10 Tarian
10 Tarian
(10 TARIAN)
DI SUSUN
OLEH :
SYAIFANI
(1411100028)
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat, Taufik,
Hidayah serta Inayah-Nya kepada Kami, sehingga kami memiliki kesempatan
untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan sepenuhnya kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman islamiah yang modern seperti saat
ini. Dan juga kepada keluarganya, Sahabat, Tabi’in, Tabi’it-tabi’in seta para
pengikut-pengikutnya hingga akhir kiamat nanti.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Macam-Macam Tarian dan Keterangan ............................................. 3
1. Tarian Bedhaya Ketawang dari Daerah Jawa Tengah ................. 3
2. Tarian Gambyong dari Daerah Jawa Tengah ............................... 4
3. Tarian Saman dari Daerah Nanggroe Aceh Darussalam .............. 4
4. Tarian Kecak dari Daerah Bali ..................................................... 5
5. Tarian Piring dari Daerah Minangkabau Sumatra Barat .............. 5
6. Tarian Kipas Pakarena dari Daerah Gowa Sulawesi Selatan ....... 6
7. Tarian Nandak Ganjen dari Betawi atau Jakarta .......................... 8
8. Tarian Serimpi, Tarian Tradisional Daerah di Indonesia dari
Yogyakarta ................................................................................... 9
9. Tari Sekapur Sirih dari Provinsi Jambi ........................................ 10
10. Tari Blambangan Cakil ................................................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun
dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia
sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar
belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis
menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977),
salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan
bahwa, “secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional
sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”.
Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan
tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh
asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan
masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan
masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing
periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena
kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni
tari membuat indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan mengenal
lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan
membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan
kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih
dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa
Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri
tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap
suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di Indonesia
terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama
dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh
pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
1
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini guna memenuhi tugas dari guru Seni
Budaya yaitu Ibu Netti Herawati S.Sn. Manfaat yang dapat di peroleh oleh
penyusun melalui makalah ini yaitu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu acuan
dalam membuat makalah berikutnya, sehingga dalam penyusunan karya tulis yang
akan datang hal-hal yang sudah baik di tingkatkan dan yang salah diperbaiki serta
untuk menambah wawasan kami mengenai sni tari di Indonesia. Melalui makalah
ini manfaat yang dapat diperoleh oleh pelajar adalah sehingga setalah membaca
makalah ini, pelajar dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta
menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di
Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
tarian ini berasal dari dua suku kata yang berbeda. Setiap kosakatanya juga
mengandung arti yang berbeda yakni “bedhaya” yang memiliki arti penari wanita
sedangkan ketawang artinya langit. Apabila dua suku kata tersebut disatukan
maka makna yang dimaksud adalah penari wanita yang berasal dari istana langit.
dengan tujuan menghibur pada hadirin. Untuk sejarah dari tarian bedhaya ketwang
ini bercerita tentang hubungan Ratu Kidul atau yang biasa kita sebut sebagai Nyai
Roro Kidul.
membawakan tarian bedhaya ketawang maka Nyai Roro Kidul akan mendatangi
tempat dimana tarian tersebut dibawakan serta ikut menari. Pada umumnya tarian
Dimana angka sembilan yang dipilih ini untuk melambangkan Wali Songo.
Namun ada juga yang berpendapat bahwa sembilan ini berasal dari arah mata
angin. Adapun busana yanng dikenakan para penari adalah menggunakan busana
pengantin Adat Jawa. Para penari memakai gelung besar (konde) pada kepala
mereka.
Selain konde para penari juga memakai aksesoris Jawa lainnnya seperti sisir
jeram saajar, garudha mungkur, centhung, cundhuk mentul dan tiba dhadha.
3
Untuk mengikuti tarian ini pun para penari wanita diusahakan tidak sedang
keadaan haid.
Apabila tarian bedhaya ketawang sedang show biasanya diiringi dengan musik
gendhing ketawang gede atau bisa juga dengan memakai musik gamelan.
memeriahkan suasane ketika musim panen padi. Namun untuk saat ini tarian
gambyong juga dipakai untuk acara sakral dan sekaligus sebagai penghormatan
kepada tamu.
