Anda di halaman 1dari 33

KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan
karunia Nya sehingga profil kesehatan Puskesmas Bandar Pusaka dapat kami selesaikan. Kami
seluruh tim Puskesmas telah bekerja sama mengumpulkan data dari semua program hasil upaya
pelayanan kessehatan selama tahun 2017.

Profil kesehatan Puskesmas Bandar Pusaka menyajikan data dan informasi kesehatan yang
meliputi data umum dan prilaku penduduk yang berkaitan dengan kesehatan, situasi derajat
kesehatan, data upaya kesehatan dan data sumberdaya kesehatan. Data yang kami gunakan dalam
proses penyusunan profil ini bersumber dari hasil rekapan laporan bulanan setiap pengelola
program maupun laporan bulanan dari setiap unit pelayanan kesehatan diwilayah kerja Puskesmas
Bandar Pusaka. Data yang tersaji dalam profil kesehatan Puskesmas Bandar Pusaka diharapkan
dapat digunakan sebagai salah satu instrumen dalam pengusulan rencana usulan kegiatan tahun
berikutnya dan untuk pengusulan registrasi Puskesmas.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan profil ini masih jauh dari kesempurnaan baik
data capaian yang kami sampaikan masih belum sesuai dengan target Standar Pelayanan Minimum
selama 12 bulan, dan kami terus berupaya untuk menggapai target yang telah ditetapkan di tahun
berikutnya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan profil ini dimasa yang akan datang.

Babo, 26 Maret 2018

Kepala Puskesmas Bandar Pusaka

Syamsuddin, SKM

NIP. 196211071984031002
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya


kesehatan secara menyeluruh ,berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggung
jawab penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan perorangan yang berada pada
jenjang pertama. Puskesmas sebagai unit pelaksana tehnis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang berfunngsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta sebagai pusat pelayanan kesehatan strata
pertama. Puskesmas sebagai pembina bagi setiap Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat,
seperti Poskesdes, Pos Obat Desa, Posyandu, Posbindu , STBM dan lain-lain.

Untuk memenuhi sistim informasi yang dibutuhkan dalam menyusun Rencana


Usulan Kegiatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2018 , maka
Puskesmas menyajikan data terbaru dan mengulas tentang keadaan kesehatan
masyarakat, fasilitas kesehatan, tingkat keberhasilan program upaya kesehatan perorangan
maupun upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat
pengembangan diwilayah kerja Puskesmas Bandar Pusaka selama tahun 2017. Dalam
penyusunan perencanan Puskesmas Bandar Pusaka memuat data pencapaian program
upaya kesehatan, data pendukung lainnya seperti; data wilayah, kependudukan, data
fasilitas dan tenaga kesehatan, dan data lainnya yang berhubungan dengan kesehatan. Yang
ditampilkan dalam bentuk tabel , grafik yang sederhana.

Metodelogi penyusunan profil kesehatan Kecmatan Bandar Pusaka tahun 2017 ini
dilakukan dengan pengumpulan data , memvalidasi, anlisa dari seluruh kegiatan program
Puskesmas, yang dihimpun termasuk juga data kegiatan pelayanan dari Bidan Desa serta
Puskesmas Pembantu diwilayah kerja Puskesmas Bandar Pusaka mulai dari bulan Januari s/d
Desember 2017.

B. GAMBARAN UMUM
a. GEOGRAFI
Secara geografi Kecamatan Bandar Pusaka berada didaerah perbukitan dan sebahagian kecil
dataran rendah yang pada umumnya digunakan masyarakat bandar pusaka untuk budidaya
tanaman pertanian dan perkebunan . Wilayah Bandar Pusaka berada dikawasan ekosistim
gunung louser yang mendapatkan curah hujan tinggi sehingga sering berpotensi banjir di
kawasan daerah aliran sungai Tamiang.

