I. Pengertian
1.
2.
Sumber HI:
-Perjanjian int
-kebiasaan
-jurisprudensi
Sumber utama yakni perjanjian:
- Kepsepatan yang diadakan ole dua
negara atau lebih
Unang-Undang
Perjanjian Int.
Pengertian
a. Mochtar K: Perjanjian yang diaakan anatara angt
bangsa-bangsa dan persetujuan yang melahirkan
akibat hukum
b. Bentuk-bentuk traktak:
Traktat, Konvensi, Agreement
Jenis-jenis perjanjian:
a. Dari segi jumlah peserta: bilateral / multilteral
b. Dari struktur:
i. Law making treaty
ii. Trety contrac.
c. Dari objek: politik, ekonomi, sosial, budaya
Hukum Acara
1. Pengertian: Keseluruhan Hukum yang mempertahankan hukum
materil.
2. Jenis: Hukum Acara Perdata
Hukum Acara Pidana
Hukum Acara PTUN
3. Hukum Acara Perd :
Aturan hukum yang memuat cara bagaimana orang harus
bagaimana berbuat dan bertidak di depan pengadilan utuk
melaksanakan hukum perdata materil.
4. Sumber:
-HIR (Stb 1841 No.4
-UU Kekuasaan Kehakiman dan MA
-Yurispridensi
Isi Gugat
a.
Formil :identitas para pihak
b.
Materil:
kejadian perkara, fakta-fakta, hukum yang dilanggar, tuntutan
Posita Petitm :
c. Intervensi: Masuknya pihak ketiga:
a. memihak salah satu pihak/
b. Membela kepenting sendiri (toekogms
d. Verstek: -Penggt tdak hadir: memanggl lagi, bila tdk hadir gugatan
gugur
Terggt tdk hadir: dipagl lagi. Bila tidak hadir lagi gugatan
dikabulkan tanpa kedadiran tggt (verstek
E. Tuntutan rekonvensi
Tergt yang punyaa tuntutan tersendiri thdp tergt dpt mengjukan tun
tutan rekonvensi.
F. Jawaban terggt: Setelah pembacaan dakwaan: Tergt dpt mengjkan
eksepsi:
-hakim tdk berwenang
-nebis in iden
-penggt tdk berwenang
-ggt belum waktunya
g. Persidangan.
Dasar: Barang siapa endalilkan bwh dia punya sest ak atau
mengajukan sua tu peristiwa untuk menguatkan hak, atau
membantah hak orang lain harus membuktikan.
Alat Bukti
Psl 164 HIR
a. Surat; Otentik, di bawah tangan
b. Keat saksi: yang melihat, mendengar, mengalami
sendiri.
Unus testis nulus testis.
Saksi Biasa, saksi ahli, tertimonium de auditum
c. Persangkaan:Sst yang dapt membantu menjelaska:n
suatu peristiwa hukum.
4. Sumpah :
a. Tambahan (suplatoir eed)
c. Sumpah memutus (decisoir eed)
Putusan hakim
Sifat: Menghukum (condemnatoir)
Penyataan (deklaratoir)
Menciptakan (konstitutif
Bentuk Putusan:
-Prepatori
-interlokutoir
-putusan akhir
Fungsi vonis:
-Kekuatan mengikat, alat bukti, eksekutorial
Upaya hukum:
1. Banding
2. Kasasi
3. PK/ Reques civil
Tujuan HAP
1. Mencari kebenaran
2. Mencari keadilan/rechtbelijkheid
3. Menciptakan kepastian
hukum/rechzekerheid.
Pembagian HAP:
1. HAP Umum: UU No.8 1981
2. HAP khusus: UU Pid khusus
Asas-Asas HAP
1. Persamaan/equality
2. Praduga tidak bersalah/presumtion of
innocence
3. Terbuka untuk umum/openbaarheid
4. Peradilan yang cepat dan murah
5. Kebebasan peradilan
6. Pemeriksaan di pengadilan dengan kehadiran
terdakwa
7. Oral debat
8. Perlindungan hak-hak tersangka/terdakwa
Penyidikan
Serangkaian tindakan penyidik untuk menancari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu me mbuat
teurang suatu Tindak pidana yang terjadi guna
menemukan tersangkanya.
