Zone-2
Zone-1
Bila harga impedansi ganguan lebih besar dari pada impedansi seting
relai maka relai akan tidak trip.
PMS
REL
Trip
PMT
Input
CT
Arus
PMS Distance
Line Z<
PMS
Tanah
PT
Input
Tegangan
LA
2.2.
Pengukuran Impedansi Gangguan Oleh Relai Jarak
Menurut jenis gangguan pada sistem tenaga listrik, terdiri dari gangguan
hubung singkat tiga fasa, dua fasa, dua fasa ke tanah dan satu fasa ke tanah.
Relai jarak sebagai pengaman utama harus dapat mendeteksi semua jenis
gangguan dan kemudian memisahkan sistem yang terganggu dengan sistem
yang tidak terganggu.
Pada saat terjadi gangguan tiga fasa yang simetris maka amplitudo
tegangan fasa VR,VS,VT turun dan beda fasa tetap 120 derajat. Impedansi
yang diukur relai jarak pada saat terjadi gangguan hubung singkat tiga
fasa adalah sebagai berikut :
Vrelai = VR
I relai = I R
ZR= VR /IR
IR = Arus fasa
I relai = IS – IT
Sehingga,
ZR = ( VS – VT ) / ( IS – I
Tabel. 2.2.2.
Tegangan dan arus masukan relai
untuk gangguan hubung singkat dua fasa
Tabel 2.2.3.
Tegangan dan arus masukan relai
untuk gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah
R-N VR IR+K0.In
S-N VS IS+K0.In
T-N VT IS+K0.In
Impedansi urutan nol akan timbul pada gangguan tanah. Adanya K0 adalah
untuk mengkompensasi adanya impedansi urutan nol tersebut. Sehingga
impedansi yang terukur menjadi benar.
Z1 Z2 Z3
R
Directional
Ciri-ciri :
Z1 Z2 Z3
R
x
ZL
Z1 Z2 Z3
R
Gambar 2.3.2.b. Karakteristik Mho
Z1 ,Z2 parsial Cross-polarise Mho, Z3 Lensa geser
x ZL
Z3
Z2
Z1
R
Ciri-ciri :
x ZL
Z3
Z2
Z1
R
I2
I1 + I 2
F
C
A
B I1
F21
rele A
I
2I
F
S I
A
F21
Jika terjadi gangguan pada titik F impedansi yang terlihat oleh relai A
adalah :
relai A
I1 X L
I F
B C
A I
x I (1 x)
F21
relai A
I1 =2I.(2L-X)./2L
A
I1 F
S I
x I (1 x)
F21
Jika terjadi gangguan pada titik F impedansi yang terlihat oleh relai A
adalah :
relai A
I1 = I.(2L-X)./2L
ZRA = ZAB + (2.L-X)/2L. ZBF
Jadi faktor infeed K = (2L-X)/2L
- Untuk gangguan F dekat rel B ( X = 0 ) faktor infeed k = 1
- Untuk gangguan F dekat rel C ( X= 1 ) faktor infeed k = 0.5
ZLA
E ZS
RF
x
ZL
F
RF/(1 +K0)
Zrelai = Vrelai/Irelai
= VR/(IR+K0.IN)
= ZL1 +RF/(1 +K0)
RF
R
EB
RF
x ZL
Ga
Gambar 2.4.2.2. Pengaruh tahanan gangguan dengan dua sumber
IfA
IfA
IfB IfB
Dimana :
= VR/(IR+K0.IN)
= ZL1 +(I0/IR0A).RF/(1 +K0)
Dimana :I0=IR0A+IR0B
ZL
R
E ZS
Pengukuran Impedansi :
Zrelai =Vrelai/Irelai
=VR/(IR+K0.IN)
FM = factor mutual
ZL ZL
KM=ZM0/ZL1
K0=(ZL0-ZL1 )/3.ZL1
ZL
R
E ZS
F
ZL
2.4.3.3. Satu sumber dua sirkit yang diground
dua sisi
Pengukuran Impedansi :
Zrelai = Vrelai/Irelai
= VR/(IR-i-K0.IN)
= ZL1 (1– ZM0.ZM0/(ZL0.(2ZL1 -i-ZL0))
Pengukuran Impedansi :
Zrelai = Vrelai/Irelai
Power swing adalah variasi aliran daya dimana relai jarak mendeteksi ada
lokus impedan yang bergerak dari daerah beban memasuki daerah kerja relai
jarak.
