Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”Contoh Pengambilan Keputusan Pembelian Saham”.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan
segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang
begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................ 2
D. Manfaat .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3


A. Pengertian Saham........................................................................................... 3
B. Jenis-jenis Saham ........................................................................................... 5
C. Persayaratan Kepemilikan Saham.................................................................. 6
D. Cara Membeli Saham ..................................................................................... 7
E. Alur Pengambilan Keputusan Pembelian Saham .......................................... 10
F. Penyetoran Saham .......................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 12


A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia merupakan salah satu negara yang
menjadi sasaran bagi para pengusaha dalam negeri maupun luar negeri untuk menambah
kekayaan dengan membeli saham dalam bentuk investasi.

Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek.
Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau merupakan bukti
kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti dia ikut menyertakan
modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Para pembeli saham
membayarkan uang pada perusahaan melalui bursa efek dan mereka menerima sebuah sertifikat
saham sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-saham dan kepemilikan mereka
dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari sebuah perusahaan
merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak untuk mendapatkan bagian
dari laba yang diperoleh perusahaan dalam bentuk deviden.

Dalam menilai harga saham sebuah perusahaan, analisis aspek perusahaan sangat penting
dilakukan. Kemampuan perusahaan dalam mengoperasikan kegiatan operasional perusahaan
memiliki hubungan timbal balik dengan pendapatan atau laba yang diperoleh perusahaan. Hal
inilah yang akan dipertimbangkan oleh investor saat akan menanamkan modalnya. Beberapa
faktor yang diteliti berkaitan dengan harga saham dapat dilihat dari laporan keuangan 3
perusahaan diantaranya adalah basic earning power, return on asset, financial leverage, earning
yield, dan kas operasi. Basic earning power merupakan salah satu ukuran profitabilitas, dimana
mampu mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Atmaja, 2003:415). Basic
earning power dihitung dengan membagi laba usaha/operasi dengan total aktivanya.

Untuk memulai investasi, investor akan melihatkinerja perusahaan, kemudian harga saham
dari perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya menilai berapa banyak yang akan diperoleh bila
dana investor terbatas. Namun dalam melakukan investasi saham seorang investor tidak cukup
hanya melihat dari segi harga saham tanpa mengerti resiko dan return. Tetaoi kunci utama untuk

1
sukses dalam investasi dan mengelolanya adalah dengan menilai aset tersebut dan juga sumber
aset untuk mendapatkan nilai tersebut.

B. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah:

1. Pengertian saham
2. Apa saja jenis-jenis saham
3. Bagaimana proses pembelian saham

C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :

1. Untuk memberitahukan kepada pembaca tentang apa itu saham, jenis-jenis saham
2. Untuk memberitahukan kepada pembaca tentang apa hak seseorang yang memiliki
suatu saham dan bagaimana cara pembelian saham
D. Manfaat

1. Manfaat untuk penulis ialah mengetahui teluk beluk tentang saham dan mendalami
tentang pengertian saham berserta cara pengambilan keputusan dalam pembelian
saham yang benar.
2. Bagi kalangan umum penulisan ini mampu memperkaya wawasan serta berguna bagi
pengembangan penelitian selanjutnya.
3. Bagi investor atau calon investor penelitian ini juga berguna bagi pihak eksternal dan
internal perusahaan untuk mengetahui secara pasti tentang pembelian saham.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Saham

Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek.
Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau merupakan bukti
kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti dia ikut menyertakan
modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

Dalam bahasa Belanda, Saham disebut “aandeel”, dan dalam bahasa Inggris disebut
dengan “share”, dalam bahasa Jerman disebut “aktie”, dan dalam bahasa Perancis disebut
“action”. Semua istilah ini mempunyai arti surat berharga yang mencantumkan kata “saham” di
dalamnya sebagai tanda bukti kepemilikan sebagian dari modal perseroan, dengan mana Saham
Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya

Berdasarkan Pasal 60 UU NO. 40 Tahun 2007, Saham merupakan benda bergerak dan
rnemberikan hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima
pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta menjalankan hak lainnya berdasarkan
Undang-Undang ini.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu adalah
pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama dengan menabung di bank,
setiap kali kita menabung maka kita akan mendapatkan slip yang menjelaskan bahwa kita telah
menyetor sejumlah uang. Dalam investasi saham, yang kita terima bukan slip melainkan saham.

