Anda di halaman 1dari 9

Majalah Obat Tradisional, 16(3),115 – 123, 2011

ANALISIS AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN ANTOSIANIN


TOTAL EKSTRAK DAN LIPOSOM KELOPAK BUNGA ROSELLA
(Hibiscus Sabdariffa L.)
ANALYSIS ANTIOXIDANT ACTIVITY AND TOTAL ANTHOCYANIN CONTENT IN
EXTRACT AND LIPOSOME OF ROSELLE (Hibiscus Sabdariffa L.) CALYX

I Gede Agus Juniarka1*, Endang Lukitaningsih2, Sri Noegrohati2


1.Program Pasca Sarjana Fakuktas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Skip Utara 55281, Yogyakarta
2.Bagian Kimia Analisis Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Skip Utara 55281, Yogyakarta

ABSTRAK

Formulasi bentuk liposom merupakan salah satu cara yang diaplikasikan untuk mengatasi
keterbatasan stabilitas antosianin dalam ekstrak kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) yang mudah
rusak oleh faktor lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan analisis perbandingan aktivitas antioksidan dan
kandungan total antosianin ekstrak dan bentuk liposom kelopak bunga rosella. Pembuatan ekstrak
dilakukan dengan maserasi bertingkat dengan metanol:asam format (97:3) sebagai cairan penyari yang
paling baik dari segi rendemen (26,40% b/b) dan aktivitas antioksidan (uji hambatan DPPH) yang
dihasilkan (19,991% + 0,001) bila dibandingkan terhadap hasil maserasi menggunakan kombinasi pelarut
etanol, metanol, dan akuades. Liposom dibuat dari ekstrak metanol kelopak bunga rosella dengan metode
fase terbalik. Hasil uji stabilitas dengan penyimpanan selama 30 hari pada suhu rendah (0-50C) dalam
wadah jenuh nitrogen menujukkan penurunan 11,25% aktivitas antioksidan (uji DPPH) bentuk ekstrak,
sedangkan bentuk liposom hanya mengalami penurunan sebesar 0,93%. Demikian pula pada stabilitas
kandungan antosianin total, dimana ekstrak kelopak bunga rosella mengalami penurunan sebesar 39,12%
sedangkan bentuk liposom hanya mengalami penuruanan 0,72%. Lebih lanjut, hasil uji iritasi menunjukkan
bentuk liposom memiliki iritasi yang lebih rendah dibandingkan bentuk ekstrak kelopak bunga rosella. Oleh
karena itu, disimpulkan bahwa antosianin terenkapsulasi liposom lebih stabil, efektif, dan aman bila
dibandingkan dengan bentuk ekstrak metanol kelopak bunga rosella.

Kata kunci : rosella, liposom, stabilitas, antioksidan, antosianin.

ABSTRACT

The form of liposome formulations is one of strategies to overcome the limitations of anthocyanin
extract stability of roselle calyx (Hibiscus sabdariffa L.). In this study, antioxidant comparative analysis of
antioxidant activity and total anthocyanin content from roselle extract and its liposomes form was
conducted. Preparation of extract made by maceration using the best solvent consisted of methanol : formic
acid (97:3) (v/v). From this procedure, the obtained extract was about 26.40% and antioxidant activity was
19.99%. Liposome formulations of methanol extract from roselle calyx were prepared by reverse phase
method using roselle extract as aqueous phase and egg lecithin as the lipid phase. The stability of exctract
and liposome form of roselle calyx was compared. The stability study showed that there was a reduction of
antioxidant activity (DPPH test) 11.25 % for the roselle extract, while the liposome form was 0.93% after 30
days storage in low temperature (0-50C) and saturated nitrogen. In addition, total anthocyanin content (pH
differential method test) decreased approximately 39.12 % for the roselle extract and 0.72% for the
liposome form. More over, the liposome had lower level of irritation than the form of extract. Therefore, it can
be concluded that anthocyanin encapsulated by liposome was more stable, safe, and effective than the
anthocyanin of the roselle calyx extract.

Key words : rosella, liposome, stability, antioxidan anthocyanin.

Majalah Obat Tradisional, 16(3), 2011 115


ANALISIS AKTIVITAS ANTIOKSIDAN .......

