Anda di halaman 1dari 16

TUTORIAL KLINIK

PATOFISIOLOGI FARINGITIS, TONSILITIS, LARINGITIS

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan


Melengkapi Salah Satu Syarat Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu THT – KL RST Dr. Soedjono Magelang
Periode 6 November-2 Desember 2017

Disusun oleh :

Shinta Dwi Hayu Novitasari


30101307079

Pembimbing :

dr. Bambang Suryadi, Sp.THT-KL

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN
PATOFISIOLOGI FARINGITIS, TONSILITIS, LARINGITIS

Disusundandiajukanuntukmemenuhipersyaratantugas
Kepaniteraan KlinikDepartemen THT Rumah Sakit Tk.II
dr. Soedjono Magelang

Oleh :

Shinta Dwi Hayu Novitasari


30101307079

Magelang, November 2017


Telah dibimbing dan disahkan oleh,

Pembimbing,

(dr. Bambang Suryadi, Sp.THT-KL )

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan kasus ini. Penulis berharap agar laporan ini dapat
dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan dan instasi.
Dalam penyelesaian laporan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. dr. Bambang Suryadi, Sp.THT-KL
2. Teman-teman Departemen stase THT yang selama ini selalu memberikan dukungan
Penulis menyadari bahwa selama penulisan ini, penulis masih mempunyai banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis menerima saran dan kritikan untuk menyempurnakan
laporan ini.

Magelang, November 2017

Penulis

3
PATOFISIOLOGI FARINGITIS, TONSILITIS DAN LARINGITIS

I. Faringitis
 Definisi : Peradangan dinding faring disebabkan oleh virus, bakteri, alergi,
trauma, toksin
 Klasifikasi, Gejala dan Tanda, Terapi
1. Faringitis Akut
 Faringitis viral penyebabnya : adenovirus, cytomegalovirus,
EBV.
Gejala dan tanda : Demam disertai rinore, mual, nyeri tenggorok
dan sulit menelan
 Terapi :
o Istirahat
o Minum air yag cukup
o Kumur dengan air hangat
o Analgetika dan tablet hisap
o Antivirus  metisoprinol (isoprenosine) : infeksi
Herpes Simpleks
Dosis : Dewasa  60-100 mg/kgBB 4-6 kali/hari
Anak <5th : 50mg/kgBB  4-6 kali/hari
 Faringitis bakteri penyebabnya: streptokokkus beta-hemoliticus.
Gejala dan tanda : nyeri kepala hebat, muntah, kadang disertai
demam suhu tinggi, faring tonsilhiperemis,
timbulbercakpetechiaepadapalatumdan faring. Kelenjarlimfeleher
anterior membesar, kenyal dan nyeri
 Terapi :
o AntibiotikGrup A Streptokokus β hemolitikus :
- Penisilin G Banzatin 50.000 U/kgBB, IM dosis
tunggal
- Amoksisilin 50mg/kgBB 3 kali/hari 10 hari
Dewasa : 3x500mg selama 6-10 hari/
eritromisin 4x500mg/hari

4
o Kortikosteroid :
Deksametason 8-16mg, IM 1kali
Anak : 0,08-0,3 mg/kgBB, IM 1 kali
o Analgetika
o Kumur dengan air hangat atau antiseptik
 Faringitis fungal : Penyebab : Candida
Gejala dan tanda : Nyeri menelan, nyeri tenggorok, plak putih pd
orofaring, dan mukosa faring hiperemis
 Terapi :
o Nystatin 100.000-400.000 2 kali/hari
o Analgetika
 Faringitis gonoreterjadipadapasien yang
melakukankontakorogenital
 Terapi :
o Sepalosporin generasi ke-3, ceftriakson 250mg IM
2. Faringitis Kronik
 Faringitis kronik hiperplastikTerjadiperubahanmukosadinding
posterior faring
Gejala :tenggorokankering, gatal, batukberdahak
Pemeriksaan :tampakmukosadinding posterior tidak rata
bergranular
 Terapi
o Terapi lokal dengan melakukan kaustik faring dg memakai
zat kimia larutan nitras argenti atau dengan listrik (electro
cauter).
o Simptomatis : obat kumur atau tablet hisap, obat batuk
antitusif atau ekspektoran. Penyakit hidung dan sinus
paranasal harus diobati.
 Faringitis kronik atrofiSeringtimbulbersamaandenganrinitisatrofi
Gejala :tenggorokanterasakeringdantebal, mulutberbau
Pemeriksaan :mukosa faring ditutupiolehlendir yang
kentaldanbiladiangkattampakmukosakering
 Terapi :