Kecamatan Bandar Pusaka terletak bagian barat daya kabupaten aceh tamiang dengan luas
wilayah 252,37 Km2 yang berbatasan sebagai berikut :

 Sebelah Timur Berbatas Dengan Kecamatan Kejuruan Muda dan Tamiang Hulu Kab. Aceh
Tamiang
 Sebelah Barat Berbatasan Dengan Kecamatan Simpang Jernih Kab. Aceh Timur dan
Kecamatan Pineng Kabupaten Gayo Lues
 Sebelah Utara Berbatasan Dengan Kecamatan Sekrak Kab. Aceh Tamiang
 Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Kecamatan Tamiang Hulu Kab.Aceh Tamiang

b. DEMOGRAFI
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin Kecamatan Bandar Pusaka Akhir Tahun
2017 sebanyak 13.496 jiwa ,Laki 6.947 Jiwa dan Perempuan 6.549 dengan jumlah kepala
keluarga = 3.387(KK) .
2. Komposisi Penduduk.
Distribusi penduduk menurut kelompok umur tertentu dapat dijadikan pedoman dalam
menyusun perencanaan pembangunan bidang kesehatan karena pada umur tertentu dapat
mempengaruhi derajat kesehatan masing-masing idividu atau rentan terhadap suatu
penyakit seperti kelompok anak balita dan lanjut usia.
Grafik komposisi penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin tahun 2018

70 - 74 Thn

60 - 64 Thn

50 - 54 Thn

40 - 44 Thn Perempuan
Laki-laki
30 - 34 Thn

20 - 24 Thn

10 - 14 Thn

0 - 4 Thn
-1000 -500 0 500 1000

3. Rasio Jenis Kelamin


Berdasarkan data penduduk Kecamatan Bandar Pusaka awal tahun 2018 yang dikumpulkan
Puskesmas melalui pendataan oleh para Bidan di Desa. Perbandingan antara penduduk jenis
kelamin laki-laki dengan penduduk jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 6.947Jiwa
penduduklaki-lakidan 6.549 penduduk perempuan. Rasio Jenis kelamin = 106
4. Penyebaran Penduduk.
Penyebaran penduduk berpengaruh terhadap perencanaan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan dan penempatan sumberdaya
manusia kesehatan.Kepadatan penduduk kecamatan Bandar Pusaka 53 jiwa/Km2 .
c. SOSIAL EKONOMI
1. BebanTanggungan .Yang menjadibebantanggunganadalahpendudukusiamuda< 15 tahunusia
yang belumproduktifsecaraekonomismasihbergantungpada orang tuanyasebanyak = 29,3
%. Usialanjutdiatas
tahunjugamerupakanbebankeluargakarenasudahkurangproduktifsebesar = 4,39 %.
2. KeluargaMiskin.

BAB II
VISI, MISI, DAN TATA NILAI
1. VISI

Dengan dasar menyelenggarakan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan juga


dengan mempertimbangkan perkembangan masalah serta berbagai kecenderungan Pembangunan
Kesehatan ke depan, maka ditetapkan Visi Puskesmas Bandar Pusaka Kabupaten Aceh Tamiang :
“MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN MENUJU MASYARAKAT BANDAR PUSAKA
SEHAT MANDIRI ”
Pernyataan visi tersebut mengandung dua makna yaitu masyarakat Bandar Pusaka yang sehat dan
mandiri. Masyarakat yang sehat adalah gambaran masyarakat Bandar Pusaka masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Sedangkan mandiri mengandung pengertian masyarakat yang menyadari, mau dan mampu untuk
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat
bebas dari gangguan kesehatan.
Indikator masyarakat sehat dan mandiri meliputi :
1. Adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat;
2. Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan
kesehatan (health promotion), pencegahan penyakit (health prevention),
penyembuhan penyakit (curative), dan pemulihan kesehatan (health rehabilitation)
terutama untuk ibu dan anak;
3. Berupaya selalu meningkatkan kesehatan lingkungan, terutama penyediaan sanitasi
dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan
mutu lingkungan hidup;
4. Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status
sosial ekonomi masyarakat;
5. Berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan
penyakit.