PENDAHULUAN (Merck, Jerman), buffer potassium klorida (KCl)


Belakangan ini berbagai penelitian 0,24 N pH 1,0 , buffer sodium asetat (Na asetat)
mengenai senyawa aktif nabati dan hewani yang 0,025 N pH 4,5, asam klorida (HCl) 37% (Merck,
memiliki aktivitas antioksidan mulai banyak Jerman), asam asetat glasial (Merck, Jerman),
dikembangkan, salah satu diantaranya yaitu buffer posfat (terdiri dari NaCl, KCl, Na2HPO4, dan
pemanfaatan bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) KH2HPO4) (Merck, Jerman), egg lecithin dan
yang dipercaya memiliki aktivitas antioksidan kolesterol (Sigma Aldrich, Jerman), akuades dan
terkait dengan kandungan fenolik di dalamnya akuabides. Jika tidak disebutkan lain, bahan-bahan
(Cerezo dkk., 2010). Namun, antosianin yang yang digunakan berderajat pro analisis. Bunga
umumnya menjadi fokus pada penelitian aktivitas rosella segar yang digunakan adalah bagian
antioksidan pada kelopak bunga rosella bersifat kelopak bunga (calyx). Untuk uji iritabilitas
kurang stabil dalam larutan netral atau basa, dan digunakan hewan percobaan kelinci jantan jenis
bahkan dalam larutan asam warnanya dapat New Zealand white berusia 4 bulan.
memudar perlahan-lahan akibat terpapar cahaya Alat yang digunakan dalam penelitian ini
(Harborne, 1973). Hal inilah yang menjadi salah adalah neraca elektrik (SHIMADZU, type LS-6DT,
satu permasalahan pengembangan berbagai Jepang), rotary evaporator (Heidolph, WB 2000),
bentuk formulasi sediaan antioksidan yang berasal sonikator Branson 350, oven Memmert 100-800
dari kelopak bunga rosella. Salah satu solusi yang Spektrofotometri UV-Vis (Spectronic® 20 Genesys
digunakan untuk menanggulangi keter-batasan TM), sentrifugator, aluminium foil, mikropipet,
stabilitas antosianin tersebut adalah melalui oven, waterbath, mikroskop Olympus CH 30 RF
formulasi ekstrak antosianin dalam bentuk vesikel 200 dan perangkat computer PC Acer Pentium 4,
lipid bilayer yang dikenal dengan liposom. Adanya cawan porselen, lemari es dan dan peralatan gelas.
lapisan lipid bilayer pada liposom tersebut Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium
diharapkan mampu meningkatkan stabilitas analisis farmasi Fakultas Farmasi Universitas
antosianin sehingga secara tidak langsung dapat Gadjah Mada Yogyakarta. Determinasi tanaman
mempertahankan aktivitas antioksidannya. dilakukan di bagian Biologi Farmasi Fakultas
Aplikasi vesikel liposom dengan kandungan Farmasi UGM, Yogyakarta.
senyawa aktif yang berasal dari alam ini perlu
mendapat perhatian terkait dengan sifat fisika- Jalannya Penelitian
kimia senyawa yang terkapsulasi di dalamnya Ekstraksi kandungan senyawa flavonoid dari
maupun vesikel liposom itu sendiri. Oleh karena kelopak bunga rosella
itu, dalam penelitian ini akan dilakukan analisis Kelopak bunga rosella diekstraksi secara
perbandingan antara bentuk ekstrak dan liposom maserasi bertingkat selama 24 jam. Hasil optimasi
dengan kandungan antosianin yang berefek pelarut yang diperoleh untuk mengekstraksi
sebagai antioksidan yang berasal dari kelopak kandungan senyawa flavonoid yang berefek
bunga rosella. Studi yang dilakukan meliputi antioksidan pada kelopak bunga rosella dilakukan
optimasi ekstraksi bahan, uji aktivitas antioksidan, dengan enam larutan pengekstrak, yaitu : etanol
kandungan antosianin, pembuatan liposom, (100%) (v/v); metanol (100%) (v/v) ; metanol
serta studi perbandingan aktivitas, stabilitas, (50%):etanol (50%) (v/v); metanol (75%):
dan keamanan antara bentuk ekstrak dengan etanol (25%) (v/v); metanol (25%):etanol (75%)
bentuk liposom kelopak bunga rosella. (v/v); akuades. Pembuatan ekstrak kental
rosella dilakukan dengan metode maserasi
METODOLOGI bertingkat dengan penambahan asam format 3%.
Bahan dan Alat Sebanyak lebih kurang 25 gram kelopak
Bahan- bahan yang digunakan dalam bunga rosella yang sudah dikeringkan
penelitian ini adalah rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dipersiapkan, emudian dimaserasi dengan
250,0 mL enyari dalam Erlenmeyer yang
tertutup aluminium foil seluruhnya minimal
Korespondensi : I Gede Agus Juniarka selama 24 jam, disimpan dalam lemari pendingin.
Program Pasca Sarjana, Fakultas Farmasi UGM
Email : motfarmasi@yahoo.co.id

kering (digunakan saat optimasi ekstraksi) dan


segar (digunakan dalam pembuatan liposom),
Butil Hidroksi Toluena (BHT), 1,1- Difenil-2-
Pikrilhidrazil (DPPH), asam format teknis,
methanol teknis, etanol teknis, etanol pro analisis

