Disusun Oleh :
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
i
Abstrak
PLC (Programmable Logic control) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan sederetan
rangkaian relai yang ada pada sistem kontrol konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati
masukan, kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai dengan kebutuhan, yang
berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logika 1 atau 0). Pengguna membuat program
aplikasi (dinamakan ladder diagram) dan kemudian dijalankan oleh PLC tersebut. PLC ini dapat
menangani rangkaian yang rumit dengan akurasi tinggi.
Mikrokontroler adalah suatu single chip yang didesain sedemikian simpel, dapat diprogram ulang dan
mempunyai fungsi kerja untuk mengontrol suatu sistem dengan mudah dan efisien. PLC dan
mikrokontroler sekarang ini banyak digunakan untuk kontrol otomatisasi. Di antara keduanya
memiliki banyak persamaan yaitu mempunyai CPU, memori, modul input atau output serta port
komunikasi atau program. Penerapan di lapangan tidak semua sistem kontrol memerlukan rangkaian
yang rumit, ada juga yang hanya butuh rangkaian sederhana misalnya aplikasi pengepakan produk
pada dunia industri dan kontrol traffic lights. Atas dasar persamaan tersebut dimungkinkan membuat
PLC secara sederhana menggunakan mikrokontroler sebagai sumber utamanya. Penggunaan
mikrokontroler sebagai PLC dapat diterapkan sebagai sistem kontrol karena aplikasinya yang murah,
mudah dalam pemrograman, desain, dan troubleshooting. Dalam tugas akhir ini digunakan
mikrokontroler Microchip PIC16F877A. Pembuatan PLC dengan menggunakan mikrokontroler ini
disebut sebagai PLC mikro.
Perakitan alat tersebut meliputi perangkat keras (hardware) dan pembuatan program aplikasi pada
perangkat lunak (software). Dalam rangkaian PLC mikro terdapat bagian-bagian antara lain modul
catu daya, sistem minimum mikrokontroler PIC16F877A, modul input dan modul output. Software
yang digunakan untuk membuat rancangan diagram ladder dan untuk compile program adalah
LDmicro. Sedangkan software yang digunakan untuk mendeteksi PLC mikro dan download file format
(.hex) ke dalam mikrokontroler PIC16F877A adalah TinybldWin.
Dengan PLC mikro ini didapatkan sebuah alat atau sistem kontrol yang dapat berfungsi seperti pada
PLC.
ii
Abstract
PLC (Programmable Logic Control) is a device used to replace a series of relay circuits that exist in the
conventional control system. PLC works by observing the input, then the process and take action as
needed, in the form of toggle output (logic 1 or 0). Users create a program application (called ladder
diagram) and then executed by the PLC. PLC can handle complex circuits with high accuracy.
A microcontroller is a single chip is designed in such simple, it can be re-programmed and has a work
function to control a system easily and efficiently. PLC and microcontroller now widely used for
automation control. Between the two have many similarities that have CPU, memory, input or output
modules and communication port or program. The application on the ground that not all systems
require a series of complex control, while others just need a simple circuit such as application
packaging products in the industrial and traffic lights control. On the basis of these equations it is
possible to make a simple PLC using microcontroller as its main source. The use of microcontroller as
the PLC can be applied as a control system for the application of cheap, easy programming, design,
and troubleshooting. In this final use Microchip PIC16F877 microcontroller. Making PLC by using
microcontroller is referred to as a PLC micro.
Assembling such a device includes hardware (hardware) and application programming in the
software (software). In a series of PLC micro are among other parts of the power supply module, the
minimum system microcontroller PIC16F877A, input module and output module. Software used to
create the design ladder diagram and to compile program is LDmicro. While the software used to
detect PLC micro and download file format (. Hex) into PIC16F877A microcontroller is TinybldWin.
With this PLC micro acquired a device or control system that is able to function as the PLC.
iii
KATA PENGANTAR
1. Allah SWT Sang pencipta langit, bumi, alam semesta raya dan yang telah memberikan
kehidupan, kesehatan, dan kekuatan sehingga makhluk-makhluk-Nya dapat menghirup
udara untuk bernafas, untuk hidup, untuk berfikir, bekerja, berjuang, dan berkreasi
untuk semata-mata beribadah kepada-Nya.
2. Nabi Muhammad SAW sebagai Sang pembawa ajaran Agama Islam dan penyebar
Kitab Suci Al-Quran ke seluruh umat manusia sehingga penulis diberi kenikmatan
berupa iman, Islam, dan ihsan.
3. Terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah mengasuh, membimbing penulis
dari bayi sampai menjadi dewasa seperti sekarang. Adikku tercinta Rendi Agus
Prasetyo, semoga prestasimu lebih baik !
4. Terima kasih kepada Evi, bidadariku yang selalu memberi semangat, bersedia berbagi,
dan menemani selama ini.
5. Terima kasih Ir. Tita Aisyah, MT sebagai Ketua Jurusan Program Studi Teknik Elektro,
Institut Teknologi Indonesia.
6. Bapak Nicky Bela CH, MT. selaku dosen pembimbing tugas akhir, atas segala
bimbinganya sampai terselesaikanya penulisan laporan tugas akhir ini.
7. Para Dosen Penguji terima kasih atas saran dan masukan yang diberikan, para pegawai
dan karyawan Kampus ITI terima kasih bantuannya.
iv
8. Segenap rekan-rekan kerja semuanya, karyawan dan karyawati PT. DIG BSD dan DIG
PIK yang selalu menerima penulis dengan senyuman dan keramahan.
9. Terima kasih banyak kepada keluarga besar paman dan bibi, kakak-kakak sepupu, adik-
adik sepupu dan semua keluarga besar yang tidak dapat disebutkan semuanya, terima
kasih doa dan dukungannya kalian adalah inspirasi dan penyemangat hidup.
10. Buat teman-teman seperjuangan di kampus ITI terima kasih semuanya.
11. Teman-teman di kampus D3 Teknik Elektro UGM, semoga sukses semuanya!
12. Teman-teman di PT. TCPI, terima kasih bantuannya.
13. Saudara-saudara di tanah perantauan, terutama yang tergabung dalam Pamungkas
terima kasih atas bantuannya selama ini.
14. Semua pihak yang telah membantu penulis hingga tersusunya laporan tugas akhir ini,
terima kasih untuk semuanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini
terdapat banyak kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para dosen, mahasiswa, dan pembaca sangat kami harapkan
dan akan penulis terima dengan senang hati. Harapan penulis adalah semoga laporan tugas
akhir ini dapat bermanfaat untuk penulis pada khususnya serta pembaca pada umumnya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Abstrak...................................................................................................................................................ii
Abstract.................................................................................................................................................iii
PenulisDAFTAR ISI.................................................................................................................................v
Daftar Tabel............................................................................................................................................i
BAB I......................................................................................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................6
2.2 HARDWARE............................................................................................................................8
vi
Daftar Gambar
i
Daftar Tabel
i
BAB I
PENDAHULUAN
permasalahan yang ada disekitarnya serta meringankan pekerjaan yang ada. Diantaranya dunia
perindustrian yang tidak hanya berperan dalam satu bidang saja, melainkan disegala bidang
kehidupan manusia. Dengan adanya kemajuan teknologi ini permasalahan tersebut dapat
diminimalkan, salah satunya dengan PLC (Programmable Logic Controller). PLC merupakan sistem
kontrol industri yang banyak digunakan. PLC digunakan karena memiliki kehandalan-kehandalan
antara lain mudah diprogram dan diaplikasikan, pengawatan (wiring) yang lebih sedikit, jika terjadi
throubleshouting sistem lebih mudah mengatasinya, konsumsi daya relatif lebih rendah, dan
modifikasi sistem lebih sederhana dan cepat. Suatu PLC dapat diprogram untuk menggantikan
puluhan atau ratusan rangkaian kontrol logika yang saling tidak bergantungan. Media input atau
output pada PLC memungkinkan untuk interfacing langsung dengan proses yang sebenarnya.
Tapi tingginya biaya peralatan PLC ini maka terbatas juga penggunaanya pada industri-
industri besar. Terdapat alternatif dalam penggunaan PLC ini yaitu dengan membuat PLC secara
digunakan adalah Microchip PIC16F877A, sehingga alat ini disebut PLC mikro. Pada dunia industri
mikrokontroler banyak diterapkan sebagai sistem kontrol industri mengingat aplikasinya yang mudah
dan murah. Dengan sebuah mikrokontroler dan beberapa komponen elektronika sudah dapat
membuat suatu sistem kontrol dan dapat diterapkan misalnya untuk pengendalian pada mesin-mesin
industri. Mikrokontroler merupakan suatu sistem minimum dari mikrokomputer, yang terdiri atas
1
didapatkan suatu keuntungan baik secara material maupun kemudahan dalam pengembangan
aplikasinya. Hal ini dimungkinkan karena aplikasi dengan menggunakan mikrokontroler merupakan
gabungan dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang menggerakannya.
