Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KAMPANYE DAN PEMBERIAN VAKSIN MEALSES-

RUBELLA (MR) DI PUSKESMAS PARIT MAYOR TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh
virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala penyakit campak adalah demam
tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk dan/atau pilek dan/atau
konjungtivitis akan tetapi sangat berbahaya apabila disertai dengan komplikasi
pneumonia, diare, meningitis dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini
sangat berpotensi menjadi wabah apabila cakupan imunisasi rendah dan kekebalan
imunitas tidak terbentuk. Ketika seseorang terkena campak, 90% orang yang
berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular jika mereka belum kebal terhadap
campak. Seseorang dapat kebal jika telah diimunisasi atau terinfeksi virus campak.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Akan tetapi menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat
adalah efek teratogenik apabila rubella ini menyerang wanita hamil pada trimester
pertama. Infeksi rubella yang terjadi sebelum konsepsi dan selama awal kehamilan
dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom rubella kongenital (Congenital
Rubella Syndrome/CRS) pada bayi yang dilahirkan.
Setiap tahun melalui kegiatan surveilans dilaporkan lebih dari 11.000 kasus suspe
campak, dan hasil konfirmasi laboratorium menunjukkan 12-39% di antaranya adalah
campak pasti (lab confrmed) sedangkan 16-43% adalah rubella pasti. Dari tahun 2010-
2015, diperkirakan terdapat 23.164 kasus campak dan 30.463 kasus rubella. Di
Indonesia, Rubella merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
memerlukan upaya pencegahan efektif. Data surveilans selama 5 tahun terakhir
menunjukkan 70% kasus rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun. Selain itu,
berdasarkan studi tentang estimasi beban penyakit CRS di Indonesia pada tahun 2013
diperkirakan terdapat 2.767 kasus CRS, 82/100.000 terjadi pada usia ibu 15-19 tahun
dan menurun menjadi 47/100.000 pada usia ibu 40-44 tahun (Kemenkes RI, 2018).

II. LATAR BELAKANG


Kegiatan kampanye dan pemberian vaksin MR dilakukan untuk menurunkan
angka kesakitan terhadap penyakit Measles dan Rubella pada sasaran. Kegiatan ini
juga mengacu pada visi Puskesmas Parit Mayor yaitu Sehat, Merata dan Berkualitas
serta misi Puskesmas Parit Mayor yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau di semua lapisan masyarakat. Untuk mencegah
terjadinya penyakit MR di wilayah Puskesmas Parit Mayor, kami mengadakan kegiatan
imunisasi secara rutin.

III. DASAR HUKUM


1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan dan
pembinaan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
3. Permenkes No. 741/Menkes/PER/VIII/2008 Tentang SPM bidang kesehatan din
kabupaten /kota
4. Kepmenkes RI No. 145/Menkes/SK/I/2007 Tentang Pedoman Penanggulangan
bencana bidang kesehatan.
5. Permenkes RI No.23 Tahun 2014 Tentang Upaya Perbaikan Gizi

IV. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN


A. Pengorganisasian dan Tata Hubungan
1. Peran Lintas Program
a. Kepala Puskesmas sebagai Pimpinan yang mengkoordinir pelaksanaan
imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Parit Mayor.
b. Petugas KIA sebagai pelaksana kegiatan.
c. Petugas promkes/ penyuluh kesehatan sebagai tim dalam memberikan
penyuluhan Imunisasi.
d. Petugas medis sebagai konsultan bagi sasaran imunisasi yang memiliki masalah
kesehatan.
2. Peran Lintas Sektoral
a. Ketua RT/RW berperan
 Mengambil dan menentukan kebijakan di wilayah kerjanya terkait dengan
dukungan baik moril, materil maupun program yang dilaksanakan oleh
Puskesmas dan masyarakat,
 Menghadiri kegiatan-kegiatan di masyarakat terkait program Imunisasi
 Mengadakan dan melibatkan Puskesmas dalam Musyawarah Perencanaan
pengembangan masyarakat Desa (Musrenbang)
 Menghimbau kepada masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat terkait
pemberian Imunisasi
b. Sekolah
 TK/PAUD sebagai tim integrasi program pada kegiatan SDIDTK dan
pemberian Imunisasi.
 SD sebagai tim integrasi program pada kegiatan pemberian imunisasi (BIAS).
c. Kader sebagai tim integrasi program pemberian imunisasi dan memberikan
informasi/ laporan hasil kegiatan yang ada.

