PENDAHULUAN
a. Kasus
LO (Learning Objective)
1. Apa IRK (Islamic Religion Knowledge) dari kasus?
Untuk menetralkan asam basa dalam tubuh maka hendaklah berpuasa (
mulai dari terbit fahjar hingga terbenamnya matahari ), minimal seminggu
puasa 2x, contohnya puasa di hari Senin dan hari Kamis.
Sunna Rasul untuk mandi di sepertiga malam atau setelah jam 2 dini hari,
hal itu akan memaksimalkan kerja jantung untuk lebih sehat.
Untuk tatacara mandi sesuai anjuran Rasulullah SAW, yaitu satu gayung
air ke bagian bawah (kaki), satu gayung lagi di bagian tangan, tunggu 10
detik setelah itu kemudian satu gayung ke seluruh tubuh, kemudian yang
terakhir bagian kepala.
Dianjurkan juga sebelum mandi untuk berwudhu terlebih dahulu, dan
hendakalah di aktifitas sehari-hari kita harus menjaga wudhu.
2. Apa pengertian dari PJR?
Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya rheumatic heart
disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup
jantung yang biasa terjadi berupa penyempitan (http://jantung.klikdokter.com/)
3. Apa saja macam-macam gangguan imunologi?
Anemia Hemolitik Autoimun, menyerang sel darah merah = ( anemia
berkurang jumlah sel darah merah ) terjadi, menyebabkan kepenatan,
kelemahan, dan sakit kepala ringan. Limpa mungkin membesar. Anemia bisa
hebat dan bahkan fatal.
Bullous pemphigoid , menyerang kulit = lepyh besar, yang keliling oleh are
bengkak yang merah, terbentuk di kulit. Gatal biasa, dengan pengobatan,
prognosis baik
Sindrom goodpasture, menyerang paru-paru dan ginjal
Penyakit Graves menyeraang kelenjar tiroid
Tiroiditis Hashimoto menyerang kelenjar tiroid
Multiple Sclerosis menyerang otak dan spinal cord
Myasthenia gravis menyerang koneksi antara saraf dan otot (neuromuscular
junction )
Pemphigus menyerang kulit
Perinicious anemia menyerang sel tertentu di sepanjang perut
Rheumatoid arthritis menyerang sendi atau jaringan lain seperti jaringan paru-
paru, saraf, kulit dan jantung
Systemic lupus erythematosus (Lupus) menyerang sendi, ginjal, kulit, paru-
paru, bjantung, otak, dan sel darah
Diabetes mellitus tipe 1 menyerang sel beta dari pankreas (yang memprosuksi
insulin)
Vasculitis menyerang pembuluh darah
Gangguan kelainan atau ketiadaan kemampuan sistem kekebalan untuk
melindungi tubuh terhadap patogen disebut imunodefisiensi
(imonodeficiency). Imunodefisiensi bawaan (inborn imonodeficiency)
meupakan akibat dari cacat genetis atau perkembangan di dalam sistem
kekebalan. Imunodefisiensi yang diperoleh berkembang belakangan setelah
paparan terhadap agen kimiawi atau biologis. Apapun penyebab dan asal-
usulnya, imunodefisiensi dapat menyebabkan infeksi yang seringterjadi dan
berulang-ulang serta peningkatan kerentanan terhadap kanker tertentu.
Paparan terhadap agen-agen tertentu bias menyebabkan imunodefisiensi yang
berkembang belakangan dalam kehidupan.
4. Apa saja manifestasi Klinis dari PJR?
Gejala kardiak pada penderita jantung rematik sebagai berikut:
Infeksi dan Peradangan Jantung. Kondisi ini merupakan sebuah komplikasi
yang paling sering terjadi dan salah satu yang paling serius terjadi pada
penderita demam rematik. Hampir sekitar 50 persen penderita radang rematik
mengalami infeksi. Adapun gejala yang ditimbulkan adalah sesak napas, dada
terasa tidak nyaman, nyeri dada, bengkak atau edema, batuk saat berbaring
atau ortopnea.
Karditis. Penyakit karditis sendiri adalah sebuah peradangan jantung yang
ditandai dengan adanya bising jantung atau terjadinya takikardia, yaitu sebuah
kondisi dimana jantung berdetak lebih dari 100 kali per menit.
Murmur Jantung. Sebuah gejala dimana jantung mengeluarkan suara
bising yang disebabkan oleh gangguan katup jantung atau yang disebut
insufisiensi jantung.
