Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN PASIEN DHF DENGAN

SYOK HIPOVOLEMIK
No. Dokumen : SOP/UGD/PC/...

SOP No. Revisi : 0


Tanggal Terbit : 02 Januari 2017
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Drg. Fahmi Nurdin
CIDAHU Penata Tk I
NIP. 19690513 199903 1 002

1. Pengertian Demam tinggi terus menerus selama 2 sampai dengan 7 hari


yang ditandai bintik – bintik merah dikulit diakibatkan gigitan
nyamuk jenis Aedes aegypti dengan ditandai adanya syok

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pencegahan


dini dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang dapat mengancam
jiwa.
a. Keputusan Kepala Puskesmas Cidahu No. 093/SK/K-
3. Kebijakan
PKM.CDH/I/2017 tgl. 02-01-2017 tentang Pendelegasian
wewenang
4. Referensi - Buku Pedoman Praktik Klinis Bagi Doker Edisi Revisi Tahun
2014.

5. Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :


1. Tensi Meter Air Raksa
2. Tensi Meter Digital
3. Thermometer
4. Senter
5. Infus Set
6. Lembar Observasi
7. Laboratorium
b. Langkah – Langkah Prosedur :
1. Penatalaksanaan pada pasien dewasa
a. Terapi simptomatik dengan analgetik
antipiretik(parasetamol 3x500-1000mg).
b. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi.
2. Penatalaksanaan pada pasien anak

Puskesmas Penatalaksanaan No. Dokumen : No. Revisi Halaman :


Cidahu Pasien DHF SPO/UGD/PC/051 :0 2/3
hipovolemik

3. Penatalaksanaan DBD dengan syok


Kondisi ini merupakan gawat darurat dan mengharuskan
rujukan segera ke RS.
Penatalaksanaan awal:
a. Berikan oksigen 2-4ltr/mnit melalui kanul hidung atau
sungkup muka
b. Pasang akses intravena sambil melakukan fungsi
vena untuk pemeriksaan DPL
c. Berikan larutan kristaloid ( RL ) 20ml/kg secepatnya
d. Lakukan pemantauan klinis ( TTV, perfusi perifer,
dan diuresis) setiap 30 menit
e. Jika setelah pemberian cairan inisial tidak terjadi
perbaikan klinis, ulangi pemberian larytan kristaloid
RL 20ml/kg BB secepatnya ( maksimal 30 menit)
atau pertimbangkan pemberian larutan koloid 10-20
ml/kgBB/jam ( maksimal 30 ml/kgBB/24jam)
f. Jika nilai Ht dan Hb menurun namun tidak terjadi
perbaikan klinis, pertimbangkan terjadinya
perdarahan tersembunyi. Segera rujuk
g. Jika terdapat perbaikan klinis, kurangi jumlah cairan
hingga 10ml/kgBB/jam dalam 2-4jam. Secara
bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis
dan laboraturium.
h. Dalam banyak kasus cairan intravena dapat
dihentikan setelah 36-48 jam. Hindari pemeberian
cairan secara berlebihan..

Puskesmas Penatalaksanaan No. Dokumen : No. Revisi Halaman :


Cidahu Pasien DHF dengan SPO/UGD/PC/051 :0 3/3
syok hipovolemik

6. Diagram Alir
Pasien DHF dg
syok hipovolemik

Berikan O2
2-4 ltr/mnt

Pasang akses
intravena

Pasang infus larutan


kristaloid RL

Lakukan
pemantauan klinis
( TTV, perfusi
perifer, &
diuresis )

Ulangi Pemberian infus larutan kristaloid RL


20 ml/kgBB/jam secepatnya, jika tdk terjadi
perbaikan klinis

jika terjadi perbaikan klinis, kurangi Jika nila Ht & Hb < namun tidak terjadi
jmlh cairan hingga 10 ml/KgBB/jam perbaikan klinis, pertibangkan terjadinya
dlm 2-4jam secara bertahap diturnkan perdarahan tersembunyi,
tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan
lab.
Rujuk ke RS
Rujuk ke rwt inap
puskesmas

7. Unit Terkait 1. IGD


2. Rawat Inap
3. Laboratorium

8. Dokumen Buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Edisi Revisi Tahun 2014
Terkait
No Yang di ubah Isi Perubahan Tanggal
9. Rekaman
mulai
Historis
diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai