Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita bersama-sama sanjungkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas berkat dan rahmat-Nya kita masih diberikan kesehatan bio-psiko-sosio, dan

kesehatan spiritual, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Dalam

kehidupan sehari-hari perawat adalah suatu profesi yang mulia, sebuah profesi yang sangat

berbeda dengan profesi yang lainnya.

Semoga makalah yang kami susun ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi

perawat Indonesia. Kritik dan saran serta masukan dari teman-teman sangat kami nantikan

guna memperbaiki kesalahan kami, karena kami hanya manusia biasa yang tak pernah luput

dari salah dan khilaf.

Yogyakarta , 27 september 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 3
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 4
A. Pengertian TAK orientasi realita\ ............................................................................................... 4
B. Tujuan terapi aktivitas kelompok orientasi realitas .................................................................... 4
C. Indikasi TAK orientasi realitas ............................................................................................... 5
D. Uraian tugas perawat (therapist) ................................................................................................. 5
BAB III ................................................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................................................ 15
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 15
B. Saran ......................................................................................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang
lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social. Kebutuhan social yang
dimaksud antara lain : rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang
lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernytaan diri.
Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu berada dalam
satu keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu memerlukan hubungan timbal balik, hal
ini bisa melalaui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif
dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan
kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik, modalitas merupakan
bagian dan memberikan hasil yang positif terhadap perubahan perilaku pasien/klien, dan
meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku maladaptive.
Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas
kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah,
meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada
klien dengan gangguan orientasi realitas ( Birckhead, 1989).
Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan
dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik
dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi terapi orientasi realita
2. Konsep utama terapi orientasi realita
3. Tujuan terapi orientasi realita
4. Indikasi terapi orientasi realita
5. Evidance based
6. Peran perawat dalam terapi orientasi
7. Prosedur terapi orientasi realita
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian TAK orientasi realita\


Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok
klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau
diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009). Sedangkan pengertian TAK orientas
realitas menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah pendekatan untuk
mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Pengertian yang lain menurut
Keliat dan Akemat (2005), TAK orientasi realitas adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan atau tempat, dan waktu.
Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/tempat, dan waktu.
TAK Orientasi Realita berupaya dalam mengorientasikan keadaan nyata
kepada klien baik diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (waktu, tempat).
Dimana Jenis TAK Orientasi Realita yaitu :
a) TAK Orientasi Realitas pengenalan orang
b) TAK Orientasi Realitas pengenalan tempat
c) TAK Orientasi Realitas pengenalan waktu.

B. Tujuan terapi aktivitas kelompok orientasi realitas


Sedangkan tujuan dari pelaksanaan TAK Orientasi Realita yaitu :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu mengenali orang,
tempat dan waktu sesuai kenyataan
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari TAK orientasi realitas adalah :
a. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.
b. Klien mengenal waktu dengan tepat
c. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan tepat
Therapi aktivitas kelompok orientasi realita merupakan sebagian dari terapi
aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini
diharapkan dapat memacu klien agar dapat mengenal atau mengorientasi keadaan nyata
baik tempat, waktu dan orang.|

C. Indikasi TAK orientasi realitas


Therapi aktivitas kelompok orientasi realita ditujukan pada klien dengan masalah
keperawatan :
a. Salah mengenal orang lain, tempat dan waktu
b. Halusinasi
c. Dimensia
d. Kebingungan
e. Tidak kenal dirinya sendiri, orang lain, tempat dan waktu

D. Uraian tugas perawat (therapist)


a. Leader dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola
komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari
dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu kelompok untuk menetapkan
tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin dan anggota kelompok mendiskusikan
apa yang harus dilakukan selanjutnya, memotivasi kesatuan kelompok dan
membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis
b. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain agar dapat
mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok
c. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya aktivitas
therapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang drop out (tidak
dapat mengikuti kegiatan sampai selesai)
Aktivitas TAK orientasi realitas, dimana aktivitas yang dilakukan tiga sesi berupa

aktivitas pengenalan orang, tempat, dan waktu. Klien yang mempunyai indikasi TAK orientasi

realitas adalah klien halusinasi, dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah mengenal

orang lain, tempat dan waktu (Keliat dan Akemat, 2005).