2. MISI
Untuk mencapai masyarakat yang sehat dan mandiri ditempuh melalui misi sebagai
berikut :
1) MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG BERMUTU.
Adalah upaya pembangunan kesehatan melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di
Puskesmas dan jaringannya, penanganan kesehatan khusus, penanganan kasus secara cepat dan
tepat , peningkatan kualitas sarana pelayanan poliklinik, kefarmasian dan laboratorium.
2) MENGEMBANGKAN UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT.
Adalah upaya pembangunan kesehatan melalui pendidikan kesehatan untuk menarik peran
aktif masyarakat dan keluarga dalam bidang kesehatan,dengan memotivasi terbentuknya upaya
kesehatan yang dilaksanakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat, seperti Posyandu, Posbindu
Penyakit Tidak Menular (PTM), Keluarga Sadar Gizi (kadarzi), Kelompok Komunitas Peduli
TBC (KPT).
3) MENINGKATKAN UPAYA PENCEGAHAN, PENGENDALIAN PENYAKIT .
Adalah upaya pembangunan kesehatan yang mengarah kepada upaya skrining dan deteksi dini
penyakit menular maupun penyakit yang tidak menular, meningkatkan sistim kewaspadaan dini
dengan meningkatkan kinerja surveilans, meningkatkan partisipasi untuk kesiagaan kader
terhadap ancaman wabah bencana kejadian luar biasa.
4) MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN LINGKUNGAN.
Adalah upaya pembangunan kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, agar masyarakat mampu dan mau
merubah perilaku secara sadar memperbaiki lingkungan agar lebih sehat untuk mencegah
perkembangan dan penularan penyakit.

3. TATA NILAI

Guna mewujudkan visi dan misi pembangunan kesehatan UPTD Puskesmas Bandar Pusaka
menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai yaitu : “ S P O R T I F “

SEMANGAT
Mengandung pengertian bahwa setiap petugas kesehatan di UPTD Puskesmas
Bandar Pusaka harus mempunyai gairah yang tinggi serta perasaan bahagia dan tidak
berputus asa dalam menjalankan tugas melayani masyarakat.

PIAWAI
Mengandung pengertian bahwa petugas kesehatan di UPTD Puskesmas Bandar
Pusaka harus memiliki kemampuan dan kecakapan dalam menyelesaikan tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
OPTIMIS
Mengandung pengertian bahwa setiap petugas kesehatan di UPTD Puskesmas
Bandar Pusaka harus paham dan yakin atas segala sesuatu yang baik dan menyenangkan
akan selalu mempunyai harapan kesuksesan sehingga memiliki sifat bertanggungjawab
terhadap perkembangan pembangunan kesehatan di wilayahnya.

RESPONSIF
Mengandung pengertian setiap petugas kesehatan di UPTD Puskesmas Bandar
Pusaka harus mempunyai sifat cepat tanggap terhadap adanya kejadian di lingkungannya,
sehingga setiap permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan dapat segera teratasi.

TERAMPIL
Mengandung pengertian setiap intervensi atau upaya kesehatan yang dilakukan
tenaga kesehatan dilaksanakan dengan mampu, cakap, dan cekatan dalam menyelesaikan
tugasnya.

INTELEKTUAL
Mengandung pengertian bahwa setiap petugas kesehatan di UPTD Puskesmas
Bandar Pusaka kesehatan harus memiliki ilmu pengetahuan, mampu mempraktekkan, dan
mengamalkannya dalam kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat dan lingkungan,
sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah yang timbul.

FLEKSIBEL
Mengandung pengertian setiap petugas kesehatan di UPTD Puskesmas Bandar
Pusaka harus mempunyai sikap yang luwes, lentur, dan mudah menyesuaikan diri dengan
kondisi sekitar dan tanggungjawab terhadap tugas yang diemban.

