Prosedur/proses yang dianalisis: Prosedur pencabutan gigi
II. Tim FMEA:
Ketua Tim FMEA drg. Wahyu
Anggota 1. Eli (pastikan semua area 2. Agustina terkait terwakili) 3. Dewi 4. Novri 5. Maulida 6. Putri Petugas pencatat Derti (notulis)
III. Peran masing-masing ketua dan anggota
Tim FMEA Peran
Ketua Mengkoordinasi kerja anggota FMEA Anggota – Paham proses FMEA – Hadir setiap pertemuan FMEA – Mempersiapkan kebutuhan- kebutuhan untuk melakukan – Memberikan input dengan jujur kepada tim – Mendengarkan dengan aktif – Membantu tim untuk fokus pada masalah
IV. Jadual kegiatan tim:
No Kegiatan Waktu Keterangan
1. Pengamatan pelayanan Ruang Gigi
2. Identifikasi risiko dalam
pelayanan Ruang Gigi
3. Analisa hasil identifikasi,
membuat matruks FMEA 4. Memperbaiki pelayanan Ruang Gigi
V. Alur proses yang sekarang:
Melakukan pemeriksaan tekanan darah Melaksanakan informed consent
Asepsis jaringan Melakukan anestesi lokal Eksraksi gigi Pemantauan pasca ekstraksi Instruksi pasca ekstraksi
VI. Identifikasi Failure modes:
No Tahapan kegiatan pada alur Failure modes
proses 1 Melakukan pemeriksaan TD Salah melakukan pemeriksaan TD 2 Melaksanakan informed consent Gagal melakukan informed consent 3 Melakukan asepsis Tidak melakukan asepsis 4 Melakukan anestesi lokal Pasien tidak mengetahui bila memiliki reaksi alergi thdp obat anestesi 5 Melakukan ekstraksi gigi Salah elemen ekstraksi gigi 6 Pemantauan pasca ekstraksi Tidak melakukan pemantauan pasca ekstraksi 7 Instruksi pasca ekstraksi Muncul komplikasi pasca ekstraksi
VII. Matriks FMEA:
No Failure Penyeb Akibat O S D RPN Solusi Indikat
modes ab (occu (sev (dete (OxSx or rrenc erity ctabili D) untuk e) ) ty) validas i 1 Salah Alat Hasil 2 7 6 84 Melakuk Sertifik melakukan yang penguk an at/stik pengukuran diguna uran kalibrasi er tekanan kan salah alat kalibra darah rusak secara si berkala 2 Tidak Form Tidak 2 3 4 24 melaksanaka inform ada n informed ed bukti consent consen perset t tidak ujuan ada tindaka n 3 Tidak Petuga Terjadi 1 5 6 30 melakukan s tidak infeksi asepsis melaks jaringan anakan tindaka n sesuai SOP 4 Pasien tidak Muncul Syok 1 10 9 90 Menggal Tersed mengetahui reaksi anafila i riwayat ianya bila memiliki alergi ktik sistemik obat alergi thdp dan emerge obat alergi ncy/sy anestesi pasien. ok anafila Menyedi ktik akan obat emergen cy/ syok anafilakt ik 5 Salah Petuga Pasien 2 7 5 70 Melakuk Tercap elemen s tidak merasa an ainya pencabutan melaku dirugik double sasara gigi kan an check n tepat pengec /identifi lokasi, kan kasi tepat lokasi ulang pasien elemen gigi sebelum melakuk an tindakan ekstraks i 6 Tidak Petuga Efek 1 5 4 20 melakukan s tidak sampin pemantauan menjal g/kom pasca ankan plikasi tindakan tindaka pasca n ekstrak sesuai si tidak SOP cepat terdete ksi 7 Muncul Petuga Terjadi 2 6 5 60 Petugas Setiap komplikasi s tidak kompli selalu pasien post membe kasi melakuk yang ekstraksi rikan pasca an dilakuk instruk ekstrak edukasi an si si pada ekstrak pasca pasien si gigi ekstrak pasca menda si pencabu pat tan gigi instruk si pasca pencab utan gigi
VIII. Menetapkan cut off point dengan diagram Pareto:
Modus RPN Kumulatif Persentase
Kumulatif Modus 4 90 90 23,81% Modus 1 84 174 46,03% Modus 5 70 244 64,55% Modus 7 60 304 80,42% Cut off Modus 3 30 334 88,36% Modus 2 24 358 94,71% Modus 6 20 378 100%
IX. Rencana Kegiatan dan Pelaksanaan:
No Kegiatan Waktu Penanggung Hasil Keterangan
Pelaksanaan jawab
X. Alur proses yang baru:
Melakukan pemeriksaan tekanan darah Menggali riwayat sistemik dan alergi
pasien Melaksanakan informed consent Asepsis jaringan Melakukan anestesi lokal Melakukan identifikasi ulang elemen gigi yang akan diekstraksi Ekstraksi gigi Pemantauan pasca ekstraksi Instruksi pasca ekstraksi
XI. Monitoring, validasi (bisa dihitung ulang RPN setelah implementasi), evaluasi, dan pelaporan