Gagal jantung kongestif. Gagal jantung ini dapat terjadi karena gangguan
katup jantung yang parah atau dapat pula terjadi karena miokarditis, yaitu
kondisi dimana terdapat peradangan pada bagian tengah jantung, tepatnya
pada lapisan dinding bagian tengah jantung yang disebut mikoardium.
Perikarditis. Perikardium adalah lapisan berbentuk kantong yang melapisi
jantung. Perikarditis adalah sebuah kondisi dimana terjadi peradangan dan
infeksi pada bagian perikardium. Perikardium sendiri berfungsi untuk menjaga
letak jantung dan membantu kerja jantung.
Poliartritis
Poliartritis adalah sebuah kondisi dimana terjadi peradangan pada
persendian. Gejala ini umumnya terjadi pada tahap awal demam rematik.
Terjadi hampir 70 hingga 75 persen pada pasien penderita rematik. Pada
awal gejala radang sendi atau artritis terjadi pada sendi- sendi besar bagian
bawah atau ekstremitas bawah seperti lutut dan engkel, kemudian
merambat ke bagian atau ekstremitas atas seperti siku dan pergelangan
tangan. Gejala yang ditimbulkan dari radang sendi adalah sendi terasa
panas, bengkak, sakit, dan pergerakan menjadi terbatas. Gejala ini biasa
terjadi pada 12 hingga 24 jam dan dapat bertahan paling lama 2 hingga 6
hari. Obat yang dapat diberikan untuk mengurangi rasa sakit adalah
aspirin. Poliartritis biasa terjadi pada remaja dan orang dewasa muda.
Khorea Sydenham
Biasa disebut juga dengan nama Khorea Minor atau St. Vance, biasanya
menginfeksi 15 persen penderita demam rematik. Kondisi ini biasanya
menginfeksi bagian syaraf sentral, membuat penderitanya mengalami
perlambatan, gerakan menjadi tidak terkoordinasi dengan baik, dan
mempengaruhi emosi penderita. Gejala ini dapat menjadi lebih buruk
apabila penderita demam reumatik sering bangun dalam keadaan stress.
Gejala ini juga berakibat pada labilnya emosi seseorang. Gejala yang
ditimbulkan dari Khorea Sydenham antara lain adalah tulisan menjadi
jelek apabila sudah parah tulisan tidak dapat dibaca sama sekali, perasaan
gugup berlebih, sering menyeringai, berbicara secara tertahan dan kadang
meledak- ledak. Gejala ini sering kali membuat gangguan pada otot-otot
halus.
Erithema marginatum
Sebuah gejala yang hanya dapat terjadi pada kasus penyakit demam
reumatik. Erithema marginatum termasuk dalam gejala minor dan terjadi
pada 5 persen penderita demam reumatik. Gejalanya adalah ruam tidak
gatal, kemerahan pada satu bagian tubuh yang menjalar mengelilingi kulit.
Gejala ini biasa terjadi di bagian batang tubuh dan tungkai bagian atas,
juga muka. Biasanya gejala ini berdiameter 2,5 cm. Erithema marginatum
biasa terjadi pada tahap awal demam reumatik terutama yang berkaitan
dengan penyakit karditis.
Nodul subkutan
Gejala Nodul subkutan biasanya hanya terjadi pada kasus penderita
jantung reumatik khronik. Biasanya hanya 5 persen penderita yang
terserang. Nodulus atau benjolan biasa muncul pada bagian persendian
seperti ruas jari, lutut, dan pergelangan kaki. Tetapi tidak menutup
kemungkinan muncul pada bagian kulit kepala dan bagian atas tulang
belakang. Benjolan ini bervariasi mulai dari 0,5 sampai 2 cm, tidak ada
rasa sakit atau nyeri, dapat digerakkan, dan akan menghilang dengan
cepat. Nodul subkutan hanya muncul selama beberapa minggu dan hanya
muncul pada penderita karditis.
Tromboemboli atau penyumbatan saluran pembuluh darah, biasa terjadi
karena komplikasi dari gangguan katup jantung.
Anemia hemolitik kardiak. Pecahnya sel darah merah yang disebabkan
karena bergesekan dengan katup jantung yang terinfeksi. Bisa juga
peningkatan jumlah trombosit yang pecah. Baca juga: Penyakit Jantung
Anemia.
Aritmia atrium. Terjadi karena adanya pembesaran pada atrium kiri karena
adanya gangguan pada katup mitral menyebabkan gangguan pada irama
jantung.
Pneumonia rematik. Gejalanya mirip dengan pneumonia karena infeksi.
Demam hingga di atas 39 derajat.
Nyeri perut.