Mulainya penyidikan: Setelah diketahui terjadinya
suatu TP
Mengetahui terjadinya suatu TP:
a. Tertangkap tang
b. Laporan
c. Pengaduan
PHI
Lapangan Hukum Perdata
KUHPdt
1.
Sejarah
diberlakukan tahun 1848 dengan Stb. No.23 tahun 1957 dengan
asas konkordansi
2. Hal yang diatur dalam BW
a. Hukum perorangan/pribadi: hukum yang mengatur hak dan
kewajiban perorangan dan kedudukan perorangan dalam hukum
(persoonrecht)
b. Hukum Kekeluargaan: hubungan hukum antara orang terikat
perkawinan/vermogenrecht
c. Hukum kekayaan; mengatur hak-hak yang diperoleh dalm
hubungan dengan orang lain yang bernilai uang.
d. hukum waris: cara pemimindahan hak dari orang (vermogen
recht) yang sudah meninggal kepada ahli warisnya. (erfrecht)
Sistimatika BW:
Buku I. perihal orang /van personen
Buku II. Perihak benda / van zaken
Bukum III. Perihal perikatan/van
berbintennis
Buku IV Perihal bukti dan kadalauarsa /van
bewijs en verjaring
Tidak cakap:
a. Anak di bawah umum
b. Sakit ingatan/ pemboros
c. Wanita bersuami
Di bawah umur (minderjarig): belum mencapai usia 21
tahun dan sebelumnya tidak menikah.
Perbuatan hukum oleh wali sampai dewasa
Dapat dilakukan pendewasaan
Sakit ingatan/ pemboros: dilakukan oleh ahli atau
pengampu/ curatele.
Wanita bersuami: decabut dengan Perma No.3 tahun 1969
Hukum Kekeluargaan:
Mengatur hubungan hukum antara seorang pria dan
wanita yang terikat perkawinan
Sumber : BW, UU No.1/1974 tentang Perkawinan
Keturunan:
Asal usul Keturunan seorang anak hanya dapat
dibuktikan dengan akta kelahiran yang dibuat oleh
pejabat yang berweang. Bila akata tidak ada, pengadilan
dapat menetapkan asal usul seorang anak.
Anak yang sah adalah anak yang lahir dari suatu
perkawninan yang . Anak yang lahir di luar perkawinan
hany punya hubungan keperdataan dengan ibunya.
Perkawinan:
Pengertian: UU 1/74: Ikatan lahir batinanatar seorang pria
dengan wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk
membentuk keluarga dan rumah tangga) yang bahagia
dan kekal berdasarkan Tetuhahan YME.
Sahnya Perkawinan:
Psl 2: a. Dilaksanakan menurut agama dan epercayaan
masing-masng.
Tiap perkawinaa dicatat menurut peraturan yang berlaku.
Asas Perkawinan:
Monogami: sweorang pria hanya untuk seorang istri dan
seorang wanita hanya untuk seorang suami.
Hukum Benda
Pengertian Benda:
Segala sesuau yang dapat menjadi objek hukum dan dapat dimiliki oleh
subjek hukum.
Benda melahirkan hak kebendaan bagi subjek hukum
Benda dapat diklasifikasikan atas berbagai dasar:
1. Menurut sifatnya: benda bergerak dan tidak bergerak
2. Benda berwujud dan tidak berwujud
Pembagian yang terpenting bagi hukum yakni benda bergerak dan tidak
bergerak/tetap
Benda tidak bergerak dapat karena sifatnya sepeti tanah dan bangunan,
karena tujuannya seperti mesin dan alat-alat berat karena undang-undang
seperti hak hipotik dan HGB
Benda bergerak karena sifatnya, seperti kendaraan, alat-alat rumah tangga,
ternak, karena undang-undang seperti hak pakai atas benda bergerak
Jenis-Jenis hak:
1. Hak milik: Hak terkuat dan terpebuh untuk menikmati
suatu benda dan menguasasi benda itu sebebasbebasnya atas tidak bertentangan dengan uu dan
kepentingan orang lain.
