KELAS: XI IPS 2
1. Abdullah Puteh
Abdullah Puteh adalah putra bungsu dari alm. Tengku Haji Imam Puteh yang merupakan
mantan anggota DPR-RI dan anggota pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI),
Lahir di Aceh Timur 4 Juli 1948 Abdullah Puteh memperoleh gelar sarjana dari Akademi
Teknik Pekerjaan Umum (ATPUT) Bandung pada tahun 1974, kemudian beliau melanjutkan
pendidikan di ITB Bandung.
Dan kini Abdullah Puteh kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh priode 2017
dengan mengandeng Sayed Mustafa sebagai wakilnya.
2. Irwandi Yusuf
drh. Irwandi Yusuf M.Sc. lahir di Bireuen, Aceh, 2 Agustus 1960 juga merupakan mantan
Gubernur Provinsi Aceh, priode 2007-2012. Irwandi Yusuf menamatkan pendidikan setara
sekolah menengah pertama, dia melanjutkan ke Sekolah Penyuluhan Pertanian di Saree dan
kuliah di Faktultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Aceh dan meraih gelar
sarjana pada 1987, kemudian ia sempat menjadi dosen pada 1989 di jurusan yang sama
hingga Ia memperoleh beasiswa untuk melanjutkan S-2 di College of Veterinary Medicine
State University (Universitas Negeri Oregon), Amerika Serikat.
Dalam pelantikan Irwandi sebagai Gubernur Aceh 2017 lalu dihadiri oleh beberapa mantan
kombatan dan sipil GAM juga para aktivis Sentral Informasi Referendum Acheh (SIRA),
Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Djalil dan sejumlah anggota DPR-RI seperti
Ferry Mursidan Baldan, Ahmad Farhan Hamid, serta Nasir Djamil. Undangan dari luar negeri
di antaranya Duta Besar Inggris, Duta Besar Kanada, Duta Besar Finlandia, serta Wakil Duta
Besar Amerika Serikat, perwakilan lembaga internasional, seperti Bank Dunia dan
perwakilan dari Uni Eropa.
Dan kini di Pilkada 2017 ia kembali maju menjadi calon gubernur Aceh bersama Nova
Iriansyah
3. Muzakir Manaf
Muzakir Manaf lahir di Seunudon, Aceh Utara, Aceh, 3 April 1964 merupakan tokoh
pejuang GAM. Dia pernah menjabat sebagai Panglima Gerakan Aceh Merdeka menggantikan
Abdullah Syafi'i yang wafat pada 22 Januari 2002. Muzakir Manaf ia lebih dikenal dengan
sebutan Mualem. Pada masa perang Aceh, gelar Mualem disematkan kepada seseorang yang
memiliki pengetahuan tinggi tentang ilmu kemiliteran, yang memiliki kemampuan untuk
melatih pasukannya. Pada masa damai sekarang, orang Aceh masih juga menyebut Muzakir
Manaf sebagai Mualem.
Mualem sudah terlibat dalam perjuangan Aceh bersama GAM sejak usia muda. Sejak 1986
hingga 1989, bersama beberapa pemuda Aceh pilihan lainnya, Mualem dikirim ke Libya
untuk mengikuti pendidikan militer di Camp Tajura. Di sana, ia juga pernah dipercayakan
menjadi pengawal Muammar Qadafi.
Ketika kembali ke Aceh, sama seperti kombatan GAM lainnya, Mualem bergeriliya dari satu
hutan ke hutan lainnya. Keberadannya begitu sulit dideteksi oleh aparat keamanan. Kala itu,
aparat keamaan pernah beberapakali mengumumkan bahwa Muzakir Manaf telah tewas,
namun nyatanya Mualem kemudian muncul di tempat lain dalam kondisi sehat wal afiat.
Dan kini di Pilkada 2017 ia kembali maju menjadi calon gubernur Aceh bersama TA Khalid
4. Tarmizi A Karim
Tarmizi Karim lahir di Lhoksukon, Aceh Utara, 24 Oktober 1956, pernah menjadi Bupati
Aceh Utara periode 1998-2004 dan 2005-2006. Pria lulusan S-2 Manajemen Pembangunan
American University Washington DC, Amerika Serikat, pernah menjadi Staf Ahli Mendagri
bidang Ekonomi dan Keuangan dan ia pun pernah dilantik menjadi Pejabat Gubernur
Kalimantan Timur pada tahun 2008.
Dan kini di Pilkada 2017 ia maju menjadi calon gubernur Aceh bersama T Machsalmina Ali
5. Zaini Abdullah
Dr. H. Zaini Abdullah lahir di Beureunun, Kabupaten Pidie, Aceh pada 24 April 1940, ia
merupakan Gubernur Aceh ke-16 yang bertugas sejak dilantik pada 25 Juni 2012. Selain
menjabat sebagai Gubernur Zaini juga merupakan mantan seorang dokter dan komandan
Gerakan Aceh Merdeka, zaini menjadi orang kedua yang memimpin Aceh (Gubernur Aceh -
read) setelah konflik.
Namun aparat keaman sama sekali tak berhasil mengendus keberadaan Dr. Zaini. Semua itu
tak terlepas dari peran masyarakat di sekitarnya yang menutup keberadaan Dr. Zaini. Pada
tahun 1981, dr. Zaini memilih untuk hijrah ke luar negeri, Selain karena kondisi Aceh
semakin tak kondosif akibat operasi militer yang digelar pemerintah RI di Aceh,
kepergiannya ke luar negeri juga bagian dari membangun diplomasi internasional,
mengkampanyekan kesewenang-wenangan pemerintah RI di Aceh.
Dan kini di Pilkada 2017 Zaini kembali maju menjadi calon gubernur Aceh bersama
Nassarudin
6. Zakaria Saman
Zakaria Saman lahir Keumala Dalam, Kabupaten Pidie, 1 Januari 1946, ia menghabiskan
sebagian hidupnya di luar negeri, Ketika dikejar-kejar aparat keamanan Indonesia Zakaria
melarikan diri ke Swedia bersama Zaini Abdullah. ia bersembunyi di Swedia hingga
menjadi warga negara swedia.
Hasan Tiro kemudian menunjuk Zakaria Saman menjadi menteri pertahanan GAM, Namanya
kala itu kerap disebut-sebut aparat keamanan, karena dituduh terlibat memasok senjata api ke
Aceh. Dia mengaku masuk anggota ‘Grup 42", yakni kombatan GAM yang mendapat
pelatihan militer pertama sekali di Swedia, tahun 1985.
3
Dr. Ir. H. Abdullah Puteh, M.Si dan Sayed Mustafa Usab 1.78%
Al-Idroes, SE, M.Si 39.485 suara
7.05%
4 dr. H. ZAINI ABDULLAH dan Ir. H. NASARUDDIN, MM 156.277
suara
31.45%
5 H. Muzakir Manaf dan Ir. H. T.A. Khalid, M.M 697.334
suara