MOTTO PUSKESMAS BANDAR PUSAKA :

“ S E H A T”
Motto ini menandakan bahwa Puskesmas Bandar Pusaka akan memberikan pelayanan
dengan S : Santun, E : Empati, H : Handal, A : Adil & Aman, dan T : Tanggung Jawab, sehingga
setiap masyarakat mendapatkan kepuasan dalam penanganan yang terbaik.
BAB. III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN

DERAJAT KESEHATAN
Derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu ;lingkungan, perilaku,
pelyanan kesehatan dan genetika. Gambaran situasi derajat kesehatan masyarakat Kecamatan
Bandar Pusaka meliputi antara lain adalah Angka kematian, angka kesakitan dan status gizi .

A. DATA KEMATIAN.

Kematian dalam satu kelompok masyarakat menggambarkan situasi dan kondisi derajat
kesehatan masyarakat, keberhasilan pelayanan kesehatan dan berbagai program pembangunan
kesehatan lainnya yang dapat diukur dengan melihat angka kematian yang ada. Angka kematian
yang sering dijadikan indicator dalam standar pelayanan minimal antara lain Angka kematian Ibu
(AKI) , Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

1. Angka Kematian Dewasa

Angka kematian dewasa , ibu hamil , balita dan bayi berguna untuk mengetahui umur harapan
hidup , tingkat kesadaran masyarakat terhadap prilaku hidup sehat , status gizi , kondisi lingkungan
dan kemampuan pelayanan kesehatan dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit
menular maupun penyakit tidak menular. Adapun jumlah kematian dewasa di Bandar Pusaka
berjumlah 42 orang terdiri dari 26 orang laki-laki dan 16 orang perempuan.

2. Angka Kematian Ibu (AKI )

Angka kematian Ibu (AKI) berguna untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat terhadap prilaku
hidup sehat , status gizi dan status kesehatan ibu, kondisi lingkungan dan kemampuan pelayanan
kesehatan terutama kepada ibu hamil, melahirkan dan masa nifas.Angka kematian ibu ini
berhubungan dengan persalinan , nifas dan kehamilan (Maternal Mortality Rate = MMR ) di
Kecamatan Bandar Pusaka pada tahun 2017 tidak ditemukan kasus kematian ibu baik pada saat
persalian maupun dimasa nifas. Angka kematian ibu adalah 0(zero kasus ) per 100.000 kelahiran
hidup.

3. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)

Angka kematian anak balita adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal
sebelum berumur 5 tahun per 1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan permasalahan
kesehatan anak balita dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan balita seperti
,kesehatan lingkungan ,status gizi , penyakit menular ,dan kecelakaan. Angka kematian balita
(AKABA) di Kecamatan Bandar Pusaka pada tahun 2017 sebesar 3,71 didapat dari 1 kasus kematian
anak balita.

4. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator yang sangat menentukan dalam menilai
derajat kesehatan di suatu wilayah. Angka kematian bayi baru lahir terutama disebabkan oleh Berat
Badan Lahir Rendah, Aspeksia dan infeksi. Kondisi tersebut erat hubungannya dengan penanganan
masa kehamilan, pertolongan persalinan yang aman, perawatan bayi baru lahir. Angka kematian
bayi di Kecamatan Bandar Pusaka tahun 2017 sebesar 18,5 per 1.000 kelahiran hidup. Diperoleh dari
jumlah bayi ( 0 – 11 bulan) mati sebanyak 5 kasus dari 269 kelahiran hidup.

B. DATA KESAKITAN (MORBIDITAS).


Untuk mengukur angka kesakitan didalam masyarakat sering digunakan insiden dan
prevalen. Insiden adalah jumlah kejadian atau kasus baru yang terjadi dalam periode tertentu.
Perhitungan insiden berguna untuk mencari penyebab atau mencari factor resiko timbulnya
penyakit.

1) Data kunjungan pasien rawat jalan diwilayah kerja Puskesmas Bandar Pusaka Laki-laki
3.651 Orang dan Perempuan 4.910 Orang , Jumlah Kunjungan 8561 Orang.
2) Jumlah kasus penyakit menular diwilayah kerja Puskesmas Bandar Pusaka .