2. Hak bezit (kedudukan berkuasa)
Keadaan memegang kenikmatan suatu benda yang dikuasai
seseorang baik secara sendiri atau bersam orang lain.
3. Hak Gadai
Hak kreditur atas suatubenda bergerak yang diberikan debitur
atau orang lain sebagai jaminan suatu hutang yang
memeberikan wewenang kepada kreditur untuk mendapat
pelusan dari penjualan benda itu
4. Hak Hipotik: Adalah hak kebendaan atas suatu benda tidak
bergerak untuk memngambil pelunasan suatu utang.
Hukum Perikatan
Pengertian: Mengatur hubungan hukum antara
dua pihak atau lebih yang mengakibatkan pihak
yang satu berhak atas sesuatu dan pihak lain
berkewajiban untuk melakukan sesuatu.
Pihak yang berhak atas sesuatu disebut
kreditur.
Pihak yang berkewajiban atas sesuatu disebut
Debitur.
Batalnya Perikatan
Suatu Perikatan dapat:
Batal demi Hukum: Bila tidak dipenuhi syarat-syarat suatu
perikatan. Sejak awal perikatan ini batal sehingga
dianggap tidak ada.
Dapat dibatalkan: Perikatan itu sudaj berjalan kemudia
salah satu pihak mengajukan pembatalan dengan
alasan:
a. perikatan itu batal demi hukum
b. Salah satu pihak tidak cakap
b. Perikatan terjadi karena paksaan, penipuan dan
kekhilafan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Berakhirya perikatan:
Pembayaran
Subrogasi: pengantian debitur/kreditus
Novasi:Pembaruan utang
Persamaan utang
Percampuran utang
Pembebasan utang
Karena berlaku syarat-syarat batal
Karena lewat waktu/ kadaluarsa
Kontrak
Sumber perikatan
a. Perjanjian (Kontrak)
b. Undang-Undang
Kontrak: Perbuatan hukum yang terjadi antara dua
orang atau lebih yang mengikatkan diri kepada
seseorang lainnya atau lebih
Kontrak melahirkan akibat hukum yakni masingmasing pihak terikat atas perjanjian yang
diadakan (Pacta sunt servanda).
Kontrak juga mengikat ahli waris dan pihak ketiga
terkait lainnya.
Syarat-Syarat Kontrak:
a. Kesepakatan Para pihak
b. Cakap untuk melakukan perikatan
c. Sesuatu hal tertentu
d. Sebab yang halal
Syarat Tambahan:
*Tertulis
*Dengan akta Notaris
*Dengan Akta Pejabat Tertentu
ad. Sepakat: Pernyataan kehendak oleh salah satu pihak dan disetujui
oleh pihak lainnya.
Dalam kesepakatan terjadi pernyataan kehendak pihak yang
menawarkan (offer) dan pernyataan penerimaan tawaran
(acceptance).
Konsekwensi perjanjian:
a. Perjanjian harus dipatuhi. Alasan yang
dibenarkan untuk tidak melaksanakan
hanyalah Force Majour.
b. Tidak dapat dibatalkan kecuali dengan
kesepakatan kedua pihak dan alasan yang
dibenarkan hukum
c. Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad
baik
d. Perikatan tidak bisa merugikan pihak ketiga
a.
Isi kontrak
Anatomi kontrak
Perjanjian atau kontrak yang dibuat secara tertulis akan
berfungsi sebagai alat bukti baik itu sebagai akta otentik
atau di bawah tangan.
