Anda di halaman 1dari 4

 Jaksa Penuntut Umum atau JPU adalah seseorang yang diberi wewenang oleh undang-

undang untuk melakukan penuntutan dan pelaksanaan Penetapan Hakim.

Tugas dan wewenang Kejaksaan menurut UU No.16 Th.2004 tentang Kejaksaan:


 Dalam bidang Pidana, melakukan penuntutan dalam perkara pidana,melaksanakan
penetapan hakim,melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan,melengkapi
berkas perkara
 Dalam bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, kejaksaan dengan kuasa khusus dapat
bertindak didalam maupun diluar pengadilan untuk dan atas nama negara atau
pemerintah
 Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum, kejaksaan turut menyelenggarakan
peningkatan kesadaran hukum, pengamanan barang cetakan, pengawasan aliran
kepercayaan,pencegahan penyalah gunaan dan atau penodaan agama

 Wewenang Jaksa dalam pelaksanaan Hukuman mati yaitu sebagai Jaksa Eksekutor.
Hal ini tertuang dalam PerKap No.12 Th 2010 Tttg Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati.
Dalam PerKap No.12 Th 2010 Pasal 1 ayat 6 disebutkan Jaksa Eksekutor adalah pejabat
Kejaksaan yang berdasarkan undang-undang diberikan wewenang untuk
melaksanakan putusan pengadilan.

 Yang dapat diangkat sebagai advokat menurut UU No. 18 Th 2003 ttg Advokat adalah
sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum dan setelah mengikuti
pendidikan khusus advokat yang dilaksanakan oleh organisasi advokat

 Larangan-larangan Advokat dalam menjalankan profesinya:

 Advokat tidak diperkenankan menarik atau merebut seorang klien dari teman
sejawat,apabila hendak mengganti,harus ada bukti pencabutan dari advokat
semula
 Advokat dilarang melakukan pemasangan iklan semata-mata untuk menarik
perhatian orang,termasuk pemasangan papan nama dengan ukuran dan/bentuk
berlebihan
 Advokat berhak menerima honorarium atau jasa hukum yang telah diberikan
kepada klien,sesuai persetujuan yang ditetapkan secara wajar
 Advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada klien yang
tidak mampu
 Setiap orang yang dengan sengaja menjalankan profesi advokat dan bertindak
seolah-olah sebagai advokat tetapi bukan advokat diancam pidana 5 ( lima ) tahun
denda paling banyak 50.000.000 ( lima puluh juta rupiah )

 Menurut Pasal 1 UU No. 2 Th 2014 Notaris adalah pejabat umum yang berwenang
untuk membuat akta autentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini atau berdasarkan undang-undang lainnya.
Contoh Akta Jual Beli….
AKTA JUAL BELI
Nomor: 112/2013

Lembar Pertama

Pada hari ini, Selasa, tanggal 03 (tiga) Bulan 12 (Desember) tahun 2013 (dua ribu tiga belas).
Hadir dihadapan saya, CHRISTINE ELISIA WIDJAYA, Sarjana Hukum, yang berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Badan Pertanahan Nasional tanggal ... nomor ... diangkat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah
yang selanjutnya disebut PPAT, yang dimaksud dalam pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah, dengan daerah kerja Kota Administrasi Jakarta Selatan, dan berkantor di ...,
dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini :

I. [KOMPARISI PENGHADAP]
-selaku PENJUAL, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
II. [KOMPARISI PENGHADAP]
-selakuPEMBELI, untukselanjutnyadisebut PIHAK KEDUA.

- Para penghadap dikenal oleh Saya, PPAT.

-Pihak Pertama menerangkan dengan ini menjual kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua menerangkan
dengan ini membeli dari Pihak Pertama :
[ISI DENGAN HAK ATAS TANAH DAN DATA-DATA SESUAI SERTIPIKAT]

Jual beli ini meliputi pula :


[ISI]

Selanjutnya semua yang diuraikan di atas dalam akta ini disebut "Obyek Jual Beli".

