Anda di halaman 1dari 16

Nama : Glacci H Hutahean

NIM : 15.286.0021
M. Kuliah : Ilmu Ukur Tambang

GLOBAL POSITIONING SYSTEM

A. Pengertian GPS (Global Positioning System)

GPS (Global Positioning System) adalah sistem navigasi yang berbasiskan


satelit yang saling berhubungan yang berada di orbitnya. Satelit-satelit itu milik
Departemen Pertahanan (Departemen of Defense) Amerika Serikat yang pertama
kali diperkenalkan mulai tahun 1978 dan pada tahun 1994 sudah memakai 24
satelit. Untuk dapat mengetahui posisi seseorang maka diperlukan alat yang
diberinama GPS reciever yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari
satelit GPS. Posisi di ubah menjadi titik yang dikenal dengan nama Way-point
nantinya akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari posisi seseorang
atau suatu lokasi kemudian di layar pada peta elektronik.

Sejak tahun 1980, layanan GPS yang dulunya hanya untuk leperluan militer
mulai terbuka untuk publik.Uniknya, walau satelit-satelit tersebut berharga ratusan
juta dolar, namun setiap orang dapat menggunakannya dengan gratis.Satelit-satelit
ini mengorbit pada ketinggian sekitar 12.000 mil dari permukaan bumi.Posisi ini
sangat ideal karena satelit dapat menjangkau area coverage yang lebih luas.
Satelit-satelit ini akan selalu berada posisi yang bisa menjangkau semua area di
[Type text]

atas permukaan bumi sehingga dapat meminimalkan terjadinya blank spot (area
yang tidak terjangkau oleh satelit).

Setiap satelit mampu mengelilingi bumi hanya dalam waktu 12 jam.Sangat


cepat, sehingga mereka selalu bisa menjangkau dimana pun posisi Anda di atas
permukaan bumi. GPS reciever sendiri berisi beberapa integrated circuit (IC)
sehingga murah dan teknologinya mudah untuk di gunakan oleh semua orang.
GPS dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, misalnya mobil, kapal, pesawat
terbang, pertanian dan di integrasikan dengan komputer maupun laptop.

B. Beberapa perangkat GPS reciever:


1. Sistem Satelit GPS

Untuk menginformasikan posisi user, 24 satelit GPS yang ada di orbit


sekitar 12,000 mil di atas kita. Bergerak konstan bergerak mengelilingi bumi 12
jam dengan kecepatan 7,000 mil per jam. Satelit GPS berkekuatan energi sinar
matahari, mempunyai baterai cadangan untuk menjaga agar tetap berjalan pada
saat gerhana matahari atau pada saat tidak ada energi matahari.Roket penguat
kecil pada masing-masing satelit agar dapat mengorbit tepat pada tempatnya.

Satelit GPS adalah milik Depar temen Pertahanan (Department of


Defense) Amerika, adapun hal -hal lainnya: 1. Nama satelit adalah NAVSTAR
2. GPS satelit pertama kali adalah tahun 1978 3.Mulai ada 24 satelit dari tahun
1994 4.Satelit di ganti tiap 10 tahun sekali 5. GPS satelit beratnya kira-kira
2,000 pounds 6. Kekuatan transmiter hanya 50 watts atau kurang

Satelit-satelit GPS harus selalu berada pada posisi orbit yang tepat untuk
menjaga akurasi data yang dikirim ke GPS reciever, sehingga harus selalu
dipelihara agar posisinya tepat.Stasiun-stasiun pengendali di bumi ada di
Hawaii, Ascension Islan, Diego Garcia, Kwajalein dan Colorado Spring.
Stasiun bumi tersebut selalu memonitor posisi orbit jam jam satelit dan di
pastikan selalu tepat.
[Type text]

