DI SUSUN OLEH
UNIVERSITAS MATARAM
2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
tuhan YME dan pengetahuannya tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka,mampu membedakan fakta dan opini,ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.10 Mengidentifikasi senyawa anorganik dan organik
4.10 Menerapkan aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik
sederhana.
1.10. 1 Menerapkan aturan IUPAC dalam penamaan senyawa biner
1.10. 2 Menerapkan aturan IUPAC dalam penamaan senyawa poliatomik
1.11. 3 Menerapkan aturan IUPAC dalam penamaan senyawa asam dan basa
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengeksplorasi fakta dan kajian literature dalam kegiatan pembelajaran
diharapkan siswa dapat :
1. Menuliskan nama senyawa biner, senyawa ion,dan senyawa organic sederhana.
2. Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentative.
3. Menunjukkan prilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tau, teliti) dalam berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
4. Membedakan senyawa anorganik dan organic.
5. Memberikan nama senyawa anorganik sederhana menurut aturan IUPAC
6. Memberikan nama senyawa organic sederhana menurut aturan IUPAC
D. Materi Pembelajaran
1. Tata Nama Senyawa
jika senyawa biner terdiri atas atom logam dan nonlogam dengan logam yang
hanya mempunyai satu macam muatan/bilangan oksidasi, maka namanya cukup
dengan menyebut nama kation (logam) dan diikuti nama anionnya (nonlogam)
dengan akhiran -ida.
Tabel 4.1 Contoh-Contoh Tata Nama Senyawa Biner Dari Logam Yang
Mempunyai Satu Bilangan Oksidasi
akan tetapi jika atom logam yang bertindak sebagai kation mempunyai lebih dari
satu muatan/bilangan oksidasi, maka nama senyawa diberikan dengan menyebut
nama logam + (bilangan oksidasi logam) + anionnya (nonlogam) akhiran -ida.
tabel 4.2 contoh-contoh tata nama senyawa biner dari logam yang mempunyai
satu bilangan oksidasi
jika senyawa biner terdiri atas atom unsur nonlogam dan nonlogam, maka
penamaan dimulai dari nonlogam pertama diikuti nonlogam kedua dengan diberi
akhiran -ida.
tabel 4.3 contoh-contoh tata nama senyawa biner (nonlogam-nonlogam)
jika 2 jenis nonlogam dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka
digunakan awalan yunani.
tabel 4.4 contoh-contoh tata nama senyawa biner dari unsur yang dapat
membentuk lebih dari satu macam senyawa
senyawa yang memiliki nama umum boleh tidak menggunakan tata nama
menurut iupac.
tabel 4.5 contoh-contoh senyawa yang mempunyai nama umum.
2) Tata nama senyawa anorganik poliatomik
senyawa anorganik poliatomik pada umumnya merupakan senyawa ion yang
terbentuk dari kation monoatomik dengan anion poliatomik atau kation poliatomik
dengan anion monoatomik/poliatomik. penamaan dimulai dengan menyebut
kation diikuti anionnya.
tabel 4.6 contoh-contoh senyawa poliatomik
2. Materi Fakta
Di tampilkan gambar senyawa organic dan anorganik.
Gambar 1. Kapur
Gambar 2. Alkohol
3. Materi konsep
Senyawa di beri nama tertentu. Sealin itu suatu senyawa kadang-kadang di beri nama
khusus. Misalnya urea dan glukosa. Pemberian nama senyawa di atur oleh badan
International IUPAC (International Union and Pure Applied Chemistry) dan di ikuti oleh
seluruh Negara. Nama suatu senyawa kimia berkaitan dengan rumus kimia dari
senyawa tersebut, missal:
NaCl : natrium klorida (garam dapur)
CO2 : karbon dioksida
Senyawa anorganik adalah senyawa yang dapat di sintesis di luar makhluk hidup
sedangkan senyawa organic adalah senyawa senyawa yang berasal dari makhluk
hidup dan dominan dengan unsure karbon.
