PROYEK PEMBANGUNAN
APARTEMEN PT PERTAMINA
(PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Disusun Oleh:
Rima Andari Putri
07131002
Dosen Pembimbing:
Basyaruddin, MSc
Pembimbing Lapangan:
Hanif Firman
DISUSUN OLEH
TEKNIK SIPIL
MENGETAHUI,
NIP. 199101122015041001
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
1
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik yang berjudul :
Laporan kerja praktik ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh
untuk menyelesaikan Program Sarjana di Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknik
Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Penulis
i
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
DAFTAR ISI
ii
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
iii
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
DAFTAR GAMBAR
iv
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
v
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
DAFTAR TABEL
vi
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Kalimantan merupakan salah satu
pelaksana pendidikan Program Sarjana Strata-1 (S1) yang mempelajari tentang
bagaimana merencanakan, merekayasa, membangun, dan merenovasi infrastruktur
dengan pertimbangan biaya, mutu, dan waktu. Selain itu, program studi ini juga
mempunyai tugas untuk menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Pendidikan akan diberikan dalam bentuk
kuliah dengan tujuan untuk memberikan teori dan konsep dasar teknik sipil, praktikum
akan dilaksanakan di laboratorium dengan tujuan untuk aplikasi maupun pembuktian
teori yang telah dipelajari, dan kerja praktik akan dilaksanakan pada suatu instansi
untuk memberikan gambaran maupun pengalaman mengenai dunia kerja bidang teknik
sipil.
Kerja praktik merupakan bagian dari kurikulum dan menjadi salah satu syarat yang
harus ditempuh oleh setiap mahasiswa Teknik Sipil ITK untuk menyelesaikan studinya
pada Jurusan Teknik Sipil ITK Balikpapan. Kerja praktik akan menambah wawasan
mengenai dunia kerja teknik sipil dan menunjukkan aplikasi nyata ilmu keteknik-
sipilan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga, mahasiswa akan dilatih untuk
bekerja sama dan bersosialisasi dengan orang banyak dalam kerja praktik ini. Dalam
pelaksanaannya, para mahasiswa diberikan kebebasan dalam memilih proyek dengan
batasan proyek yang bernilai minimal sebesar 5 milyar dengan minimal kerja praktik
selama 2 bulan.
Untuk memenuhi hal-hal tersebut, maka penulis melaksanakan kerja praktik pada
pembangunan Apartemen Pertamina Balikpapan oleh PT Pembangunan Perumahan
(PP) Persero Tbk sebagai kontraktor pembangunan apartemen. Apartemen sendiri
merupakan tempat tinggal yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat yang besar
dan mewah, dilengkapi dengan berbagai fasilitas (KBBI, 2016). Apartemen Pertamina
ini merupakan salah satu bagian dari Refinery Development Masterplan Program
(RDMP) RU V Balikpapan dimana area kilang RU V akan diperluas hingga daerah
1
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
yang saat ini ditempati sebagai kompleks perumahan pekerja Pertamina. Proyek
apartemen 4 gedung, 24 lantai,dan berisi 299 unit rumah ini ditargetkan untuk tuntas
dalam waktu 11 bulan terhitung mulai 25 April 2016 hingga 24 Maret 2017. Apabila
proyek apartemen selesai sesuai dengan perencanaannya, maka proyek ini akan
menjadi proyek pembangunan apartemen tercepat di Indonesia.
2
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
3
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
BAB 2
GAMBARAN UMUM MITRA KP
4
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
5
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
6
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Lokasi kantor cabang PT.PP Persero Tbk Balikpapan terletak pada Jl. Indrakila No.97
Balikpapan dan ditunjukkan pada Gambar 2.2
Lokasi dari proyek Apartemen Pertamina Balikpapan terletak pada Jl. Letjend
Suprapto, Kebun Sayur Balikpapan dan ditunjukkan pada Gambar 2.3 maupun 2.4.
Proyek
Apartemen
Petamina
7
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
8
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
9
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Adapun beberapa gambaran umum dari rincian pekerjaan tiap unit adalah
sebagai berikut:
General Manager
1. Mengkoordinir seluruh pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
2. Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal sampai
selesai.
3. Memotivasi seluruh staffnya agar bekerja sesuai dengan ketentuan dan
sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Deputy Project Manager
1. Bertanggung jawab kepada General Manager.
2. Mengambil keputusan yang berkenaan dengan proyek atas persetujuan
General Manager.