Dalam persyaratan kepemilikan saham, dapat ditetapkan dalam anggaran dasar dengan
memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal persyaratan kepemilikan saham telah
ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat
menjalankan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam
kuorum yang hams dicapai sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

3
Untuk mendapatkan suatu saham, seseorang harus melakukan investasi atau penanaman
modal kesuatu perusahaan atau persero, dengan mana penanaman modal di bagi menjadi,
penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal Asing

1. Penanaman Modal dalam negeri


Penanaman modal dalam negeri menurut UU No.25 tahun 2007 adalah kegiatan
penanaman modal untuk melakukan usaha di wilayah negara RI oleh penanam modal
dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Modal dalam negeri adalah
modal yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara
Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan
hukum.
Sejalan dengan pengertian penanaman modal dalam negeri di atas, pengertian
penanam modal dalam negeri menurut pasal 1 ayat (5) UU No.25 tahun 2007 adalah
penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan
usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman
modal di wilayah negara Republik Indonesia.
2. Penanaman modal asing
Berdasarkan UU No.25 tahun 2007 memberikan pengertian penanaman modal
asing sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara
Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam
modal dalam negeri.
Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha
asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah
negara Republik Indonesia. Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara
asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing,
dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh
pihak asing.

Dalam prakteknya perusahaan Penanaman Modal Asing selalu berbentuk PT. Menurut
Pasal 5 ayat (2) UU No 25 Tahun 2007 tentang PMA :

4
“Penanaman modal Asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum
Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Indonesia”.

Menurut Pasal 5 ayat (3) PMA dalam bentuk PT itu dilakukan dengan 3 cara,yaitu :

1. Mengambil bagian saham pada saat pendirian PT.


2. Membeli saham
3. Melakukan cara lain sesuai dengan peraturan per-UU-an

Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali
bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan. Bidang
usaha yang tertutup bagi penanam modal asing adalah:

1. produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan


2. bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang-undang.

B. Jenis-jenis Saham

Suatu perusahaan dapat menerbitkan 2 jenis saham, yaitu saham biasa dan saham
preferen.

1. Saham Biasa (common stock)


Saham biasa merupakan saham yang mempunyai hak suara untuk mengambil
keputusan dalam RUPS mengenai segala hal yang berkaitan dengan pengurusan
Perseroan, mempunyai hak untuk menerima dividen yang dibagikan, dan menerima
sisa. kekayaan hasil likuidasi.
Saham Biasa Memiliki karakteristik Utama yaitu:
 Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
 Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
 Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa,
karena bisa menghasilkan pendapatan tetap. Saham ini lebih aman dibandingkan
dengan saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan

5
pembagian dividen terlebih dahulu. Saham preferen sulit diperjualbelikan seperti
saham biasa karena jumlahnya yang sedikit.
Karakteristik Saham Preferen adalah sebagai berikut:
 Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang
berbeda
 Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari
saham biasa dalam hal pembagian dividen
 dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka
dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
 Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara
pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

C. Persayaratan Kepemilikan Saham

Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007, Persyaratan Kepemilikan Saham yaitu:

1. Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya,


2. Persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan dalam anggaran dasar dengan
memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal persyaratan kepemilikan
saham sebagaimana hal tersebut, telah ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang
memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku
pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang harus
dicapai sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini dan/ atau anggaran dasar.
3. Nilai saham harus dicantumkan dalam mata uang rupiah, dengan mana Saham tanpa
nilai nominal tidak dapat dikeluarkan

Dalam Saham, Direksi Perseroan wajib rnengadakan dan menyimpan daftar pemegang
saham, yang memuat sekurang-kurangnya:

1. Nama dan alamat pemegang saham;


2. Jumlah, nomor, tanggal perolehan saham yang dimiliki pernegang saham, dan
klasifikasinya dalam ha1 dikeluarkan lebih dari satu klasifikasi saham;
3. Jumlah yang disetor atas setiap saham;
6
4. Nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan hukum yang mempunyai hak
gadai atas saham atau sebagai penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan
hak gadai atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut;
5. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain , dengan penilaian setoran modal
saham ditentukan berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan sesuai dengan harga pasar
atau oleh ahli yang tidak terafiliasi dengan Perseroan.

Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan daftar khusus yang memuat keterangan
mengenai saharn anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan
dan/atau pada Perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh. Sehingga Pemegang saham diberi
bukti atas pemilikan saham untuk saham yang dimilikinya.

D. Cara Membeli Saham

Masalah keuangan yang sering dihadapi menuntut seseorang untuk mulai berfikir jauh ke
depan agar masalah keuangan yang terjadi pada saat ini tidak terjadi lagi pada masa yang akan
datang. Nah, berinvestasi merupakan salah satu solusi keuangan yang sering digunakan oleh
banyak orang untuk mengatasi hal tersebut. kegiatan investasi pada saat ini sudah sangat
bervariasi dan beraneka ragam. Ada yang memanfaatkan barang- barang berharga seperti emas
dan permata sebagai sarana investasi. Ada pula yang berfikir untuk melakukan investasi dengan
cara menyertakan sejumlah modal tertentu ke dalam perusahaan yang bonafit atau memiliki
prospek keuntungan yang bagus untuk bisa mendapatkan hsil yang maksimal pula. Salah satu
implikasinya adalah yaitu berinvestasi dengan cara membeli saham.
Investasi saham ini adalah investasi dnegan cara membeli sejumlah saham yang ditawarkan
oleh suatu perusahaan dan akan mendapatkan imbal hasil jika perusahaan yang disertakan modal
mendapatkan keuntungan pula. Investasi yang satu ini bisa dikatakan investasi paling populer
dalam masyarakat. Pengertian masyarakat tentang investasi pun sebgaian besar bisa digambarkan
dalam investasi saham ini. padahal sebenarnya masih banyak jenis dan macam cara investasi
yang lainnya.
Investasi saham ini biasanya dilakukan oleh orang- orang yang mengerti mengenai
investasi saham. Mereka membeli sejumlah saham di suatu perusahaan yang memang
profitabilitasnya tinggi dan memiliki kinerja yang baik. Dalam melakukan investasi saham ini
tidak bisa secara sembarangan jika mengharapkan imbal hasil yang maksimal. Anda sebagai

7
investor haruslah memiliki pengetahuan dan melakukan analisis terlebih dahulu terutama kepada
perusahaan yang akan Anda beli sahamnya. Jika Anda sudah menemukan perusahaan mana yang
akan Anda pilih sebagai investasi maka selanjutnya Anda juga perlu mengetahui cara pembelian
saham tersebut. Hal tersebut adalah hal yang paling dasar dalam melakukan investasi saham.
Maka dari itu untuk memberikan wawasan mengenai cara pembelian saham dalam investasi
saham maka kami berikan sedikit penjelasan mengenai tata cara dan alur dalam cara pembelian
saham.
1. Membuka Rekening Saham
Cara membeli saham Indonesia atau menanam saham di bursa saham
membutuhkan beberapa tahap. Langkah yang paling awal adalah Anda akan diminta
membuka satu rekening saham yang tercantum nama Anda. Teknis pembukaan
rekening saham sangat mirip dengan pembukaan rekening tabungan. Jika Anda
membuka rekening tabungan, maka Anda datang ke cabang Bank terdekat. Sedangkan
untuk membuka rekening saham Anda anda perlu datang ke perusahaan sekuritas yang
melayani pembukaan rekening saham. Perusahaan sekuritas yang ada di Indonesia
terbagi menjadi dua yaitu atas milik pemerintah dan atas milik swasta. Salah satu
perusahaan sekuritas yang dimiliki oleh pemerintah adalah Danareksa Sekuritas.
Namun, Anda bisa memilih salah satu dari banyak perusahaan sekuritas yang ada
untuk melakukan pembukaan rekening saham. Saat ini ada beberapa kemudahan yang
diberikan dalam pembukaan rekening saham yaitu salah satunya adalah setoran awal
untuk membuka rekening saham termasuk cukup rendah yaitu minimal Rp 5 juta.
Namun setiap perusahaan sekuritas mempunyai ketentuannya masing-masing. Jadi,
untuk detail jumlah setoran untuk pembukaan rekening saham, Anda bisa tanyakan
langsung ke perusahaan sekuritas yang terkait. Sama halnya membuka rekening
tabungan, Anda diminta untuk memberikan beberapa data atau dokumen penting
seperti, Foto copy identitas, data alamat tempat tinggal saat ini, data usaha atau
pekerjaan, data ahli waris, dan Foto Copy buku rekening tabungan. Data data tersebut
adalah data yang Anda butuhkan untuk membuka rekening saham perorangan.
2. Pilih Saham
Tahap selanjutnya setelah anda membuka rekening saham dan sudah menyetor
dana awal minimal yang disyaratkan oleh Perusahaan Sekuritas maka sewaktu- waktu

