Was sholatu wassalamu ‘ala, Asyrofil ambiyaa iwal mursalin, Sayyidina Muhammadin, Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain. Ama ba’du Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke haddirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kesehatan lahir dan batin kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini Salawat dan salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Allah Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat manusia dari peradaaban hidup yang jahiliyah menuju pada peradaban hidup yang modern Kita dilahirkan sama-sama dari rahim ibu, kita muncul sebagai manusia yang berbeda. Ada yang berkulit putih, ada yang hitam, ada yang bermata sipit, ada yang bermata biru, ada yang rambut keriting, ada pula yang berambut pirang. Kenapa tidak Allah jadikan saja kita satu? Tidak sanggupkah Allah? Sanggup!! Pasti Allah sanggup!! Dalam al-Qur’an, surat أ Hud ayat 118 Allah berfirman: ة مممم ة سأ مل الن مممماَّ س ك لس س جسعمم س وسسلمموو س شمماَّسء سرب بممم س حمممممممممد سة ة “ سوا حJikalau Tuhanmu menghendaki, tentuDia menjadikan sekalian manusia menjadi umat yang satu.” Allah sanggup kok menjadikan seluruh manusia menjadi umat yang satu, menganut satu agama saja dan tunduk dengan sendirinya kepada Allah seperti halnya para malaikat. Tetapi Allah tidak menghendaki yang demikian, sehingga manusia tidak menjadi satu umat saja. Kita menjadi heterogen. Allah memberikan kita kebebasan untuk memilah dan memilih. Bagaikan sebuah taman, tidaklah ia akan menyejukkan pandangan mata bila hanya sekuntum bunga yang tumbuh. Semakin banyak ragam bunga semakin senang mata memandang. Itulah pula mungkin di antara maksud Allah menjadikan kita berbeda satu dengan lainnya. Namun, kadang nalar kita tak sanggup mencapai hakikat itu. Pada hakikatnya dalam Islam, istilah perselisihan, pertengkaran, apalagi peperangan bukanlah pakaian orang beriman. Kenapa? Allah swt. berfirman dalam al-Quran surat al-Hujarat ayat 9: ن وسإ ح و س َّما حوا ب سي ون سهأ س ن اقوت ست سألوا فسأ و صل ح أ محني س ن ال و أ مؤ و ح م س ن ح فستاَّ ح “ سDan kalau ada dua golongan طاَّئ ح س dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kalian damaikan antara keduanya!” Ini bermakna bahwa pertikaian antara kelompok orang beriman sebenarnya diragukan atau jarang terjadi. Kenapa? Pertama, karena mereka adalah orang-orang yang memiliki keimanan yang sama sehingga visi dan tujuan mereka tentu juga sama. Kedua dan ini yang terpenting, karena orang-orang yang beriman itu bersaudara! خمممموسة ة ن إح و مأنممممو س ممممماَّ ال و أ مؤ و ح إ حن م سSemestinya mereka sesakit sesenang, seiya setidak. Bukankah demikian orang yang bersaudara?? Dalam hadits, Rasulullahpun bersabda: “Kamu, kata Rasulullah, akan melihat kaum mukminin dalam kasih sayang dan cinta-mencintai, pergaulan mereka bagaikan satu badan, jika satu anggotanya sakit maka menjalarlah kepada anggota lainnya sehingga badannya terasa panas dan tidak dapat tidur (HR. Bukhari). Jika demikian adanya maka semestinya muncul suatu kefahaman kepada kita, walau belum tentu selaras dengan maksud Allah, bahwa hikmah kita diciptakan berbeda-beda ini untuk menumbuhkan persaudaraan. Untuk merasakan indahnya kebersamaan dalam perbedaan. Saling cinta-mencintai, saling kasih mengasihi, dan saling mengalah untuk kepentingan yang lain. Dan ujung dari semua itu memunculkan syukur dalam diri kita kepada Allah, meski Ia telah jadikan kita berbeda namun ia telah jadikan kita bersaudara dan indah dalam kebersamaan, Indahnya kebersamaan, itulah kata yang pantas untuk umat Islam. Karena dengan kebersamaan, akan terbentuk persatuan dan lahirlah sebuah kekuatan. Terjalinnya rasa persaudaraan sesama muslim adalah sesuatu yang agung dan mampu menciptakan suasana yang harmonis serta selaras. Tidak peduli dimana muslim itu berada, persaudaraan bisa terus terjalin. Ukhuwah Islamiyah harus tetap terjaga. Karena hakikatnya sesama muslim itu adalah bersaudara.