Pihak Pertama dan Pihak Kedua menerangkan bahwa: ---------------------


a. Jual beli ini dilakukan dengan harga Rp. ...,- (jelaskan dengan angka dan huruf).
b. Pihak Pertama mengaku telah menerima sepenuhnya uang tersebut diatas dari Pihak Kedua dan untuk
penerimaan uang tersebut akta ini berlaku pula sebagai tanda penerimaan yang sah (kuitansi).
c. Jual beli ini dilakukan dengan syarat-syarat sebagai berikut:
------------------------------------ Pasal 1 --------------------------------------
Mulai hari ini obyek jual beli yang diuraikan dalam akta ini telah menjadi milik Pihak Kedua dan karenanya
segala keuntungan yang didapat dari, dan segala kerugian/beban atas obyek jual beli tersebut di atas
menjadi hak/beban Pihak Kedua.
------------------------------------- Pasal 2 -------------------------------------
Pihak Pertama menjamin, bahwa obyek jual beli tersebut di atas tidak tersangkut dalam suatu sengketa,
bebas dari sitaan, tidak terikat sebagai jaminan untuk sesuatu utang yang tidak tercatat dalam sertipikat,
dan bebas dari beban-beban lainnya yang berupa apapun.
-------------------------------------Pasal 3--------------------------------------
Pihak Kedua dengan ini menyatakan bahwa dengan jual beli ini kepemilikan tanahnya tidak melebihi
ketentuan maksimum penguasaan tanah menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
--------------------------------------Pasal 4 ------------------------------------
Dalam hal terdapat perbedaan luas tanah yang menjadi obyek jual beli dalam akta ini dengan hasil
pengukuran oleh instansi Badan Pertanahan Nasional, maka para pihak akan menerima hasil pengukuran
instansi Badan Pertanahan Nasional tersebut dengan tidak memperhitungkan kembali harga jual beli dan
tidak akan saling mengadakan gugatan.
-------------------------------------Pasal 5--------------------------------------
Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sama-sama mengetahui benar
tentang lokasi, keadaan fisik, serta peruntukan tanah yang menjadi obyek Jual Beli dalam akta ini serta
membebaskan Pejabat Pembuat Akta Tanah dan para saksi dari segala tuntutan atau gugatan berupa
apapun.
---------------------------------- Pasal 6 ----------------------------------------
Pihak Pertama dan Pihak Kedua dalam hal ini menyatakan bahwa identitas PihakPertama dan Pihak Kedua
adalah benar adanya, sama dengan data-data yang diberikan dan diperlihatkan kepada saya, Pejabat
Pembuat Akta Tanah, dan apabila di kemudian hari ternyata identitas tersebut tidak benar danada
tuntutan hukum, dengan ini dibebaskan dari segala tuntutan dan sepenuhnya menjadi kewajiban atau
tanggung jawab Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
------------------------------------ Pasal 7--------------------------------------
Kedua belah pihak dalam hal ini dengan segala akibatnya memilih tempat kediaman hukum yang umum
dan tidak berubah pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri ...
------------------------------------ Pasal 8---------------------------------------Biaya pembuatan akta ini, uang saksi
dan segala biaya peralihan hak ini dibayar oleh ...
Akhirnya hadir juga di hadapan Saya, dengan dihadiri oleh saksi-saksi- yang sama dan akan disebutkan
pada akhir akta ini:
[ISI DENGAN PERSETUJUAN KAWAN NIKAH ATAU KAWAN WARIS PENJUAL]
yang menerangkan telah mengetahui apa yang diuraikan di atas danmenyetujui jual beli dalam akta ini.

Demikianlah akta ini dibuat dihadapan para pihak dan :


1. -Nona ..., Sarjana Hukum, WargaNegara Indonesia, Karyawati Pejabat Pembuat Akta Tanah.
-dan;
2. -Nona ..., Sarjana Hukum, Warga Negara Indonesia, Karyawati Pejabat Pembuat Akta Tanah.

sebagai saksi-saksi, dan setelah dibacakan serta dijelaskan, maka sebagai bukti kebenaran pernyataan
yang dikemukakan oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua tersebut di atas, akta ini ditandatangani/cap ibu
jari oleh Pihak Pertama, Pihak Kedua, para saksi dan Saya, PPAT, sebanyak 2 (dua) rangkap asli, yaitu 1
(satu) rangkap lembar pertama disimpan di kantor Saya, dan 1 (satu) rangkap lembar kedua disampaikan
kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Selatan untuk keperluan pendaftaran
peralihan hak akibat jual beli dalam akta ini.

Pihak Pertama Pihak Kedua

ttd ttd

(nama lengkap) (nama lengkap)

Persetujuan

ttd
(nama lengkap)
Saksi
Saksi

ttd
ttd

(nama lengkap)
(nama lengkap)

Pejabat Pembuat Akta Tanah

ttd

(nama lengkap)
 Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia menurut UU No.2 Th 2002 ttg
Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah:
a. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
b. menegakkan hukum; dan
c. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Yang dimaksud dengan semboyan Rastra Sewakotama yaitu Polisi ialah abdi utama
dari pada nusa dan bangsa.
ABDI UTAMA NUSA DAN BANGSA dengan cara:
 Berbakti pada nusa dan bangsa adalah kehormatan tertinggi tiap-tiap anggota polisi
 Melakukan tugasnya dengan penuh kesungguhan, keikhlasan dan tanggung jawab
 Menolong sesama manusia dengan tulus ikhlas tanpa pamrih
 Bertingkah laku yang tidak tercela dan tanpa pamrih

Anda mungkin juga menyukai