Kontrak secara tertulis mempunyai kekuatan pembuktian
butlak artinya hakim harus memutuskan berdasarkan
akta tersebut kecuali ada hal-hal yang membatalkan
keabsahannya.
Agar kontrak yang dibuat dapat berfungsi sebagai akta
harus diperhatikan syarat-syarat kontrak, serta
anatomi/susunan kontrak.
Para Pihak bebas menentukan bentuk kontrak asal
memenuhi syarat-syarat subektif objektif dan isinya.
1.
Unsur Kebiasaan:
1. Perilaku yang berulang-ulang
2. Perasaan dan keyakinan masyarkat (opinio
cesecititas)
Bentuk Bentuk Kebiasaan:
a. Berlakunya menambah UU
b. Berlakunya mengenyampingkan UU
Perbedaan Kebiasaan dengan UU
1. Dari bawah (otonom)
2. Bersifat elastis
3. Sanksi tidak tegas
4. Bersifat lokal
Pengertian Negara
1.
Pengertian Negara:
a. Logemann: Suatu organisasi Kemasyarakatan yang
dengan kekuasaannya bertujua untuk mengatur dan
menyelenggarakan kehidupan bersama warganya
dalam mencapai tujuan-tujuannya.
b. van Vollen Hoven: membedakan pengertian negra
atas beberapa bagian/sudut pandang:
i. Negara dalam pengertian penguasa,
menunjukkan orang-orang yang
melaksanakan kekuasaan tertinggi atas
persekutuan rakyat yang bertempat tinggal dala
suatu wiayah tertentu.
Lanjutan.
iii. Negara dalam pengerian wilayah, yang
menunjukkan suatu daerah tempat berdian
suatu persekutuan masyarakat atau bangsa
yang berada di bawah suatu kekuasaan
tertinggi.
iv. Negara dalam pengertia fiskus/ keuangan,
yang menunjukkan kekayaan yang dipegang
oleh penguasa suatu persekutuan rakyat yang
tinggal dalam suatu wilayah, dan didunakan
untuk mencapai tujuan bersama.
Unsur-unsur Negara
1.
Rakyat (staatsvolk):
Rakyat adalah orang-orang yang mendiami wilayah suatu negara
yang oleh hukum hukum negara tersebut dinyatakan sebagai
warga dari negara tersebut (warga negara)
Warga negars suatu negara ditetapkan berdaarkan:
a. Asas Ius sangunis: yang menjadi dasar warga negara adalah
keturunan (orang tua) sesorang.
b. Ius Soli: Yang menjadi dasar warga negara seseorang adalah
tempat kelahirannya.
2. Wilayah Suatu negara: Bagian dari permungkaan bumi yang
dijadikan tempat untuk berdiam dan menjalankan kehidupan
kenegaraan.
Wilayah suat negara meliputi: Darat, laut dan udara
Lanjutan..
a.
Bentuk-Bentuk negara
1.Berdasakan pembentukan
Negara kesatuan: Kesepakatan untuk membentuk satu
pemerintahan yang berdaulat dengan pelaksanaan
kekuasaan secara terpusat/sentralisasi
Negara Federal: Negara yang dibentuk oleh beberapa
negara untuk membentuk suatu pemerintahan. Negara
negara menyerahkan kedaulatan kepada satu
pemerintahan.
Negara konfederasi: Beberapa negara berdaulat
bergabung untuk membentuk suatu wadah persatuan
dalam pemerintahan, namun negara anggota masih
tetap punya kedaulatan.
Bentuk/Sistem Pemerintahan
1.
Pengertian HTN
Terminologi: Hukum Tata Negara
Tata = susunan
Negara =
Van Vollen Hoven: Himpunan peraturan yang mengadakan
lembaga yang memebrikan kekuasaan kepada lembaga
negara tersebut untuk menjalankan kekuasaan dari
lembaga yang tertinggi sampai yang terendah
WLG Lemeire: Sistem norma hukum yang mengatur
bentuk negara, lembaga negara , penyelengaraan
pemerintahan negara, kewenanagn lembaga negara dan
hubungan lembaga negara satu sama lain.