5
Pengobatan ditujukan pada rhinitis atrofinya dan untuk faringitis
kronik atrofi ditambahkan dengan obat kumur dab menjaga
kebersihan mulut.
3. Faringitis Spesifik
 Faringitis Luetika ada 3 stadium :
 Stadium PrimerTerdapat padalidah,
palatummole,tonsil&dinding posterior faring
berbentukbercakkeputihan.
Lama terbentukulkus di daerah faring, tidaknyeri,
pemkel.mandibula
 Stadium SekunderEritemapadadinding faring yang
menjalarkearahlaring
 Stadium TersierTerdapatguma. Predileksi : tonsil
danpalatum

 Faringitis Tuberkulosis
 Proses sekunderdari TB paru
 Gejala
Keadaanumumpasienburuk :anoreksiadanodinofagia
Nyerihebatditenggorok
Nyeriditelingaatauotalgia
Pembesaran KGB servikal
 Diagnosis
Pemeriksaan sputum BTA
Biopsijaringan yang terinfeksi
 Terapi
Sesuaiterapi TB

6
 Patofisiologi

penularan melalui
droplet
Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, epitel
terkikis, jrgn limfoid superficial bereaksi,
pembendungan radang
Terjadi dg infiltrasi leukosit
tanda-tanda
pmn peradangan
Dem Ede Mukosa Batu
Ny
am m kemera k
Pengu eri
muk han Sputu
apan Kesuli
osa m
tan
Defisit
Menel
Ganggua
volum
an
n nutrisi
e
cairan

II. Tonsilitis
 Definisi : Peradanganpada tonsil palatina, merupakanbagiandaricicinwaldeyer
(terdiriatassusunankelenjarlimfe yang terdapatdalamronggamulut)
 Klasifikasi
1. Tonsilitis akut
 Tonsilitis viral penyebab : EBV (tersering), hemofilus influenza,
coxschakie virus.
Gejala dan tanda : Menyerupaigejala common cold yang disertai
rasa nyeritenggorok. Tampakluka-lukakecilpadapalatumdan tonsil
yang sangatnyeri
 Terapi :
Istirahat, minum yang cukup, analgetika dan anti virus diberikan
jika gejala berat.

7
 Tonsilitis bakteri :
Penyebab : Infiltrasibakteri ( grup A Streptokokusβhemolitikus,
Pneumokokus, Streptokokusviridan, Streptokokuspiogene)
padalapisanepiteljaringan tonsil

Gejala dan tanda :


• Nyeritenggorok
• Nyeriwaktumenelan
• Demamtinggi
• Malaise
• Nyerisendi
• Tidaknafsumakan
• Rasa nyeri di telinga
• Tonsil membengkak, hiperemis, danterdapat detritus berbentuk
folikel, lakuna, atautertutupolehmembransemu
Kelenjarsubmandibulamembengkak dan nyeritekan
 Terapi :
o Antibiotika spektrum luas penisilin, eritromisin

8
o Antipiretik
o Obat kumur yang mengandung desinfektan

2. Tonsilitis membranosa
 Tonsilitisdifteri Penyebab : Coryne bacterium diphteriae
Gejala dan tanda :
Gejalaumumsubferbris, nyerikepala, tidaknafsumakan,
badanlemah, nadilambatsertakeluhannyerimenelan
Gejalalokal tonsil membengkakditutupibercakputihkotor
yang makinmeluasdanbersatumembentukmembransemu yang
melekatpadadasarnya, jikadiangkatakanmudahberdarah.
Kel.Leherlimfelehermembengakak( bull neck)
Gejalaakibateksotoksin:akanmenimbulkankerusakanjaringan
tubuh , miokarditis, kelumpuhanototpalatumdanotot-
ototpernapasan, albuminuria
 Diagnosis :
Ditegakkan berdasarkan gambaran klinik dan pemeriksaan
preparat langsung kuman yang diambil dari permukaan bawah
membran semu dan didapatkan kuman Corynebacterium
diphteriae.
 Terapi :
o Anti difteri serum (ADS) diberikan segera tanpa menunggu
hasil kultur, dosis : 20.000 – 100.000 unit tergantung dari
umur dan beratnya penyakit.
o Antibiotika penisilin atau eritromisin 25-50 mg/kgBB 
3kali/hari  selama 14 hari
o Kortikosteroid 1,2mg/kgBB/hari
o Antipiretik
o Penyakit menular  diisolasi
o Istirahat ditempat tidur selama 2-3 minggu

9
 Komplikasi:
o Laringitis difteri dapat berlangsung cepat, membran semu
menjalar ke laring dan menyebabkan gejala sumbatan.
Makin usia muda pasien makin cepat timbul komplikasi ini.
o Miokarditis  payah jantung / dekompensatio kordis
o Kelumpuhan otot palatum mole, otot mata untuk
akomodasi, otot faring serta otot laring sehingga
menimbulkan kesulitan menelan, suara parau, dan
kelumpuhan otot otot pernapasan.
o Albuminuria sebagai akibat komplikasi ke ginjal.