2. Signal Satelit GPS C.1


Carriers Satelite GPS mengirim sinyal dalam dua frekuensi. L1 dengan
1575.42 Mhz dengan membawa dua status pesan dan pseudo-random code
untuk keperluan perhitungan wakt. L2 membawa 1227.60 MHz dengan
menggunakaan presesi yang lebih akurat karena untuk keperluan militer.
Daya sinyal radio yang dipancarkan hanya berkisar antara 20-50 Watts.Ini
tergolong sangat rendah mengingat jarak antara GPS dan satelit sampai 12.000
mil.Sinyal dipancarkan secara line of sight (LOS), dapat melewati awan, kaca
tapi tidak dapat benda padat seperti gedung, gunung.
C.2 Pseudo-Random Codes GPS yang digunakan untuk publik akan
memantau frekuensi L1 pada UHF (Ultra High Frequency) 1575,42 MHz.
Sinyal L1 yang dikirimkan akan memiliki polapola kode digital tertentu yang
disebut sebagai pseudorandom. Sinyal yang dikirimkan terdiri dari dua bagian
yaitu kode Protected (P) dan Coarse/Acquisition (C/A).Kode yang dikirim juga
unik antar satelit, sehingga memungkinkan setiap receiver untuk membedakan
sinyal yang dikirim oleh satu satelit dengan satelit lainnya.Beberapa kode
Protected (P) juga ada yang diacak, agar tidak dapat diterima oleh GPS
biasa.Sinyal yang diacak ini dikenal dengan istilah Anti Spoofing, yang
biasanya digunakan oleh GPS khusus untuk keperluan tertentu seperti militer.
C.3 Navigation Message Ada sinyal frekuensi berkekuatan lemah yang di
tambahkan pada kode L1 yang memberikan informasi tentang orbit satelit,
clock corectionnya dan status sistem lainnya.

C. Cara Kerja GPS


Setiap daerah di atas permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh 3-4
satelit. Pada prakteknya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12
chanel satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan
membuat GPS dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh
satelit. Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang
diberikan juga akan semakin tinggi.
[Type text]

Cara kerja GPS secara logik ada 5 langkah:


a. Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit.
b. Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak
menggunakan travel time sinyal radio.
c. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan memerlukan akurasi
waktu yang tinggi.
d. Untuk perhitungan jarak, kita harus tahu dengan pasti posisi satelit dan
ketingian pada orbitnya.
e. Terakhir harus menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan di atmosfer
sampai diterima reciever.

Satelit GPS berputar mengelilingi bumi selama 12 jam di dalam orbit


yang akurat dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. GPS reciever mengambl
informasi itu dan dengan menggunakan perhitungan “triangulation” menghitung
lokasi user dengan tepat.

GPS reciever membandingkan waktu sinyal di kiirim dengan waktu


sinyal tersebut di terima.Dari informasi itu didapat diketahui berapa jarak
satelit.Dengan perhitungan jarak jarak GPS reciever dapat melakukan perhitungan
dan menentukan posisi user dan menampilkan dalam peta elektronik.

Sebuah GPS reciever harus mengunci sinyal minimal tiga satelit untuk
memenghitung posisi 2D (latitude dan longitude) dan track pergerakan. Jika GPS
receiver dapat menerima empat atau lebih satelit, maka dapat menghitung posisi
3D (latitude,longitude dan altitude). Jika sudah dapat menentukan posisi user,
selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain, seperti kecepatan, arah yang
dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak tujuan, matahari terbit dan matahari terbenam
dan masih banyak lagi.

Satelit GPS dalam mengirim informasi waktu sangat presesi karena


Satelit tersebut memakai jam atom. Jam atom yang ada pada satelit jalam dengan
[Type text]

partikel atom yang di isolasi, sehingga dapat menghasilkan jam yang akurat
dibandingkan dengan jam biasa.