Untuk melihat kasus penyakit disuatu wilayah kerja , perlu di evaluasi prevalensi jumlah semua
kejadian atau kasus ,baru dan lama pada suatu kurun waktu tertentu. Berikut ini disajikan mengenai
penyakit diwilayah Puskesmas Bandar Pusaka.

a. Penyakit TB Paru .
Penyakit Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat karena merupakan penyakit infeksi penyebab kematian yang menyerang
golongan usia produktif, anak-anak serta golongan sosial ekonomi yang tidak mampu.
Tuberkulosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
Tuberculosis yang sering menginfeksi organ paru-paru serta dapat menyerang organ tubuh
lainnya seperti kulit, kelenjar limfe , tulang bahkan selaput otak . Tuberkulosis ditularkan
melalui droplet ( percikan dahak penderita). Kasus baru TB BTA + adalah pasien yang belum
pernah diobati dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) atau pernah meminum OAT kurang dari
satu bulan (4 minggu). TB BTA + yaitu penemuan pasien melalui pemeriksaan dahak
sewaktu-pagi-sewaktu (SPS) dengan pemeriksaan mikroskopis denngan hasil BTA +.
Penderita TB Paru kasus baru dengan BTA + (Positif ) Tahun 2017 di Puskesmas Bandar
Pusaka Kabupaten Aceh Tamiang Laki-laki 5 orang penderita dan Perempuan 3 Orang dari
jumlah 50 orang laki-laki dan 33 orang perempuan suspeck yang diperiksa. Targe sasaran
penderita TB dengan BTA + untuk Puskesmas Bandar Pusaka adalah 20 kasus di tahun 2017

GRAFIK DATA KASUS TB MENURUT DESA TAHUN 2017


4.5
4
4
3.5
3
2.5
2
2
Laki
1.5
1 1 Perempuan
1
0.5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 00 0 0
0

GRAFIK DATA KASUS TB MENURUT DESA TAHUN 2016


7
6
6

4
BTA +
3
Extra Paru

2
1 1 1 1 1 1
1
0 0 0 0 0 0 0
0
Batu Pengidam Babo Rantau Jambo Batang Ara Blang
Bedulang Bintang Rambong Kandis

Grafik kasus TB Positif Bandar Pusaka Tahun 2017 dan 2016.


66
6

3
TH 2017
2
TH 2016
1 1 11 1 1 1 1
1
0 0 00 0 0 00 00 00 0 0 00 00 00
0

Grafik Kasus TB Selama 2 Tahun Terakhir Puskesmas Bandar Pusaka


7

3
TH 2016
2 TH 2017

b. Penyakit Malaria
Malria merupakan salah satu penyakit menular yang masih memerlukan perhatian. Target
angka kesakitan malaria yang diukur dengan angka API (Anual Parasit Insidence).Jumlah
penderita malaria positif pada tahun 2017 tidak ditemukan kasus di Puskesmas Bandar
Pusaka dari jumlah penderita malaria klinis yang diperiksa sebanyak laki-laki 12 orang dan
perempuan 13 orang.
c. Penyakit DBD
Pada tahun 2017 di kecamatan Bandar Pusaka tidak ditemukan adanya kasus Demam
Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun mulai bulan januari s/d bulan desember.
d. Penyakit Diare
Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
dapat menyebabkan kesakitan dan Kematian terutama pada Bayi dan Balita. Diare
merupakan penyakit yang perlu diwaspadai , artinya penanganan secara cepat dan tepat
dapat mencegah terjadi kematian akibat diare. Perkiraan kasus di Bandar Pusaka tahun
2017 sebanyak 555 kasus dengan rata-rata 45 kasus per bulan. Yang ditangulangi 374 kasus
diare yang ditangani Puskesmas Bandar Pusaka dapat dilihat pada grafik:

KASUS DIARE TH 2017


45
40 39
37 38
35 34
31 32 32
30 29 30
28
25
23
20 21

15
10
5
0
Kasus Diare Menurut Desa Th 2017
90 81
80
70
60 51
50
40 34 31
27 24 26 26
30 21
20
20 14
7 7
10 3 2
0

