kotor Rp 900.000

Neraca per 31/12:


Aktiva Lancar:
Piutang Dagang Rp300.000 Rp1.600.000
Persediaan:
KDP Rp2.000.000
Penagihan KDP 1.800.000 Rp200.000
Biaya dan Laba Diakui
Kewajiban Lancar:
Penagihan (6.600.000) di atas biaya
konstruksi (5.832.000)
Rp 758.000
Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi
jangka panjang, dengan metoda kontrak selesai. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Biaya
kontrak dan penagihan diakumulasi selama periode konstruksi, namun tidak ada pendapatan dan laba diakui sampai
diselesaikannya kontrak. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya.
Chapter @Kris – AA YKPN
18-19
Rugi Kontrak Jangka Panjang
Dua Metoda:
Rugi periode berjalan pada kontrak yang
menguntungkan
 Persentase penyelesaian: estimasi kenaikan kos pada
periode sekarang untuk menyesuaikan laba kotor periode
sebelumnya.

Rugi pada seluruh proyek


 Pada kedua metoda, perusahaan harus mengakui rugi
pada periode sekarang untuk seluruh rugi proyek.

Chapter @Kris – AA YKPN


18-20
Contoh 2: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli
2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar
Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober
2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009,
taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.769.924.000. Berikut ini data
lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut:

Keterangan 2008 2009 2010


Biaya s/d. tahun Rp2.000.000.000 Rp5.832.000.000 Rp8.769.924.000
Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr 6.000.000.000 2.937.924.000 -
Tagihan Kontrak 1.800.000.000 4.800.000.000 2.400.000.000
Kas yang diterima 1.500.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000

Chapter @Kris – AA YKPN


18-21
Perhitungan persentase penyelesaian
2008 2009 2010
Harga Kontrak Rp9.000.000.000 Rp9.000.000.000 Rp9.000.000.000
Taksiran Biaya:
Biaya s/d. tahun Rp2.000.000.000 Rp5.832.000.000 Rp8.769.924.000
Taksiran biaya penyelesaian 6.000.000.000 2.937.924.000 -
Jumlah taksiran biaya Rp8.000.000.000 Rp8.769.924.000 Rp8.769.924.000
Taksiran Laba Kotor Rp1.000.000.000 Rp 230.076.000 Rp 230.076.000
Persentase penyelesaian 25% 66,5% 100%

Chapter @Kris – AA YKPN


18-22
PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN

Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010


2008: 25% x 9.000.000 2.250.000
2009: 66,5% x 9.000.000 5.985.000
Pendapatan th. 2008 (2.250.000)
Pendapatan tahun 2009 3.735.000
2010: 100% x 9.000.000 9.000.000
Pendapatan th. 2008 dan th. 2009 (5.985.000)
Pendapatan tahun 2010 3.015.000

Chapter @Kris – AA YKPN


18-23
PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA KOTOR

2008: 25% X Rp1.000.000 Rp250.000

2009: 66,5% x Rp230.076 Rp153.000


Laba kotor diakui th. 2008 (250.000)
Laba (Rugi) tahun 2009 Rp(97.000)
2010: 100% x Rp230.076 Rp230.076
Laba th. 2008 dan 2009 (153.000)
Laba tahun 2010 Rp77.076

Chapter @Kris – AA YKPN


18-24
2008 2009 2010
Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 2,937,924
Kas 2,000,000 3,832,000 2,937,924
(Mencatat kos konstruksi)

Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000


Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000
(Mencatat penagihan)

Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000


Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000
(Mencatat pelunasan piutang)

Konstruksi Dalam Proses 250,000 97,000 77,076


Biaya Konstruksi 2,000,000 3,832,000 2,937,924
Pendapatan KJP 2,250,000 3,735,000 3,015,000

Penagihan KDP 9,000,000


Konstruksi Dalam Proses 9,000,000

Chapter @Kris – AA YKPN


18-25
Rugi pada Kontrak Menguntungkan - KS
2008 2009 2010
Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 2,937,924
Kas 2,000,000 3,832,000 2,937,924
(Mencatat kos konstruksi)

Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000


Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000
(Mencatat penagihan)

Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000


Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000
(Mencatat pelunasan piutang)

Biaya Konstruksi 8,769,924


Konstruksi Dalam Proses 8,769,924

Penagihan KDP 9,000,000


Pendapatan dari KJP 9,000,000

Chapter @Kris – AA YKPN


18-26
Rugi pada Kontrak Rugi

Contoh 3: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli


2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar
Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober
2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009,
taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp9.112.500.000. Berikut ini data
lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut:
Keterangan 2008 2009 2010
Biaya s/d. tahun Rp2.000.000.000 Rp5.832.000.000 Rp9.112.500.000
Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr 6.000.000.000 3.280.500.000 -
Tagihan Kontrak 1.800.000.000 4.800.000.000 2.400.000.000
Kas yang diterima 1.500.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000

Chapter @Kris – AA YKPN


18-27
Perhitungan persentase penyelesaian
2008 2009 2010
Harga Kontrak Rp9.000.000.000 Rp9.000.000.000 Rp9.000.000.000
Taksiran Biaya:
Biaya s/d. tahun Rp2.000.000.000 Rp5.832.000.000 Rp9.112.500.000
Taksiran biaya penyelesaian 6.000.000.000 3.280.500.000 -
Jumlah taksiran biaya Rp8.000.000.000 Rp9.112.500.000 Rp9.112.500.000
Taksiran Laba (Rugi) Kotor Rp1.000.000.000 Rp (112.500.000) Rp (112.500.000)
Persentase penyelesaian 25% 64% 100%

Chapter @Kris – AA YKPN


18-28
PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN

Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010


2008: 25% x 9.000.000 2.250.000
2009: 64% x 9.000.000 5.760.000
Pendapatan th. 2008 (2.250.000)
Pendapatan tahun 2009 3.510.000
2010: 100% x 9.000.000 9.000.000
Pendapatan th. 2008 dan th. 2009 (5.760.000)
Pendapatan tahun 2010 3.240.000

Chapter @Kris – AA YKPN


18-29
PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA (RUGI) KOTOR

2008: 25% X Rp1.000.000 Rp250.000

2009: 100% x Rp(112.500) Rp112.500


Laba kotor diakui th. 2008 (250.000)
Laba (Rugi) tahun 2009 Rp(362.500)
2010:
TIDAK ADA PENGAKUAN
LABA/RUGI

Catatan: Jika proyek mengalami rugi, maka rugi tersebut segera diakui
pada saat rugi tersebut diketahui, sesuai dengan prinsip konservatisme

Chapter @Kris – AA YKPN


18-30
2008 2009 2010
Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 3,280,500
Kas 2,000,000 3,832,000 3,280,500
(Mencatat kos konstruksi)

Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000


Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000
(Mencatat penagihan)

Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000


Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000
(Mencatat pelunasan piutang)

Konstruksi Dalam Proses 250,000 362,500


Biaya Konstruksi 2,000,000 3,872,500 3,240,000
Pendapatan KJP 2,250,000 3,510,000 3,240,000

Penagihan KDP 9,000,000


Konstruksi Dalam Proses 9,000,000
Chapter @Kris – AA YKPN
18-31
Metoda Kontrak Selesai
2008 2009 2010
Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 3,280,500
Kas 2,000,000 3,832,000 3,280,500
(Mencatat kos konstruksi)

Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000


Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000
(Mencatat penagihan)

Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000


Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000
(Mencatat pelunasan piutang)

Rugi Kontrak Jangka Panjang 112,500,000


Konstruksi Dalam Proses 112,500,000

Biaya Konstruksi 9,112,500


Konstruksi Dalam Proses 9,112,500

Penagihan KDP 9,000,000


Pendapatan dari KJP 9,000,000
Chapter @Kris – AA YKPN
18-32

Anda mungkin juga menyukai