Pembuatan PLC mikro ini dapat digunakan untuk mempermudah sistem kontrol atau otomasi pada
sistem kontrol dunia perindustrian, dan juga sebagai pembelajaran PLC. Dengan PLC mikro ini dapat
diaplikasikan untuk belajar mengendalikan atau mengontrol suatu sistem seperti pada PLC
konvensional, misalnya (Omron, Mitsubishi, Allan Bradlley) dengan harga yang relatif lebih
terjangkau.
Untuk penulisan diagram ladder seperti yang ada pada PLC kovensional digunanakan
software yaitu LDmicro (ladder micro). Kemudian program ladder tadi dicompile ke dalam bentuk
file .hex (file yang akan ditanamkan ke dalam mikrokontroler). Selanjutnya file .hex tadi dimasukkan
ke dalam PIC16F877A dengan bantuan software downloader tinybld (Tiny Boot Loader), komunikasi
yang digunakan antara komputer dengan mikrokontroler PIC16F877A adalah kabel USB ke RS232.
Konektor USB ditempatakan pada unit komputer atau laptop dan konektor RS232 dihubungkan pada
1.2 Tujuan
Tugas akhir ini bertujuan untuk :
1. Merancang dan membuat sistem minimum perangkat keras dari PLC mikro.
2. Membuat program aplikasi (diagram ladder) dan melakukan simulasi atau ujicoba pada
1. Metode kepustakaan
a. Studi Literatur
2
Mencari dan mengumpulkan referensi serta dasar teori PLC dan
mikrokontroler PIC16F877A.
b. Metode Cyber
Merupakan metode yang dilakukan dengan cara mencari informasi dan data
PLC mikro.
2. Jumlah input dan output sebanyak 32 jalur yang terbagi atas 16 pin input dan 16
pin output.
3. Software yang digunakan dalam tugas akhir ini sudah tersedia di internet dan
dapat didownload.
4. PLC mikro ini hanya menguji beberapa aplikasi instruksi antara lain instruksi
lampu led sebagai simulasi traffic light, dan 4 buah relai 5V dengan output kontak
AC 220V.
3
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan, pamahaman maka dibuat sistematika penulisan.
Penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab dan lampiran :
BAB I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah
Berisi teori penunjang dan beberapa literatur serta dasar teori PLC dan mikrokontroler
Bab ini menjelaskan rancangan dan pembuatan alat yang akan digunakan sebagai
BAB V Kesimpulan
terdapat pada PLC berbasis Mikrokontroler PIC16F877A yang ada disertai dengan
kesimpulan akhir.
4
BAB II
menggantikan sistem kontrol relai yang dirasa tidak fleksibel dan berbiaya tinggi. Pada tahun 1973
PLC berkembang lagi ditandai dengan munculnya PLC yang mempunyai kemampuan berkomunikasi
dengan PLC lainnya dan bisa diletakan pada tempat yang lebih jauh dari lokasi mesin yang akan
dikontrol.
Seiring perkembangan teknologi solid state, PLC telah mengalami perkembangan pesat dari
segi ukuran, kepadatan komponen serta fungsinya. Selanjutnya pada tahun 1980-an mulai digagas
standardisasi komunikasi dengan protokol otomasi pabrik milik General Motor. Ukuran PLC diperkecil
dan pemrograman PLC dengan perangkat lunak melalui Personal Computer mulai diperkenalkan. [7]
Pada tahun 1990-an dilakukan reduksi protokol baru dan modernisasi. Lembaga IEC berusaha
untuk menggambungkan bahasa pemrograman PLC di bawah satu Standar Internasional. Beberapa
1. Ukuran semakin kecil dan kompak, dengan jumlah I/O yang lebih banyak.
2. Waktu eksekusi program yang semakin cepat.
3. Pemrograman relatif semakin mudah, ini terkait dengan perangkat
semakin baik.
PLC (Programmable Logic control) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan
rangkaian relai pada sistem kontrol konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan atau
input (melalui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai
kebutuhan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya atau output (logika 1 atau 0).
