OLEH
NENI HARIYANTI
173112620120114
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pancasila yang saat ini sangat dibutuhkan untuk membangun kembali rasa cinta
tanah air atau kepedulian terhadap tanah air dikalangan remaja baru-baru ini semakin menurun.
Pancasila yang dilandasi nilai ketuhanan,kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan tidak
menjadi acuan para remaja saat ini. Berkembangnya globalisasi dan kurang selektif dalam
mengikuti gaya (trend) budaya barat yang mengindikasikan bahwa remaja saat ini lebih
mementingkan pergaulan yang ada di budaya barat daripada mempelajari pendidikan pancasila.
Jika hal seperti ini terus berlanjut dapat mengakibatkan kurangya perhatian remaja pada
perkembangan negaranya. Pendidikan pancasila yang seharusnya dapat menjadi modal remaja
untuk mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi terhadap negaranya justru terkadang tidak di
kedepankan. Banyak remaja saat ini ketika menyanyikan lagu kebangsaan tidak hafal, hal kecil
semacam ini jika dibiarkan berlarut-larut dapat mempengaruhi rasa nasionalisme seseorang yang
nantinya akan berkembang menjadi tidak baik dalam mencintai negaranya. Kondisi-kondisi seperti
ini yang seharusnya cepat diberi pengarahan agar tidak menjadi sebuah pengertian yang keliru
dikalangan remaja saat ini. Pancasila yang seharusnya menjadi satu-satunya ideologi didunia yang
memberikan suatu pelajaran dasar untuk berkewajiban mempercayai adanya Tuhan, Menghargai
atau mencintai terhadap sesama, bersatu dalam memperjuangkan semua haknya, mendengarkan
dan menghargai pendapat orang lain, dan adil dalam segala hal. Sikap-sikap dasar seperti ini yang
seharusnya dimiliki oleh remaja Indonesia. Pancasila tidak dipengaruhi imperialisme dan
komunisme. Pancasila terlahir atas dasar persamaan semua hak hidup seseorang yang ada
dimanapun. Jika pancasila dalam penerapanya baik dapat menjadi contoh ideologi bagi negara-
negara lain, namun penerapan remaja saat ini tidak sebaik dengan nilai yang terkandung dalam
pancasila. Semangat remaja saat ini tidak dapat menunjukan adanya nilai dan norma yang
terkandung didalam pancasila, semangat yang terus-menerus memudar karena kurang adanya
pemberian pengertian tentang pancasila yang harus dilakukan dan ditaati oleh para remaja saat ini.
Seiring perkembangan zaman di era globalisasi saat ini turut mengiringi adanya trend yang
semakin dinamis dan selalu diwarnai oleh ketidakteraturan dan ketidakpastian. Kondisi ini
memunculkan kecenderungan permasalahan baru yang semakin beragam dan multi dimensional.
Teknologi informasi yang berkembang cepat, telah membawa dampak bagi kehidupan manusia.
Dapat berdampak menguntungkan dan merugikan ,berdampak menguntungkan apabila mampu
memanfaatkannya untuk meningkatkan taraf hidup. Namun juga dapat berdampak merugikan,
apabila terperdaya dengan pemanfaatan untuk kepentingan yang negatif. Hal ini berarti dampak
teknologi informasi berimplikasi secara langsung pada perubahan berbagai aspek kehidupan,
termasuk terhadap karakter generasi muda. Persoalan karakter para pemuda kini menjadi sorotan
tajam dalam masyarakat. Berbagai sorotan tersebut termuat dalam media cetak, wawancara, dialog
atau gelar wicara di beberapa media elektronik. Ironisnya, persoalan yang muncul seperti
meningkatnya tindak kriminal,semakin menjadi-jadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),
kekerasan, kejahatan seksual, pengrusakan, perkelahian massal, kehidupan yang konsumtif,
kehidupan politik yang tidak produktif, dan lain-lain yang seringkali menjadi topik
hangat dan tidak ada henti-hentinya untuk dibicarakan .Padahal sudah lebih dari setengah abad
bangsa Indonesia merdeka, tapi sampai saat ini justru bangsa Indonesia semakin mengalami
degradasi karakter kebangsaan. Tampaknya bangsa ini khususnya generasi muda telah dihadapkan
pada dinamika perkembangan lingkungan strategis yang penuh dilema, tantangan hidup yang
semakin kompleks dan diwarnai dengan fenomena terjadinya degradasi nilai-nilai luhur bangsa.