TAK orientasi realitas terdiri dari 3 sesi, yaitu sesi 1: pengenalan orang, sesi 2:

pengenalan tempat dan sesi 3: pengenalan waktu (Keliat dan Akemat, 2005). Selengkapnya

pelaksanaan TAK orientasi realitas, adalah sebagai berikut:

a. Sesi 1: pengenalan orang

1) Tujuan

a) Klien mampu mengenal nama-nama perawat.

b) Klien mampu mengenal nama-nama klien lain.

2) Setting

a) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

b) Ruangan nyaman dan tenang

3) Alat

a) Spidol

b) Bola tenis

c) Tape recorder

d) Kaset ”dangdut”

e) Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK.

4) Metode

a) Dinamika kelompok

b) Diskusi dan tanya jawab


5) Langkah kegiatan

a) Persiapan

(1) Memilih klien sesuai dengan indikasi.

(2) Membuat kontrak dengan klien.

(3)Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

b) Orientasi

(1) Salam terapeutik : Salam dari terapis kepada klien

(2) Evaluasi/validasi : Menanyakan perasaan klien saat ini

(3) Kontrak

(a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang.

(b) Terapis menjelaskan aturan main berikut :

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada

terapis.

 Lama kegiatan 45 menit.

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

c) Tahap kerja

(1) Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien.

(2) Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama

panggilan, dan asal.

(3) Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan nama

yang dibagikan.

(4) Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan,

searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan: nama lengkap, nama

panggilan, asal, dan hobi.


(5) Terapis menjelaskan langkah berikutnya: Tape recorder akan dinyalakan, saat

musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat musik

dihentikan, klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama

lengkap;nama panggilan,asal,dan hobi dari klien yang lain (minimal nama

panggilan)

(6) Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik berhenti klien yang

sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,asal,

dan hobi klien yang lain.

(7) Ulangi langkah (6) sampai semua klien mendapat giliran.

(8) Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien

bertepuk tangan.

d) Tahap terminasi

(1) Evaluasi

(a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

(b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

(2) Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilan.

(3) Kontrak yang akan datang

(a) Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu ”Mengenal

Tempat”

(b) Menyepakati waktu dan tempat.


6) Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap

kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Untuk TAK Orientasi Realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat

menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain.

b. Sesi 2: pengenalan tempat

1) Tujuan

a) Klien mampu mengenal nama rumah sakit.

b) Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat

c) Klien mampu mengenal kamar dan tempat tidur.

d) Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan

WC.

2) Setting

a)Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

b) Ruangan tempat perawatan klien

3) Alat

a) Tape recorder

b) Kaset lagu “dangdut”.

c) Bola tenis

4) Metode

a) Diskusi kelompok.

b) Orientasi lapangan
5) Langkah kegiatan

a) Persiapan

(1) Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 TAK Orientasi Realitas

(2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b) Orientasi

(1) Salam terapeutik, salam dari terapis kepada klien.

(2) Evaluasi dan validasi

(a) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.

(b) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien lain.

(3) Kontrak

(a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa

dilihat.

(b) Menjelaskan aturan main yaitu :

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada

terapis.

 Lama kegiatan 45 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

c) Tahap kerja

(1) Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,nama ruangan, klien diberi

kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab dengan

tepat.

(2) Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut, sedangkan

bola tenis diedarkan dari satu peserta ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada

saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola tenis akan diminta

menyebutkan nama rumah sakit dan nama ruangan tempat klien dirawat.
(3) Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu,dan meminta klien yang

memegang bola tenis untuk menyebutkan nama ruangan dan nama rumah sakit.

Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran.

(4) Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.

(5) Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang

ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK,dan ruangan

lainnya.

d) Tahap terminasi

(1) Evaluasi

(a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

(b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

(2)Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien untuk menghapal nama-nama tempat.

(3) Kontrak yang akan datang

(a) Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu mengenal waktu.

(b) Menyepakati waktu dan tempat.

6) Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek

yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk Tak Orientasi

Real

itas tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat dirumah sakit

c. Sesi 3: pengenalan waktu

1) Tujuan

a) Klien dapat mengenal waktu dan tempat

b) Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat.


c) Klien dapat mengenal hari dengan tepat

d) Klien dapat mengenal tahun dengan tepat

2) Setting

a) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

b) Klien berada di ruangan yang ada kalender dan jam dinding

3) Alat

a) Kalender

b) Jam dinding

c) Tape recorder

d) Kaset lagu dangdut

e) Bola tenis

4) Metode

a) Diskusi

b) Tanya jawab

5) Langkah kegiatan

a) Persiapan

(1) Mengingatkan kontrak dengan klien peserta Sesi 2 TAK orientasi realitas.

(2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

b) Orientasi

(1) Salam terapeutik, salam dari terapis kepada klien, Terapis dan klien memakai nama

(2) Evaluasi/Validasi

(a) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini

(b) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama ruangan yang sudah

dipelajari
(3) Kontrak

(a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu.

(b) Menjelaskan aturan main yaitu :

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis.

 Lama kegiatan 45 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

c) Tahap kerja

(1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan.

(2) Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder, sedangkan bola tenis

diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat musik berhenti, klien yang

memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis

(3) Terapis menghidupkan musik,dan mematikan musik. Klien mengedarkan bola

tenis secara bergantian searah jarum jam. Saat musik berhenti,klien yang

memegang bola siap menjawab pertanyaan terapis tentang tanggal,bulan, tahun,

hari, dan jam saat itu. Kegiatan ini diulang sampai semua klien mendapat giliran.

(4) Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban tepat

d) Tahap terminasi

(1) Evaluasi

(a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

(b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

(2) Tindak lanjut

Terapis meminta klien memberi tanda/mengganti kalender setiap hari

(3) Kontrak yang akan datang

(a) Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi klien.
(b) Menyepakati waktu dan tempat.

6) Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.

Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk

TAK Orientasi Realitas waktu kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal

waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.


BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/tempat, dan waktu.
TAK Orientasi Realita berupaya dalam mengorientasikan keadaan nyata kepada klien
baik diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (waktu, tempat)

B. Saran
1. Bagi mahasiswa diharapakn dengan adanya makalah terapi aktivitas kelompok
terapi orentasi realita ini dapat membantu dalam menambah wawasan bagi para
pembaca, dan memperbanyak pengetahuan dari berbagai refrensi lainnya.

2. Bagi perawat diharapkan agar meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


terutama pada pasien dengan ganguan halusinasi, dimensia, tak mengenal diri
sendiri, orang lain, lingkungan maupun waktu. tidak hanya sebagai pemberi
asuhan keperawatan namun juga berperan aktif dalam berusaha meningkatkan
derajat kesehatan kejiwaan pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA

 Keliat dan Akemat, 2005. Terapi Aktivitas Kelompok : Terapi Klien Gangguan Jiwa.
Jakarta: EGC

 Isaacs, Ann. 2004. Panduan Belajar Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Edisi
3. Jakarta: EGC.

 Mallapiang.2003.Keperawatan Jiwa.Jakarta:EGC.

 Niven, Neil. 2000. Psikologi Kesehatan. Jakarta. EGC.

 http://wir-nursing.blogspot.co.id/2012/06/terapi-aktivitas-kelompok-tak-orientasi.html

 http://hilal-setyawan.blogspot.co.id/2012/06/terapi-aktivitas-kelompok-tak-
orientasi.html

Anda mungkin juga menyukai