Perhitungan waktu yang akurat sangat menentukan akurasi perhitungan


untuk menentukan informasi lokasi kita. Selain itu semakin banyak sinyal satelit
yang dapat diterima maka akan semakin presesi data yang diterima karena ketiga
satelit mengirim pseudo-random code dan waktu yang sama. Ketinggian itu
menimbulkan keuntungan dalam mendukung proses kerja GPS, bagi kita karena
semakin tinggi maka semakin bersih atmosfer, sehingga gangguan semakin sedikit
dan orbit yang cocok dan perhitungan matematika yang cocok. Satelit harus teptap
pada posisi yang tepat sehingga stasiun di bumi harus terus memonitor setiap
pergerakan satelit, dengan bantuan radar yang presesi salalu di cek tentang
altitude, posision dan kecepatannya.

D. Cara GPS menentukan lokasi dengan sinyal


Sinyal yang dikirimkan oleh satelit ke GPS akan digunakan untuk
menghitung waktu perjalanan (travel time). Waktu perjalanan ini sering juga
disebut sebagai Time of Arrival (TOA).Sesuai dengan prinsip fisika, bahwa untuk
mengukur jarak dapat diperoleh dari waktu dikalikan dengan cepat rambat
sinyal.Maka, jarak antara satelit dengan GPS juga dapat diperoleh dari prinsip
fisika tersebut. Setiap sinyal yang dikirimkan oleh satelit akan juga berisi
informasi yang sangat detail, seperti orbit satelit, waktu, dan hambatan di atmosfir.
Satelit menggunakan jam atom yang merupakan satuan waktu paling presisi.
Untuk dapat menentukan posisi dari sebuah GPS secara dua dimensi
(jarak), dibutuhkan minimal tiga buah satelit. Empat buah satelit akan dibutuhkan
agar didapatkan lokasi ketinggian (secara tiga dimensi). Setiap satelit akan
memancarkan sinyal yang akan diterima oleh GPS receiver. Sinyal ini akan
dibutuhkan untuk menghitung jarak dari masing-masing satelit ke GPS. Dari jarak
tersebut, akan diperoleh jari-jari lingkaran jangkauan setiap satelit. Lewat
perhitungan matematika yang cukup rumit, interseksi (perpotongan) setiap
[Type text]

lingkaran jangkauan satelit tadi akan dapat digunakan untuk menentukan lokasi
dari GPS di permukaan bumi.
E. Manfaat menggunakan GPS
Dapat menandai semua lokasi yang pernah di kunjungi.Misalnya, Hotel
Mulia di waypoint sekian dan tempat-tempat lainnya.Sebenarnya, ada banyak
manfaat yang bisa diambil jika mengetahui waypoint dari suatu tempat.
Pertama, dapat memperkirakan jarak lokasi yang di tuju dengan lokasi
asal. GPS keluaran terakhir dapat memperkirakan jarak ke tujuan, sampai estimasi
lamanya perjalanan dengan kecepatan aktual yang sedang di tempuh.
Kedua, lokasi di daratan memang cukup mudah untuk dikenali dan
diidentifikasi.Dengan teknologi GPS dapat digunakan untuk beberapa keperluan
sesuai dengan tujuannya. GPS dapat digunakan oleh peneliti, olahragawan, petani,
tentara, pilot, petualang, pendaki, pengantar barang, pelaut, kurir, penebang pohon,
pemadam kebakaran dan orang dengan berbagai kepentingan untuk meningkatkan
produktivitas, keamanan, dan untuk kemudahan.
Dari beberapa pemakaian di atas dikategorikan menjadi:
 Lokasi digunakan untuk menentukan dimana lokasi suatu titik
dipermukaan bumi berada.
 Navigasi membantu mencari lokasi suatu titik di bumi.
 Tracking membantu untuk memonitoring pergerakan obyek,
Membantu memetakan posisi tertentu, dan perhitungan jaringan
terdekat
 Timing dapat dijadikan dasar penentuan jam seluruh dunia, karena
memakai jam atom yang jauh lebih presesi di banding dengan jam
biasa.