5
Pengguna atau user membuat program aplikasi (disebut diagram tangga atau diagram ladder) yang
kemudian harus dijalankan oleh PLC yang bersangkutan, dengan kata lain PLC menentukan aksi apa
yang harus dilakukan pada instrumen keluaran berkaitan dengan status masukan yang diamati.
PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan atau memonitor
keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data yang bisa diprogram dalam sistem
berbasis mikroprosesor. Karakter proses yang dikendalikan oleh PLC sendiri merupakan proses yang
sifatnya bertahap, yakni proses itu berjalan urut untuk mencapai kondisi akhir yang diharapkan.
Dengan kata lain proses itu terdiri beberapa sub proses, dimana sub proses tertentu akan berjalan
sesudah sub proses sebelumnya terjadi. Istilah umum yang digunakan untuk proses yang berwatak
yang telah dibuat dan dengan mudah dapat diubah-ubah menyesuaikan kebutuhan.
2. Logic : menunjukan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan
2.2 HARDWARE
sedemikian simpel, dapat diprogram berulang-ulang dan dapat berfungsi untuk mengontrol
suatu sistem dengan mudah dan efisien. Dengan kata lain mikrokontroler ialah keseluruhan
komputer yang dibuat dalam satu chip. Dalam fungsinya tersebut di dalam mikrokontroler
sudah terdapat CPU (Central Processing Unit), ALU (Arithmetic Logic Unit), PC (Program
Counter), SP (Stack Pointer), ROM (Read Only Memory), RAM (Random Access Memory),
counter, rangkaian clock, dan register-register khusus. Dari fasilitas yang tersedia pada
6
mikrokontroler dapat dikatakan mikrokontroler ini cukup efisien sebagai sumber dari suatu
sistem kontrol.
Microchip, keluarga PIC micro (Peripheral Interface Controller micro). Mikrokontroler ini
menggunakan teknologi FLASH memori sehingga dapat diprogram dan dihapus berkali-kali.
PIC16F877A masuk dalam jenis RISC (Reduce Instruction Set Compute) yaitu memiliki lebih
banyak fasilitas internal akan tetapi memiliki instruksi yang lebih sedikit. Selain itu
mikrokontroler PIC16F877A juga tergolong praktis dan ringkas karena memiliki kemasan 40
pin dengan 33 jalur I/O (sesuai dengan batasan masalah yang digunakan hanya 32 jalur, 16
jalur input dan 16 jalur output). Pada mikrokontroler ini terdapat internal relai atau relai
virtual yang tidak menggunakan pin mikrokontroler tapi tersimpan dalam RAM (tidak
terhubung dengan hardware diluar) hal ini menguntungkan karena pada program aplikasi
yang panjang atau komplek, relai-relai virtual tersebut dapat digunakan tanpa harus terbatas
pada jumlah pin input dan output. Penggunaan relai-relai ini tergantung pada besarnya
memori pada mikrokontroler itu sendiri. Mikrokontroler PIC16F877A dapat dibilang memiliki
kemasan 40 pin. Ada juga jenis lain yaitu 40 pin SO (Small Outline). Mikrokontroler
PIC16F877A yang digunakan pada PLC mikro ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.
7
Gambar 2.1 Mikrokontroler Microchip PIC16F877A [8]
5. Dapat beroperasi pada suhu -55° sampai 125° C, dengan suhu penyimpanan -65°C
Pin-pin untuk jalur input dan output sebanyak 33 pin (sesuai dengan batasan
masalah yang digunakan hanya 32 pin), yang terdiri atas 6 pada Port A, 8 pada Port B, 8 pada
Port C, 8 pada Port D, dan 3 pada Port E. Ada beberapa pin pada mikrokontroler ini yang
memiliki fungsi ganda. Misalnya untuk transfer data dan sebagai pin output. Konfigurasi pin-
8
4. RC0 - RC7 (15-18, 23-26) : dapat berfungsi sebagai input atau output
5. RD0 - RD7 (19-22, 27-30) : dapat berfungsi sebagai input atau output
6. RE0 - RE2 (8-10) : dapat berfungsi sebagai input atau output
7. VDD (11, 32) : berfungsi sebagai jalur catu daya positif 5V
8. VSS (12, 31) : berfungsi sebagai jalur catu daya negatif 0V
9. OSC1/CLKI (13) : oscilator kristal input
10. OSC2/CLKO (14) : oscilator kristal output
11. TX/CK (25) : digunakan untuk transmisi data
12. RX/DT (26) : digunakan untuk transmisi data
Pada PIC16F877A terdapat dua blok memori, yang satu berfungsi untuk
memori program dan yang satu lagi untuk memori data. Memori EEPROM ada di
dalam RAM yang merupakan memori data, sedangkan memori FLASH yang
decode, dan mengeksekusi instruksi. CPU ini terhubung ke semua bagian pada