B. Alur Pelaporan

Pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan Kampanye dan Pemberian Vaksin MR


dikoordinir oleh Penanggung Jawab Imunisasi dimana bertugas merekap hasil
kegiatan kampanye dan pemberian MR, diketahui oleh Kepala Puskesmas
selanjutnya dilaporkan ke Bagian Binkesga di Dinas Kesehatan Kota Pontianak.

V. TATA NILAI
1. Orientasi pelayanan
2. Integritas
3. Komitmen
4. Disiplin
5. Kerjasama
6. Kepemimpinan

VI. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella/CRS tahun 2020.
2. TUJUAN KHUSUS
 Meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat
 Memutuskan transmisi virus campak dan rubella
 Menurunkan angka kesakitan campak dan rubella
 Menurunkan angka kejadian CRS

VII. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Rincian Kegiatan
Pokok
1. Kampanye  Membuat form pendaftaran
dan  Melakukan pendataan dan penghitungan sasaran
pemberian  Melakukan perhitungan jumlah pos imunisasi
vaksin MR  Melakukan perhitungan jumlah logistik seperti untuk media
promosi (spanduk, poster, leaflet, banner, dll) dan logistik
vaksin carrier
 Melakukan sosialisasi lintas sektoral
 Menentukan jumlah vaksinator dan tim yang akan
melaksanakan kegiatan
 Melakukan sosialisasi ke sekolah dan penentuan jadwal
imunisasinya
 Melakukan kegiatan kampanye Measles-Rubella (MR)
 Melakukan sweeping
 Melakukan evaluasi kegiatan
 Pelaporan dan dokumentasi

VIII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Cara melaksanakan kegiatan
a. Kampanye imunisasi MR dilaksanakan di seluruh wilayah kerja Puskesmas Parit
Mayor
b. Pelayanan imunisasi dilakukan di pos-pos pelayanan imunisasi yang telah
ditentukan yaitu sekolah (TK/PAUD dan SD), Posyandu, dan Puskesmas.
c. Pemberian imunisasi MR di sekolah perlu melibatkan Tim Pembina UKS untuk
koordinasi pelaksanaan kegiatan imunisasi MR di sekolah.
d. Pemberian imunisasi untuk anak-anak di luar sekolah usia 9 bulan - <15 tahun di
pos-pos pelayanan imunisasi seperti Posyandu, dan Puskesmas.
2. Sasaran
Seluruh anak usia 9 bulan - <15 tahun di wilayah kerja Puskesmas Parit Mayor

IX. JADWAL PELAKSANAAN


Terlampir

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi akan dilaksanakan setelah kegiatan selesai dilaksanakan dan akan
diadakan pertemuan kembali dengan lintas sektor untuk membahas rencana tindak lanjut
dari hasil kegiatan. Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan dibuatkan dengan bukti
pelaksanaan berupa Undangan, Absensi, Notulen dan Gambar (UANG) serta laporan
capaian target
XI. RENCANA PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN
Anggaran kegiatan ini dibebankan kepada dana BOK tahun 2018, dengan
rincian sebaga berikut :
No Nama Kegiatan Rincian Kegiatan Ket
1. Kampanye dan Pemberian APBD
Vaksin Mealses-Rubella (MR) Dinas
Kesehatan
Kota
Pontianak

XII. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan program ini dibuat untuk dipergunakan sebagai
acuan pelaksanaan kegiatan di Program Imunisasi.

Mengetahui, Pontianak, Januari 2018

Kepala Puskesmas Penanggungjawab Program Imunisasi

Ade M. Cahyadi, S.Kep Sumarni, Amd.Kep


NIP. 19800808 200003 1 002 NIP. 19810526 201101 2 004

Anda mungkin juga menyukai