GPS membutuhkan area pandang yang bebas langsung ke


langit.Halangan-halangan seperti pohon, gedung, bahkan kaca film sekelas VKool,
bisa mengurangi akurasi sinyal yang diterima oleh GPS. Bahkan bukan tidak
mungkin GPS tidak bisa menerima sinyal sama sekali dari satelit. GPS juga
[Type text]

memiliki feature tambahan yang mampu memberikan informasi selama di


perjalanan, seperti kecepatan, lama perjalanan, jarak yang telah ditempuh, waktu,
dan masih banyak.

F. KEUNGGULAN GPS

1. Penentuan posisi dengan metode GPS tidak memerlukan kondisi topografi


daerah pengamatan yang spesifik sebagaimana halnya metode konvensional
2. Satelit GPS mempunyai lintasan orbit yang tinggi sekali (kurang lebih sekitar
20.200 km di atas permukaan bumi), serta jumlah satelit yang banyak (24
buah).
3. Pengamatan GPS dapat dilakukan setiap waktu, tanpa bergantung kepada
keadaan cuaca
4. Dengan metode GPS dapat terbentuk terbentuk datum yang tunggal tunggal
untuk seluruh seluruh daerah yang tersebar seperti wilayah Indonesia ini,
karena metode ini didasarkan kepada elipsoid geosentris WGS 1984 yang
berlaku untuk seluruh dunia
5. Hasil pengamatan GPS dijamin keasliannya, karena pengarnat tidak dapat
memanipulasi data
6. Metode GPS dapat digunakan untuk hampir seluruh kegiatan penentuan posisi
yang memerlukan ketelitian tinggi hingga ketelitian rendah
7. Metode GPS dapat dioperasionalkan dengan mudah, serta tidak memerlukan
keterampilan khusus, tidak banyak memerlukan waktu, tenaga, serta biaya
[Type text]

KOMPAS

A. PENJELASAN KOMPAS
Kompas adalah alat penunjuk arah yang bekerja berdasarkan gaya medan
magnet. Pada kompas selalu terdapat sebuah magnet sebagai komponen utamanya.
Magnet tersebut biasanya berbentuk sebuah jarum penunjuk. Saat magnet penunjuk
tersebut berada dalam keadaan bebas, maka akan mengarah ke utara-selatanmagnet
bumi. Inilah yang dijadikan dasar dalam pembuatan kompas dan alat navigasi
berbasis medan magnet yang lain.
Umumnya kompas terdiri daritiga komponen kompas, yaitu badan kompas,
jarum magnet, dan skala arah mata angin.Badan kompas berfungsi sebagai
pembungkus dan pelindung komponen utama kompas.Jarum magnet dipasang
sedemikian rupa agar bisa berputar bebas secara horizontal.Skala penunjuk umumnya
berupa lingkaran 360° dan arah mata angin.
Kompas merupakan alat navigasi berupa panah penunjuk magnetis yang
menyesuaikan dirinya dengan medan magnet bumi untuk menunjukkan arah mata
angin.Kompas bekerja berdasarkan medan magnet.
Oleh karena itu maka jarumnya akan selalu menunjuk arah utara-
selatanmagnetis. Fungsi dan kegunaan kompas diantaranya adalah untuk mencari
arah utara magnetis dan mengukur besarnya sudut peta.Arah mata angin yang dapat
ditentukan kompas, diantaranya adalah utara (North), barat (West), timur (East),
[Type text]

selatan (South), barat laut (North West), timur laut (North East), barat daya (South
West), dan juga tenggara (South East).

