Anda di halaman 1dari 10

TUGAS : TUMBUH KEMBANG ANAK

( TAKEHOME )

OLEH :

SITTI NUR ENDANG


( P00313015015 )
TK, III

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN GIZI
2018
SOAL UJIAN FINAL TUMBUH KEMBANG ANAK :

1. manohara lahir pada tanggal 15 juni 2017 dengan BB = 2,700 gr dan TB = 45


cm pada bulan juni 2017 di timbang di posyandu BB = 3,500 gr, bulan
Agustus BB = 4,100 gr, bulan september = 4,900 gr, bulan oktober = 5,400 gr,
bulan november tidak di timbang dan bulan desember = 5,600 gr
Pertayaan :
a. buat plot KMS berdasarkan status pertumbuhan anak dan
insterpretasikan kenaikan BB ( berdasarkan KBM ), dan apa yang akan
saudara lakukan sebagai tenaga gizi ( pakai plot KMS )
b. apa perbedaan KMS baru dan lama
2. apa arti ( N1, N2 ) dan ( T1, T2, T3 ) dalam pertumbuhan di KMS dan buat
satu buah contoh kasus
3. apa yang harus dilakukan oleh tenaga gizi di posyandu apabila ada bayi yang
pertumbuhannya terganggu akibat waktu lahir BBLR
4. dalam penimbangan dan pencatatan di posyandu mekar sari terdapat 2 balita
gizi buruk, apa yang harus dilakukan tenaga gizi agar status gizi balita
tersebut kembali normal
5. jelaskan penatalaksanaan gizi dengan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak dengan gizi ( kurang, buruk, stunting ), masing-masing
buat kasus dengan hitung kebutuhan gizi dan susun menu sehari dengan zat
gizinya.
Jawab : no 1

Jawaban :

a. apa yang akan saudara lakukan sebagai tenaga gizi,


hal yang harus dilakukan sebagai tenaga gizi melihat pertumbuhan anak dan
mencatat hasil dan menjelaskannya pada orang tua anak. Apa hasil dari plot
KMS tersebut.
b. perbedaan KMS baru dengan yang lama ialah, KMS baru dibedahkan antara
laki-laki dan perempuan, sedangkan KMS yang lama tidak dibedakan, bisa
digunakan untuk semua jenis kelamin anak.
Jawab : no 2

Jawaban :

 N1 = tumbuh kejar atau cathh-up growth ( arah garis pertumbuhan melebihi


arah garis baku ) berat badannya bertambah mengikuti salah satu pita warna.
 N2 = tumbuh normal ( arah garis pertumbuhan sejajar atau berimpit dengan
arah garis baku ). Berat badannya bertambah ke pita warna yang berwarna
lebih tua ( pita warna di atasnya )
 T 1 = growth faltering ( arah garis pertumbuhan kurang dari arah garis baku
atau pertumbuhan kurang dari yang di harapkan ). Tumbuh kurang sesuai
 T 2 = flat growth ( arah garis pertumbuhan datar atau berat badan tetap )
berat badannya tetap
 T 3 = loss of growth ( arah garis pertumbuhan menurun dari arah garis baku
). Berat badannya bertambah tetapi pindah ke pita warna yang lebih muda (
pita warna di bawannya ).

Contoh kasus :

Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun tinggal di kota kendari. dengan berat badan
25 tinggi badan 100 masuk rumah sakit dengan keluhan keluar darah dari hidung
setelah terkena lemparan bola basket oleh temannya. Pasien mengeluh nyeri pada
bagian hidung. Pada pemeriksaan pasien di diagnosa deformitas pada tulang
hidung, terdapat pendarahan, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/m, RR 25x/m,
suhu 360C. Dengan kebiasaan makan, makanan pokok nasi 2x/perhari, dengan lauk
ikan 2x/minggu tempe hampir setiap hari sayur bayam, sawi. Ayam jarang di
konsumsi. Hasil recall 24 jam energi : 690 kal, Protein : 34 gram, lemak 20 gram,
dan KH 67 gram. Hasil pemeriksaan biokimia : Hb : 9,1 g/dl (N = 13,5 – 17,5 g/dl),
Hematokrit 27 % (N = 40-52 %), Eritrosit 3,32 jl/UL (4,5-6,5 jt/UL), Leukosit 8200
/mm3 (N = 3800 – 10600/mm3), trombosit 342.000/mm3 (N = 150.000-450.000/mm3),
albumin 2,5 g/dl (N = 3,5-5 g/dl). Dalam kasus diatas dilakukan perhitungan
kebutuhan gizi anak dan menu 24 jam.
3. apa yang harus dilakukan oleh tenaga gizi di posyandu apabila ada bayi yang
pertumbuhannya terganggu akibat waktu lahir BBLR.