8
anda sudah dapat untuk bertransaksi saham. Jika penyetoran modal sudah Anda
lakukan maka selanjutnya adalah melakukan pemilihan saham- saham yang hendak
anda beli sebelum anda benar- benar melakukan pembelian. Dalam pemilihan saham
(sebelum anda ingin membelinya) diperlukan analisa- analisa khusus yang wajib untuk
Anda lakukan. Pertama yang penting untuk Anda perhatikan adalah mengenai
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. analisalah apakah perusahaan tersebut
aman atau resmi. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, Anda harus melihat
bagaimana perkembangan perusahaan tersebut dan apakah keuntungannya selalu
meningkat atau malah menurun. Kemudian, Anda juga perlu menentukan waktu yang
tepat dalam melakukan pembelian saham. Hal ini juga memerlukan analisa mengenai
grafik harga saham pada perusahaan tersebut. Anda harus menentukan bahwa saham
yang akan Anda beli berpotensi untuk memperoleh keuntungan besar untuk invesasi
saham Anda. Tahap ini harus Anda lakukan demi kesuksesan yang Anda peroleh
nantinya.
3. Membeli saham
Jika Analisis mengenai jenis saham dan saham apa yang akan Anda beli sudah
Anda lakukan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pembelian saham itu
sendiri. Inilah tahapan terakhir dalam pembelian saham. Pembelian saham bisa Anda
lakukan dalam dua cara. Cara yang pertama adalah Melalui Broker atau pialang saham
dan cara yang kedua adalah dengan membeli saham dengan cara mengorder langsung
pembelian saham secara online menggunakan Trading saham Online System. Untuk
lebih jelasnya kami berikan penjelasan di bawah ini.
a. Melalui broker (pialang saham). Anda bisa melakukan pembelian saham langsung
melalui broker atau pialang saham. Bahkan Anda bisa lebih mudah lagi yaitu hanya
dengan menelpon broker atau pialang saham tersebut ketika hendak melakukan
pembelian saham. Cara ini bisa Anda lakukan jika Anda sudah mengenal dan
mengetahui broker atau pialang- pialang yang ada di dalam bursa saham.
b. Melalui Memasukkan langsung order pembelian saham secara online menggunakan
Trading Saham Online System. Jika melalui broker atau pialang saham maka Anda
bisa membeli saham langsung dengan datang ke kantornya atau hanya via telepon.
Nah, untuk cara yang kedua, Anda bisa melakukan pembelian saham melalui

9
Trading Saham Online System. Seperti namanya tentu sistem ini menggunakan cara
atau fasilitas online. Anda bisa menginstal system ini di komputer atau bisa juga
langsung di smartphone Anda.

E. Alur Pengambilan Keputusan Pembelian Saham


Merujuk pada Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-
13/PM/1997tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran
Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik (“Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-
13/PM/1997”), menjelaskan bahwa setiap pemindahan hak atas saham wajib memenuhi
kententuan yang tercantum dalam angka 11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-
13/PM/1997, yang menyatakan:

1. Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang
ditandatangani oleh atau atas nama Pihak yang memindahkan hak, termasuk oleh atau
atas nama Pihak yang menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan.
Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan atau
disetujui oleh Direksi.
2. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal
wajib memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
3. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan
dengan pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian, dan Perusahaan Efek.

