Bayangkan betapa dahsyatnya hidup kita jika kita bisa memenej waktu harian
berdasarkan shalat fardhu yang lima. Kita mulai hari-hari kita dengan shalat subuh
berjamaah di masjid di lingkungan kita, kemudian berzikir, membaca Al-Qur’an atau
hadits Rasul saw., sarapan pagi, berangkat kerja, bekerja, shalat zhuhur berjamaah di
masjid tempat kita bekerja, dilanjutkan makan siang, setelah itu melanjutkan pekerjaan,
kemudain shalat ashar berjamaah, meneruskan pekerjaan, setelah waktu kerja selesai,
pulang ke rumah, kemudian shalat maghrib berjamaah di masjid, kemudian membaca
buku-buku yang bermanfaat, shalat isya berjamaah di masjid, kemudian makan malam
bersama keluarga, diteruskan dengan diskusi keluarga / monitoring kondisi ibadah,
pendidikan, pergaulan & kesehatan anak-anak atau anggota keluarga, nonton berita,
kemudian tidur dan istirahat paling telah jam 22.000 dan kemudian bangun malam sekitar
jam 03.00 / 03.30 untuk shalat malam (Tahajjud & Witir) bersama keluarga, dan setelah
masuk waktu subuh dan azan berkumandang, shalat sunat fajar dan bersiap-siap menuju
masjid untuk shalat subuh berikutnya.
malas adalah suatu keadaan dimana seseorang akan enggan melakukan sesuatu,
karena sebelumnya sudah berpikiran/berpenilaian negatif tentang
sesuatu ataupun memang tidak ada inisiatif untuk melakukan sesuatu.
Walaupun sebenarnya hal tersebut mudah untuk dikerjakannya.
*dan obati sifat malas dgn tekad dan niat yg kuat diiringi
"BASMALAH" tetap smangat and JURUS TANDUR (maju terus
pantang mundur) karena roda kehidupan takan pernah berhenti
menunggu langkah kalian.
“Indikasi terkabulnya doa adalah semakin ringan beramal shalih, tertarik dengan
segala ketaatan, selalu berhasrat untuk berbuat baik, takut balasan
maksiat, dan tersentuh ketika mendengar bacaan Al-Quran, hadits, dan
ilmu-ilmu lain yang bermanfaat.”
Engkau yang letih dengan lambannya perubahan, dengarlah ini …
Jika engkau bosan dengan yang sudah ada padamu, apakah perasanmu
jika ia diambil darimu?
...
Jika engkau kesal dengan keluargamu, apakah engkau akan berterima
kasih saat mereka dipanggil kembali oleh Tuhan?
Sadarilah, bahwa banyak sekali hal yang kau keluhkan itu, adalah
sesungguhnya hal yang penting bagimu, tapi yang sedang kau sepelekan
nilainya.
Ingatlah,
Dunia yang menjadi lebih baik, tetap tidak akan baik bagi orang yang
tidak berubah.
Engkau adalah pemilik kehidupanmu hari ini dan penguasa dari masa
depanmu, yang berbekal semua doa baik ibumu.
Kasihilah dirimu.
Tapi kesejatian jiwamu yang mulia itu, terbelah menjadi seperti dua
bagian yang saling tak mendamaikan.
Karena, kesejatian jiwamu itu tak mungkin menjadi tetap utuh, dengan
kau ijinkannya nafsu yang buruk sebagai pengganti dari tenaga jiwamu
yang suci.