instruksi harus diterjemahkan ke dalam bahasa mesin (bahasa yang dimengerti oleh
terdapat komponen-komponen elektronik lain yang mendukung dan menjadikan PLC mikro dapat
digunakan adaptor yang sudah siap pakai dengan spesifikasi input 100 V-240 V AC, 50/60Hz
dan output 12 V DC 1000 mA. Pada ujung kabel adaptor dilengkapi dengan jack atau
9
konektor DC bagian male, kemudian pada modul catu daya terdapat konektor DC bagian
female. Bentuk dari adaptor dan konektor DC pada modul catu daya yang digunakan pada
2.3.2 Dioda
Dioda adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC,
komponen ini diaplikasikan pada rangkaian penyerah arus (rectifier) power suplay. Struktur
dioda terdiri dari sambungan semikonduktor tipe P dan tipe N. Dioda memiliki karakteristik
yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, dari P ke N. Gambar simbol dan bentuk
10
Dioda yang terbuat dari bahan silikon memiliki tegangan konduksi diatas 0.7 volt.
Sedangkan pada jenis germanium sekitar 0.2 volt batas minimal. Sebaliknya untuk bias
negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun ada batasnya. Sampai beberapa puluh
bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown, dalam hal ini dioda tidak lagi dapat menahan
Dioda Zener adalah dioda yang memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik
mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas tegangan
tembus (breakdown voltage) atau tegangan zener. Dioda zener memiliki sifat yang hampir
sama dengan dioda biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tegangan tembus
yang dikurangi. Dioda zener yang dicatu balik akan menunjukan perilaku tegangan tembus
yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap
pada tegangan zener. Karena arusnya terbatasi maka dioda zener biasanya digunakan untuk
arus kecil. Tegangan tembusnya dapat dikontrol secara tepat dalam proses doping. Toleransi
dalam 0.05% bisa dicapai walaupun toleransi yang paling umum adalah 5% dan 10%. Gambar
simbol dan bentuk dari komponen dioda zener tampak pada Gambar 2.5. [3]
2.3.3 IC Regulator
11
Catu daya yang baik biasanya dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan
terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya. IC LM 78XX adalah regulator tegangan
dengan tiga terminal, yaitu terminal Vin, GND dan Vout. Seri yang digunakan disini adalah
tipe LM 7805 sehingga output dari catu daya adalah 5V DC. Tegangan keluaran dari regulator
LM 7805 memungkinkan untuk dipakai dalam sistem logika dan instrumen mikrokontroler. IC
Regulator ini mempunyai kemampuan menyalurkan arus yang besarnya bervariasi, untuk
regulator LM 7805 ini dapat menyalurkan arus sekitar 1,4 Ampere. Gambar IC Regulator LM
2.3.4 Kapasitor
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari dua buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik
dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif
akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama
muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak
dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju
ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan
12
elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Ada 2 jenis
kapasitor yang digunakan yaitu kapasitor polar (memiliki polaritas positif dan negatif) dan
kapasitor non polar (tidak memiliki polaritas) jadi pemasangannya dapat ditukar posisi
kakinya. Gambar simbol dan bentuk dari kapsitor polar dan kapasitor non polar yang
digunakan dalam PLC mikro dapat dilihat pada Gambar 2.7. [3]
Gambar 2.7 Simbol serta komponen kapasitor polar dan non polar
2.3.5 Resistor
mereduksi arus u yang ada dalam satu rangkaian. Berdasarkan hokum Ohm, resistansi
berbanding terbalik dengan arus yang mengalir melaluinya. Satuan dari resistansi disebut
Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Omega). Tipe resistor yang umum seperti tabung
dengan dua kaki tembaga pada kedua ujungnya. Pada bagian badannya terdapat lingkaran
membentuk gelang kode warna untuk mengetahui nilai resistansinya. Kode warna tersebut
adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association).
Gambar 2.8 merupakan gambar simbol dan bentuk resistor yang banyak dipakai di pasaran.