Bahkan pendidikan di Indonesia saat ini cenderung lebih mengedepankan penguasaan aspek
keilmuan dan kecerdasan, namun mengabaikan pendidikan karakter. Pengetahuan tentang kaidah
moral yang didapatkan dalam pendidikan moral atau etika di sekolah-sekolah saat ini semakin
ditinggalkan. Sebagian orang mulai tidak memperhatikan lagi bahwa pendidikan tersebut
berdampak pada perilaku seseorang. Dalam mengahadapi masalah yang begitu rumit dan komplek
seperti di atas dibutuhkan pendidikan karakter yang dibangun melalui pendidikan, yang
melibatkan berbagai elemen bangsa terlebih sebagai pemangku kepentingan seperti Pendidikan
pancasila.
Pendidikan pancasila diharapkan mampu menghadirkan karakter generasi muda yang tidak
hanya cerdas namun juga berkarakter. Maksudnya adalah generasi muda yang tidak hanya
berkompeten tatapi juga perduli terhadap kemajuan Indonesia. Pendidikan pancasila sangatlah
penting bagi para generasi muda Indonesia agar dapat terbentuk karakter yang unggul dan
bereakhlak mulia. Sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan dan santun dalam
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Karena karakter merupakan nilai – nilai perilaku manusia
yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perhatian, dan perbuatan berdasarkan
norma – norma agama, hukum, tatakrama, budaya dan adat istiadat.sehingga tidak akan ada lagi
tindak kriminal seperti kasus korupsi dan lainnya.
B. Tujuan
Tujuan diharapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah informasi mengenai
pengamalan Pancasila dizaman Era Globalisasi ini, terutama bagi generasi muda yang nantinya
akan menjadi Kader Penerus Bangsa diharapkan mempunyai sikap nasionalisme dan patriotisme
yang tinggi bagi bangsa dan negara.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Definisi Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masaperumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara |Pancasila sebagai dasar negara sering disebut
dasar falsafah negara (dasar filsafat negara/philosophische grondslag) dari negara, ideologi negara
(staatsidee).Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara.
Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara seperti dimaksud tersebut sesuai dengan bunyi
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV yang secara jelas menyatakan. "Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
Norma hukum pokok dan disebut pokok kaidah fundamental daripada negara itu dalam
hukum mempunyai hakikat dan kedudukan yang tetap, kuat, dan tak berubah bagi negara yang
dibentuk. Dengan perkataan lain, dengan jalan hukum tidak dapat diubah. Fungsi dan kedudukan
Pancasila sebagai pokok kaidah yang fundamental.Hal ini penting sekali karena UUD harus
bersumber dan berada di bawah pokok kaidah negara yang fundamental itu.
Sebagai dasar negara Pancasila dipergunakan untuk mengatur seluruh tatanan kehidupan
bangsa dan negara Indonesia, artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan sistem
ketatanegaraan Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI) harus berdasarkan Pancasila.Hal ini
berarti juga bahwa semua peraturan yang berlaku di negara Republik Indonesia harus
bersumberkan kepada Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara, artinya Pancasila dijadikan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan pemerintahan negara.Pancasila menurut Ketetapan MPR
No.III/MPR/2000 merupakan "sumber hukum dasar nasional".
Dalam kedudukannya sebagai dasar negara maka Pancasila berfungsi sebagai
1. sumber dari segala sumber hokum (sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian
Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia;
2. suasana kebatinan (geistlichenhinterground) dari UUD;
3. cita-cita hukum bagi hukum dasar negara;
4. norma-norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan
lain-lain penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur;
5. sumber semangat bagi UUD 1945, penyelenggara negara, pelaksana pemerintahan. MPR
dengan Ketetapan No. XVIIV MPR/1998 telah mengembalikan kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara RI.
Lizsa Egeham. Pancasila, Generasi Muda, dan Media Sosial. Dapat dilihat pada :
https://www.liputan6.com/news/read/2973029/pancasila-generasi-muda-dan-media-
sosial. Diakses pada 1.37 AM WIB
https://bagasardian.wordpress.com/2015/11/18/makalah-lunturnya-ideologi-pancasila-
di-kehidupan-generasi-muda/. Diakses pada pukul 1.44 AM WIB