Kasus Diare Menurut Umur Tahun 2017


90 83
80 74
69
70
62
60
48
50
38
40
30
20
10 3
2 0 0
0
<1 1-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 44 45 - 54 55 - 59 60 - 69 > 70
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

e. Penyakit HIV – AIDS


HIV (Human Immunodeficienci Virus ) yang meng infeksi sel-sel imun /sel-sel daya
tahan tubuh sehingga merusak sistem kekebalan tubuh manusia terhadap berbagai
penyakit. Pada tahun 2017 maupun tahun-tahun sebelumnya belum dapat menemukan
penderita terinfeksi HIV – AIDS di Kecamatan Bandar Pusaka. Pemeriksaan terhadap
populasi beresiko tertular sebanyak 81 Orang dari target 245 Orang.
f. Penyakit Kusta
Penyakit kusta atau lepra adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mycobacterium leprae. Penderita kusta adalah seseorang yang mempunyai satu dari tanda
utama kusta yaitu ; kelainan kulit/lesi dapat berbentuk bercak putih atau kemerahan yang
mati rasa, penebalan saraf tepi yang disertai dengan gangguan fungsi sensori, gangguan
fungsi motorik, gannguan fungsi otonom dan adanya basil tahan asam(BTA) didalam kerokan
jaringan kulit. Bila kusta tidak segera ditemukan dan diobati maka akan menimbulkan
kecacatan menetap. Pada tahun 2017 di Puskesmas Bandar Pusaka belum ditemukan
adanya penderita baru kusta .
g. Penyakit Infeksi Pneumonia pada Balita.
Penyakit radang paru-paru merupakan penyakit yang menyerang saluran
pernafasan pulnonary alveolus yang berfungsi menyerap oksigen dari atmosfer mengalami
peradangan dan terisi oleh cairan . Radang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau parasit
dan penyebab lainnya. Penyakit pneumonia ditandai dengan batuk , nyeri dada, dan
kesulitan bernafas. Pada tahun 2017 di Puskesmas Bandar Pusaka ditargetkan menemukan
kasus sebanyak 60 kasus dengan rata-rata 5 kasus perbulan, sedangkan kasus pneumonia
yang ditemukan pada tahuninisebanyak 1 kasus di Desa Babo:

h. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi.


Pada kurun waktu dari awalsampaidenganakhir tahun 2017 di Kecamatan Bandar Pusaka
tidak ditemukan penderita penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti : Campak
,Difteri, Tetanus, Polio ,dan Hepatitis B. Ini disebabkan pencegehan yang telah dilakukan
melalui pemberian vaksinasi imunisasi pada bayi dan balita secara berkala dan rutin.

3) SEPULUH PENYAKIT TERBANYAK KUNJUNGAN PUSKESMAS TAHUN 2017

10 PENYAKIT
2000 1808
1800
1600 1412 1406
1400 1196 1149
1200 973
1000 886 857 782 738
800
600
400
200
0

2. KEJADIAN LUAR BIASA

Setelah memperhatikan beberapa kasus penyakit diatas yang berpotensi kejadian luar biasa
, kita tidak menemukan kasus-kasus penyakit yang mengalami peningkatan maupun menjadi KLB.
BAB. IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN.

Agar derajat kesehatan masyarakat dapat dicapai setinggi-tingginya perlu dilakukan upaya
kesehatan oleh Puskesmas yang meliputi upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan perorangan yang dilakukan puskesmas Bansdar Pusaka adalah
pelayanan kesehatan di dalam gedung yaitu pelayanan pengobatan dasar serta rujukan, dan
pelayanan luar gedung dengan kegiatan pembinaan dan penyuluhan di masyarakat untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat dan membangkitkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat.

Kegiatan luar gedung meliputi promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan , pemberantasan


penyakit menular dengan pelacakan kasus , peberantasan vector , penyehatan lingkungan dan
pembinaan masyarakat dalam penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi keluarga , penanggulangan
penderita gangguan jiwa di masyarakat dengan kunjungan rumah penderita gangguan jiwa,
penyuluhan kesehatan pada remaja dan penyuluhan narkotika. Berikut ini kami uraikan upaya
kesehatan Puskesmas Bandar Pusaka tahun 2017 :

A. Pelayanan Dasar

Upaya kesehatan dasar merupakan hal yang paling penting dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar yang diberikan secara cepat dan
tepat akan memberikan manfaat yang besar terhadap penanganan masalah kesehatan di
masyarakat .adapun pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh Puskesmas Bandar Pusaka
adalah :

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).


Upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah upaya yang diberikan meliputi
pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas , ibu menyusui , bayi dan anak
balita serta anak prasekolah. Tujuan kegiatan program kesehatan ibu dan anak adlah
tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal
bagi ibu dan keluarga. Meningkatkan derajat kesehatan anak menjamin proses tumbuh
kembang optimal yang merupakan landasan bagi epningkatan kualitas sumber daya manusia
dimasa yang akan datang.a. Pelayanan Ante Natal ( K1 dan K4 )
Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada Ibu hamil oleh
Tenaga professional di wilayah kerja Puskesmas Bandar Pusaka ,terutama diberikan oleh
Bidan dan dokter baik di Desa maupun di Puskesmas sesuai dengan standar pelayanan Ante
Natal yang meliputi 7 T yaitu Timbang berat badan, Ukur Tinggi badan, Ukur tekanan darah,
Ukur tinggi Fundus Uteri, Pemberian Imunisasi TT, Pemberian Tablet Zat Besi minimal 90
tablet serta konseling tatap muka selama kehamilan.
Cakupan K1 merupakan gambaran besaran jumlah ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas atau tenaga pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan antenatal . Hasil kunjungan K1 adalah target 320 dan Capaian 284 (89 %).
Sedangkan cakupan K4 adalah gambaran jumlah ibu hamil yang telah melakukan kunjungan
ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 4 kali selama
kehamilan, dengan ditribusi satu kali kunjungan pada trimester pertama , satu kali
pelayanan pada trimester ke dua dan dua kali pelayanan . Hasil cakupan K4 Puskesmas
Bandar Pusaka Target 320 dan Capaian 255 (80% )
b. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu kualitas
pelayanankesehatan dasar. Pada prinsipnya penolong persalinan harus memperhatikan
beberapa hal antara lain ; melakukan pertolongan persalinan sesuai standar operasional
procedural, pencegahan infeksi, mendetiksi resiko terjadi komplikasi, melakukan rujukan
bagi ibu yang beriko tinggi, melaksanakan inisiasi menyusui dini (IMD). Persentase cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2017 , Persalinan nakes target 305 capaian 262 (
82 %).
c. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu sehabis
melahirkan sampai dengan 42 hari oleh tenaga kesehatan sesuai standar pelyanan minimal
sebanyak 3 kali . cakupan pelayanan kesehatan kepada ibu nifas pada tahun 2017. Untuk KF
1 81 % .KF 2 , = 82 % dan KF3 =78 % .
d. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir/ Kunjungan Neonatus ( KN )
Bayi usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki resiko

gangguan kesehatan paling tinggi. Kunjungan Neonatus merupakan suatu upaya yang

dilakukan untuk mengurangi resiko pada bayi baru lahir antara umur 0 - 28 hari, dimana

kontak dengan neonatal yang dilakukan petugas kesehatan minimal 3 kali untuk

mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan yang meliputi kegaiatan konseling

kepadaibu , perawatan tali pusat, resusitasi , pembinaan pemberian asi dini dan

pemantauan penggunaan asi ekslusif serta melaksanakan imunisasi. Hasil Cakuppan pelayanan

Neonatal adalah : KN1 = 82 %. KN2= 82 % dan KN Lengkap = 83 %.