116 Majalah Obat Tradisional, 16(3), 2011


I Gede Agus Juniarka

Filtrat ang didapatkan kemudian dikumpulkan dan Catatan : MW dan ε yang digunakan terkait
diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 400. dengan antosianin dominan yang terdapat dalam
Dilakukan uji aktivitas antioksidan metodeDPPH sampel. Digunakan ε pigmen antosianin dalam
dan kandungan total antosianin masing-masing larutan asam yang terdapat pada literatur. Jika
ekstrak. nilai ε dari mayor pigmen tidak tersedia, atau jika
Penentuan aktivitas antioksidan ekstrak komposisi sampel tidak diketahui, maka pigmen
rosella dikalkulasi sebagai cyaniding-3-glucoside, dengan
Aktivitas antioksidan ditentukan dengan MW = 449,2 dan ε = 26.900) (Giusti dkk., 2001).
metode DPPH yang dilaporkan menurut Selanjutnya dilakukan pembuatan kurva
Zakaria, dkk. (2008), menggunakan 1,0 mL baku antara konsentrasi (dari volume ekstrak
DPPH 0,4 mM. Absorbansi larutan dibaca yang diuji) terhadap jumlah total monomerik.
pada λmaks hasil scanning panjang gelombang.
BHT digunakan sebagai pembanding. Penentuan rendemen
Persentase penangkapan radikal bebas dinyatakan Sampel dikeringkan dalam oven dengan
sebagai persen inhibisi dan dihitung dengan suhu 1050 C sampai diperoleh bobot konstan.
rumus: Persentase rendemen dihitung terhadap bobot
bahan yang diekstraksi, yaitu 25 gram.
%inhibisi = x 100% Formulasi liposom
Formulasi liposom dilakukan dengan
Besarnya aktivitas antioksidan dinyatakan metode fase terbalik (reverse phase) (Szoka, dkk.,
dengan nilai IC50 yang dihitung dari kurva baku 1978). Pelarut organik pada fase lipid (egg lecithin
regresi linier antara konsentrasi larutan dan % dan kolesterol) diuapkan menggunakan rotary
inhibisi. evaporator. Kemudian ditambahkan fase air
Analisis kandungan antosianin total (dapar posfat dan ekstrak metanol kelopak bunga
Analisis kandungan antosianin dilakukan rosella). Dilakukan sonikasi terhadap suspensi
dengan metode pH Differential Method (Giusti et liposom hingga menghasilkan satu fase.
a.l, 2001). Sejumlah volume tertentu dari ekstrak Selanjutnya dilakukan analisis stabilitas produk
rosella dilarutkan dalam dua larutan buffer yang liposom yang dihasilkan dengan membandingkan
berbeda. Larutan pertama dilarutkan dengan aktivitas antioksidan dan entrapment efficiency
0,025 M buffer KCl pH 1,0 dan larutan lainnya liposom yang dihasilkan dengan nilai aktivitas
dilarutkan dalam 0,4 M buffer natrium asetat pH antioksidan dan entrapment efficiency liposom
4,5. Jumlah sampel yang digunakan diatur setelah penyimpanan selama 1 bulan (30 hari).
sehingga menghasilkan absorbansi pada λvis-maks Penyimpanan dilakukan pada dua kondisi
memberikan nilai absorbansi yang berada pada penyimpanan yang berbeda, yaitu pada suhu
rentang linier dari spektrofotometer. Dilakukan rendah dalam wadah jenuh nitrogen dan pada
pula scanning panjang gelombang pada rentang suhu kamar tanpa penjenuhan dengan nitrogen.
200nm – 750 nm untuk larutan sampel pada kedua Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi
buffer (KCl dan Natrium Asetat) untuk determinasi penyimpanan yang efektif terhadap liposom yang
kandungan antosianin dan penentuan λvis-maks dihasilkan.
pengukuran sampel. Selanjutnya dilakukan Determinasi efesiensi enkapsulasi liposom
pengukuran absorbansi masing-masing larutan Efesiensi enkapsulasi diukur setelah
dan hasilnya dikalkulasikan berdasarkan dilakukan pemisahan terhadap ekstrak rosella
persamaan berikut. yang tidak terjerap dalam liposom dengan cara
A=(Avis-maks–A700nm)pH1,0–(Avis-maks–A700nm)pH4,5 sentrifugasi. Sebanyak 1 mL suspensi liposom
Total monomerik antosianin dari ekstrak disentrifugasi dengan kecepatan 2500 rpm selama
kering rosella dihitung sebagai cyaniding-3- 10 menit dengan kecepatan rpm, pada suhu
glucoside berdasarkan persamaan berikut. rendah (0-40 C). Kemudian diambil bagian
MAP(mg/L) = beningan (supernatant) dari hasil sentrifugasi
kemudian dianalisis kandungan antosianinnya.
keterangan: Kandungan total antosianin dalam 1 mL sediaan
A : Absorbansi larutan yang diuji diukur dengan memecah vesikel lapisan
MW : Molecular weight (berat molekul) lipid ganda menggunakan Triton X-100 (10%, 1:1).
DF : Dilution factor (factor pengenceran) Kemudian, efesiensi enkapsulasi diukur dengan
ε : Absortivitas molar cyaniding-3-glucoside membandingkan kandungan total antosianin
b : tebal kuvet = 1 bebas (supernatant hasil sentrifugasi) dengan
MAP : Monomeric Anthocyanin Pigment kandungan total antosianin suspensi liposom,
menggunakan persamaan berikut :