B. JENIS- JENIS KOMPAS


Jenis-jenis kompas yang beredar di masyarakat sangatlah beragam.Ada
kompas yang digunakan navigasi darat, yaitu kompas bidik dan kompasorienteering.
Kompas bidik, misalnya prisma, dapat dengan mudah digunakan untuk membidik,
akan tetapi dalam pembacaan di peta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan
penggaris. Sedangkan kompasorienteering, misalnya kompas silva, kurang akurat jika
dipakai untuk membidik, akan tetapi kompas ini banyak membantu dalam
pembacaan, perhitungan di peta, untuk pergerakan dan kemudahan ploting peta.
Ada pula kompas magnetik yang digunakan untuk keperluan memandu arah
mata angin, yang mana sistem kerja kompas ini berdasarkan kekuatan magnet bumi
yang membuat jarum magnet selalu menunjuk ke arah utara dan selatan.Kompas
magnetik yang memiliki ketelitian cukup tinggi ini diantaranya adalah jenis Suunto,
Forestry Compass DQL-1, Brunton, Marine, Silva, leica, Furuno, dan Magellan.
Kelemahan pada kompas magnetik ini (terutama jenis militarryCompass)
adalah begitu mudah terpengaruh oleh benda-benda yang bermuatan logam, dan juga
sangat dipengaruhi oleh medan magnetik lokal dan deklinasi magnetik secara global.
Berbeda dengan jenis kompas magnetik yang beredar di khalayak ramai, ada pula
kompas yang menggunakan sistem digital seperti yang terdapat di GPS (Global
Positioning System) yang bisa kita gunakan untuk mendapatkan data utara secara
akurat.
Banyak juga kompas yang beredar di masyarakat dalam bentuk yang
terdapat dalam sajadah, gantungan kunci, atau dalam bentuk lain yang merupakan
modifikasi dari alat untuk memperkirakan arah. Kompas jenis ini sangat riskan
digunakan karena jam magnetisnya bergerak dalam waktu yang cukup lama yang
menandakan arahnya kurang akurat.
[Type text]

C. MENENTUKAN DEKLINASI KOMPAS


Kompas adalah alat penunjuk arah mata angin dengan menggunakan jarum
jam yang terdapat padanya. Jarum jam kompas ini terbuat dari logam magnetis yang
dipasang sedemikian rupa sehingga bisa bergerak secara otomatis untuk menunjukkan
arah utara. Hanya saja arah utara yang ditunjukkan olehnya bukan arah utara sejati
(titik kutub utara), sehingga untuk mendapatkan arah utara sejati perlu perhitungan
ulang (koreksi terhadap kompas arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas).Dalam
praktek pengukuran arah kiblat, kompas seringkali digunakan di lapangan.Tapi
kenyataanya, kompas kurang bisa memberikan hasil maksimal atau kurang akurat.
Arah yang ditunjukkan oleh kompas tidak selalu tepat menunjuk ke arah
utara sejati (True North). Ini dikarenakan jarum kompas selalu mengikuti arah medan
magnet bumi tidak selalu menunjukkan arah utara sebenarnya karena kompleksnya
pengaruh yang ada di permukaan bumi.
Kutub magnet utara (magnetic north) memiliki selisih (jarak) dengan kutub
utara sejati yang besaranya berubah-ubah.Selisih itu disebut Variasi Magnet
(Magnetic variation) atau disebut juga Deklinasi Magnetis (Magnetic
Declination).Nilai variasi ini selalu berbeda di setiap waktu dan tempat.Sebagai
contoh di Indonesia, variasi magnet rata rata berkisar antara -1° sampai dengan
4.5°.Selain itu, sering kali terjadi deviasi (kesalahan dalam membaca jarum kompas
yang disebabkan oleh pengaruh benda benda di sekitar kompas), misalnya besi, baja,
mesin atau alat-alat elektronik (HP, MP3player, dsb).Oleh karena itu, kompas dinilai
kurang akurat bila digunakan dalam menentukan arah utara sejati.Arah utara yang
digunakan dalam penentuan arah kiblat adalah arah utara sejati (True North) bukan
arah utara magnet bumi (Magnetic North).

