Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“POLA MAKAN PASIEN DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK”

Pokok Bahasan : Pentingnya Pengaturan Makanan Pada Pasien Dengan Gagal

Ginjal Kronik
Sasaran : Pasien Ny. M Dan Keluarga
Nama penyuluh : Yeldhae
NIM : 2013.c.05a.0530
Waktu : ±15 menit
Hari/tanggal : Rabu, 20 Maret 2018
Tempat : Ruang Hemodialisa

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mengerti tentang
pola makan pasien dengan gagal ginjal kronik.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan Pasien dan keluarga :
1. Mengetahui jadwal pengaturan makan dalam sehari.
2. Mengetahui tujuan diberikan diet.
3. Mengetahui syarat diet.
4. Mengetahui Pengaturan makanan.
5. Mengetahui cara mengurangi kalium dari bahan makanan.
6. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan.
C. Garis Besar Materi
1. Mengetahui jadwal pengaturan makan dalam sehari.
2. Mengetahui tujuan diberikan diet.
3. Mengetahui syarat diet.
4. Mengetahui Pengaturan makanan.
5. Mengetahui cara mengurangi kalium dari bahan makanan.
6. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan.
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
F. Proses Kegiatan
No. Kegiatan Waktu Respon
1. Pendahuluan 2 menit
 Memberi salam  Membalas
 Menjelaskan materi yang akan salam
disampaikan  Menyimak
 Menjelaskan tujuan
 Menyimak
2.  Penjelasan materi 10 menit  Menyimak
1. Mengetahui jadwal pengaturan
makan dalam sehari.
2. Mengetahui tujuan diberikan
diet.
3. Mengetahui syarat diet.
 Bertanya
4. Mengetahui Pengaturan
makanan.
5. Mengetahui cara mengurangi
kalium dari bahan makanan.
6. Mengetahui hal-hal yang perlu
diperhatikan.
 Memberikan kesempatan peserta
untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan peserta
3. Penutup 3 menit
 Menyimpulkan materi penyuluhan  Meyimak
 Memberikan evaluasi secara lisan 
 Memberikan salam penutup Memperhatik
an
 Membalas
salam

G. Evaluasi
1) Evaluasi skunder
(a)Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerjasama
dengan pasien dan keluarga.
2) Evaluasi Proses
(a) Keluarga antusias terhadap materi yang disampaikan.
(b) Keluarga terlihat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3) Evaluasi hasil
(a) Keluarga memahami materi yang disampaikan pemateri.
(b) Ada umpan balik positif dari keluarga, dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh penyuluh.

Lampiran Materi
Makanan Pada Pasien Dengan Gagal Ginjal Kronik
A. Definisi Diet
Diet merupakan faktor penting bagi pasien yang menjalani hemodialisa. Diet
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi, mengatur keseimbangan cairan dan
elektrolit dalam tubuh dan untuk menjaga agar penderita dapat beraktivitas seperti
biasa yang akhirnya mempunyai kualitas hidup yang cukup baik.

Contoh Makanan Sehari


Pagi Siang Sore

Nasi Nasi Nasi

Pepes Teri Basah Ayam panggang Perkedel tahu

Tumis Tauge Telur Mata sapi tumis kangkung

Tahu Ttempe Mendoan Pepaya

Urapan
Selingan jam 10:00 wib
Jeruk Selingan Jam 12.00 wib
Puding
Selingan jam 16:00 Roti Bakar

Wib Sirup/madu

Kue talam

B. Tujuan diberikan Diet


1. Untuk mencukupi zat gizi sesuai kebutuhan pasien agar status gizi
normal/optimal.
2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit (zat yang larut di dalam tubuh).
3. Menghindari terjadinya penumpukan cairan didalam tubuh.
4. Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari.

C. Syarat Diet
1. Batasi garam terutama bila terjadi penimbunan cairan di dalam tubuh (edema)
dan tekanan darah tinggi.
2. Kalium di batasi teruma jika urin keluar kurang dari 400 ml/2 jam.
3. Jumlah asupan cairan= jumlah urine 24 jam (500 ml-750 ml).

D. Pengaturan Makanan
1. Bahan Makanan Yang Dianjurkan:
(1) Sumber karbohidrat: nasi, roti putih, mie, makaroni, spageti, lontong, bihun,
jagung, makanan yang di buat dari tepung-tepungan, gula madu, sirup,
permen dll.
(2) Sumber protein: telur, ayam, daging, ikan susu, cumi, udang, kepiting, lobstrer
dan sesuai dengan anjuran yang telah di berikan.
(3) Buah-buahan: nanas, pepaya, jambu biji, sawo, strawberry, apel, anggur, jeruk
manis dalam jumlah sesuai dengan anjuran yang telah di berikan.
(4) Sayur-sayuran: ketimun, terong, tauge, kacang panjang, kol, slada, wortel dll
dalam jumlah sesuai anjuran.
2. Bahan Makanan Yang Di Batasi
(1) Bahan makan berkalium bila hiperkalemia (kadar kalium yang
tinggi/meningkat): alpokat, pisang, belimbing, nangka, durian, daun sngkong,
bayam, daun pepaya, jantung pisang, kelapa, kacang tanah, ubi, singkong,
serta air minum dan kuah sayur yang berlebihan.
E. CARA MENGURANGI KALIUM DARI BAHAN MAKANAN
1. Cuci sayuran atau buah yang telah di kupas atau sudah di potong-potong.
2. Rendam bahan makanan dalam air hangat yang anyak selama 2 jam.
3. Air di buang dan di cuci kembali dengan air yang mengalir selama beberapa
menit.
4. Setelah itu masaklah.

F. HAL-HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN


1. Makanlah secara teratur porsi kecil tapi sering.
2. Untuk meningkatkan nafsu makan, di upayakan sesuai dengan makanan
kesukaan.
3. Untuk membatasi jumlah cairan, masak lebih tidak dalam bentuk berkuah,
dipanggang, dibakar,di goreng.
4. Bila ada penumpukkan cairan, tekanan darah tinggi, perlu menghindari garam
dan makanan yang banyak mengandung garam, minuman bersoda, minuman
kemasan, telur asin, ikan asin, makanan yang di awetkan dan bumbu-bumbu
instan.
5. Makanan yang tingi kalori seperti sirup, madu, permene di anjurkan penambah
kalori hendaknya tidak diberikan dekat waktu makan karena dapat mengurangi
nafsu makan.
6. Untuk meningkatkan cita rasa gunakan bawang, jahe, kunyit dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA
1. Paulo Fanti, Soyfood in Chronic Renal Disease, University of Kentucky. Third
2. Dietary protein and chronic Kidney Disease (CKD)-Davita 2004-2007
3. Joan Brookhyser, Eating a Vegetarian Diet While Living with Kidney Disease.
Vegetarian Journal 2008
4. Almatsier, S. Penuntun Diet. Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2005.
5. Burgess DN, Bakris GL. Renal and electrolyte disorders. In : Stein JH (ed). Internal
Medicine. Diagnosis and Therapy. Norwalk : Appleton and Lange; 1993. p. 134-6.
6. Fauci, A. S., Kasper, D. L., Longo, D. L., Braunwald, E., Hauser, S.L., Jameson, J.L.,
et al. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. New York: The McGraw-
Hill Companies, 2014.
7. Moore M.C. Buku Pedoman Terapi Diet dat dan Nutrisi. Edisi II. Jakarta :
Hipokrates. 2008.
8. Nahas AM. Chronic Kidney Disease: the global challenge. Lancet 2012, p. 365:331-
340.

Anda mungkin juga menyukai