Majalah Obat Tradisional, 16(3), 2011 117


ANALISIS AKTIVITAS ANTIOKSIDAN .......

Entrapment effeciency = [ 1- (REF/RET)] x 100% dan SD dengan minimal 3 kali replikasi. Dilakukan
keterangan : perhitungan IC50, yaitu konsentrasi ekstrak yang
REF : kandungan antosianin pada filtrat menghasilkan hambatan 50% terhadap DPPH
(antosianin bebas). berdasarkan kurva baku antara konsentrasi
RET : kandungan antosianin total dari suspensi ekstrak rosella dan % hambatan DPPH.
liposom. (Pinsuwan dkk., 2010). Perbandingan dengan uji regresi antara slope
Selain itu, dilakukan pula perbandingan kurva baku % hambatan DPPH dan slope kurva
aktivitas antioksidan filtrat (supernatan hasil baku kandungan antosianin total dilakukan untuk
sentrifugasi) terhadap aktivitas antioksidan dari mengetahui kaitan antara konsentrasi antosianin
suspensi liposom total (tanpa sentrifugasi). terhadap daya antioksidan rosella. Analisis
perbedaan antar 2 kelompok data dilakukan
dengan t-test.
% EE = [1- )] x 100%
HASIL DAN PEMBAHASAN
keterangan: Entrapment Efficiency
Optimasi Ekstraksi
Dari serangkaian kombinasi pelarut yang
digunakan pada proses maserasi ini diperoleh
Determinasi ukuran vesikel
hasil bahwa pelarut yang paling optimal untuk
Pengukuran ukuran partikel vesikel dari
ekstraksi senyawa yang memiliki aktivitas
suspensi liposom yang dihasilkan dilakukan
antioksidan pada kelopak bunga rosella adalah
dengan menggunakan mikroskop setelah
metanol 96% (Tabel I). Hal ini ditunjukkan
sebelumnya suspensi liposom disaring dengan
oleh kemampuan aktivitas antioksidan ekstrak
saringan membran berukuran 0,2 mm untuk
metanol kelopak bunga rosella paling tinggi
mengurangi gangguan partikulat yang berukuran
diantara pelarut lainnya setelah dilakukan
besar.
pengujian dengan metode DPPH untuk 20
mikroliter ekstrak, yaitu menghasilkan hambatan
Studi stabilitas liposom
DPPH sebesar 19,99% (+0,0005) dan
Dilakukan evaluasi terhadap sediaan
menghasilkan rendemen yang paling besar yaitu
liposom yang dihasilkan terhadap stabilitas fisika
26.40% b/b terhadap berat kering kelopak bunga
berupa warna dan tampilan fisik liposom setelah
rosella.
penyimpanan selama 1 bulan pada suhu 40C jenuh
nitrogen dan penyimpanan pada suhu ruangan.
Analisis Aktivitas Antioksidan dan Kandungan
Hasil yang diperoleh dibandingkan terhadap
Total Antosianin Ekstrak Metanolik Kelopak
bentuk ekstrak metanol.
Bunga Rosella
Diperoleh hasil bahwa konsentrasi ekstrak
Uji iritasi eksfolian ekstrak rosella
metanolik kelopak bunga rosella yang dibutuhkan
Uji iritasi dilakukan pada ekstrak kental dan
untuk terjadinya 50% penghambatan radikal
suspensi liposom yang dihasilkan. Pengujian
DPPH (IC50) sebesar 16,59 (+0,0060) mg/mL dan
dilakukan dengan hewan percobaan kelinci putih
nilai IC50 untuk BHT sebesar 10,42 (+0,1077)
jenis New Zealand white sesuai dengan Guideline
mg/mL. Dari nilai tersebut tampak bahwa ekstrak
(TG) for testing chemical No. 404 dari OECD
metanolik kelopak bunga rosella yangdigunakan
(Anonim, 2001). Rambut kelinci bagian epidermal
memiliki aktivitas antioksidan yang cukup poten
pada punggung kelinci dicukur dengan ukuran 2,5
walau tidak lebih poten dari BHT.
x 2,5 cm 2 untuk diujikan 0,5 mL sediaan, baik
Kandungan penting yang terdapat
suspensi liposom maupun ekstrak rosella
pada kelopak bunga rosella adalah pigmen
dituangkan pada 2.5 x 2.5 cm2 patch. Patch
antosianin yang berperan sebagai antioksidan.
kemudian diaplikasikan selama 4 jam pada bagian
punggung kelinci yang telah dicukur bulunya.
Digunakan aquabidest sebagai kontrol dan HCl pH
2,0 sebagai kontrol positif. Dilakukan pengamatan
erhytema maupun udem yang terjadi pada jam ke-
1, 24, 48, dan 72. Untuk kontrol positif digunakan
Asam Klorida pH 2,0.