HTN Indonesia
Sejarah:
1. Zaman kolonial Belanda: Sumber utama Algemene
Bepalingen van Wetgeving
2. Zaman Jepang: UU Bla Tentara Jepang, Ni.1 tahun
1942: Mempertahankan undang-undan warisan
belanda
3. Indonesia merdeka: Jepang membentuk BPUPKI
menyeleidi persiapn indonesia meredeka
PPKI menyiapkan uud : UUD 1945
Proklamasi: Lahirnya negara indonesia, puncak
perjuangan lahirnya tata hukum nasional
Lebaga Negara:
1.MPR: -mengubah dan menetapkan UUD
-Melanti presiden dan wakil
-Memberhentikan presiden
MPR terdiri dariDPR dan DPD
2. Prediden:
-Memegang kekuasaan pemeintahan
-Mengajukan RUU
-Menetapkan PP., Pemegang kekuaaan tertinggTNI,
Menyatakan peran perdamaian dan perjanjian dengan
negara lain, menyatakan keada berbahaya,mengangkat
duta dan konsul, memberi gelar dan tanda jasa,
mengangkat/memberhentikan menteri
Hukum Pidana
1.
Hukum Pidana:
a. Mengatur perbuatan yang dilarang
b. Siapa yang dapat dipidana
c. Pidana apa yang dapat dijatuhkan
2. Tujuan untuk melindungi kepentingan
umum; Termasuk lapangan hukum publik.
Hukum Pidana
Daad
Dader
Straf
Tindak Pidana
1.
Terminologi
Strafbaar dan delict (Belanda)
Crime (inggris)
2. Pengertian:
a. Mulyatno:
b. Simons: Kelakuan (handeling) yang diancam pidana
yang bersifat melawan hukum yang berhubungan
dengan kesalahan yang dilakukan ole orang yang
bertanggung jawab.
b. van Hamel: Kelakuan manusia (menselijke
gedraging) yang dirumuskan oleh uu yang bersifat
melawan hukum dan dilakukan dengan kesalahan
Pertanggungjawaban Pidana
Seoarang yang melakukan tindak pidana akan
melahirkan pertanggungjawaban pidan. Namun
tidak semua orang yang melakukan tindak
pidana bertangungjawab terhadap perbuatan
yang dilakukan. Untuk itu yang bersangkutan
harus dapat dimintai pertanggungjawabannya.
Pertangungjawaban pidan kemudian melahirkan
pidana. Artinya pelaku dapat dipudana:
Tindak pidana
Pertanggungjawaban
pidana
Pidana
Jenis-Jenis Pidana
Pasal 10 KUHP
a. Pidana pokok:
1. pidana mati
2. pidana penjara
3. Pidana kurungan
4. Pidana tutupan
5. Pidana denda
b. Pidana tambahan
1. Pencabutan hak-hak tertentu
2. Perampasan barang-barang tertentu
3. Pengumuman keputusan hakim
Pidana Pokok:
Bersifat alternatif: hanya bisa dijatuhkan salah satu pidana
pokok
Pidana tambahan bersifat aanvullen: dijatuhkan di samping
pidana pokok
Pidana mati: ditembak sampi mati
Pidana Penjara: Dalam lembaga pemasyarakatan;
Pidana penjara seumur hidup dan untuk masa tertentu;
Untuk masa tertentu : Minimal satu hati maksimal 15
tahun. Dalam hal terjadi pemberatan dapat 20 tahun
Percobaan (poging)
Turut serta (deelneming)
Gabungan Tindak Pidana (samenloop)
Pengulangan tindak pidana (residiv)
2.
3.
4.
WLG Lameire: HTN (het staatsrecht in ruime zin) dalam arti luas
di dalamnya termasuk HTN dalam arti sempit (het sttatsrecht in
enge zin) dan HAN yang merupakan aturan yang harus diikuti
oleh pejabat negara dalam melaksanakan tugasnya
Romeyn: HTN mengatur dasar-dasar dari negara sedangkan
HAN mengatur mengenai pelaksanaan teknis selanjutnya.