Daftar warna gelang resistor dapat dilihat pada Tabel 2.1. [3]
13
Gambar 2.8 Simbol dan komponen resistor
faktor
Warna Nilai Toleransi
pengali
Hitam 0 1
Coklat 1 10² 1%
Merah 2 10³ 2%
Jingga 3 10
Kuning 4 10
Hijau 5 10
Biru 6 10
Ungu/Violet 7 10 0.19%
Abu-abu 8 10
Putih 9 10
Emas - 0.1 5%
Perak - 0.01 10%
Tanpa warna - - 20%
Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar
toleransinya. Resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk
gelang toleransi), tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4
Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor selain besar resistansi
adalah besar dayanya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi
disipasi daya berupa panas. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor, menunjukkan semakin
besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya tersedia ukuran 1/8 Watt, 1/4
Watt, 1 Watt, 2 Watt, 5 Watt, 10 Watt, dan 20 Watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5
Watt, 10 Watt, dan 20 Watt berbentuk kubik atau persegi panjang berwarna putih, namun
14
ada juga yang berbentuk silinder. Biasanya untuk resistor jenis ini, nilai resistansi dicetak
LED adalah dioda semi konduktor khusus yang dirancang untuk memancarkan
cahaya apabila arus melaluinya. Apabila diberi bias maju, energi elektron yang mengalir
melewati tahanan sambungan diubah langsung menjadi energi cahaya. LED harus
dioperasikan dalam ukuran kerja tegangan dan arus tertentu untuk mencegah kerusakan.
Sebagian besar LED membutuhkan 1,5 V sampai 2,2 V untuk memberi bias maju dan dapat
dialiri arus dengan aman sebesar 20 mA sampai 30 mA. LED biasanya dihubungkan seri
dengan tahanan yang membatasi tegangan dan arus pada nilai yang dikehendaki. Gambar
simbol dan bentuk lampu led dapat dilihat pada Gambar 2.9. [3]
Push Bottom adalah saklar yang beroperasi dengan cara ditekan untuk
menghubungkan kontaknya dan bisa melakukan fungsi menutup sirkuit bila ditekan atau
justru membuka sirkuit bila ditekan. Jika tekanan dilepaskan atau terjadi tekanan berikutnya,
maka akan menormalkan kembali tombol ke posisi semula. Push bottom (tombol tekan)
berfungsi untuk memberikan sinyal masukan pada unit PLC mikro. Secara umum push
bottom yang ada adalah tombol NO (normaly open) pada posisi normal atau tidak ditekan
15
membuka dan NC (normaly closed) pada posisi normal atau tidak ditekan menutup. Pada PLC
mikro push bottom dapat difungsikan sebagai tombol ON atau tombol OFF. Gambar 2.10
merupakan gambar dari push buttom yang digunakan pada PLC mikro ini dan juga simbol
push bottom normaly open dan push bottom normaly closed. [3]
Saklar yang beroperasi dengan cara digeser untuk menghubungkan kontaknya. Saklar
ini juga berfungsi untuk memberikan sinyal masukan dan akan mengunci sampai saklar
digeser ke posisi semula, tidak seperti pada push bottom. Switch yang digunakan adalah SPST
(single pole single throw) yaitu saklar dengan satu kontak tengah akan terhubung pada salah
satu kontak terminal pasangan dan mermutus pada kontak yang lain dalam satu kondisi.
Gambar dari slide switch dan simbolnya dapat dilihat pada Gambar 2.11. [3]
LDR adalah jenis resistor yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang
diterima oleh komponen tersebut. Light Dependent Resistor terdiri dari sebuah semi
konduktor yang memiliki dua buah elektroda pada bagian permukaanya. Pada saat gelap
16
atau redup maka cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif
kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada
saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki
resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup. Pada saat cahaya terang ada lebih
banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada
lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang
LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang kecil
pada saat cahaya terang. Dalam banyak penerapan, LDR digunakan untuk mendapatkan dua
kondisi ekstrim yang dikendalikan oleh nilai resistansi maksimal dalam keadaan gelap dan
niai resistansi minimal pada keadaan terang, seperti sebagai pengendali penyalaan dan
mematikan lampu secara otomatis yang dikendalikan oleh kondisi alam yaitu siang dan
malam. Alat ini digunakan untuk sebagai uji coba sensor input pada PLC mikro. Bentuk fisik
dari LDR dan simbolya dapat dilihat pada Gambar 2.12. [3]
2.3.10 IC MAX232
IC MAX 232 merupakan salah satu jenis IC rangkaian antar muka RS-232 transmitter-
receiver. IC MAX232 ini berfungsi untuk merubah level tegangan pada COM1 menjadi level
tegangan TTL/CMOS. IC ini terdiri atas tiga bagian yaitu dual charge-pump voltage converter,
driver RS232, dan receiver RS232. Gambar 2.13 merupakan gambar dari IC MAX232. [1]
17
Gambar 2.13 IC Max232 dan schematic konfigurasi pin-nya
ini banyak digunakan pada pembangkit frekuensi tinggi (osilator), agar frekuensi osilator
dapat dipertahankan stabil. Secara umum bentuk kristal yang seperti sekeping potongan
Kristal yang digunakan pada modul PLC mikro ini adalah kristal dengan frekuensi 20 MHz.