Mimisan atau epistaksis
5. Bagaimana pathway dari PJR?
Menurut hipotesa Kaplan dkk (1960) dan Zabriskie (1966), demam rematik
terjadi karena terdapatnya proses autoimun atau antigenic similarity antara
jaringan tubuh manusia dan antigen somatic streptococcus. Apabila tubuh
terinfeksi oleh Streptococcus beta-hemolyticus grup A maka terhadap
antigen asing ini segera terbentuk reaksi imunologik yaitu antibody. Karena
sifat antigen ini sama maka antibody tersebut akan menyerang juga komponen
jaringan tubuh dalam hal ini sarcolemma myocardial dengan akibat
terdapatnya antibody terhadap jaringan jantung dalam serum penderita demam
rematik dan jaringan myocard yang rusak. Salah satu toxin yang mungkin
berperanan dalam kejadian demam rematik ialah stretolysin titer 0, suatu
produk extraseluler Streptococcus beta-hemolyticus grup A yang dikenal
bersifat toxik terhadap jaringan myocard. Beberapa di antara berbagai antigen
somatic streptococcal menetap untuk waktu singkat dan yang lain lagi untuk
waktu yang cukup lama. Serum imunologlobulin akan meningkat pada
penderita sesudah mendapat radang akibat dari bakteeri streptococcal terutama
Ig G dan A.
6. Bagaimana komplikasi dari PJR?
Komplikasi yang sering terjadi pada Penyakit Jantung Reumatik (PJR) diantaranya
adalah gagal jantung, pankarditis (infeksi dan peradangan diseluruh bagian jantung),
pneumonitis reumatik (infeksi paru), emboli atau sumbatan pada paru, kelainan katup
jantung, dan infark (kematian sel jantung).
Dekompensasi Cordis
Peristiwa dekompensasi cordis pada bayi dan anak menggambarkan
terdapatnya sindroma klinik akibat myocardium tidak mampu memenuhi
keperluan metabolic termasuk pertumbuhan. Keadaan ini timbul karena kerja
otot jantung yang berlebihan, biasanya karena kelainan struktur jantung,
kelainan otot jantung sendiri seperti proses inflamasi atau gabungan kedua
faktor tersebut.
Pada umumnya payah jantung pada anak diobati secara klasik yaitu dengan
digitalis dan obat-obat diuretika. Tujuan pengobatan ialah menghilangkan
gejala (simptomatik) dan yang paling penting mengobati penyakit primer.
Pericarditis
Peradangan pada pericard visceralis dan parietalis yang bervariasi dari reaksi
radang yang ringan sampai tertimbunnnya cairan dalam cavum pericard.
Menurut Sloane 2004 : 255-257 menyatakan ada beberapa komponen dari
sistem imun yaitu antigen dan antibodi.
7. Apa saja data penunjang yang dibutuhkan pada saat pemeriksaan PJR?
Pemeriksaan darah
- LED tinggi sekali
- Lekositosis
- Nilai hemoglobin dapat rendah
Pemeriksaan bakteriologi
- Biakan hapus tenggorokan untuk membuktikan adanya streptococcus.
- Pemeriksaan serologi. Diukur titer ASTO, astistreptokinase, anti
hyaluronidase.
Pemeriksaan radiologi
- Elektrokardoigrafi dan ekokardiografi untuk menilai adanya kelainan
jantung.
8. Apa saja penatalaksanaan dari PJR?
Penatalaksanaan demam reumatik aktif atau reaktivasi kembali diantaranya adalah :
Tirah baring dan mobilisasi (kembali keaktivitas normal) secara bertahap
Pemberantasan terhadap kuman streptokokkus dengan pemberian antibiotic
penisilin atau eritromisin. Untuk profilaksis atau pencegahan dapat diberikan
antibiotic penisilin benzatin atau sulfadiazine
Antiinflamasi (antiperadangan). Antiperadangan seperti salisilat dapat dipakai
pada demam reumatik tanpa karditis (peradangan pada jantung).
Karena demam rematik berhubungan erat dengan radang Streptococcus beta-
hemolyticus grup A, maka pemberantasan dan pencegahan ditujukan pada
radang tersebut. Ini dapat berupa :
1. Eradikasi kuman Streptococcus beta-hemolyticus grup A
Pengobatan adekuat harus dimulai secepatnya pada DR dan dilanjutkan
dengan pencegahan. Erythromycin diberikan kepada mereka yang alergi
terhadap penicillin.
2. Obat anti rematik
Baik cortocisteroid maupun salisilat diketahui sebagai obat yang berguna
untuk mengurangi/menghilangkan gejala-gejala radang akut pada DR.