Van Vollen Hoven: Alat perlengkapan negara tanpa HTN akan
lumpuh karena kekuasaan dan kewenangannya tida ada
sedangkan alat perlengkapan negara tanpa HAN akan bebas
karena tidak ada batasan kewenangannya.
Openheimer: Hukum tata negara mengatur negara dalam
keadaan diam (staat in rust) sedangkan HAN mengatur negara
dalam kedaan bergerak (staat in beweging)
Lapangan HAN
Lapangan HAN meliputi selurh tugas dan kewenangan
pemerintah. Kewenangan tersbut meliputi:
a. Membuat aturan (regeling)
b. Membuat keputusan (beschiking)
c. melakukan perbutan materil (materiele daad)
Regeling: membuat peraturan segai pelaksanaan dari uu
yang dibuat oleh lembaga pembuat uu/legislatif
Beschikking: pelaksanaan tugas pemerntahan dalam
bentuk konkrit
Perbuatan materil : perbuatan dalam langan
keperdataan oleh pmerintah;
Keputusan
Keputusan : Tindakan sepihak yang
dilakukan oleh pemerintah yang berada
dalam lapangan HAN berdasarkan
kewenangan istimewa yang ada padanya.
Utrecht: Keputusan adalah perbuatan
hukum publik yang bersegi satu yang
dilakukan oleh alat-alat pemerintahan
berdasarkan kekuasaan ang khusus.
Bentuk-Bentuk Keputusan
1. Dari akibat hukum yang ditimbulkan
a. Bersifat positif
-melahirkan keadaan hk baru: pemberian izin
-Melhirkan keadaan hukum baru bagi objek tertentu
-Mendirikan atau membubarkan badan hukum
-Memberikan hak-hak baru: sertifikat
-Membebankan kewaajiban: bayar denda
a. Bersifat negatif: Sebagai reaksi dari permohonan
-Pernyataan tidak berwenang
-Tidak dapat diterima
-Penolakan
2. Dari sifatnya:
a. Konstitutif: Menimbulkan suatu hak baru yang
sebelumnya tidak ada oleh orang yang namanya ada
dalam keputusan
b. Deklaratoir/menyatakan: Kep untuk mengakuai hak
yang sudah ada: pemberian cuti.
3. Lama berlakunya:
a. Keputusan kilat: Keputusan yang berlakunya hanya
seketika saja: kep merubah redaksi lama, penarikan
suaut keputusan, pernyataan suatu keputusan dapat
dilaksanakan
b. Keputusan tetap: Mempunyai akibat hukum yang
tetap sampai dibatalkan.dicabut lagi.
I.
Pengertian:
A. Politk Hukum berasal ari kata Politik dan hukum.
Politik berasal dari kata Yunani yakni politikos, yang
berasal dari polis = kota dan tikos = negara.
B. Berkembang menjadi suatu disiplin ilmu yang
mengkaji ketatanegaraan atau pemerintahan
C. Pilitik hukum berasal dari kata Belanda yakni
rechtspolitiek atau legal policy dari bahasa Inggris.
II. Definisi
1. T.M.Radie: Pernyataan kehendak penguasa negara
mengenai hukum yang berlaku di wilayahnya dan
mengenai arah kemana hukum hendak dikembangkan.
2. Sudarto: Politik hukum meliputi:
a. Usaha untuk mewujudkan peraturan yang baik
sesuai dengan keadaan adan situasi pada suatu waktu.
b. Kebijakan negara melalui badan yang berwenang
untuk menetapkan peraturan yang dikehendaki yang
digunakan untuk mengekpressikan apa yang terkandung
dalam masyarakat dan untuk mencapai apa yang dicitacitakan: Pemilihan penetapan dan pemberlakuan