Jawaban :

Hal yang harus dilakukan tenaga gizi jika ada kasus seperti yang di atas yaitu
melakukan pengukuran antropometri melihat status gizi bayi tersebut lalu setelah itu
di berikan terapi diet, memberikan penyuluhan kepada orang tua anak pengetahuan
tentang makanan yang yang bernutrisi dan bergizi untuk bayi tersebut dan
memberikan makanan tambahan. Agar pertumbuhan bayi tersebut dapat
berkembang normal seperti bayi lainnya.

4. dalam penimbangan dan pencatatan di posyandu mekar sari terdapat 2 balita


gizi buruk, apa yang harus dilakukan tenaga gizi agar status gizi balita
tersebut kembali normal.

Jawaban :

Hal yang dilakukan sebagai tenaga gizi jika ada anak balita yang gizi buruk
hal yang perlu dilakukan pertama yaitu melakukan terapi gizi seperti penyuluhan
konseling gizi dan pengetahuan pada orang tua. kemudian di berikan PMT.
( pemberian makanan tambahan ). Pemberian makanan tambahan adalah program
intervensi bagi balita yang menderita kurang gizi dimana tujuannya adalah untuk
meningkatkan status gizi anak serta untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar
tercapai status gizi dan kondisi gizi baik sesuai dengan umur anak tersebut.
Pemberian makanan tambahan juga merupakan salah satu komponen penting
usaha perbaikan gizi keluarga dan program yang di rancang oleh pemerintah.

Tujuan pemberian makanan tambahan untuk memperbaiki keadaan gizi pada


anak golongan rawan gizi yang menderita kurang gizi, dan diberikan dengan kriteria
anak balita yang tiga kali berturut-turut tidak naik timbangannya serta yang berat
badannya pada KMS terletak dibawah garis merah. Bahan makanan yang yang di
gunakan dalam PMT hendaknya bahan-bahan yang ada atau dapat dihasilkan
setempat, sehingga kemungkinan kelestarian program lebih besar. Diutamakan
bahan makanan sumber kalori dan protein tanpa mengesampungkan sumber zat gizi
lain seperti : padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, ikan sayuran hijau,
kelapa dan hasil olahannya.

Jawab : no 5

Jawaban :

1. Contoh kasus: gizi kurang


Seorang pasien berjenis kelamin laki-laki bernama Arfil berusia 36 bulan dengan BB
10,9 kg dengan TB 89,1 cm. Di bawa ibunya ke puskesmas karena wajahnya pucat,
dan warna rambut berubah agak kemerahan dan sudah di timbang di posyadu
sebulan yang lalu berat badannya yaitu 10,7. Sedangkan ibunya memiliki TB 153 cm
dan ayahnya TB 162 cm. Ibunya mengatakan bahwa Arfil lahir dengan BB 3,0 kg
(normal). Lakukan penentuan status gizi menggunakan Z-score BB/U, Z- score
TB/U, dan Z- score BB/TB menggunakan antropometri.
a. Identitas pasien :

Nama = Arfil

Umur = 3 tahun

BB = 10,7 kg dengan TB 89,1 cm.