Adapun perolehan saham bagi PT Terbuka yang diperdagangkan di Pasar Modal, dapat
dilakukan dengan cara:

1. Membeli saham pada saat penawaran umum (Pasar Perdana)


Jika ingin membeli saham pada saat pasar perdana ini, biasanya investor dapat mengisi
Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang terdapat pada prospektus ringkas
atau yang terdapat pada agen-agen penjual yang dituju dan mengirimkan kembali
formulir tersebut disertai dengan pengiriman dana ke alamat yang tertera pada formulir.
2. Membeli saham yang telah beredar (Pasar Sekunder)

10
Transaksi jual beli saham yang telah beredar dilakukan melalui perdagangan di Bursa
Efek, yang mana Saudara dapat membelinya melalui anggota bursa. Kenapa Saudara
tidak dapat melakukan pembelian secara langsung dengan Perusahaan yang dituju?
Karena setiap perusahaan yang telah melakukan penjualan sahamnya di Bursa Efek wajib
menunjuk perusahaan efek sebagai perantara perdagangan efek/pialang yang termasuk
dalam daftar perusahaan efek yang mendapat izin dari BAPEPAM-LK dan telah menjadi
anggota bursa. Pialang inilah yang nantinya akan melakukan pesanan untuk kepentingan
investor.
F. Penyetoran Saham

Pada umumnya penyetoran saham adalah dalam bentuk uang. Namun, tidak ditutup
kemungkinan penyetoran saham dalam bentuk lain, baik berupa benda berwujud maupun benda
tidak berwujud, yang dapat dinilai dengan uang dan yang secara nyata telah diterima oleh
Perseroan. Penyetoran saharn dalam bentuk lain selain uang harus disertai rincian yang
menerangkan nilai atau harga, jenis atau macam, status, tempat kedudukan, dan lain-lain yang
dianggap perlu demi kejelasan rnengenai penyetoran tersebut.

Dalam Pasal 34 ayat 1, 2 dan 3, UU No. 40 Tahun 2007, yaitu:

1. Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam
bentuk lainnya.
2. Dalam hal penyetoran modal saham dilakukan dalam bentuk lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (I), penilaian setoran modal saham ditentukan berdasarkan nilai
wajar yang ditetapkan sesuai dengan harga pasar atau oleh ahli yang tidak terafiliasi
dengan Perseroan.
3. Penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak hams diumumkan dalam 1
(satu) Surat Kabar atau lebih, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah akta
pendirian ditandatangani atau setelah RUPS memutuskan penyetoran saham tersebut

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan Pasal 60 UU NO. 40 Tahun 2007, Saham merupakan benda bergerak dan
rnemberikan hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima
pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta menjalankan hak lainnya berdasarkan
Undang-Undang ini.

Dalam pembelian saham atau pengambilan keputusan pembelian saham alangkah baiknya
seseorang atau suatu perusahaan untuk memahami alur dan cara pembelian saham beserta
mengusai harga pasar saham yang sedang berlaku. Saham bisa dibeli oleh siapa saja jika syarat
dan ketentuan hukum yang berlaku sudah terpenuhi semuanya.

B. Saran

Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak
sekali kekurangan dalam pembutan makalah ini.Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya
kemampuan kami.

Oleh karena itu, Kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun.Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami
khususnya bagi pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Garrison, Noreen, Brewer. 2007. Managerial accounting (Akuntansi Manajerial) buku ke –


2,edisi 11. Salemba Empat. Jakarta.

Hansen, Mowen, 2005. Manajemen Accounting (Akuntansi Manajemen) buku ke – 2 edisi 7.


Salemba Empat. Jakarta

http://www.ceobisnis.com/2014/12/cara-membeli-saham-perusahaan-di-bursa.html

http://riskymahira.blogspot.co.id/2013/06/makalah-penilaian-saham.html

http://elib.unikom.ac.id/

13

Anda mungkin juga menyukai