3. Diet
Makanan yang cukup kalori, protein dan vitamin.
4. Istirahat
Istirahat dianjurkan sampai tanda-tanda inflamasi hilang dan bentuk
jantung mengecil, pada kasus-kasus kardiomegali. Biasanya 7-14 hari pada
kasus DR minus carditis. Pada kasus plus carditis, lama istirahat rata-rata 3
minggu – 3 bulan tergantung pada berat ringannya kelainan yang ada
serta kemajuan perjalanan penyakit.
5. Obat-obat Lain
Diberikan sesuai dengan kebutuhan. Pada kasus dengan dekompensasi
kordis diberikan digitalis, diuretika dan sedative. Bila ada chorea diberikan
largactil dan lain-lain.
Pengobatan Medis Jantung Rematik
Pemberian obat sebagai salah satu jalan untuk mengobati Pengobatan tradisional
untuk penyakit jantung rematik adalah dengan memberikan obat-obatan seperti anti
biotik dan anti radang. Pemberian obat seperti penicillin secara oral atau benzathine
penicillin G juga dapat diberikan. Tetapi untuk pasien yang menderita alergi terhadap
obat- obatan tersebut dapat juga dengan memberikan obat seperti erythromycin atau
golongan cephalosporin. Untuk obat anti radang sendiri yang dapat diberikan adalah
cortisone dan aspirin.
Pengobatan seperti terapi diet jantung dapat juga dilakukan. Diet jantung sendiri
adalah sebuah teknik diet untuk memberi asupan nutrisi tanpa harus membebani
kinerja jantung, yaitu dengan cara mencegah atau menghilangkan timbunan garam
dan atau air. Ada pun syarat seseorang dapat melakukan diet jantung adalah:
Energi yang cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
Protein yang cukup, yaitu 0,8 gram per kg berat badan.
Lemak sedang, yaitu 25 hingga 30 persen dari kebutuhan energi total atau 10
persen berasal dari lemak jenuh dan 15 persen berasal dari lemak tidak jenuh.
Vitamin dan mineral yang cukup.
Diet rendah garam, yaitu 2 hingga 3 gram garam per hari.
Mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna.
Menghindari makanan yang menimbulkan gas.
Mengkonsumsi cukup serat untuk menghindari konstipasi.
Cairan yang cukup 2 liter per hari.
Bila belum mencukupi kebutuhan gizinya dapat mengkonsumsi makanan
enteral, parentereal, atau suplemen gizi.
9. Apa saja yang dapat digunakan dalam pengobatan tradisioanal pasien PJR?
Pengobatan Tradisional Jantung Rematik
o Mengkudu, Bidara Laut dan Pala
Bahan:
1. Buah mengkudu 1 buah
2. Kayu bidara laut 1/2 jari
3. Buah pala 1 buah
4. Air 3 gelas
Kayu bidara laut dan buah pala dipotong kecil-kecil, lalu semua bahan di
masukan ke dalam wadah setelah dicuci bersih. Tambahkan 3 gelas air.
Panaskan selama 30 menit. Setelah mendidih dinginkan dan saring. Air
hasil penyaringan ditambahkan perasan buah mengkudu, aduk, diminum
sebanyak tiga kali sehari masing-masing satu gelas.
o Daun Sangket, Biji Kedaung dan Rimpang Dringo
Bahan:
1. Daun sangket 10 lembar
2. Biji kedaung 6 biji
3. Rimpang dringo 1 jari
4. Air 3 gelas
Cuci bersih semua bahan, lalu potong kecil-kecil. Masukan ke dalam wadah
tertutup dan tambahkan 3 gelas air. Masak selama 30 menit. Setelah mendidih
dinginkan dan saring. Minum dua kali sehari masing-masing satu gelas.
Cuci bersih semua bahan, lalu potong kecil-kecil. Masukan ke dalam wadah
tertutup dan tambahkan 3 gelas air. Masak selama 15 menit. Setelah mendidih
dinginkan dan saring. Minum dua kali sehari masing-masing satu gelas.
Cuci bersih sirih, jinten, dan bawang merah, lalu tumbuk hingga halus. Peras
dengan air matang, hingga diperoleh kira- kira 1 gelas. Tambahkan madu
sebagai pemanis. Minum dua kali sehari masing-masing satu gelas. Baca
juga: Manfaat Madu untuk Jantung.
