Anda di halaman 1dari 4

Terapi trombolitik diberikan pada pasien STEMI dengan onset kurang dari 12 jam.

Obat trombolik yang dapat digunakan:

Streptokinase (SK), 1,5 juta unit iv dalam 30-60 menit (kontraindikasi dengan riwayat pemakaian
sebelumnya).

Alteplase (t-PA), 15 mg bolus iv dilanjutkan 0,5 mg/kg selama 60 menit drip intravena. Dosis total tidak
lebih dari 100 mg.

Reteplase (r-PA) 10 unit bolus intravena, 30 menit kemudian 10 unit bolus intravena.

Tenecteplase (TNK-tPA), bolus iv tunggal sesuai dengan berat badan:

30 mg bila BB <60 kg

35 mg bila BB 60-70 kg

40 mg bila BB 70-80 kg

45 mg bila BB 80=90 kg

50 mg bila BB >90 kg

Kontraindikasi Absolut Terapi Trombolitik

Riwayat stroke hemoragik dalam 1 tahun terakhir.

Neoplasma intrakranial

Pendarahan internal yang aktif

Kecurigaan adanya diseksi aorta.

Kontraindikasi Relatif Terapi Fibrinolitik

Hipertensi berat yaitu tekanan darah >180 / 110 mg.

Dalam terapi antikoagulan oral

Riwayat trauma dalam satu bulan terakhir termasuk cedera kepala atau resusitasi jantung > 10 menit
atau riwayat operasi mayor dalam kurang dari 3 minggu.
Riwayat pendarahan internal dalam 4 minggu terakhir

Riwayat terapi streptokinase sebelumnya

Riwayat alergi dengan streptokinase

Kehamilan

Tukak lambung aktif

Hipertensi kronik berat

Resusitasi yang gagal

Indikasi Keberhasilan Terapi Fibrinolitik

Berkurangnya rasa nyeri dada

Evolusi atau perubahan EKG berupa kembalinya elevasi segmen ST ke garis isoelektrik atau menurunya
elevasi ST >50% pada sadapan yang paling jelas terlihat setelah 90 menit dimulainya terapi fibrinolitik.

Kadar CK yang lebih cepat mencapai puncak timbulnya aritmia reperfusi bukan indikator yang baik untuk
keberhasilan reperfusi.

Tanda Kegagalan Terapi Fibrinolitik

Bila nyeri dada terus berlanjut dan eleasi segmen ST menetap. Komplikasi gagal jantung atau aritmia
banyak trerjadi sehingga harus dipertimbangkan recue PCI yaitu strategi reperfusi PCI yang dilakukan
pada pasien yang telah mendapat terapi fibrinolitik tapi dicurigai tidak berhasil yaitu bila ditemukan
kondisi-kondisi sebagai berikut

Hemodinamik tidak stabil

Gejala nyeri dada yang tidak membaik

Gambaran EKG tidak dijumpai penurunan elevasi segmen ST > 50%

Terapi Penunjang Trombolitik

Antitrombin
Aspirin oral 160-320 mg tablet kunyah

Klopodogrel oral loading dose 300 mg pada usia < 75 tahun atau 75 mg bila usia >75 tahun. Dosis
maintenance 75 mg/hari

Antikoagulan

UFH

Heparin drip infus. Dosis awal bolus 60 U/kg BB maksimum 4000 unit, dosis pemeliharaan 12 U/kg BB
maksimum 1000 U/jam. Kontrol aPTT pertama setelah 3 jam. Dilanjutkan kontrol aPPT/6jam dengan
target 1,5-2,5 kali kontrol

Enoxaparine

Usia < 75 tahun dan kreatinin <2,5 mg/dL (pria) atau < 2 mg/dL ` subkutan tiap 12 jam maksimal 8 hari. 2
dosis pertama subkutan < 100 mg.

Usia < 75 tahun: tidak ada bolus IV mulai dosis subkutan 0,75 mg/kg BB tiap 12 jam debgan dosis
maksimal 75 mg untuk 2 dosis pertama bila klirens kreatinin < 30 L/menit, berapapun usianya dosis
subkutan diberikan tiap 24 jam.

Fondaparinux

Bila kreatinin <3 mg/dL: bolus IV 2,5 mg dilanjutkan 24 jam kemudian 2,5 mg/hari subkutan sampai
maksimal 8 hari.

TATALAKSANA RUTIN MEDIKAMENTOSA

Penyekat beta diberikan dalam 24 jam bila tidak ada kontraindikasi terutama pada pasien SKA dengan
hipertensi dan takiaritmia.

Perhatikan kontraindikasi penyekat beta:

a. Hipotensi atau tanda syok

b. Tanda gagal jantung akut

c. Gejala atau riwayat Asma bronkial

d. Penyakit saluran napas perifer


e. Interval PR memanjang > 0,24 dan blok AV derajat dua atau tiga

f. Riwayat pemakaian kokain sebelumnya

Pemberian ACE Inhibitor diberikan 24 jam pada pasien infark inferior, gagal jantung atau fungsi ventrikel
kiri yang rendah dengan fraksi ejeksi (FE) < 40%. Dan dapat dipertimbangkan pada semua pasien STEMI.

Pemberian Angiotensin Receptor Blacker (ARB) bila pasien intoleran dengan ACE inhibitor

Antagonis aldosterone diberikan pada EF < 40%, gejala gagal jantung, diabetes. Pada pasien dengan
kreatinin < 2,5 mg, kalium < 5 mEq/L.

Spironola

Anda mungkin juga menyukai