( TAKEHOME )
OLEH :
Jawaban :
Jawaban :
Contoh kasus :
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun tinggal di kota kendari. dengan berat badan
25 tinggi badan 100 masuk rumah sakit dengan keluhan keluar darah dari hidung
setelah terkena lemparan bola basket oleh temannya. Pasien mengeluh nyeri pada
bagian hidung. Pada pemeriksaan pasien di diagnosa deformitas pada tulang
hidung, terdapat pendarahan, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/m, RR 25x/m,
suhu 360C. Dengan kebiasaan makan, makanan pokok nasi 2x/perhari, dengan lauk
ikan 2x/minggu tempe hampir setiap hari sayur bayam, sawi. Ayam jarang di
konsumsi. Hasil recall 24 jam energi : 690 kal, Protein : 34 gram, lemak 20 gram,
dan KH 67 gram. Hasil pemeriksaan biokimia : Hb : 9,1 g/dl (N = 13,5 – 17,5 g/dl),
Hematokrit 27 % (N = 40-52 %), Eritrosit 3,32 jl/UL (4,5-6,5 jt/UL), Leukosit 8200
/mm3 (N = 3800 – 10600/mm3), trombosit 342.000/mm3 (N = 150.000-450.000/mm3),
albumin 2,5 g/dl (N = 3,5-5 g/dl). Dalam kasus diatas dilakukan perhitungan
kebutuhan gizi anak dan menu 24 jam.
3. apa yang harus dilakukan oleh tenaga gizi di posyandu apabila ada bayi yang
pertumbuhannya terganggu akibat waktu lahir BBLR.
Jawaban :
Hal yang harus dilakukan tenaga gizi jika ada kasus seperti yang di atas yaitu
melakukan pengukuran antropometri melihat status gizi bayi tersebut lalu setelah itu
di berikan terapi diet, memberikan penyuluhan kepada orang tua anak pengetahuan
tentang makanan yang yang bernutrisi dan bergizi untuk bayi tersebut dan
memberikan makanan tambahan. Agar pertumbuhan bayi tersebut dapat
berkembang normal seperti bayi lainnya.
Jawaban :
Hal yang dilakukan sebagai tenaga gizi jika ada anak balita yang gizi buruk
hal yang perlu dilakukan pertama yaitu melakukan terapi gizi seperti penyuluhan
konseling gizi dan pengetahuan pada orang tua. kemudian di berikan PMT.
( pemberian makanan tambahan ). Pemberian makanan tambahan adalah program
intervensi bagi balita yang menderita kurang gizi dimana tujuannya adalah untuk
meningkatkan status gizi anak serta untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar
tercapai status gizi dan kondisi gizi baik sesuai dengan umur anak tersebut.
Pemberian makanan tambahan juga merupakan salah satu komponen penting
usaha perbaikan gizi keluarga dan program yang di rancang oleh pemerintah.
Jawab : no 5
Jawaban :
Nama = Arfil
Umur = 3 tahun
b. Perhitungan kebutuhan :
= 639 kkal
Aktivitas (FA) = 20 % × 639 = 127,8
TEE = BEE + FA
= 639 + 127,8
= 766,8 kcal
Gino (laki-laki) 18 bulan, PB 67 cm, BB 4.8 kg, kerumah sakit karena batuk sejak
dua hari yang lalu. Gino tampak letargis dan pucat. Pemeriksaan fisik : pernapasan
50x/menit, nadi 160x/ menit,suhu 38.5o C, cuping hidung kembang kempis, iga
kelihatan menonjol, terdapat tarikan dinding dada dan ada edema di kedua
punggung kaki. Anamnesis : hanya mendapat ASI sampai 4 bulan dan sejak lahir
sudah diberikan pisang serta makanan lain seperti biskuit dan roti. Anamnesis diet :
rata-rata makan sehari 3x, hanya 4-5 sendok makan (lauk, kuah sayur ,tempe atau
tahu) jarang makan buah, tidak suka ikan dan daging. Makan ayam dan telur
(sebulan sekali) dan sering jajan permen, es, kerupuk, biskuit dan kadang-kadang
makan bakso keliling. Food recall satu hari sebelum sakit sebagai berikut : Pagi :
Biskuit 4 keping, teh manis ½ gelas (gula 1 sdm), Snack pagi : permen gulas 2 buah
, Siang : nasi ½ piring (50 gram) ,kuah sup ½ mangkok ,tahu goreng 1 potong(50
gram) ,teh manis ½ gelas (gula 1 sdm) Malam : lontong isi ukuran kecil (50 gram),
tahu goreng 1 potong (50 gram), teh manis ½ gelas (gula 1 sdm) hitunglah
kebutuhan gizi anak tersebut.
Identitas pasien :
Nama : Gino
Umur : 18 bulan
TB : 67 cm
BB : 4,8 kg
= 936.32 kkal
KH = 425.43 gram
Menu 24 jam
3. kasus stunting