Tanaman lainnya yang dapat digunakan sebagai obat alami untuk mengobati
jantung rematik adalah:
o Kulit Manggis
Kulit manggis mengandung zat xanthone yang baik untuk mengobati beberapa
penyakit jantung dan baik juga untuk kesehatan jantung. Cara mengolah kulit
manggis adalah dengan merebusnya dengan segelas air, tunggu hingga kulit
manggis menjadi layu. Lalu minum air rebusan tadi secara rutin.
o Bawang Putih
Bawang putih mempunyai khasiat untuk menurunkan kolesterol, tekanan
darah tinggi, bersifat anti kanker, anti bakteri, dan anti jamur. Antioksidan
yang terkandung dalam bawang putih baik untuk mencegah arteriosklerosis
dan jantung rematik dengan cara melawan oksidasi lemak. Untuk
mengkonsumsi bawang putih dapat dimakan secara langsung.
o Mahkota Dewa
Buah mahkota dewa dapat berguna untuk mencegah dan mengobati penyakit
seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, asam urat, tekanan darah tinggi, dan
penyakit ginjal. Cara mengolahnya adalah dengan iris 6 buah mahkota dewa.
Rebus dengan 5 gelas air. Tunggu hingga air berkurang kurang lebih hingga
tersisa 3 gelas saja. lalu saring. Minum tiga kali sehari masing- masing satu
gelas.
Demikian informasi mengenai penyakit jantung rematik, mulai dari penyebab,
gejala sampai pengobatannya. Jaga selalu tubuh dan pola hidup Anda, agar
penyakit tidak datang menyerang.
10. Apa saja Evidence Base Nursing dari PJR?
o Diambil dari jurnal dengan judul Antibiotik untuk Pencegahan Demam
Reumatik Akut dan Penyakit Jantung Reumatik (Almazini 2014) CDK-218/
vol. 41 no. 7, th. 2014
- Implementasi : - Injeksi Penisilin G Benzatin
Injeksi penisilin G benzatin setiap empat minggu direkomendasikan
untuk pen-cegahan penyakit jantung reumatik. Pada populasi tertentu,
pemberian setiap tiga minggu dibenarkan karena kadar obat serum
akan turun di bawah kadar protektif sebelum empat minggu setelah
dosis inisial. Pemberian dosis tiga minggu direkomendasikan hanya
pada pasien demam reumatik akut meskipun sudah mematuhi
pemakaian obat setiap 4 minggu. Sebelum memberikan injeksi
penisilin G
benzatin sebaiknya dipertimbangkan efek samping tidak nyaman dan
nyeri saat injeksi, yang menyebabkan beberapa pasien tidak
melanjutkan profilaksis.
- Cara injeksi BPG
Jarum ukuran kecil dan volume injeksi 3,5 mL dapat mengurangi rasa
nyeri saat pemberian injeksi BPG. Penambahan 1% lignokain
mengurangi nyeri secara signii kan dan pada 24 jam pertama setelah
injeksi. Penisilin prokain yang ditambahkan pada BPG dapat
mengurangi nyeri dan reaksi lokal. Kombinasi ini efektif untuk terapi
faringitis streptokokal, tetapi kadar serum jangka panjang tidak
adekuat untuk pencegahan penyakit jantung reumatik. Penekanan
langsung pada tempat injeksi mengurangi nyeri injeksi intramuskular.
Teknik lain yang mudah dilakukan adalah menghangatkan syringe
sama dengan temperatur ruangan, memastikan kulit yang diolesi
alkohol kering sebelum injeksi dan memberikan injeksi secara
perlahan-lahan.
- Pencegahan pada pasien diterapi antikoagulan
Perdarahan intramuskular setelah injeksi BPG pada pasien dalam terapi
antikoagulasi sangat jarang. Oleh karena itu, injeksi sebaiknya
dilanjutkan, kecuali jika terbukti terdapat perdarahan tidak terkontrol,
atau international normalized ratio (INR) di luar batas terapi (Grade
D).
BAB III
BAGAN
Penegakkan Diagnosis :
Askep:
Pemeriksaan darah,
bakteriologi, radiologi 1. Nyeri akut
2. Penurunan curah
jantung
3. Intoleransi
aktivitas
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/0e73a5a1848daa8a0350ca46705ffa17
.pdf
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/383
http://jantunghipertensi.com/artikel/22-jantung-rematik.pdf
http://www.academia.edu/7399145/TINJAUAN_PUSTAKA_PENYAKIT_JANTUNG_RE
MATIK
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/750/08E00203.pdf?sequence=1
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/viewFile/1601/pdf
http://www.ichrc.org/610-demam-reumatik-akut
FORM PENILAIAN LAPORAN/PAPER
Comments:……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Instruktur