Gambar simbol dan bentuk fisik komponen kristal tampak pada Gambar 2.14.
Konektor ini memiliki 9 pin, berfungsi sebagai terminal pada PLC mikro untuk
dihubungkan dengan komputer. Berfungsi untuk download program aplikasi dari komputer
ke unit mikrokontroler PIC16F877A. Bentuk fisik dari konektor DB9 (female) dapat dilihat
18
2.3.13 Kabel USB ke RS232
Kabel ini menghubungkan antara komputer dengan modul PLC mikro. Pada PLC
mikro kabel ini terhubung dengan terminal DB9, sedangkan pada komputer terhubung
dengan USB. Berfungsi untuk download data (program aplikasi .hex) dari komputer ke PLC
2.3.14 Transistor
Transistor adalah salah satu komponen semi konduktor yang digunakan untuk
mengalirkan atau mengontrol arus yang lebih besar dengan kemudi berupa arus yang lemah.
Prinsip kerja dari transistor adalah akan ada arus yang mengalir diantara pin kolektor dan
emitor bila ada arus yang mengalir diantara pin basis dan emitor. Transistor akan dapat
mengalirkan arus diantara kolektor dan emitor bila pada basis transistor tersebut diberikan
tegangan yang cukup untuk mengemudikan transistor tersebut (lebih besar dari 0,3 volt
untuk transistor germanium dan 0,7 volt untuk transistor silikon). Transistor mempunyai tiga
1) Daerah Jenuh
19
seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Kondisi ini dikatakan
2) Daerah Aktif
Pada daerah kerja ini transistor biasanya digunakan sebagai penguat sinyal.
Karena transistor selalu mengalirkan arus dari kolektor ke emitor walaupun tidak
dalam proses penguatan sinyal, hal ini ditujukan untuk menghasilkan sinyal
3) Daerah Mati
daerah mati karena pada daerah kerja ini transistor tidak dapat mengalirkan
arus dari kolektor ke emitor. Pada daerah cut of transistor dapat dianalogikan
Salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar yaitu bila berada pada dua daerah
kerjanya yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (cut-of). Transistor akan mengalami
perubahan kondisi dari menyumbat ke jenuh dan sebaliknya. Transistor dalam keadaan
menyumbat dapat dianalogikan sebagai saklar dalam keadaan terbuka, sedangkan dalam
keadaan jenuh seperti saklar yang menutup. Pada PLC mikro ini transistor berfungsi sebagai
20
saklar relai, transistor yang digunakan adalah seri BC547. Untuk gambar simbol dan bentuk
Relai (kontaktor) adalah suatu saklar yang menggunakan elektromagnet (koil) untuk
seperti pada saklar manual, yang dikendalikan dengan tegangan dari luar.
