BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan puskesmas dapat dilakukan
melalui membangun sistem manajemen mutu, penyelenggaraan upaya kesehatan, dan
sistem pelayanan klinis untuk yang ditetapkan melalui peraturan perundangan serta
pedoman yang berlaku.
Untuk membangun dan membakukan sistem manajemen mutu, sistem
pelayanan, perlu disusun pengaturan-pengaturan (regulasi) internal yang menjadi
dasar dalam pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, baik upaya kesehatan
masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan. Regulasi internal tersebut berupa
kebijakan, pedoman, Standar Prosedur Operasional (SPO) dan dokumen lain disusun
berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-pedoman eksternal yang berlaku.
Untuk memudahkan dalam mempersiapkan regulasi internal tersebut, maka perlu
disusun pedoman penyusunan dokumen/tata naskah puskesmas.
B. Tujuan.
Pedoman penyusunan dokumen/tata naskah ini disusun dengan tujuan sebagai
berikut.
1. Tersedianya pedoman dan acuan bagi bagi staf Puskesmas Wolojita dalam
menyusun dokumen-dokumen kegiatan puskesmas.
2. Menciptakan kelancaran komunikasi tulis intern maupun eksteren yang efektif
dalam rangka mendukung tertib administrasi pelaksanaan tugas dan fungsi di
lingkungan Puskesmas Wolojita.
3. Pedoman ini disusun untuk dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan
dokumen bagi kepala puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
lainnya, penanggung jawab dan pelaksana upaya kesehatan di Puskesmas, baik
upaya kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan di Puskesmas
Wolojita.
4. Pedoman ini disusun sebagai bahan bagi Puskesmas untuk menyusun kelengkapan
pedoman tata naskah terkait dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh
standar akreditasi. Dalam pedoman tata naskah perlu dimasukkan bagaimana
penyusunan kebijakan, standar prosedur operasional, dengan tata penomorannya.
1
2
BAB II
DOKUMENTASI KEGIATAN
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA / PUSKESMAS
2
3
- Mutu Pelayanan
- Manajemen Puskesmas
- Pelayanan Pengembangan
3. Pedoman/manual mutu puskesmas
4. Pedoman/panduan tehknis yang terkait dengan manajemen
5. Kebijakan Kepala Puskesmas yang berkaitan dengan kegiatan Manajemen
6. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berkaitan dengan Manajemen
7. Kelengkapan Pendokumentasian kegiatan (kerangka acuan kegiatan, laporan
kegiatan, surat keluar, notulen kegiatan, daftar hadir dan foto kegiatan) tiap –
tiap kegiatan manajemen.
B. Upaya Penyelenggaraan Kesehatan Masyarakat:
1. Kebijakan Kepala Puskesmas,
2. Pedoman untuk masing-masing upaya kesehatan masyarakat
3. Rencana bulanan untuk masing-masing UKM
4. Rencana tahunan untuk masing-masing UKM
5. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) pada tiap-tiap UKM,
6. Kebijakan Kepala Puskesmas yang berkaitan dengan kegiatan UKM
7. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berkaitan dengan UKM
8. Kelengkapan Pendokumentasian kegiatan (kerangka acuan kegiatan, laporan
kegiatan, surat keluar, notulen kegiatan, daftar hadir dan foto kegiatan) tiap –
tiap kegiatan UKM.
C. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis/Upaya Kesehatan Perorangan:
1. Kebijakan tentang pelayanan klinis,
2. Rencana strategik/rencana lima tahunan
3. Rencana tahunan
4. Pedoman/panduan mutu
5. Pedoman Pelayanan Klinis
6. Panduan-panduan teknis
7. Kerangka acuan terkait dengan program/kegiatan pelayanan klinis dan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
8. Kebijakan kepala puskesmas yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan klinis.
9. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berkaitan dengan pelayanan klinis.
4
BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN
A. Kebijakan
Kebijakan adalah Peraturan/Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
dilaksanakan oleh: penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan
tersebut, disusun pedoman/panduan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang
memberikan kejelasan langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada
peraturan perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan
pedoman-pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas dapat dituangkan dalam pasal-
pasal dalam keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari peraturan/keputusan.