D. PENGUKURAN ARAH KIBLAT DENGAN KOMPAS


Pengukuran Arah Kiblat dengan Kompas, jika kita telah mendapatkan nilai
arah kiblat yang kita inginkan (misal 24º 42’ 46.34” untuk daerah Yogyakarta), maka
pengukurannya adalah sebagai berikut:
1. Pilih tempat yang datar dan rata.
[Type text]

2. Menentukan titik arah utara dan titik arah selatan sejati, kemudian arah
tersebut diberi tanda titik. Dalam menentukan titik utara ini kita harus
memperhatikan variasi magnet. Untuk wilayah Indonesia dari barat
hingga timur sebesar -1 Sol +5º. Misalnya untuk Yogyakarta sebesar
+0º 45’ yang artinya titik utara sejati berada di sebelah timur utara
magnet (kompas)sebesar0º45’.
3. Kedua titik tersebut dihubungkan dengan tali atau benang, sehingga
terbuatlah garis lurus yang menunjukkan titik arah utara da titik arah
selatan.
4. Pada garis atau benang ini dibuat sebuah titik (misalnya titik P).
5. Dari titik P ini ditarik garis lurus ke arah titik barat, kemudian diberi
tanda, misalnya titik B, sehingga menghasilkan garis lurus PB.
6. Pada garis PB ini diukur dari titik P sepanjang satu meter
(misalnya),kemudian diberititik C.
7. Dari titik C dibuat garis yang tegak lurus dengan garis PB kearah
utara.
8. Pada garis yang ditarik dari titik C tersebut diukur sepanjang tangen
arah kiblatnya (misalnya untuk Yogyakarta 24º 42’ 46.34” = 0.46
meter), kemudian diberi titik K.
9. Antara titik K dengan titik P dibuat garis lurus sehingga terjadi garis
PK. Garis lurus PK inilah yang menunjukkan arah kiblat untuk
Yogyakarta.

E. BAGIAN-BAGIAN KOMPAS DAN CARA PENGGUNAANNYA


Penggunaan kompas ini perlu dijauhkan dari benda-benda logam, pisau,
karabiner, jam tangan, dll karena dapat mempengaruhi jarum kompas sehingga tidak
menunjukkah arah utara sejati bumi. Bagian-bagian penting kompas diantaranya
adalah:
1. Dial adalah permukaan kompas dimana tertera angka derajat dan huruf
mata angin.
[Type text]

2. Visir adalah lubangdengankawat halusuntukmembidiksasaran.


3. Kaca pembesar, digunakan untuk melihat derajat kompas.
4. Jarum penunjuk adalah alat yang menunjuk utara selatan magnet,
biasanya berwarna merahdanhitam.
5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45º yang dapat diputar.
6. Alat penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang.

Sedangkan cara untuk menggunakan kompas adalah :


1. Letakkan kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum kompas
tidak bergerak maka jarum tersebut akan menunjukkan utara magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah
itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50º dengan kaca dial.
Kaca pembesar tersebut berfungsi membidik sasaran dan mengintai
derajat kompas pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca
pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir,
searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca
pembesar.
4. Apabila sasaran bidik 40º, maka bidiklah ke arah 40º. Sebelum menuju
sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 40º.
Carilah sebuah benda yang menonjol atau tinggi diantara benda lain
disekitarnya, sebab rute ke 40º tidak selalu datar.
[Type text]

THEODOLITE

A. PENGERTIAN THEODOLIT
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak.Berbeda dengan
waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja.Di dalam theodolit sudut yang
dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).Theodolite merupakan alat yang
paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei.Pada dasarnya alat
ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat
(piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga
memungkinkan sudut horizontal untuk dibaca.Teleskop tersebut juga dipasang pada
piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga
memungkinkan sudut vertical untuk dibaca.
Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi
(Farrington 1997). Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang
akan dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs
tersebut memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang besar.Dengan menggunakan
alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan
efisien (Farrington 1997) Instrumen pertama lebih seperti alat survey theodolit benar
adalah kemungkinan yang dibangun oleh Joshua Habermel (de: Erasmus Habermehl)
di Jerman pada 1576, lengkap dengan kompas dan tripod.
[Type text]