4. Materi pokok
Tata nama senyawa.
E. Metode Pembelajan
1. Pendekatan : Saintific
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Guru Alokasi waktu
Fase menanya :
1. Siswa menuliskan
perbedaan senyawa organic
dan anorganik dari gambar
yang di tampilkan oleh guru.
2. Antar siswa dalam
kelompok nya saling bertanya
tentang penemuannya.
3. Siswa bertanya kepada
guru apabila ada hal yang
belum di pahami tentang
penemuannya dalam fase
pengamatan.
4. Siswa menggali informasi
tentang senyawa organic dan
anorganik serta menentukan
tata nama IUPAC nya.
Fase mengeksplorasi :
Masing-masing kelompok
berfikir dari fakta yang di lihat
dengan konsep yang di
temukan dari hasil menggali
informasi dari internet atau dari
lks yang diberikan guru.
Fase mengasosiasi :
Masing- masing kelompok
menyimpulkan hasil
eksplorasinya.
Fase Mengkomunikasikan :
Guru meminta setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil
diskusinya tentang
membedakan senyawa organic
dan anorganik serta bisa
memberikan nama senyawa
organic dan anorganik, selama
diskusi berlangsung guru
berkeliling memantau kerja dari
tiap-tiap kelompok.
Penutup 1. Guru dan siswa bersama- 3 menit
sama membuat kesimpulan
hasil pembelajaran.
2. Guru mengakhiri pelajaran
dan memberikan pesan untuk
selalu belajar dan tetap
semangat.
(terlampir)
Lampiran
LEMBAR KERJA SISWA
NAMA : ........................................................................................
KELAS : .......................................................................................
b. Jika senyawa yang terdiri dari unsur logam dan non logam dimana unsur logam
tersebut memiliki bilanagan oksidasi lebih dari satu jenis maka bilangan oksidanya
ditulis dengan angka romawi
Nama unsur logam + angka romawi bliangan osidasi + nama unsur non logam +
akhiran ida
contoh :
Unsur Bilangan oksidasi Senyawa Nama senyawa
2+ CrO Kromium(II) oksida
Cr
3+ CrCl3 Kromium(III) klorida
2+ FeS Besi(II) Sulfida
Fe
3+ FeCl3 Besi(III) klorida
2+ CoI2
Co
3+ Co2O3
2+ PbBr2
Pb
4+ PbO2
c. Penamaan unsur-unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu juga dapat
seperti berikut:
1). Jika unsur logam memiliki bilangan oksidasi kecil, diberi akhiran “o”
2).Jika unsr logam memiliki bilangan oksidasi besar diberi akhiran “i”
Contoh:
Cu+ Cu2O
Cu3+ CuO
2. Tata Nama Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam
Penamaan senya biner dari unsur non logam dengan non logam sama halnya
dengan penamaan pada senyawa biner logam dan non logam, namun beberapa
unsur non logam dapat membentuk lebih dari satu senyawa biner sehingga
diperlukaan awalan seperti berikut:
CO2 ……….
N2O5 ………
Cl2O7 ..........
3.Tata Nama Senyawa ion Poliatomik Senyawa ion adalah rangkaian dari kata
kation ditulis didepan dan anion ditulis
dibelakang.
Kation Rumus kimia Nama 2+ 2+
NaOH K+
….. Cu Al NH4+
Anion
….. Kalium hidroksida
Ca(OH)2
.......………… …………… ….. CuCl AlCl3 …………….
Cl- Na+
Natrium Kalium …………….. ……………. Amonium
klorida klorida klorida
Berdasarkan unsur penyusun senyawa yang terdapat didalam tabel di atas maka senya
wa organik adalah . . . . .
7. .Berikan 5 contoh bahan yang ada di rumahmu yang termasuk dalam senyawa
organic dan senyawa an organic!