BBI =  umur (tahun) x 2 + 8


= (3 x 2) + 8
= 6+ 8 = 14
IMT = 13 (kurus tingkat ringan)

b. Perhitungan kebutuhan :

Pengeluaran energy basal (BEE) dapat dihitung menggunakan rumus


HARRIS BENEDICT

BEE = 66,47 + 13,75 x BB(kg) + 5,0 x TB (cm) - 6,7 x Usia (tahun)

= 66,47 + 13,75 x 10,7 (kg) + 5,0 x 89,1 (cm) - 6,7 x 3 (tahun)

= 66,47 + 147,13 + 445,5 – 20,1

= 639 kkal
Aktivitas (FA) = 20 % × 639 = 127,8

TEE = BEE + FA

= 639 + 127,8

= 766,8 kcal

 Protein = 20 % x 766,8 = 153,36 : 4 = 38,34 gr


 Lemak = 20 % x 766,8 = 153,36 : 9 = 17,04 gr
 Karbohidrat = 60 % x 766,8 = 460,08 : 4 = 115,02 gr

c. Kebutuhan menu 24 jam


Nilai gizi
Waktu Menu Bahan
berat energi prote lemak KH
makan makanan makanan
in
Pagi Nasi putih Beras giling 100 360,9 6,7 0,6 78,5
07.00
Ikan Ikan gabus 50 49,0 9,1 1,2 0,0
palumarah
Tempeh tempe 50 177,0 8,6 13,4 7,7
goreng
Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0
kelapa
Sayur bayam 35 4,2 0,5 0,1 0,7
bening Jagung muda 35 20,7 0,6 0,2 4,8
buah apel 100 59,0 0,2 0,4 15,3
snack Pisang Pisang raja 100 58,0 0,4 0,1 15,6
goreng
Minyak k 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Teh manis Teh manis 20 2,6 0,0 0,0 0,6
Siang Nasi putih Beras giling 100 360,9 6,7 0,6 78,5
12.00
Ayam Daging ayam 50 142,4 13,4 9,4 0,0
pangang bagian dada
Sayur tumis kangkung 35 5,3 0,8 0,1 0,7
minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Tempe tempe 50 168,5 9,5 11,9 8,5
goreng minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0
buah Semangka 100 24,0 0,5 0,3 5,4
snack Bubur Kacang ijo 500 207,0 7,1 4,9 32,9
kacang ijo Gula merah 30 94,0 0,0 0,0 24,3
Gula pasir 15 77,4 0,0 0,0 20,0
santan 20 14,2 0,1 1,3 0,6
Malam Nasi putih Beras giling 100 360,9 6,7 0,6 78,5
07.00
Ikan goreng Ikan kakap 50 41,9 9,1 0,3 0,0
Perkedel tahu 50 38,0 4,1 2,4 0,9
tahu terigu 25 91,0 2,6 0,3 19,1
Minyak k 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sayur sup wortel 35 6,6 0,3 0,0 1,4
kol 35 12,2 0,7 0,1 2,8
kentang 35 32,5 0,7 0,0 7,6
Pisang 100 69,0 0,8 0,4 17,5
ambon
Snack susu Susu kental 200 640,1 15,6 17,4 109,0
malam manis

jumlah 751,4 35,37 16,09 120.04


kebutuhan 766,8 38,34 17,04 115,02
% kebutuhan 97 % 92 % 94 % 104 %

2. kasus gizi buruk

Gino (laki-laki) 18 bulan, PB 67 cm, BB 4.8 kg, kerumah sakit karena batuk sejak
dua hari yang lalu. Gino tampak letargis dan pucat. Pemeriksaan fisik : pernapasan
50x/menit, nadi 160x/ menit,suhu 38.5o C, cuping hidung kembang kempis, iga
kelihatan menonjol, terdapat tarikan dinding dada dan ada edema di kedua
punggung kaki. Anamnesis : hanya mendapat ASI sampai 4 bulan dan sejak lahir
sudah diberikan pisang serta makanan lain seperti biskuit dan roti. Anamnesis diet :
rata-rata makan sehari 3x, hanya 4-5 sendok makan (lauk, kuah sayur ,tempe atau
tahu) jarang makan buah, tidak suka ikan dan daging. Makan ayam dan telur
(sebulan sekali) dan sering jajan permen, es, kerupuk, biskuit dan kadang-kadang
makan bakso keliling. Food recall satu hari sebelum sakit sebagai berikut : Pagi :
Biskuit 4 keping, teh manis ½ gelas (gula 1 sdm), Snack pagi : permen gulas 2 buah
, Siang : nasi ½ piring (50 gram) ,kuah sup ½ mangkok ,tahu goreng 1 potong(50
gram) ,teh manis ½ gelas (gula 1 sdm) Malam : lontong isi ukuran kecil (50 gram),
tahu goreng 1 potong (50 gram), teh manis ½ gelas (gula 1 sdm) hitunglah
kebutuhan gizi anak tersebut.
 Identitas pasien :