 Tonsilitisseptik (septic sore throat) penyebab streptococcus


hemolyticus
 Angina PlautVincent :
Etiologi:
bakterispirochaeta/triponemakrnkurangnyahigienemulut, def. vitC.
Gejala :
demamtinggi, sakitkepala, badalemah, ggnpencernaan,
nyeridimulut, hipersalivasi, gigi&gusimudahberdarah.
Pemeriksaan :
Mukosamulutdan faring hiperemis, tampakmemebranputihkeabuan
di atas tonsil, uvula, dinding faring, gusi seta prosessusalveolaris,
foetor ex ore, kel. Submandibular memebesar
Terapi :
o Antibiotika spektrum luas selama 1 minggu.
o Memperbaiki higienemulut
o Vitamin C dan vitamin B kompleks.
 Penyakitkelainandarah :
Leukemia Akut
Gejala dan tanda:
Epistaksis, perdarahan di mukosa mulut, gusi dan di bawah kulit
sehingga kulit tampak bercak kebiruan, tonsil membengkak

10
ditutupi membran semu tetapi tidak hiperemis dan rasa nyeri yang
hebat di tenggorok.
Angina agranulositosis
Penyebabnya ialah akibat keracunan obat dari golongan
aminodipin, sulfa dan arsen.pada pemeriksaan tampak ulkus di
mukosa mulut dan faring serta di sekitar ulkus tampak gejala
radang. Ulkus ini juga ditemukan di genitalia dan saluran cerna.
Infeksi mononukleosis
Pada penyakit ini terjadi tonsilo faringitis ulsero membranosa
bilateral. Membran semu yang menutupi ulkus mudah diangkat
tanpa timbul perdarahan. Terdapat pembesaran kelenjar limfe
leher, ketiak dan regioinguinal. Gambaran darah khas yaitu
terdapat leukosit mononukleus dalam jumlah besar. Tanda khas
yang lain ialah kesanggupan serum pasien untuk beragutinasi
terhadap sel darah merah (reaksi paul Bunnel)

3. Tonsilitis Kronik
Faktorpredisposisi:
 Rangsang yang menahundarirokok
 Makanan
 higienemulut yang buruk
 kelelahanfisik
 pengobatantonsilitisakut yang tidakadekuat
Gejala :
 Rasa mengganjal di tenggorok, kering
Tanda :
 tonsil membesar
 permukaantidak rata
 kriptusmelebarberisi detritus
 nafasberbau

 Patofisiologi
Radang yang berulang epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis
jaringan limfoid akan menjadi jaringan parut kripti melebar kripti diisi
11
oleh dtritus menembus kapsul tonsil perlekatan dengan jaringan sekitar
fossa tonsilaris
Terapi :
Terapi lokal ditujukan pada higiene mulut dengan berkumur atau obat hisap
 Komplikasi
SecaraPerikontinuitatum :
 Rhinitis kronis
 Sinusitis
 otitis media
Hematogenataulimfogen :
 endokarditis, arthritis, miositis, nefritis, uveitis, iridosiklitus,
dermatitis, pruritus, urtikaria, danfurunkulosis.
Indikasi Tonsilektomi
• Indikasi Absolut
• Pembengkakan tonsil yang menyebabkanobstruksisalurannapas, disfagiaberat,
gangguantidurdankomplikasikardiopulmoner
• Absesperitonsil yang tidakmembaikdenganpengobatanmedisdandrainase
• Tonsilitis yang menimbulkankejangdemam
• Tonsilitis yang membutuhkanbiopsiuntukmenentukanpatologianatomi
• Indikasi Relatif
• Terjadi 3 episode ataulebihinfeksi tonsil per
tahundenganterapiantibiotikadekuat
• Halitosis akibattonsilitiskronik yang
tidakmembaikdenganpemberianterapimedis
• Tonsilitiskronikatauberulangpadakarierstreptokokus yang
tidakmembaikdenganpemberianantibiotik β-laktamaseresisten
• Padakeadaantertentusepertipadaabsesperitonsilar (Quinsy),
tonsilektomidapatdilaksanakanbersamaandenganinsisiabses.
4. Adenoid Hipertrofi
AdenoidMassa yang terletak pada didnding posterior nasofaring, termasuk
dalam cicin waldeyer
• Fisiologis
• Adenoid akan membesar pada anak usia 3 tahun dan mengecil dan hilang
sama sekali padausia 14 tahun
12
Patogenesis
• Infeksi saluran nafas atas berulangHipertrofi adenoidSumbatankoana dan tuba
eustachius.
• Sumbatan koana Pasien bernafas melalui mulut, Fascies adenoid, Faringitis dan
bronkitis, Sinusitis kronik
• Sumbatan tuba eustachiusOtitis media akut berulang, Otitis media kronik
Terapi :
• Adenoidektomi
• Dengan kuretase memakai adenotom
• Indikasi
• Sumbatan
• Infeksi
• Kecurigaan neoplasma jinak / ganas
• Komplikasi
• Perdarahan
• Kerusakan dinding belakang faring