Aturan penulisan kebijakan adalah sebagai berikut
1. Kertas ukuran A4
2. Jenis huruf Times New Roman
3. Ukuran huruf 12
4. Kop Surat Huruf 14
5. Spasi 1,5
6. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2,5 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 2,5 cm
d. Batas bawah : 2,5 cm
5
6
2. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan
huruf kapital;
b. Diktum menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan
kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:);
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.);
3. Batang Tubuh :
a. Batang tubuh memuat semua substansi peraturan/surat keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua :
dst
b. Dicantumkan saat berlakunya peraturan/surat keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/surat keputusan,
dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
peraturan/surat keputusan.
d. Kaki :
Peraturan/surat keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penanda tangan penerapan peraturan/surat keputusan, pengundangan
peraturan/keputusan yang terdiri dari:
1) Tempat dan tanggal penetapan,
2) Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
3) Tanda tangan pejabat, dan
4) Nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
e. Penandatanganan:
Peraturan/surat keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas, dituliskan nama tanpa gelar, dan dicap basah Puskesmas
Wolojita.
8
B. Manual Mutu,
Manual mutu adalah: dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke
dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun,
ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi, yang meliputi:
Kata Pengantar
i. Pendahuluan, yang berisi:
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan
E. Istilah dan definisi
ii. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan
A. Persyaratan umum.
B. Pengendalian dokumen.
C. Pengendalian rekaman
iii. Tanggung Jawab Manajemen :
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
E. Kinerja/Mutu
F. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
G. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen Mutu
H. Komunikasi internal
iv. Tinjauan Manajemen :
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran tinjauan
10
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan):
1. Perencanaan pelayanan klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis :
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis.
b. Validasi proses pelayanan.
c. Identifikasi dan ketelusuran.
d. Hak dan kewajiban pasien.
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam medis,
dsb).
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien.
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis.
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan
pasien.
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien.
d. Analisis dan Ɵndak lanjut.
e. Penerapan manajemen risiko.
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
12
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
vii. Penutup
Lampiran (jika ada).
Aturan penulisan manual mutu adalah sebagai berikut
1. Kertas ukuran A4
2. Jenis huruf Times New Roman
3. Ukuran huruf 12
4. Spasi 1,5
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2,5 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 2,5 cm
d. Batas bawah : 2,5 cm
c. Pelaksanaan kegiatan
d. Penggerak pelaksanaan
4. Penyusunan pelengkap dokumen
BAB III. Indikator dan standar kinerja untuk tiap upaya dan jenis
pelayanan Puskesmas.
Puskesmas menetapkan indikator kinerja capaian tiap upaya/
program dan jenis pelayanan
BAB IV. Analisis Kinerja
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya
Puskesmas
B. Analisis Kinerja: menganalisis faktor pendukung dan
penghambat pencapaian kinerja
BAB V. Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun
A. Program Kerja dan kegiatan: berisi program-program kerja yang
akan dilakukan yang meliputi antara lain:
1) Program Kerja Pengembangan SDM, yang dijabarkan
dalam kegiatan-kegiatan, misalnya: pelatihan, pengusulan
penambahan SDM, seminar, workshop, dsb.
2) Program Kerja Pengembangan sarana, yang dijabarkan
dalam kegiatan-kegiatan, misalnya: pemeliharaan sarana,
pengadaan alat-alat kesehatan, dsb.
3) Program Kerja Pengembangan Manajemen
4) Program Kerja Pengembangan UKM dan UKP dan seterusnya.
B. Rencana anggaran: yang merupakan rencana biaya untuk tiap - tiap
program kerja dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan secara
garis besar.
BAB VI. Pemantauan dan Penilaian
BAB VII. Penutup
15
g. Program Kerja: diisi dengan Program Kerja yang akan dilakukan untuk
mencapai target pada tiap tahun berdasarkan hasil analisis kinerja, misalnya
program kerja pengembangan SDM, program kerja peningkatan mutu, program
kerja pengembangan SDM, program kerja pengembangan sarana, dsb.
h. Kegiatan: merupakan rincian kegiatan untuk tiap program yang
direncanakan, misalnya untuk program pengembangan SDM, kegiatan
Pelatihan Perawat, Pelatihan Tenaga PKM, dan sebagainya.
i. Volume: diisi dengan volume kegiatan yang direncanakan untuk tiap tahapan
tahunan.
j. Harga Satuan: harga satuan untuk tiap kegiatan.
k. Perkiraan Biaya: diisi dengan perkalian antara volume dengan harga satuan.
5. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala Puskesmas
dalam menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian diuraikan dalam
rencana tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pencapaian
Kegiatan.
Lampiran 1. Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
Aturan penulisan rencana lima tahunan puskesmas adalah sebagai berikut
1. Kertas ukuran A4
2. Jenis huruf Times New Roman
3. Ukuran huruf 12
4. Spasi 1,5
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2,5 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 2,5 cm
d. Batas bawah : 2,5 cm
17
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 2,5 cm
d. Batas bawah : 2,5 cm
E. Pedoman/ Panduan
Pedoman/panduan adalah : kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan
dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan,
sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya
mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar
melalui penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka
Puskesmas menyusun/membuat sistematika buku pedoman/ panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan
yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau keputusan
Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan pedoman/panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala
Puskesmas.
3. Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun
sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan pedoman/panduan untuk suatu
kegiatan/pelayanan tertentu, maka puskesmas dalam membuat pedoman/panduan
wajib mengacu pada pedoman/panduan yang diterbitkan oleh Kementerian
Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai berikut:
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata pengantar
BAB I. Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
21
BAB V LOGISTIK
BABVI KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c. Format Panduan Pelayanan
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
1) Spesific.
Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada
kemungkinan kesalahan interpretasi/ Tidak multitafsir dan menjawab
masalah.
2) Measurable:
3) Achievable:
4) Relevan/Realistic:
5) Efective:
6) Sensitive:
7) Time specific:
2) Komponen SOP.
a) KOP SOP
b) Badan SOP
29
JUDUL
No. Dokumen :
LOGO No. Revisi :
KABUPATEN SOP Tanggal Terbit KOP SOP
: LOGO
BAKTI HUSADA
Halaman :
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Prosedur
5. Diagram Alir
6. Referensi
7. Dokumen
Terkait
8. Unit Terkait Badan SOP
9. Rekaman Historis Perubahan
Tgl.Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
Penjelasan:
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak adalah: nama
Puskesmas dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan
tanda tangan Kepala Puskesmas, sedangkan untuk pengertian, tujuan,
kebijakan, prosedur/langkah-langkah, dan unit terkait boleh TIdak
diberi tabel/kotak.
5. Petujuk Pengisian SOP
a. Logo:
Bagi Puskesmas, logo yang dipakai adalah logo Pemerintah kabupaten,
dan lambang Puskesmas.
b. Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut:
1) Heading hanya dicetak halaman pertama.
30
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
o Simbol Keputusan : ? Ya
tidak
o Penghubung :
32
o Dokumen :
o Arsip :
memusnahkan fotocopy SOP yang tidak berlaku tersebut, namun untuk SOP
yang asli agar tetap disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai ketentuan
dalam ketentuan retensi dokumen yang berlaku di Puskesmas/FKTP.
d. SOP di unit upaya Puskesmas/FKTP harus diletakkan ditempat yang mudah
dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh pelaksana.
12. Tata Cara Pendistribusian SOP
a. Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan SOP kepada unit
upaya atau pelaksana yang memerlukan SOP tersebut agar dapat digunakan
sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan
oleh tim mutu atau bagian Tata Usaha Puskesmas/FKTP sesuai pedoman
tata naskah.
b. Distribusi harus memakai ekspedisi dan/atau formulir tanda terima.
c. Distribusi SOP bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga untuk
seluruh unit kerja lainnya.
d. Bagi Puskesmas/Klinik yang sudah menggunakan e-file maka distribusi
SOP bisa melalui jejaring area local, dan diatur kewenangan otorisasi
disetiap unit kerja, sehingga unit kerja dapat mengetahui batas kewenangan
dalam membuka SOP.
13. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a. Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan menilai
tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk evaluasi ini
dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list:
1) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark).
2) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
3) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
4) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan
memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
5) Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
37
Compliance Σ Ya+Tidak
3. Ukuran huruf 12
4. Spasi 1,15
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2,5 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 2,5 cm
d. Batas bawah : 2,5 cm
39
BAB IV
PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN
PUSKESMAS
A. Tujuan Proses
Pedoman ini disesuaikan sebagai acuan untuk melaksanakan pengedalian
dokumen dan rekaman agar terjadinya proses perubahan, penerbitan, distribusi dan
sirkulasi dokumen yang ada di Puskesmas Wolojita sesuai dengan Perundangan dan
Peraturan yang berlaku serta memenuhi Persyaratan Akreditasi Puskesmas.
B. Tanggung Jawab Dan Wewenang
1. Wakil Manajemen Mutu
2. Pengendali Dokumen
3. Penanggung Jawab Program
C. Uraian Umum
1. Dokumen puskesmas adalah seluruh dokumen resmi yang berlaku di Puskesmas
Wolojita yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi, meliputi:
a. Dokumen Internal
1) Surat Keputusan/Kebijakan (SK)
2) Manual Mutu (MM)
3) Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
4) Standar Operasional Prosedur (SOP)
5) Surat Keluar (TU).
b. Dokumen Eksternal
1) Dasar Hukum berupa Undang-Undang, Peraturan dan Keputusan yang
berasal dari supra sistem.