Untuk sejarahnya, nama Gambyong ini diambil dari salah satu nama penari
wanita jaman dulu yakni Sri Gambyong. Penari wanita tersebut memiliki suara
emas dan tubuh yang lentur sehingga dengan kedua bakat yang dimilkinya, nama
Hingga pada suatu hari nama gambyong itu terdengar di telinga Sultan Paku
Buono IV dan membuat ia diundang sang raja untuk menari di istana. Sesuai
terpikat dengan tariannya. Tidak berhenti disini, tariannya pun dipelajari dan
Untuk busana yang biasa digunakan ialah busana kembem sebahu yanng
disyaratkan. Pada dasarnya tarian gambyong sangat identik dengan warna hijau
dan kuning. Namun seiring dengan perkembangan zaman, warna bukanlah sesuatu
4
hal mendasar yang tidak dapat diubah meskipun pada hakikatnya warna juga
Untuk musik yang biasa digunakan untuk mengiringi tarian gambyong ialah
Pada awalnya tarian tradisional saman dari Aceh merupakan tarian etnis Suku
Gayo. Dimana Suku Gayo ini merupakan ras tertua di pesisir Aceh pada masa itu.
Pada mulanya Tarian Saman bertujuan sebagai media dakwah untuk menyebarkan
agama Islam. Seiring berjalannya waktu, saat ini Tarian Saman bersifat hiburan
dan lebih sering dibawakan untuk mengisi festival kesenian bahkan sampai ke luar
negeri.
pertama kali didirikan dan dikembangkan oleh seorang ulama yang berasal dari
Tarian Kecak merupakan salah satu jenis tarian tradisional daerah yang
berasal dari Bali. Tarian Kecak pertama kali diciptakan oleh seorang penari
sekaligus seniman dari Bali Wayan Limbak pada tahun 1930. Dalam mencetuskan
Tarian Kecak, Wayan Limbak dibantu oleh rekan akrabnya yang sama-sama
5
Beliau merupakan seorang seniman dalam bidang seni lukis yang berasal dari
Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau sering disebut dengan Tarian
Piriang ialah salah satu seni tari tradisional Minangkabau yang berasal dari
gerakan-gerakan yang cepat dan teratur. Dengan catatan piring tersebut tidak
lepas dari genggaman tangan. Tari Piring ini merupakan salah satu simbol dari
masyarakat Minangkabau.
Tari Kipas Pakarena merupakan salah satu tarian tradisional daerah yang
berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian Kipas Pakarena dimainkan oleh para
Mereka menari dengan gerakan yang khas Minangkabau serta menggunakan kipas
Tarian Kipas Pakarena termasuk salah satu tarian tradisional daerah yang
Pakarena juga sering dimainkan pada berbagai acara-acara hiburan maupun yang
6
bersifat adat, bahkan tarian ini juga sebagai salah satu daya tarik tersendiri untuk
Sejarah Asal -usul Tarian Kipas Pakarena. Menurut sejarah yang ada, Tarian
Kipas Pakarena adalah salah satu tarian peninggalan dari Kerajaan Gowa di
wilayah Gowa, Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowa ini awalnya pernah berjaya
di daerah Gowa pada saat itu sangat berpengaruh terhadap corak budaya
Salah satunya ialah Tari Kipas Pakarena. Nama ini dambil dari kata “karena”
yang artinya “main”. Sehingga seni tarian ini juga bisa diartikan sebagai tarian
yang memainkan kipas. Tarian Kipas Pakarena kemudian diwariskan secara turun
temurun hingga menjadi sebuah tradisi yang sampai sekarang ini masih
Asal usul sejarah dari Tarian Kipas Pakarena ini sebenarnya masih belum
dapat diketahui secara pasti. Akan tetapi berdasarkan mitos masyarakat daerah
Gowa, tarian Kipas Pakarena berawal dari kisah perpisahannya antara penghuni
khayangan (boting langi) dan penghuni (pengguni lino) pada zaman dahulu.
Konon katanya sebelum berpisah, mereka (penghuni boting langi dan lino)
tanam dan berburu kepada penghuni bumi. Ajaran itu diberikan melalui gerakan-
gerakan badan dan kaki atau dalam istilah kita sebuah tarian. Kemudian gerakan-
gerakan badan dan kaki tersebut digunakan penghuni lino sebagai ritual adat
mereka.
