Anda di halaman 1dari 23

SINGLE

COMPLETE DENTURE

KARTIKA ANDARI WULAN


Department of Prosthodontics
School of Dental Medicine
TERMINOLOGI

Single Complete Denture (Single


Denture) :
GIGI TIRUAN PENUH PADA SATU
RAHANG (TUNGGAL) YG BERLAWANAN
DENGAN GIGI ASLI; GIGI TIRUAN
SEBAGIAN LEPASAN/GIGI TIRUAN
CEKAT/ GIGI TIRUAN PENUH
INDIKASI

kehilangan gigi secara


menyeluruh/total pada satu
rahang (RA/RB)
SINGLE DENTURE DAPAT DIBUAT
BILA BERHADAPAN DENGAN :
A.GIGI ASLI LENGKAP/ TERDAPAT DALAM JUMLAH TERTENTU
DIMANA TDK MEMERLUKAN PENGGANTIAN DG GIGI
TIRUAN CEKAT/ SEBAGIAN LEPASAN.
B. RAHANG DG EDENTULOUS PARSIAL, DIMANA GIGI YG
HILANG TELAH ATAU AKAN DIGANTI OLEH GT CEKAT
C.RAHANG DG EDENTULOUS PARSIAL DIMANA GIGI YG
HILANG TELAH ATAU AKAN DIGANTI OLEH GTSL.
D. GTL YG LAMA

Catatan : PADA POIN ABC, UMUMNYA RAHANG YG MENGALAMI


KEHILANGAN GIGI (EDENTULOUS) ADALAH RAHANG ATAS
 SINGLE MAXILLARY COMPLETE
DENT.
mempunyai Keuntungan :
Lebih stabil
Mudah bertahan di posisinya (resistensi
adekuat)
Toleransi px lebih baik bila dibanding RB
Pada kasus Single Mandibular Complete Denture yg berhadapan dg
gigi-gigi asli RA merupakan KONTRA INDIKASI, apabila perawatan
tsb dilakukan bertujuan utk preservasi residual ridge RB.
ALASAN :
1.Adanya penelitian yg mengemukakan bahwa kekuatan
rahang saat menutup dengan gigi2 asli lebih besar
dibanding rahang yg menggunakan GTP 
semakin besar kekuatan yg terjadi maka akan
semakin besar pula stress/beban yg diterima 
mempengaruhi resorpsi tulang. Hingga saat ini
belum diketahui seberapa besar kekuatan penutupan
rahang dengan kondisi gigi2 asli berhadapan dengan
GTP, akan tetapi tidak dapat diasumsikan bahwa
kekuatan yg terjadi adalah minimal dan dapat
ditoleransi shg tidak mengakibatkan kerusakan tulang.
2 . Mandibula merupakan anggota sistem stomatognatik yg
dapat bergerak oleh karena itu akan menyulitkan stabilisasi
GTL RB. Selain itu, lidah sebagai otot yg aktif pergerakannya juga
berperan dalam mendukung kestabilan GTL (seringkali malah
menyebabkan terlepasnya GT). Ketidakstabilan GT sebagai
akibat dari adanya pergerakan GT dalam rongga mulut, yg akan
mengakibatkan peningkatan tekanan dan stress/beban yg
diterima oleh mukosa dan tulang. Hal ini akan mempengaruhi
kenyamanan pasien dan preservasi jaringan pendukung GT.

3. Perlekatan mukosa pada RB yang mampu menahan


stress/beban (sebagai denture-bearing area) yg diteruskan dr GT
sangat minimal. Akibatnya semakin meningkat stress/beban,
yang diteruskan maka akan semakin merusak jaringan
penyangga GT.
AKAN TETAPI, Single Denture RB dapat dibuat apabila :
Pentingnya kebutuhan utk mempertahankan gigi-gigi RA
terutama pada px dg defek kongenital (cleft palate) atau
acquired (akibat trauma atau tindakan bedah  oral
malignancy). Pertimbangan utamanya adalah supaya pasien
dapat melakukan fungsi bicara agar mudah dipahami dan
dapat menelan makanan/minuman tanpa harus melewati
kavitas nasal (hidung)