nalisis data
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini
dianalisis secara statistik, berupa nilai rata-rata

118 Majalah Obat Tradisional, 16(3), 2011


I Gede Agus Juniarka

Gambar 1. Hasil scanning sampel dalam larutan buffer KCl pH 1,0 (a) dan NaAsetat pH 4,5 (b) pada λ 200-
750 nm

Gambar 2. Pengamatan mikroskopik liposom dengan perbesaran 1000x

Tabel I. Perhitungan Uji Hambatan DPPH masing- masing pelarut


NO. Cairan pengekstrak % hambatan DPPH SEM % rendemen
I Etanol 100% 14,81 0,0005 19,82
II Metanol 100% 19,99 0,0005 26,40
III Etanol : Metanol (50:50) 15,86 0,0002 15,07
IV Etanol : Metanol (25:75) 3,81 0,0005 22,19
V Etanol : Metanol (75:25) 5,64 0,0006 21,08
VI akuadest 7,15 0,0003 19,02

Flavonoid rosela terdiri flavanols dan visible antara 500-550 nm (Harbone, 1957).
pigmen antosianin (Hirunpanich dkk., 2005). Sedangkan pada kondisi pH 4,5, kandungan
Untuk itu, pada penelitian ini dilakukan antosianin akan menunjukkan puncak-puncak
determinasi dan pengukuran kandungan pada daerah spectra UV antara 250-350 nm,
antosianin dalam ekstrak kelopak bunga rosella. sebagaimana tampak pada Gambar 1.
Determinasi keberadaan antosianin secara Dari uji regresi yang dilakukan
kualitatif dilakukan dengan melakukan scanning antara variabel bebas (kandungan antosianin
pada panjang gelombang 200-750 nm terhadap total) dengan variabel tergantung (aktivitas
sampel yang dilarutkan berada dalam kedua antioksidan) yang dilakukan diperoleh nilai
kondisi pH buffer yang berbeda tersebut. Pada liniearitas (R2) sebesar 0,9253 (+0,0016).
suasana asam pH 1,0, antosianin akan
menghasilkan puncak khas hanya pada daerah

Majalah Obat Tradisional, 16(3), 2011 119


ANALISIS AKTIVITAS ANTIOKSIDAN .......

Tabel II . Uji stabilitas ekstrak metanolik kelopak bunga rosella (setelah penyimpanan selama 30 hari
pada suhu rendah)

Perbandingan Kondisi Nilai Keterangan


aktivitas Awal 38,22 % Terjadi penurunan 11,25 %;
antioksidan (uji Akhir Hasil uji t : berbeda signifikan
DPPH) 33,93 % (t hitung = 4,21)
(penyimpanan dingin)
kandungan total Awal 3,56 mg/L
Terjadi penurunan 39,12 %; Hasil uji t
monomerik Akhir
2,17 mg/L : berbeda signifikan (t hitung = 6,77)
antosianin (penyimpanan dingin)

Tabel III. Hasil uji stabilitas liposom kelopak bunga rosella setelah penyimpanan selama 30 hari (Hasil Uji
Stabilitas Berdasarkan Aktivitas Antioksidan Sampel)