Awal altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh
lingkaran di sayap vertikal dan sudut pengukuran perangkat yang paling sering
setengah lingkaran. Alidade pada sebuah dasar yang digunakan untuk melihat vertikal
setengah lingkaran.Nanti satu instrumen telah alidade pada vertikal setengah
lingkaran dan setengah lingkaran keseluruhan telah terpasang sehingga dapat
digunakan untuk menunjukkan sudut horizontal secara langsung. Pada akhirnya,
sederhana ,buka - mata alidade diganti dengan pengamatan teleskop. Ini pertama kali
dilakukan oleh Jonathan Sissonpada1725.Alat survey theodolite yang menjadi
modern, akurat dalam instrumen 1787 dengan diperkenalkannya Jesse Ramsden alat
survey theodolite besar yang terkenal, yang diabuat menggunakan mesin pemisah
sangat akurat dari desain sendiri.
Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah,
theodolit sering
digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan
matahari.Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat
Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º. Dengan adanya teropong pada theodolit,
maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Didalam pekerjaan bangunan gedung,
theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku – siku pada perencanaan /
pekerjaan pondasi, theodolite juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu
bangunan bertingkat.

B. JENIS – JENIS THEODOLITE


Dari konstruksi dan cara pengukuran, dikenal 3 macam theodolite :
1. Theodolite Reiterasi
Pada theodolite reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu
dengan plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap.Sehingga lingkaran
mendatar bersifat tetap. Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci plat nonius.
2. Theodolite Repetisi
Pada theodolite repetisi, plat lingkarn skala mendatar ditempatkan
sedemikian rupa, sehingga plat ini dapat berputar sendiri dengan tabung poros
[Type text]

sebagai sumbu putar.Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci lingkaran


mendatar dan sekrup nonius.
3. Theodolite Elektro Optis
Dari konstruksi mekanis sistem susunan lingkaran sudutnya antara
theodolite optis dengan theodolite elektro optis sama. Akan tetapi mikroskop
pada pembacaan skala lingkaran tidak menggunakan system lensa dan prisma
lagi, melainkan menggunkan system sensor. Sensor ini bekerja sebagai elektro
optis model (alat penerima gelombang elektromagnetis). Hasil pertama system
analog dan kemudian harus ditransfer ke system angka digital. Proses
penghitungan secara otomatis akan ditampilkan pada layer (LCD) dalam angka
decimal.

C. PENGOPERASIAN THEODOLITE
Cara kerja penyiapan alat theodolita antara lain :

1. Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan.


2. Tinggikan setinggi dada.
3. Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan
4. Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi
5. Kuatkan (injak) pedal kaki statif
6. Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar
7. Letakkan theodolite di tribar plat
8. Kencangkan sekrup pengunci centering ke theodolite
9. Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak / vertical
denganmenggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat
ukur tersebut.
10. Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatar
denganmenggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat
ukur tersebut.
11. Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centering
kemudian geser kekiriatau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titi ikat
(BM), dilihat dari centering optic.
[Type text]

12. Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada
dinding.
13. Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran dengan
melakukan pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui
nilai kesalaha index tersebut.

D. KEGUNAAN THEODOLIT

1. Mengukur sudut ketinggian tanah


2. Menentukan sudut siku-siku pada pekerjaan pondasi rumah
3. Mengukur ketinggian suatu bangunan gedung bertingkat
4. Mengamati sudut arah lintas matahari
5. Mengukur polygon pada penghitungan rumus bangunan
6. Membuat pemetaan situasi yang mendetail

Anda mungkin juga menyukai