Nama : Gino

Umur : 18 bulan

TB : 67 cm

BB : 4,8 kg

 Perhitungan kebutuhan gizi

BB idaman : 2n + 8 = 2(1.6) + 8 = 11.2 kg

BMI : = 10.69 => underweigh

AMB = 55 kkal x 11,2 kg = 616 kkal

Pertumbuhan = 12% x 616 kkal = 73,92 kkal

Aktivitas = 25% x 616 kkal = 154 kkal

Fases = 10% x 616 kkal = 61,6 kkal

SDA = 5% x 616 kkal = 30,8 kkal –

= 936.32 kkal

Kebutuhan protein 18 bulan = 2 gram/BB/hari

= 2 gram x 11,2 kg = 22,4 gram

Lemak = 46.81 gram

KH = 425.43 gram

 Menu 24 jam

Waktu Menu Bahan Berat Nilai gizi


makan makanan makanan ( gr ) energi protein lemak KH
Pagi Nasi tim Beras giling 30 108, 2,0 0,2 23,9
07.00
Telur orak Telur ayam 60 93,1 7,6 6,4 0,7
arik Minyak sayur 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sayur bayam 50 18,5 1,9 0,1 3,7
bening susu kangkung 20 3,0 0,5 0,0 0,4
Pepaya muda 30 6,6 0,3 0,1 1,4
Tepung susu 20 73,6 7,1 0,4 10,3
Gula pasir 10 38,7 0,0 0,0 10,0
snack Agar-agar Agar-agar 30 0,0 0,0 0,0 0,0
buah + saos Gula pasir 5 19,3 0,0 0,0 5,0
susu Pisang ambon 60 55,2 0,6 0,3 14,0
Tepung susu 20 73,6 7,1 0,4 10,3
skim
Gula pasir 10 38,7 0,0 0,0 10,0
Siang Nasi tim Beras giling 40 144,4 2,7 0,2 31,8
12.oo kentang
bayam
Ikan masak Ikan kembung 50 56,0 10,7 1,1 0,0
Tumis Kacang 50 17,4 0,9 0,2 4,0
kacang panjang
panjang Buncis 50 17,4 0,9 0,2 4,0
mentah
Minyak sayur 5 43,1 0,0 5,0 0,0
buah pepaya 100 39,0 0,6 0,1 9,8
snack Sop buah semangka 50 16,0 0,3 0,2 3,6
melon 50 19,1 0,3 0,1 4,1
pepaya 50 19,5 0,3 0,1 4,9
Susu kental 20 64,0 1,6 1,7 10,9
manis
Gula pasir 10 38,7 0,0 0,0 10,0
Malam Nasi tim Beras giling 40 144,4 2,7 0,2 31,8
07.00
Ikan goreng Ikan bawal 50 41,9 9,1 0,3 0,0
Minyak sayur 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sop bayam kentang 100 93,0 2,0 0,1 21,6
bayam 50 18,5 1,9 0,1 3,7
Minyak sayur 2,5 21,6 0,0 2,5 0,0
buah apel 100 59,0 0,2 0,4 15,3

jumlah 849,40 23,2 45,79 399,34


kebutuhan 936,32 22,4 46,81 425,43
% kebutuhan 90 % 103 % 97 % 93 %

3. kasus stunting

Anda mungkin juga menyukai