Mental Trauma
Utk beberapa pasien, kehilangan gigi merupakan suatu
pengalaman yg traumatis dan dapat menjadikan mereka
depresi hingga membutuhkan penanganan profesional
(psikiater). Jika kondisi mental ini terjadi pada pasien yg telah
banyak kehilangan gigi-gigi RB nya, bila dihadapkan dengan
kenyataan bahwa gigi-gigi RA nya juga akan hilang maka pasien
cenderung tidak mampu utk menghadapinya.
Perlu diingat bahwa WAJAH merupakan bagian tubuh
yang paling terekspos dan senantiasa mendapat
komentar (baik dari diri sendiri maupun dari org lain),
oleh karena itu dokter gigi harus mempertimbangkan
adanya perubahan-perubahan yg terjadi pada wajah
ketika menangani pasien. Walaupun terdapat resiko
besar utk terjadi resorpsi residual alveolar ridge
RB, dengan pertimbangan2 tsb di atas dapat
dilakukan perawatan single denture RB. Masalah
atau problema yg dihadapi perlahan-lahan dituntaskan
dengan cara mengedukasi pasien dan konsultasi dengan
psikiater.
SINGLE COMPLETE
DENTURE RA BERHADAPAN
DG GIGI –GIGI ASLI RB
PASTIKAN !!!
- JUMLAH GIGI RB MENCUKUPI
- JARINGAN PERIODONTAL SEHAT
- TIDAK ADA GIGI HILANG YG DIGANTIKAN
OLEH GIGI TIRUAN LAIN
Utk mengatasi problema yg timbul agar single
dent. scr estetik & fungsi dapat diterima dg baik
oleh px, maka perlu dilakukan :
a. Bila posisi gigi asli RB TDK memungkinkan
utk memposisikan gigi GTL RA agar estetik
baik & oklusi seimbang
- reposisi gigi asli dg perawatan Ortodontik
- mengubah panjang mahkota klinis gigi dg
grinding/restorasi
- oklusi seimbang pada relasi sentrik, tidak
pada posisi eksentrik
b.Bila permukaan oklusal gigi asli tampak
lebih luas dilihat dari dimensi
bukolingual, maka lakukan Occlusal
Adjustment pada enamel sisi
bukolingual. Setelah digrinding, poles
enamel dg rubber cup+pumice
c. Bila gigi-gigi asli posterior RB tampak
malposisi maka dilakukan grinding pada
gigi-gigi asli tsb atau pembuatan restorasi
agar didapatkan bidang oklusal yg ideal.
Bila tidak diperbaiki maka mukosa pada
bagian posterior single denture RA akan
teriritasi (abused) akibat tekanan yg
diterima dari gigi-gigi malposisi tsb.
SINGLE COMPLETE
DENTURE RA BERHADAPAN
DG GTJ RB
Masalah yg timbul umumnya saat dilakukan
prosedur diagnosa
memastikan apakah restorasi GTJ dapat
digunakan atau tidak
(pemeriksaan klinis, radiologis)
 APABILA GTJ DAPAT DIGUNAKAN MAKA PERLU
DIINGAT :
a. Prinsip Oklusi Single Dent = GTJ
b. Material yg digunakan
- GTJ menggunakan porselen maka anasir
gigi tiruan menggunakan porselen/akrilik
- GTJ menggunakan emas atau campuran
emas maka anasir gigi tiruan menggunakan
emas/akrilik
SINGLE DENTURE RA
BERHADAPAN DG GTSL RB
ApabilaGTSL RB kompatibel dan
digunakan maka tidak ada
permasalahan atau kontra indikasi
pada pembuatan Single Denture RA
 Apabila GTSL RB dipertimbangkan
kondisinya TIDAK kompatibel dg Single
Dent. RA maka dimasukkan ke dalam
rencana perawatan
 tidak ada masalah krn rehabilitasi
dilakukan bersamaan pada kedua rahang
KESIMPULAN

 Masalah utama yang dihadapi pada Single


Denture adalah kekuatan (stress/tekanan)
dari gigi asli akan dipindahkan ke struktur
penyangga gigi tiruan sehingga rusaknya
struktur penyangga (mukosa & residual
alveolar ridge resorpsi) berakibat pada
ketidakstabilan GT (butuh relining berulang)
dan GT mudah patah  Sindroma Single
Denture (Combination Syndrome)
 Untuk mengatasinya :
- Basis gigi tiruan harus rigid
- Relasi maksilo mandibular baik
- Oklusi Seimbang dan Artikulasi bebas
- Adaptasi dan Toleransi px baik
THANK YOU FOR LISTENING!!
KEEP UP THE GOOD WORK
ENJOY STUDYING!!

Anda mungkin juga menyukai