Puji syukur kita bersama-sama sanjungkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya kita masih diberikan kesehatan bio-psiko-sosio, dan
kesehatan spiritual, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Dalam
kehidupan sehari-hari perawat adalah suatu profesi yang mulia, sebuah profesi yang sangat
Semoga makalah yang kami susun ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi
perawat Indonesia. Kritik dan saran serta masukan dari teman-teman sangat kami nantikan
guna memperbaiki kesalahan kami, karena kami hanya manusia biasa yang tak pernah luput
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang
lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social. Kebutuhan social yang
dimaksud antara lain : rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang
lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernytaan diri.
Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu berada dalam
satu keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu memerlukan hubungan timbal balik, hal
ini bisa melalaui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif
dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan
kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik, modalitas merupakan
bagian dan memberikan hasil yang positif terhadap perubahan perilaku pasien/klien, dan
meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku maladaptive.
Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas
kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah,
meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada
klien dengan gangguan orientasi realitas ( Birckhead, 1989).
Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan
dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik
dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi terapi orientasi realita
2. Konsep utama terapi orientasi realita
3. Tujuan terapi orientasi realita
4. Indikasi terapi orientasi realita
5. Evidance based
6. Peran perawat dalam terapi orientasi
7. Prosedur terapi orientasi realita
BAB II
PEMBAHASAN
aktivitas pengenalan orang, tempat, dan waktu. Klien yang mempunyai indikasi TAK orientasi
realitas adalah klien halusinasi, dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah mengenal
TAK orientasi realitas terdiri dari 3 sesi, yaitu sesi 1: pengenalan orang, sesi 2:
pengenalan tempat dan sesi 3: pengenalan waktu (Keliat dan Akemat, 2005). Selengkapnya
1) Tujuan
2) Setting
3) Alat
a) Spidol
b) Bola tenis
c) Tape recorder
d) Kaset ”dangdut”
4) Metode
a) Dinamika kelompok
a) Persiapan
b) Orientasi
(3) Kontrak
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada
terapis.
c) Tahap kerja
(3) Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan nama
yang dibagikan.
searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan: nama lengkap, nama
musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat musik
panggilan)
(6) Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik berhenti klien yang
(8) Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien
bertepuk tangan.
d) Tahap terminasi
(1) Evaluasi
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilan.
(a) Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu ”Mengenal
Tempat”
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK Orientasi Realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat
1) Tujuan
d) Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan
WC.
2) Setting
3) Alat
a) Tape recorder
c) Bola tenis
4) Metode
a) Diskusi kelompok.
b) Orientasi lapangan
5) Langkah kegiatan
a) Persiapan
(1) Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 TAK Orientasi Realitas
b) Orientasi
(3) Kontrak
(a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa
dilihat.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada
terapis.
c) Tahap kerja
(1) Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,nama ruangan, klien diberi
kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab dengan
tepat.
(2) Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut, sedangkan
bola tenis diedarkan dari satu peserta ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada
saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola tenis akan diminta
menyebutkan nama rumah sakit dan nama ruangan tempat klien dirawat.
(3) Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu,dan meminta klien yang
memegang bola tenis untuk menyebutkan nama ruangan dan nama rumah sakit.
(4) Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.
(5) Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang
ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK,dan ruangan
lainnya.
d) Tahap terminasi
(1) Evaluasi
(2)Tindak lanjut
6) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk Tak Orientasi
Real
itas tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat dirumah sakit
1) Tujuan
2) Setting
3) Alat
a) Kalender
b) Jam dinding
c) Tape recorder
e) Bola tenis
4) Metode
a) Diskusi
b) Tanya jawab
5) Langkah kegiatan
a) Persiapan
(1) Mengingatkan kontrak dengan klien peserta Sesi 2 TAK orientasi realitas.
b) Orientasi
(1) Salam terapeutik, salam dari terapis kepada klien, Terapis dan klien memakai nama
(2) Evaluasi/Validasi
(b) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama ruangan yang sudah
dipelajari
(3) Kontrak
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis.
c) Tahap kerja
(2) Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder, sedangkan bola tenis
diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat musik berhenti, klien yang
tenis secara bergantian searah jarum jam. Saat musik berhenti,klien yang
hari, dan jam saat itu. Kegiatan ini diulang sampai semua klien mendapat giliran.
(4) Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban tepat
d) Tahap terminasi
(1) Evaluasi
(a) Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi klien.
(b) Menyepakati waktu dan tempat.
6) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK Orientasi Realitas waktu kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/tempat, dan waktu.
TAK Orientasi Realita berupaya dalam mengorientasikan keadaan nyata kepada klien
baik diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (waktu, tempat)
B. Saran
1. Bagi mahasiswa diharapakn dengan adanya makalah terapi aktivitas kelompok
terapi orentasi realita ini dapat membantu dalam menambah wawasan bagi para
pembaca, dan memperbanyak pengetahuan dari berbagai refrensi lainnya.
Keliat dan Akemat, 2005. Terapi Aktivitas Kelompok : Terapi Klien Gangguan Jiwa.
Jakarta: EGC
Isaacs, Ann. 2004. Panduan Belajar Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Edisi
3. Jakarta: EGC.
Mallapiang.2003.Keperawatan Jiwa.Jakarta:EGC.
http://wir-nursing.blogspot.co.id/2012/06/terapi-aktivitas-kelompok-tak-orientasi.html
http://hilal-setyawan.blogspot.co.id/2012/06/terapi-aktivitas-kelompok-tak-
orientasi.html