3. Membantu General Manager dalam mengkoordinir pelaksanaan
proyek dari awal sampai selesai.
HSE (Health, Safety, and Environment) Manager
1. Merancang, melaksanakan, dan menegakkan Sistem Manajemen
Kesehatan Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (SMK3L) yang
disesuaikan dengan keadaan proyek.
2. Melakukan sosialisasi kepada pekerja tentang penerapan K3L.
3. Membuat laporan dan menganalisis data statistik kecelakaan kerja.
HSE Officer
1. Membantu HSE Manager dalam merancang, melaksanakan, dan
menegakkan SMK3L.
2. Memastikan agar semua pekerja menerapkan K3L.
Quality Control Manager
1. Memeriksa kualitas hasil-hasil pekerjaan yang telah selesai.
2. Memberikan saran kepada pelaksana agar hasil pekerjaan tersebut
sesuai dengan dokumen.
3. Memeriksa kualitas material yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
10
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
11
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
12
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
13
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Supervisor Architecture
1. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan arsitektur.
2. Melaksanakan kegiatan pekerjaan arsitektur sesuai dokumen kontrak.
3. Memotivasi pelaksana pekerjaan arsitektur.
4. Menetapkan rencana dan petunjuk pelaksanaan pekerjaan arsitektur.
Supervisor Mechanical and Electrical
1. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan Mechanical dan Electrical.
2. Melaksanakan kegiatan pekerjaan Mechanical dan Electrical sesuai
dokumen kontrak.
3. Memotivasi pelaksana pekerjaan Mechanical dan Electrical.
4. Menetapkan rencana dan petunjuk pelaksanaan pekerjaan Mechanical
dan Electrical.
Surveyor
1. Bertanggung jawab atas data-data pengukuran di lapangan yang dapat
dijadikan referensi bagi drafter dalam membuat gambar kerja.
2. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan
untuk memudahkan pelaksana dalam melakukan pekerjaannya.
Equipment Supervisor
1. Mengkoordinir dan mengawasi penggunaaan peralatan selama proyek.
Site Administration Manager
1. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi selama proyek.
2. Memeriksa pembukuan arsip-arsip selama pelaksanaan proyek.
Accounting
1. Membuat secara rinci pembukuan keuangan proyek.
Financial
1. Membuat laporan keuangan mengenai seluruh pengeluaran proyek.
General Affair
1. Membuat laporan kemajuan proyek setiap periode tertentu selama
proyek.
14
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
BAB 3
DESKRIPSI PROSES DALAM INSTANSI
Owner
Pelaksana
PT. Pembangunan Perumahan
15
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
U Jalan Raya
8,79 54,8 35,89
Gerbang 2 Gerbang 1
Lahan Parkir 1
Hotel
BlueSky Jalan
Lahan Kosong Lahan Parkir 2
(Pekerjaan Pipa)
73,06
Gedung Diklat
Pertamina
16
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Pembebanan pada struktur melalui software SAP 2000 ditunjukkan melalui Gambar
3.4.
17
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
0.19
1.02
fy = 390 MPa
f’c = 29,05 MPa
L = 4 m
H = 0,3 m
B = 4 M
ES = 200000 MPa
EC = 20000 MPa
Exposure = 50 mm
ϕ = 0,8
Penyelesaian (SNI-2847-2013):
Mu = 81, 9366 kNm
Mn = Mu/ϕ = 81, 9366 /0,8 = 102,421 kNm = 102420750 Nmm
Menggunakan tulangan longitudinal D16 dan tulangan transversal ϕ16
d = H – (ϕ 16 + Exposure + 0,5 x (D16)) = 0,4 – ((16+50+8)/1000) = 0,226 m
fy 390
m= 15,794
0,85 xf ' c 0,85 x 29,05
18
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Mn 102420750
Rn = 0,501
Bd2 (0,4 (0.2262 )) 109
1,4 1,4
min 2 0,00359
fy 390
Maka, ρmin = 0,00345
As b d 0,003455 0,4 0,226 3123,32mm2
As 3123,32
Jumlah tulangan, n 15,542 16
AD16 0,25 162
Astulangan, Astul n AD16 16 (0,25 162 ) 3215,36mm2
B 16 (2 Exposure) (2 D16)
Spasi antar tulangan, S 256,8mm
n 1
- Pengecekan Momen Kapasitas
As fy 3215,36 390
Panjang blok tekan, a 12,696mm
0,85 f ' cxb 0,85 29,05 400
Kapasitas momen,
a 12,696
Mn As fy (d ) 3215,36 390 (226 ) 275441458.2 Nmm
2 2
1,024 tm 2,754 tm [OKAY]
19
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
D16-200
(a)
SELIMUT BETON T:5 CM
D16-200
(b)
Gambar 3.6 (a) Tampak atas Pondasi Beton Passenger Hoist (b) Detail Penulangan Pondasi
Beton Passenger Hoist
20
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Gambar 3.7 Pondasi Beton Passenger Hoist pada Proyek Apartemen Pertamina
1. Bar Cutter
Fungsi dari bar cutter adalah untuk memotong tulangan sesuai
panjang kebutuhan yang disesuaikan dengan shop drawing pada saat
pemotongan di fabrikasi.
2. Bar Bender
Fungsi dari bar bender adalah untuk membengkokkan tulangan
sesuai bentuk kebutuhan yang disesuaikan dengan shop drawing.
3. Gunting Pemotong Manual
Fungsi dari gunting pemotong manual adalah untuk memotong
tulangan sesuai kebutuhan dengan manual pada saat pemotongan di
lapangan.
4. Tang Besi
Fungsi dari tang besi adalah untuk memotong dan membentuk
kawat bendrat agar dapat mengikat tulangan utama dengan sengkang.
5. Meteran
Fungsi dari meteran adalah untuk mengukur panjang tulangan yang
akan diberi tanda untuk pemotongan atau pembengkokan.
6. Kapur
21
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Fungsi dari kapur adalah untuk memberi tanda pada tulangan yang
ingin dipotong atau dibengkokkan.
7. Tower Crane
Fungsi dari tower crane adalah untuk memudahkan mobilisasi
tulangan dari tempat penyimpanan material ke tempat fabrikasi dan dari
tempat fabrikasi ke tempat pengecoran.
8. Besi Tulangan Ulir
Besi tulangan ulir dalam proyek ini digunakan sebagai tulangan
utama. Tulangan utama berfungsi untuk memberi kekuatan tarik pada
beton bertulang. Besi tulangan ulir yang digunakan dalam proyek ini
adalah BJTD 390 (U39) dengan mutu 390 MPa.
9. Besi Tulangan Polos
Besi tulangan polos dalam proyek ini digunakan sebagai tulangan
sengkang. Tulangan sengkang berfungsi untuk mengikat seluruh
tulangan utama dan memberi kekuatan geser pada beton bertulang. Besi
tulangan polos yang digunakan dalam proyek ini adalah BJTP 240
(U24) dengan mutu 240 MPa.
10. Tulangan Wiremesh
Fungsi dari tulangan wiremesh adalah sebagai tulangan utama pada
pelat. Tulangan wiremesh yang digunakan dalam proyek ini adalah
memiliki mutu 240 MPa.
11. Kawat Bendrat
Fungsi dari kawat bendrat adalah sebagai pengikat antara tulangan
sengkang dengan tulangan utama.
Bekisting
1. Scaffolding
Fungsi dari scaffolding adalah sebagai penyangga bekisting balok
dan pelat beserta isinya (beton segar) agar balok dan pelat dapat
terbentuk. Hal ini dilakukan karena elemen tersebut belum bisa
menahan beban sendiri pada hari-hari awal setelah pengecoran.
22
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
2. Theodolith
Fungsi dari theodolith adalah untuk menentukan koordinat suatu
titik, baik dalam arah vertikal maupun horizontal.
3. Tower Crane
Fungsi dari tower crane adalah untuk memudahkan mobilisasi
bekisting besi, bekisting kayu, plywood, metal deck, dan scaffolding.
4. Waterpass
Fungsi dari waterpass adalah untuk menentukan koordinat suatu
titik dalam arah horizontal.
5. Meteran
Fungsi dari meteran adalah untuk mengukur panjang bekisting yang
akan diberi tanda untuk pemotongan.
6. Bekisting Baja
Fungsi dari bekisting baja adalah sebagai bekisting kolom. Salah
satu keuntungan dari bekisting baja adalah dapat digunakan berkali-kali
sehingga penggunaan plywood berkurang. Dengan demikian, bahan
sisa dari plywood menjadi berkurang.
7. Bekisting Kayu
Fungsi dari bekisting kayu adalah sebagai bekisting kolom.
Pertimbangan dengan digunakannya bekisting kayu adalah adanya
tulangan pada bagian lapangan kolom.