Perbandingan Kondisi Nilai Keterangan


Awal 30,11 Terjadi penurunan 0,93 % ;
Akhir Hasil uji t : tidak berbeda signifikan
29,83 (t hitung = 0,15)
(penyimpanan dingin)
Antioxidant activity
(DPPH test) Awal 30,11
Terjadi penurunan 24,96 %;
Akhir Hasil uji t : berbeda signifikan
(penyimpanan suhu 22,59 (t hitung = 24,06)
kamar)

Awal 72,06 Terjadi penurunan 3,54 %;


Akhir Hasil uji t : tidak berbeda signifikan
69,51 (t hitung = 1,40)
(penyimpanan dingin)
Entrapment
effeciency Awal 72,06
Terjadi penurunan 11,77 %;
Akhir Hasil uji t berbeda signifikan:
(penyimpanan suhu 63,58 (t hitung = 5,40)
kamar)

Nilai positif menunjukkan bahwa faktor utama dan bukan satu- satunya yang
kandungan antosianin total memiliki pengaruh berpengaruh pada aktivitas antioksidan kelopak
yang positif terhadap aktivitas antioksidan bunga rosella, sehingga terdapat faktor lain yang
sampel. Regresi menghasilkan nilai sebesar 0,9253 mempengaruhi aktivitas antioksidannya.
yang berarti kandungan antosianin total memiliki
pengaruh yang sangat kuat terhadap aktivitas Stabilitas Aktivitas Antioksidan dan
antioksidan yang dihasilkan. Hasil perhitungan uji- Kandungan Antosianin Total dalam Ekstrak
t menghasilkan nilai t hitung sebesar 13,34, dan Liposom Kelopak Bunga Rosella
dimana nilai t-tabel untuk n = 4 dengan taraf Penilaian stabilitas dilakukan dengan
kepercayan 95% adalah 3,182 (Mursyidi, 1984). membandingkan aktivitas antioksidan (uji DPPH)
Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat dan kandungan monomerik antosianin total
perbedaan yang signifikan diantara kedua nilai, ekstrak metanol sesaat setelah dibuat dan
yaitu slope kurva baku aktivitas antioksidan setelah 30 hari penyimpanan pada suhu
(penghambatan DPPH) dengan slope kurva baku rendah (00C- 50C) dalam wadah jenuh nitrogen.
kandungan antosianin total. Dengan demikian,
kandungan antosianin total bukan merupakan

120 Majalah Obat Tradisional, 16(3), 2011


I Gede Agus Juniarka

Tabel IV. Hasil uji stabilitas liposom kelopak bunga rosella setelah penyimpanan selama 30 hari (Hasil Uji
Stabilitas Berdasarkan kandungan total monomerik antosianin)

Perbandingan Kondisi Nilai Keterangan


Awal 7,92
Terjadi penurunan 0,72 % ; Hasil uji t : tidak
Akhir berbeda signifikan (t hitung = 0,88)
kandungan total 7,86
(penyimapanan dingin)
antosianin 1mL
liposom
(% hambatan Awal 7,92
DPPH) Akhir Terjadi penurunan 3,42 %; Hasil uji t :
(penyimapanan suhu 7,64 berbeda signifikan (t hitung = 6,23)
kamar)

Awal 66,96
Terjadi penurunan 4,76 %; Hasil uji t :
Akhir berbeda signifikan (t hitung = 3,26)
63,78
(penyimapanan dingin)
Entrapment
effeciency Awal 66,96
Akhir Terjadi penurunan 9,71 %; Hasil uji t:
(penyimapanan suhu 60,46 berbeda signifikan (t hitung = 12,87)
kamar)

Tabel V. Hasil pengamatan (scoring) uji iritasi kelinci saat diaplikasikan liposom kelopak bunga rosella.
Waktu pengamatan (jam ke-)
Kelinci
1 24 48 72
N0.
erhytema udema erhytema udema erhytema udema erhytema udema
I 1 0 1 0 0 0 0 0
II 1 0 1 0 0 0 0 0
III 1 0 0 0 0 0 0 0

Tabel VI. Hasil pengamatan (scoring) uji iritasi kelinci saat diaplikasikan ekstrak metanolik kelopak
bunga rosella.
Waktu pengamatan (jam ke-)
Kelinci
1 24 48 72
N0.
erhytema Udema erhytema udema erhytema udema erhytema udema
I 1 0 1 0 1 0 0 0
II 1 0 1 0 0 0 0 0
III 1 0 1 0 1 0 0 0