- Undang-Undang (UU)
- Keputusan Menteri Kesehatan (KMK)
- Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
- Lain-lain (X)
2) Buku-buku Pedoman atau buku lainnya yang menjadi referensi.
- Buku Pedoman atau panduan lain (Ped)
39
40
2. Manual mutu
a. Dokumen yang merincikan sistem manajemen mutu Puskesmas Wolojita
b. Format Manual Mutu Puskesmas Wolojita ditentukan sebagai berikut:
1) Pendahuluan
a) Latar belakang
(1) Profil organisasi
(2) Kebijakan mutu
(3) Proses pelayanan (proses bisnis)
b) Ruang lingkup
c) Tujuan
d) Landasan hukum dan acuan
e) Istilah dan definisi
2) Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan:
a) Persyaratan umum
b) Pengendalian dokumen
c) Pengendalian rekaman
3) Tanggung Jawab Manajemen
a) Komitmen manajemen
b) Fokus pada sasaran/pasien
c) Kebijakan mutu
d) Perencanaan sistem manajemen mutu dan pencapaian sasaran
kinerja/mutu
e) Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
f) Wakil manajemen mutu/penanggung jawab manajemen mutu
g) Komunikasi internal
4) Tinjauan Manajemen:
a) Umum
b) Masukan tinjauan manajemen
c) Luaran tinjauan
5) Manajemen sumber daya:
a) Penyediaan sumber daya
b) Manajemen sumber daya manusia
41
c) Infrastruktur
d) Lingkungan kerja
6) Penyelenggaraan pelayanan:
a) Upaya kesehatan masyarakat
b) Pelayanan klinis (Upaya kesehatan perorangan)
7) Penutup
3. Dokumen Induk
a. Dokumen asli.
b. Telah disahkan oleh Kepala Puskesmas Wolojita.
c. Didokumentasikan oleh Pengendali Dokumen.
d. Tidak memiliki cap “TERKENDALI” atau “TIDAK TERKENDALI”
maupun “KADALUARSA”.
4. Dokumen Terkendali
a. Dokumen yang didistribusikan kepada setiap unit kerja.
b. Terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen.
c. Menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Ditarik bila ada perubahan (revisi).
e. Pada dokumen ini harus ada tanda/stempel “TERKENDALI”.
5. Dokumen Tidak Terkendali
a. Didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di
luar Puskesmas Wolojita.
b. Digunakan untuk keperluan insidentil.
c. Tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Apabila didistribusikan harus memiliki tanda/stempel “TIDAK
TERKENDALI”.
e. Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah Wakil Manajemen Mutu
dan tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.
6. Dokumen Kadaluarsa/Tidak Berlaku
a. Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah
mengalami perubahan/revisi.
b. Tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
42
c. Dokumen ini harus ditarik dari seluruh unit dan dicatat dalam Lembar
Distribusi/Penarikan Dokumen.
d. Dokumen induk diberi stempel “KADALUARSA” dan dokumen sisanya
dimusnahkan.
7. Ketentuan numerisasi dokumen adalah sebagai berikut:
a. Surat Keputusan/Kebijakan (SK) : XXX/14/SK./PKM.WJTA/II /YYYY
Ketentuan:
1) XXX : Nomor urut dokumen
2) SK : Jenis Upaya Pelayanan
a) SK.01 : ADMIN (administrasi dan manajemen puskesmas)
b) SK.02 : UKM (upaya kesehatan masyarakat)
c) SK.03 : UKP (upaya kesehatan perseorangan)
3) II : Bulan ditulis dalam angka romawi.
4) YYYY : Tahun terbit dokumen
b. Standar Operasional Prosedur (SOP): XXX/14/SOP./PKM.WJTA/II
/YYYY
Ketentuan:
1) XXX : Nomor urut dokumen
2) SOP : Jenis Upaya Pelayanan
a) SOP.01 : ADMIN (administrasi dan manajemen puskesmas)
b) SOP.02 : UKM (upaya kesehatan masyarakat)
c) SOP.03 : UKP (upaya kesehatan perseorangan)
3) II : Bulan ditulis dalam angka romawi.
4) YYYY : Tahun terbit dokumen
c. Surat Keluar
1) Surat yang dikeluarkan langsung dari tiap-tiap Pokja :
Pokja Admin : XX /14/ADMIN/PKM.WJTA/II/YYYY
Pokja Ukp : XX /14/UKP/PKM.WJTA/II/YYYY
Pokja Ukm : XX /14/UKM/PKM.WJTA/II/YYYY
2) Jika kegiatan umum/rutin puskesmas seperti undangan, surat tugas,
laporan perjalanan dinas, surat rujukan dan lain lain, maka surat
43
BAB V
PENUTUP
51