MA PESANTREN AL-AMIN
BAB I
KODE ETIK ASATIDZ
Asatidz merupakan figur keteladanan bagi santri dan pegawai di pondok pesantren Al Amin
Mojokerto. Jadi asatidz mempunyai kewajiban untuk mentaati tata tertib yang sudah ditetapkan di
Pondok Pesantren Al Amin.
Pasal 1
ETIKA ASATIDZ DALAM BERPAKAIAN
1) Pakaian Asatidz harus disesuaikan dengan peran yang disandang oleh asatidz;
2) Pakaian asatidz di kantor dan di kelas pada saat berperan sebagai tenaga pendidik adalah
pakaian formal yang mencerminkan citra profesional, berlengan panjang dan bersongkok hitam;
3) Pakaian guru di luar kantor pada saat berperan sebagai utusan pondok pesantren Al Amin
Mojokerto adalah pakaian formal dan disesuaikan dengan kebutuhan pengundang agar
mencerminkan citra profesional;
4) Asatidz harus senantiasa berpenampilan bersih, rapi, dan segar agar tidak menimbulkan masalah
sosial yang dapat mengganggu di ruang kantor atau di ruang kelas.
Pasal 2
ETIKA ASATIDZ TERHADAP KOMITMEN WAKTU
1) Asatidz pondok pesantren Al Amin harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu;
2) Asatidz memulai dan mengakhiri pembelajaran atau tugas lainnya tepat waktu;
3) Asatidz harus memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada siswa baik untuk
bimbingan akademik maupun non akademik.
4) Asatidz harus menginformasikan kepada kepala lembaga/wakil dan asatidz piket apabila tidak
hadir pada jam dimana guru yang bersangkutan seharusnya berada di kantor atau di ruang kelas
untuk mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi.
Pasal 3
ETIKA ASATIDZ DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
Pasal 4
ETIKA ASATIDZ DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SANTRI
Pasal 5
ETIKA ASATIDZ DALAM HUBUNGANNYA DENGAN WALI SANTRI
1) Membina hubungan kerjasama yang baik, efektif dan efisien dengan wali santri dalam
melaksanakan proses pendidikan ;
2) Memberikan informasi dan berkomunikasi dengan wali santri secara baik, jujur dan obyektif
mengenai perkembangan santri ;
3) Tidak memberikan informasi negatif dan cenderung mendiskriditkan tentang pondok pesantren
Al Amin kepada wali santri ;
4) Tidak memberikan informasi yang bertentangan dengan kebijakan pimpinan dan pondok
pesantren ;
5) Tidak menyampaikan informasi yang bersifat rahasia pondok pesantren;
6) Merahasiakan informasi setiap santri kepada orang lain yang bukan wali santri ;
7) Memotivasi wali santri untuk beradaptasi dan berpartisipasi dalam memajukan dan
meningkatkan kualitas pendidikan ;
8) Menjunjung tinggi hak wali santri untuk berkonsultasi dengannya berkaitan dengan keadaan,
kemajuan dan cita cita santri akan pendidikan.
Pasal 6
ETIKA ASATIDZ DENGAN MASYARAKAT
1) Menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien untuk kemajuan dan
mengembangkan pendidikan;
2) Mengakomodasi aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pendidikan dan pembelajaran;
3) Peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat;
4) Memberikan pendapat profesional, menjunung tinggi nilai nilai agama, hukum, moral dan
kemanusiaan dalam hubungan dengan masyarakat;
5) Tidak membocorkan rahasia teman sejawat dan santri kepada masyarakat;
6) Tidak menyebarkan kekurangan atau rahasia pondok pesantren kepada masyarakat;
Pasal 7
ETIKA ASATIDZ DENGAN PONDOK PESANTREN DAN REKAN SEJAWAT
BAB II
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
Tenaga kependidikan di pondok pesantren Al Amin adalah figur keteladanan bagi santri dibidang
pelayanan administrasi akademik dan umum karena tenaga kependidikan di pondok pesantren al
amin berkewajiban untuk mentaati tata tertib yang ada di pondok pesantren al amin.
Pasal 8
ETIKA TENAGA KEPENDIDIKAN DALAM BERPAKAIAN
1) Pakaian tenaga kependidikan pondok pesantren al amin harus disesuaikan dengan peranan yang
disandang pada waktu bertugas.
2) Pakaian tenaga kependidikan pondok pesantren al amin di kantor dan di luar kantor untuk
peranan sebagai tenaga kependidikan adalah pakaian formal untuk mencerminkan citra
profesional.
Pasal 9
ETIKA TENAGA KEPENDIDIKAN DALAM KOMITMEN WAKTU
Pasal 10
ETIKA TENAGA KEPENDIDIKAN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
Pasal 11
ETIKA TENAGA KEPENDIDIKAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SANTRI
Pasal 12
ETIKA TENAGA KEPENDIDIKAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN WALI SANTRI
1) Membina hubungan kerjasama yang baik, efektif dan efisien dengan wali santri dalam
melaksanakan layanan proses pendidikan ;
2) Memberikan informasi dan berkomunikasi dengan wali santri secara baik, jujur dan obyektif
mengenai perkembangan santri ;
3) Tidak memberikan informasi negatif dan cenderung mendiskriditkan tentang pondok pesantren
Al Amin kepada wali santri ;
4) Tidak memberikan informasi yang bertentangan dengan kebijakan pimpinan dan pondok
pesantren ;
5) Tidak menyampaikan informasi yang bersifat rahasia pondok pesantren;
6) Merahasiakan informasi setiap santri kepada orang lain yang bukan wali santri ;
7) Memotivasi wali santri untuk beradaptasi dan berpartisipasi dalam memajukan dan
meningkatkan kualitas pendidikan ;
8) Menjunjung tinggi hak wali santri untuk berkonsultasi dengannya berkaitan dengan keadaan,
kemajuan dan cita cita santri akan pendidikan.
Pasal 13
ETIKA TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN MASYARAKAT
1) Menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien untuk kemajuan dan
mengembangkan pendidikan;
2) Mengakomodasi aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pendidikan dan pembelajaran;
3) Peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat;
4) Memberikan pendapat profesional, menjunjung tinggi nilai nilai agama, hukum, moral dan
kemanusiaan dalam hubungan dengan masyarakat;
5) Tidak membocorkan rahasia teman sejawat dan santri kepada masyarakat;
6) Tidak menyebarkan kekurangan atau rahasia pondok pesantren kepada masyarakat;
Pasal 14
ETIKA TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN PONDOK PESANTREN DAN REKAN SEJAWAT
Pasal 15
ETIKA SANTRI KEWAJIBAN
Pasal 16
LARANGAN
BAB III
PENUTUP
Pasal 17
Dengan belakunya keputusan dewan pengasuh pondok pesantren al amin ini, maka semua ketentuan
yang berkaitan dengan sikap, prilaku dan perbuatan tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan santri
pondok pesantren al amin Mojokerto yang bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 18
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan dilaksanakan
dengan sungguh sungguh dan berlaku sejak tanggal di tetapkan.
Pasal 19
Hal hal yang belum diatur dalam keputusan ini, akan ditentukan kemudian.