8. Plywood
Fungsi dari plywood adalah sebagai bekisting balok dan pelat.
9. Metal Deck
Fungsi dari metal deck adalah sebagai bekisting pelat. Keuntungan
dari metal deck adalah tidak perlu adanya pembongkaran metal deck
sehingga pekerjaan struktur atas menjadi lebih cepat. Selain itu,
penggunaan metal deck dapat mengurangi penggunaan plywood
sehingga bahan sisa darinya menjadi berkurang.
Selimut beton
1. Beton Decking
23
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
2. Sepatu Kolom
Fungsi dari sepatu kolom adalah sebagai pemisah antara tulangan
kolom dengan bekisting.
Pengecoran
1. Tower Crane
Fungsi dari tower crane adalah untuk mobilisasi concrete bucket,
kompresor, dan vibrator.
2. Concrete Mixer Truck
Fungsi dari concrete mixer truck adalah membawa beton segar dari
batching plant milik PT Balikpapan Ready Mix ke area proyek.
3. Concrete Pump
Fungsi dari concrete pump adalah untuk mengengkut beton segar
dari concrete mixer truck menuju tempat pengecoran dengan cara
memompa beton segar dari luar bangunan menuju tempat pengecoran.
4. Concrete Bucket
Fungsi dari concrete bucket adalah untuk mengangkut beton segar
dari concrete mixer truck menuju tempat pengecoran dengan cara
menyimpan beton segar di alat tersebut dan alat tersebut diangkat oleh
tower crane menuju tempat pengecoran.
5. Kompresor
Fungsi dari kompresor adalah untuk mengeluarkan kotoran pada
bekisting, baik kolom, balok, pelat, tangga, maupun shear wall, yang
siap untuk dicor.
6. Vibrator
Fungsi dari vibrator adalah untuk memadatkan beton segar dalam
bekisting agar dicapai kepadatan beton yang ideal.
7. Beton Segar
24
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Tabel 3.1 Kriteria Desain Beton Segar pada Proyek Apartemen Pertamina
25
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
26
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
27
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
28
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
29
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Gambar 3.14 Pekerjaan Pemasangan Tangga Precast pada Proyek Apartemen Pertamina
Balikpapan
30
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
31
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
32
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
33
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Hasil dari perhitungan kebutuhan bata ringan tiap lantai pada Apartemen Pertamina
Balikpapan adalah sebesar 1207 pcs untuk lantai dasar dan 3794 pcs untuk lantai
selanjutnya. Adapun rekapitulasi perhitungan kebutuhan bata ringan terdapat pada
Lampiran 4.
34
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
35
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
BAB 4
TUGAS KHUSUS
36
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
seperti mur yang agak lancip seperti paku, selongsong silinder, dan ring atau
cincin penahan.
Gambar 4. 1 Dynabolt
a) Chemical Anchor
Chemical Anchor adalah dynabolt yang menggunakan campuran zat
kimia untuk berbagai keperluan seperti menambah kekuatan, ketahanan
terhadap air laut, dan lain-lain. Komponen utama dari chemical anchor
adalah steel anchor dan bahan kimia sebagai pengikat. Chemical
anchor banyak dipasang pada beton, akan tetapi tetap memungkinkan
untuk dipasang pada bata.
37
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Anchor jenis ini hanya akan dipengaruhi oleh kekuatan media tanam
(beton atau bata) dan spesifikasi besi anchor itu sendiri (titik leleh material
anchor).
c) Classic Anchor
Classic anchor merupakan anchor yang ditanam terlebih dahulu atau
sudah dimasukkan ke dalam struktur saat pengecoran struktur dilakukan
sehingga tidak dilakukan proses pengeboran.
38
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
4.3 Metodologi
Adapun alur pengerjaan dalam tugas khusus ditunjukkan melalui Gambar
4.5.