III. Laringitis
 Definisi
 Klasifikasi, Gejala dan Tanda :
1. Laringitis Akut
Radangakutlaring, padaumumnyakelanjutandaririnofaringitisi (common
cold)
Bakteriygmenyebabkanradanglokalatauviruygmenyebabkanperadangansist
emik
Gejala :demam, malaise (umum), suaraparauatausmpaiafoni,
sumbatanlaring, batukkerignataudahak
Pemeriksaaan :mukosalaringhiperemis,
membengkakmterutamdiatasdanbawah pita suara.
Terapi:
o Istirahat bicara dan bersuara selama 2-3 hari; menghirup udara
lembap; menghindari iritasi pada faring dan laring.

13
o Antibiotik diberikan bila peradangan berasal dari paru. Bila
terdapat sumbatan laring dilakukan pemasangan pipa endotrakea
atau trakeostomi.
2. Laringitis Kronik
Disebabkan o/ sinusitis kronis, deviasi septum yangberat,
poliphidungataubronkitiskronis, vocal abuse
Gejala :suaraparaumenetap, rasa terasngkut di tenggorokan,
pasienseringmendehemtanpamengeluarkansekretkarenamukosamenenbal
Pemeriksaanya: mukosamenebal, hiperemis, permukaantidak rata
Terapi :
Mengobati peradangan di hidung, faring serta bronkus yang mungkin
menjadi penyebab laringitis kronis. Tidak banyak bicara.
3. Laringitis Kronik Spesifik
Laringitis TB
 Stadium Infiltrasi
o pembengkakandanhiperemismukosalaringbagian posterior,
pita suara
o Submukosa : terbentuktuberkel, mukosatdk rata,
tampakbintik-bintikkebiruan,
tuberkelinimakinmembesartuberkelberdekatanbersatu
mukosadiatasnyameregangkarenameregangpecahdanti
mbululkus

 Stadium ulserasi
o Akhir stadium infiltrasiulkus, yang dangkal,
dasarnyaditutupiolehperkijuan,
nyeriulkusmakindalammengenaikartilagoaritenoiddane
piglotis

 Stadium perikondritis
Terbentukfibrotuberkuloispadadinding posterior, pita
suaradansubglotik, dnggejala :
 rasa kering, panas, dantertekan di daerahlaring
 Suaraparau

14
 Hemoptisis
 Nyeriwaktumenelan
 Keadaanumumburuk
 Pemeriksaanparu : terdapat proses aktif
 Stadium fibrotuberkulosis
Terbentukfibrotuberkulosispadadinding posterior, pita
suaradansubglotik
Gejala Klinis :
• Rasa kering, panas, dantertekan di daerahlaring
• Suaraparau
• Hemoptisis
• Nyeriwaktumenelan
• Keadaanumumburuk
• Pemeriksaanparu : terdapat proses aktif
Terapi :
• Obat Anti tuberkulosis primer
• Vocal rest
Laringitis Luetika
Etiologi :TreponemaPalidum
GambaranKlinis :
• Jikagumapecahulkus
• Sifatulkus : sangatdalam, bertepidgndasarkeras, wrnamerahtua,
eksudatwarnakekuningan, tidaknyeri , menjalarcepat
Gejala :
• Suaraparau
• Batukkronis
• Disfagia
Terapi :
• Penisilin
– Dosis 1,2 juta U ,IM
• Pengangkatansekuester
• JikaadasumbatanLaringTrakeostomi

15
16

Anda mungkin juga menyukai