Dari hasil yang diperoleh (tabel II) diketahui yang signifikan antara nilai awal dan nilai
bahwa terjadi penurunan aktivitas antioksidan setelah 30 hari penyimpanan akibat penurunan
dan kandungan antosianin total yang cukup yang terjadi.
berarti terhadap ekstrak metanol kelopak bunga Dilakukan pengamatan mikroskopik
rosella setelah 30 hari penyimpanan pada suhu terhadap liposom kelopak bunga rosella
rendah (00 C- 50 C) menggunakan mikroskop Olympus CH 30 NDA
dalam wadah jenuh nitrogen. Hasil uji-t yang dilengkapi dengan camera dan terintegrasi
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dengan suatu sistem computer (Acer, Pentium 4).

Majalah Obat Tradisional, 16(3), 2011 121


ANALISIS AKTIVITAS ANTIOKSIDAN .......

Tabel VI. Hasil pengamatan (scoring) uji iritasi kelinci saat diaplikasikan ekstrak metanolik kelopak
bunga rosella.
Waktu pengamatan (jam ke-)
Kelinci
1 24 48 72
N0.
erhytema Udema erhytema udema erhytema udema erhytema udema
I 1 0 1 0 1 0 0 0
II 1 0 1 0 0 0 0 0
III 1 0 1 0 1 0 0 0

Dari hasil pengamatan mikroskopik dengan terdapat partikel-partikel kecil yang melayang
perbesaran 1000x (Gambar 2) diperoleh hasil pada bagian tengah suspensi. Selain itu suspensi
partikel liposom yang berbentuk bulat dengan juga tidak menimbulkan bau tengik, sama seperti
ukuran yang relatif seragam dan seragam (> 100 awal liposom dibuat yaitu tidak berbau. Penilaian
nm). Partikel liposom terbesar yang teramati stabilitas produk liposom yang dihasilkan juga
memiliki diameter 195 nm dan partikel ditinjau dari adanya perubahan aktivitas
terkecil yang teramati memiliki diameter 97,4 nm antioksidan total dan entrapment efficiency produk
dengan rata-rata diameter vesikel 135,46 nm setelah 30 hari penyimpanan. Dari analisis
(n=12, SD= 31,23). stabilitas yang dilakukan diatas, diketahui bahwa
Uji iritasi menunjukkan bahwa bahwa penyimpanan produk liposom kelopak bunga
sediaan liposom yang dihasilkan pada penelitian rosella ini akan menghasilkan stabilitas yang lebih
ini bersifat aman, tidak menimbulkan erhytema baik bila penyimpanan dilakukan pada suhu
maupun udema bila diaplikasikan pada kulit. rendah dan kondisi wadah yang dijenuhi nitrogen.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan Dari uji stabilitas yang dilakukan setelah
menujukkan bahwa proses formulasi liposom penyimpanan pada suhu rendah selama 30 hari
metode fase terbalik pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa formulasi liposom
menghasilkan efesiensi yang cukup tinggi. Hal ini ekstrak metanol rosella dapat meningkatkan
ditujukkan oleh nilai entrapment efficiency total stabilitas ekstrak metanol rosella dalam hal
saat awal produk liposom yang dihasilkan, dimana aktivitas antioksidan dan kandungan total
entrapment efficiency metode ditinjau dari monomerik antosianin. Penyimpanan bentuk
aktivitas antioksidan (uji hambatan DPPH) ekstrak selama 30 hari mengakibatkan penurunan
memberikan nilai sebesar 72,06% (+ 2,75) dan aktivitas antioksidan (uji DPPH) sebesar 11,25%
memberikan nilai efesiensi sebesar 66,96% (+ sedangkan bentuk liposome hanya mengalami
0,82) jika ditinjau berdasarkan kandungan total penurunan yang rendah yaitu sebesar 0,93%.
monomerik antosianin. Demikian pula hasil analisis stabilitas berdasarkan
Produk liposom yang dihasilkan pada kandungan total monomerik antosianin, diperoleh
penelitian ini diuji stabilitasnya. Penilaian hasil bahwa terjadi penuruanan sebesar 39,12%
stabilitas liposom dilakukan dengan menyimpan terhadap kandungan total monomerik antosianin
produk liposom yang dihasilkan pada dua macam ekstrak metanol rosella, sedangkan bentuk
kondisi penyimpanan yang berbeda, yaitu pada liposom hanya mengalami penurunan sebesar
suhu rendah (00C -50 C) jenuh nitrogen dan pada 0,72%.
suhu kamar (230C -290C) selama 30 hari. Wadah
yang digunakan terlindung dari cahaya (dilapisi KESIMPULAN
oleh kertas aluminium foil). Setelah itu dilakukan Keseluruhan analisis yang dilakukan dalam
pengamatan dan analisis stabilitas liposom yang penelitian ini menujukkan bahwa ekstrak kelopak
diuji. Pengamatan yang dilakukan meliputi bunga rosella memiliki potensi yang baik untuk
penampilan fisik, warna, bau, dan pengamatan dikembangkan sebagai suatu sediaan antioksidan
secara mikroskopik. Selain itu dilakukan pula alami. Salah satu bentuk pengembangan ekstrak
analisis terhadap kandungan total antosianin dan kelopak bunga rosella ini adalah formulasi bentuk
aktivitas antioksidan yang dihasilkan setelah 30 liposom ektrak kelopak bunga rosella yang dapat
hari penyimpanan. Dari hasil pengamatan setelah dimanfaatkan sebagai suatu eksfolian anti
30 penyimpanan, menunjukkan suspensi liposom penuaan dini. Enkapsulasi kandungan antosianin
yang dihasilkan stabil, dimana suspensi liposom yang berefek antioksidan dari ekstrak kelopak
tetap berwarna merah muda (cerah) dan masih bunga rosella ini dalam bentuk liposom dapat
mempertahankan stabilitas dan efektivitas ekstrak