7
7. Tarian Nandak Ganjen dari Betawi atau Jakarta
legenda yang ada di masyarakat lokal hingga kejadian situasional di dalam sebuah
tatanan kehidupan masyarakat itu sendiri. Tari Nandak Ganjena adalah salah satu
tarian tradisional yang cukup kondang, kreasi dari masyarakat Betawi atau yang
Artikulasi dari tarian Nandak Ganjen apabila ditinjau berdasarkan dari nama
tarian tersebut berasal dari dua suku kata yang berbeda yakni Nandak dalam
seniman dari Betawi yang juga merupakan putra Betawi asli. Beliau adalah
Sukirman atau lebih akrab dipanggil Bang Ntong yang telah menekuni dunia sejak
tahun 1970 khusunya kesenian Topeng Betawi dan Gambang Kromong. Dalam
kesehariannya Bang Ntong ini sebagai Ketua dari sebuah Grup musik Gambang
Kromong Ratna Sari. Selain sebagai ketua sebuah grup seni musik, Bang Ntong
Awal Bang Ntong menciptakan Tari Nandak Ganjen adalah inspirasi dari
sebuah pantun. Sinopsis dari pantun tersebut berbunyi kurang lebih seperti ini:
Bang Ntong melanjutkan bahwa Tarian Nandak Ganjen yang beliau ciptakan
pada tahun 2000 tersebut adalah sebuah tarian yang bercerita tentang seorang
gadis belia baru beranjak dewasa. Dalam istilah gaul dan modern di Indonesia
8
Dimana ketika dalam proses peralihan masa tersebut mulai terlihat keceriaan
kecentilan tersebut berujung pada tindakan konyol dan lucu sehingga dapat
Salah satu tarian tradisional daerah Yogyakarta yang sangat terkenal ialah
tarian Serimpi. Biasanya tarian ini di bawakan oleh empat orang perempuan
berparas cantik nan anggun. Lemah gemulai pada setiap gerakan yang dilakukan
oleh para penari menggambarkan kesopanan dan perilaku santun yang dimiliki
Berdasarkan sejarah yang umum diketahui, Tarian Serimpi ini telah ada sejak
zaman kejayaan Kerajaan Mataran ketika dipimpim oleh Sultan Agung. Pada saat
itu Tarian Serimpi merupakan tarian sakral yang hanya dipertunjukkan pada
lingkungan Keraton Yogyakarta saat ada acara resmi kenegaraan atau peringatan
kenaikan tahta pada Sultan. Sehingga para penarinya pun merupakan orang-orang
menjadi dua belah pihak yakni Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta,
Tarian Serimpi mulai mengalami perubahan. Meskipun terjadi perubahan dari segi
gerakan, Tarian Serimpi ini masih memilki inti atau makna tarian yang sama.
Indonesia masih ada banyak lagi kebudayaan lainnya. Dimana dari sekian
9
banyaknya budaya tersebut pasti memiliki manfaat keberagaman
budaya tersendiri.
dengan tari Melayu. Tari tersebut ialah Tari Sekapur Sirih. Tari ini merupakan
tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi. Tarian ini
diciptakan oleh Firdaus Chatab pada tahun 1962. Pada tahun 1967 tarian ini ditata
ulang oleh OK Hendri BBA. Tari ini mendeskripsikan perasaan lapang dan
daerah mereka. Jumlah penari dalam tarian ini ialah 9 orang penari perempuan
dan 3 orang penari laki-laki. Di antara dua belas penari tersebut satu orang
satu tari klasik yang ada di Jawa khususnya Jawa Tengah. Tari ini sebenarnya
diadopsi dari salah satu adegan yang ada dalam pementasan Wayang Kulit yaitu
adegan Perang Kembang. Tari ini menceritakan perang antara kesatria melawan
raksasa. Kesatria adalah tokoh yang bersifat halus dan lemah lembut, sedangkan
Raksasa menggambarkan tokoh yang kasar dan fungsi tari ini untuk hiburan dan
upacara.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
http://goobloggua.blogspot.co.id/2014/06/makalah-seni-budaya-seni-tari.html
https://unik6.blogspot.co.id/2015/02/nama-nama-tarian-tradisional-indonesia.html
https://masbidin.net/macam-macam-tarian-daerah-dan-penjelasannya/
12