Relai dan kontaktor bekerja dengan prinsip yang sama. Yang membedakan adalah
pada tegangan kerja koilnya. Tegangan kerja pada relai bervariasi ada yang DC (5V, 12V, 24V)
dan AC (12V, 24V dan 220V). Sedangkan kontaktor tegangan kerja pada koilnya adalah AC
220V dan 380V. Relai biasanya bekerja dengan daya rendah sekitar 1 kW, sedangkan
kontaktor bekerja dengan daya yang lebih besar sampai 100 kW. Gambar schematic dari relai
21
Relai lebih sering diaplikasikan pada rangkaian elektronik karena memiliki banyak
pilihan level tegangan, relai juga mempunyai fungsi sebagai pengendali sistem. Kontaktor
lebih banyak digunakan pada instalasi daya besar atau instalasi tenaga (misalnya motor listrik
3 phase). Bentuk fisik dari relai dan kontaktor tampak seperti pada Gambar 2.20. [3]
2.3.16 PCB
PCB atau printed circuit board adalah sebuah papan yang memiliki jalur konduktor
yang terbuat dari tembaga dan berfungsi untuk menghubungkan antara satu komponen
dengan komponen lainnya. Konduktor ini dibuat jalur-jalur untuk penempatan komponen
elektronika. Agar PCB dapat digunakan untuk penempatan komponen, maka PCB harus
dibuat jalur komponen untuk penempatan kaki komponen. Gambar 2.21 merupakan gambar
22
Gambar 2.21 PCB polos (belum dibuat jalur untuk komponen)
2.3.17 Pinhead
Pinhead ini berfungsi sebagai terminal pada modul PCB. Terminal ini digunakan
sebagai titik penghubung antar modul rangkaian. Bentuk fisik dari pinhead dapat dilihat pada
Kabel ini berfungsi untuk menghubungkan antar modul rangkaian. Kabel juga
dilengkapi dengan konektor female pinhead pada kedua ujungnya untuk memudahkan dalam
penyambungan. Kabel dengan variasi warna ini, berfungsi agar lebih mudah dalam
5V adalah merah dan kabel untuk 0V adalah putih. Penggunaan warna kabel selain power
supply tidak distandarkan, tergantung ketersediaan dan panjang kabel yang ada. Kabel yang
23
Gambar 2.23 Kabel penghubung
2.4 Software
Software ini digunakan untuk mendesain atau merancang rangkaian schematic dan
layout PCB dari modul hardware. Dalam software ini sudah terdapat fungsionalitas dalam
merancang gambar rangkaian elektronika. Antara lain Skema-Editor, Editor Layout dan
autorouter tertanam pada satu antarmuka tunggal. Gambar 2.24 merupakan tampilan dari
software Eagle.
Salah satu software atau program yang digunakan untuk membuat rangkaian virtual
pada PLC adalah diagram ladder. Diagram ladder menggambarkan program dalam bentuk
grafik. Bentuk dari diagram ini dikembangkan dari kontak-kontak relai terstruktur yang
24
menggambarkan aliran arus listrik. Dalam diagram tangga terdapat dua buah garis vertikal,
yang sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positif dari catu daya sedangkan
garis vertikal disebelah kanan dihubungkan dengan sumber tegangan negatif dari catu daya.
Pada PLC mikro menggunakan tegangan DC 5V dan 0V, sedangkan pada PLC konvensional
catu daya umumnya 24V dan 0V. Diagram ladder pada PLC konvensional seperti terlihat pada
Gambar 2.25.
Untuk PLC mikro ini pembuatan diagram tangga menggunakan software LDmicro
(Ladder mikro). LDmicro ini juga berfungsi untuk mengcompile program dari bentuk diagram
tangga menjadi file dalam bentuk .hex (bahasa yang dapat dibaca oleh mikrokontroler). File
dapat berfungsi seperti PLC. Bentuk diagram ladder pada LDmicro dapat dilihat pada Gambar
2.26. [2,12]
|| start stop ||
|| X1 X2 Y1 ||
||-------] [-------+-------]/[-----------------------------------( )--------------------- ||
|| | ||
|| Y1 | ||
||-------] [-------+ ||
|| ||
sama, perbedaan secara umum adalah pada notasi instruksinya fungsi dan kegunaannya
25
sama. Perbandingan instruksi diagram ladder PLC konvensional dengan LDmicro seperti
Tabel 2.2 Perbandingan instruksi diagram ladder pada PLC konvensional dengan LDmicro
pada PLC mikro
Pada software LDmicro terdiri dari dua buah jendela. Jendela dengan background
warna hitam merupakan bagian untuk pembuatan diagram tangga atau menyusun instruksi.
Kemudian jendela dengan background warna putih adalah bagian untuk menseting pin-pin
dari mikrokontroler yang ditugaskan menjadi input atau output. Tampilan jendela software
Software ini digunakan untuk mendownload file .hex (hasil compile dari rancangan
diagram ladder) ke dalam mikrokontroler PIC16F877A. Dapat juga terkoneksi dengan PIC
26
jenis lain PIC16F, PIC18F. Software ini akan mendeteksi file .hex dan model PIC. Gambar
tampilan dari software PIC Tiny Bootloader seperti pada Gambar 2.28. [13]
27