39
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data:
1. Spesifikasi Beton
2. Spesifikasi Dynabolt
TIDAK
Kontrol Kekuatan
Sambungan
YA
Kesimpulan dan Saran
40
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
41
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Beban 1 ton
Diameter Dynabolt 15 mm
fy anchor 480 MPa
h 96 mm
f'c 30 MPa
n 4 buah
(Sumber: Hasil Analisa)
90.00
a1
90.00
a2
b1 b2 b3
42
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Dimana;
Ase,N = Luas penampang efektif angkur dalam kondisi tarik
futa = Kekuatan tarik baja angkur yang disyaratkan
fya = Mutu baja angkur
Nsa = Kekuatan nominal angkur dalam kondisi tarik yang ditentukan
oleh kekuatan baja
Ca min
ed , N 0,7 0,3 0,833
1,5 h
eff
c, N 1,4
43
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Ca min
cp, N 0,267
Cac
44
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
S
Nsbg 1 Nsb n 186239,803N
6 xCa1
Dimana;
Abrg = Luas baut angkur
λa = Faktor modifikasi yang merefleksikan properti mekanis tereduksi
dari beton ringanpada aplikasi pengangkuran pada beton
Nsb = Kekuatan ledak muka samping dari angkur tunggal
45
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
46
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
ℎ𝑒𝑓𝑓 0,2
Vb = (0,6 𝑥 ( 𝑑𝑎
) 𝑥 √𝑑𝑎 𝑥 λa x√ f ′ c x Ca11,5 ) = 15302,555 𝑁
Avc
Vcbg ed , v ec, v c, v h, v Vb 35202,53N
Avco
Dimana;
Avco = Luas kegagalan beton terproyeksi dari angkur tunggal
Avc = Luas kegagalan beton terproyeksi dari angkur kelompok
Ψed,v = Faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan geser
angkur berdasarkan pada kedekatan terhadap tepi komponen
struktur beton
Ψec,v = Faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan geser
angkur berdasarkan pada eksentrisitas beban yang diterapkan
Ψc,v = Faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan geser
angkur berdasarkan pada keberadaan atau ketidakberadaan retak
pada beton
Ψh,v = Faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan geser
angkur yang berada dalam komponen struktur beton
Vb = Kekuatan jebol beton dasar dalam kondisi geser dari angkur
tunggal dalam beton yang retak
Vcbg = Kekuatan jebol beton nominal geser kelompok angkur
47
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
kelompok angkur
Ncbg = Kekuatan jebol beton nominal dalam kondisi tarik dari kelompok
angkur
Vcpg = Kekuatan jungkit beton nominal dari kelompok angkur
Vcpg > Geser Ultimate
48
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
dan pekerja lapangan yang bisa menjadi pandangan baru bagi para mahasiswa
yang menjalankan kerja praktik. Dalam lingkup yang lebih luas lagi, mahasiswa
sebaiknya memilih untuk melakukan kerja praktik pada bidang ilmu yang nantinya
akan dijadikan topik untuk Tugas Akhir. Sebagai contoh, apabila berniat untuk
mengambil Tugas Akhir bertemakan struktur maupun geoteknik, maka bisa
melakukan kerja praktik pada proyek konstruksi vertikal seperti gedung dan
apartemen.
49
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Lampiran 1
50
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
51
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
52
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
REKAPITULASI
LUAS ACP (LEBAR) 3657,5 m2
LUAS ACP (PANJANG) 11079,594 m2
LUAS SELURUH 14737,094 m2
53
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Lampiran 2
54
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Lampiran 3
1 Rangka Hollow 10 x 10 (Vertikal pada R.Genset) 3030,00 10,00 10,00 20,00 0,00606 11,73 35,54
2 Rangka Hollow 10 x 10 (Vertikal pada R.Trafo) 3000,00 10,00 10,00 18,00 0,00540 11,73 35,19
3 Rangka Hollow 10 x 10 (Pada Bagian Horizontal Teratas) 55517,00 10,00 10,00 1,00 0,00555 11,73 651,21
4 Rangka Hollow 4 x 6 (Pada Bagian Horizontal) 55517,00 4,00 6,00 3,00 0,00400 3,73 207,08
5 Rangka Hollow 4 x 8 (Vertikal pada Pintu R.Genset) 3030,00 4,00 8,00 4,00 0,00039 4,55 13,79
6 Rangka Hollow 4 x 8 (Vertikal pada Pintu R.Trafo) 3000,00 4,00 8,00 8,00 0,00077 4,55 13,65
7 Rangka Hollow 4 x 6 (Horizontal pada Pintu R.Genset) 1570,00 4,00 6,00 8,00 0,00030 3,73 5,86
8 Rangka Hollow 4 x 6 (Horizontal pada Pintu R.Trafo) 2315,00 4,00 6,00 16,00 0,00089 3,73 8,63
55
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Lampiran 4
56
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
57
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
1207 pcs
58
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
59
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
60
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK APARTEMEN PERTAMINA
Lampiran 5
61