122 Majalah Obat Tradisional, 16(3), 2011


I Gede Agus Juniarka

kelopak bunga rosella sebagai suatu sediaan yang Hirunpanich, V., Utaipat A, Noppawan, P. M.,
memiliki aktivitas antioksidan. Nuntavan, B., Hitoshi, S., Angkana, H.,
Chuthamanee, S. 2005. Antioxidant effect of
UCAPAN TERIMA KASIH aqueous extracts from dried calyx of
Ucapan terima kasih penulis ucapkan Hibiscus sabdariffa linn (roselle) in vitro
kepada Yayasan Dian Desa atas pendanaan dan using rat low-density lipoprotein (LDL). Bio.
fasilitas yang diberikan, Kepala Laboratorium Pharm. Bull., 28(3): 481- 484
Analisis Farmasi Fakultas Farmasi UGM atas izin Mursyidi, Achmad, 1984, Statistika Farmasi dan
penggunaan fasilitas laboratorium, serta kepada Biologi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 61-63,
Prof. Dr. Sri Noegrohati, Dr. Endang L, MSi.,Apt., 155.
Sanjayadi, MSc.,Apt., yang telah memberikan Pinsuwan, Sirirat, Thanaporn Amnuaikit, Suwipa
bimbingan dan membantu dalam teknis Ungphaiboon, Arunporn Itharat, 2010,
pengerjaan penelitian aktivitas antioksidan ini. Liposome-Containing Hibiscus sabdariffa
Calyx Extract Formulations with Increased
DAFTAR PUSTAKA Antioxidant Activity, Improved Dermal
Anonim, 2001, Guidelines for testing of chemicals, Penetration and Reduced Dermal Toxicity, J
No. 404: Skin allergy and irritation test Med Assoc Thai 2010; 93 (Suppl. 7), S216-
guideline, OECD, Paris. S226.
Cerezo, Ana B., Elyana Cuevas, P. Winterhalter, Szoka, Francis Jr., And Demetrios
M.C. Garcia-Parrilla, A.M. Troncoso, 2010, Papahadjopoulos, Procedure For
Isolation, identification, and antioxidant Preparation Of Liposomes With Large
activity of anthocyanin compounds in Internal Aqueous Space And High Capture
Camarosa strawberry, Food & Chemistry By Reverse-Phase Evaporation, Proc. Natl.
123, 574–582. Acad. Sci. USA, Vol. 75, No. 9, 4194-4198.
Giusti, M.Monica and Ronald E. Wrolstad, 2001, Zakaria, Z., Aziz, R., Lachimanan, Y. L., Sreenivasan,
Characteristic and Measurement of S., and Rathinam, X., 2008, Antioxidant
Anthocyanins by UV-Visible Spectroscopy, activity of Coleus blumei, Orthosiphon
Current Protocols in Food Analytical stamnieus, Ocimum basilicum and Mentha
Chemistry, John Wiley & Sons, Inc., F1.2.1- arvensis from Lamiaceae family, J.Nat. Eng.
F1.2.13. Sci., 2, 93-95.
Harbone, J.B., 1957, Spectral Method of
Characterization Anthocyanins, Spectra of
Anthocyanins, Vol. 70, 22 – 28.

Majalah Obat Tradisional, 16(3), 2011 123

Anda mungkin juga menyukai