EA ZSA ZL ZSA EB
EB
Lokus
x
ZS
Lokus
ZL Zrelai-ZSB-ZL
Lokus
Zrelai
R
Zrelai+ZSA
ZS
EA
Keterangan :
Tegangan sumber :
EA=EA (Cos 0 + j.Sin 0)= EA
Rangkaian Tegangan :
Vrelai =VA
VA =EA-I.ZSA
Rangkian Arus :
Irelai =IA
IA =(EA-EB)/(ZSA+ZL+ZSB)
dimana:
ZT=ZSA+ZL+ZSB
n=EA/EB
E ZS ZL
R F
If
Persamaan ini berlaku untuk semua gangguan yang ditentukan antara lain,
sebagai berikut :
VR=V1 +V2+V0
VR=ZL1 . (2+q)/(ZL1 . (2+q)+ZS. (2+p).VS
VR>VRelai
ZS1/ZL1 < Vs/VRelai –1 .(2+q)/(2+p)
Bila : p=1, q=1
Zs1/Zn1 < Vs/VRPA -1
Dimana :
p=ZS0/ZS 1
q=ZL0/ZL1
Z3 TZ3 TZ3 Z3
Gambar 4.6.1.
Pola Proteksi pindah jangkauan tak sampai diperkenankan (PUTT)
CS
CS
Z1 Z1
TRIP TRIP
Z2 TZ2 OR OR TZ2
Z2
CS = sinyal kirimZ2 = trip zone 2
AID AID
Berbagi dan menyebarkan
CR ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 84
CR
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Gambar 2.5.2
Pola Proteksi pindah jangkauan tak sampai diperkenankan (PUTT)
CS CS
Z1 TRIP Z1
TRIP
Z2 TZ2 Z2
OR OR TZ2
AID AID
CR CR
Bila terjadi kegagalan sinyal PLC maka relai jarak kembali ke pola dasar.
Dapat menggunakan berbeda type dan relai jarak.
Gambar 2.5.3
Pola Proteksi pindah jangkauan lebih diperkenankan (POTT)
Trip seketika oleh teleproteksi akan terjadi bila relai jarak zone-2
bekerja disertai dengan tidak ada penerimaan sinyal block.
(carrier receipt). Bila terjadi kegagalan sinyal PLC maka relai jarak
akan mengalami mala kerja.
Membutuhkan sinyal PLC cukup half duplex.
Relai jarak yang dibutuhkan merk dan typenya sejenis.
Z1
Z1
TRIP TRIP
TZ2 OR OR TZ2 Z2
Z2
AID AID
CR CR
TZ3 TZ2 Z3
Z3
Rev Rev
CS AID
AID CS
Zone-2(A) Zone-2(B)
Zone-1(B)
Zone-1(A)
A B C
Gambar 2.6.
Daerah penyetelan relai jarak tiga tingkat
Relai jarak pada dasarnya bekerja mengukur impadansi saluran, apabila impedansi
yang terukur / dirasakan relai lebih kecil impedansi tertentu akibat gangguan ( Z set <
ZF ) maka relai akan bekerja.
Prinsip ini dapat memberikan selektivitas pengamanan, yaitu dengan mengatur
hubungan antara jarak dan waktu kerja relai. Penyetelan relai jarak
terdiri dari tiga daerah pengamanan, Penyetelan zone-1 dengan waktu kerja relai
t1, zone-2 dengan waktu kerja relai t2 , dan zone-3 waktu kerja relai t3 .
sebagai berikut :
Zone-3min = 1.2 ( ZL1 + 0,8.ZL2 ) (3.36)
Zone-3mak1 = 0,8 ( ZL1 + 1 ,2.ZL2 ) (3.37)
Zone-3mak2 = 0,8 ( ZL1 + k.ZTR ) (3.38)
2. Starting impedansi
Zsmin = 1.25 x Zone-3
Rb = 15 x Zone-1 x k0 x 2.
CT
2. Marshalling Kios
MCB PT
3. Panel Relai
MCB AC dan DC
Relai Jarak
Aux. relai
4. Panel PLC
Sinyal CIS
M MCB VT Bus
Close
PMS
REL PMT
Trip
Syncro
Rang. Arus Chek 25
CT
Posisi PMT
Auto
M Mekanik PMT Recloser 79
PMS
LINE
PMS
TANAH
Distance
21
MCB VT Line
PANEL PLC
CR
CS
- Rangkaian PT di Bus
2. Bineri input :
- MCB PT
- Manual close
3. Bineri Output :
- Trip RST (3 phasa)
- Trip R.
- Trip S
- Trip T
- Carier Send.
IR
IS
Trip PMT
IT
Close PMT
IN
VT Fail
VR
VS
VN
2.8. Pengujian Individu
Jatuhkan MCB VT
3. Lakukan melalui alat uji Zone-1 catat impedansi kerja waktu saat relai
trip, indikasi relai, annunciator, posisi PMT (pengujian dengan PMT disarankan
cukup sekali selebihnya tidak dengan PMT).