2. Pelayanan Keluarga Berencana ( KB )
Pelayanan Keluarga Berencana (KB) yaitu gerakan untuk membentuk keluarga sehat dan
sejahtra dengan membatasi kelahiran dalam merencanakan jumlah keluarga. Pembatasan
dan menjarangkan kelahiran dapat dilakukan dengan mengunakan alat-alat kontrasepsi
seperti pil KB, Kondom, IUD ( alat kontra sepsi dalam rahim ) ,Implant dan sebagainya.
Jumlah peserta KB aktif pada tahun 2017 sebanyak= 1534 PUS.dari jumlah PUS = 2268 yang
ada di Kecamatan Bandar Pusaka. Ini menunjukkan bahwa 67 % PUS menjadi Akseptor KB
Aktif.
GRAFIK PELAYANAN KIA DAN KB

Pelayanan Ibu Hamil


(K1)
100%
Kunjungan Balita 80% Pelayanan Ibu Hamil
Lengkap (K4)
60%
40%
20%
Kunjungan Bayi CAPAIAN
0% Persalinan Nakes
Lengkap TARGET

Kunjungan Nifas
KB AKTIF
(KF3)

Kunjungan Neonatal
(KN3)

3. Pelayanan Imunisasi
Imunisasi adalah suatu tindakan vaksinasi yang diberikan kepada seseorang untuk
meningkatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Vaksin adalah bibit penyakit yang
telah dilemahkan atau dimatikan dimasukkan kedalam tubuh untuk membentuk anti bodi
terhadap serangan penyakit tertentu. Dengan imunisasi dapat mencegah penyakit-penyakit
seperti TBC, Poliomyelitis , Campak, Tetanus Diftheri dan Pertusis.
a. Imunisasi Dasar pada Bayi
Program imunisasi pada bayi dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu BCG,HB0,
DPT+ HB1, DPT2+HB2, DPT3+HB3, Polio 1, Polio 2, Polio 3, Polio 4, dan Campak.
Pencapaianan target imunisasi Puskesmas Bandar Pusaka Tahun 2017 : HB0 =80 %.BCG=
78 %. DPT+HIB3 = 67 %. Polio4=65%.dan Campak= 59 %. Yang Imunisasi dasar Lengkap
= 59 %.
Grafik Capaian Imunisasi Thn 2017

Grafik Imunisasi 2017


90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
HB 0 BCG DPT+HIB 3 Polio 4 Campak Imunisasi
Lengkap

b. Imunisasi Anak Sekolah Dasar


Imunisasi Anak Sekolah Dasar diberikan kepada murid SD mulai dari kelas 1 sampai
dengan kelas 3(tiga), yang dalam pelaksanaannya melibatkan lintas program yaitu KIA,
UKS dan lintas sektor dinas pendidikan yaitu sekolah .Kegiatan dilakukan pada bulan
September 2017 Imunisasi Campak. dan Bulan Nopember Imunisasi DT Klas I SD/MI ,
Imunisasi TD untuk Kelas II SD/MI.
GRAFIK IMUNISASI BIAS TAHUN 2017

100
80
60
40
20
0 CAMPAK
SD. BATU BEDULANG
SD.BENGKELANG
SD.PENGIDAM
MI.PANTE CEMPA
SD.BABO
MIN. BABO
MIS AL-KAUTSAR

DT
SD.J.RAMBONG
SD.BLANG KANDIS
SD. BLOK V

CAMPAK
SD. RANTAU BINTANG
SD.SUNTING
SD.PERUPUK
MI. SUNTING
SD.ALUR JAMBU
SD.ARAS SEMBILAN
TOTAL CAPAIAN

TD
c. Imunisasi Wanita Usia Subur
Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) diberikan untuk mendukung Maternal Neonatal Tetanus
Elimation (MNTE) pada Wanita Usia Subur (WUS) yaitu diberkan pada wanita yang
berusia antara 15 tahun sampai dengan 39 tahun yang bertujuan untuk memberikan
kekebalan terhadap infeksi tetanus. Pemberian imunisasi diberikan secara bertahap
yaitu dengan interval waktu sebagai berikut : TT0 adalah WUS yang belum pernah
mendapatkan imunisasi TT; TT1 diberikan pada biasanya diberikan pada WUS yang telah
mendapatkan TT0 atau pada wanita hamil yang dilanjutkan pemberian TT2 empat
minggu atau satu bulan setelah TT1 yang bertujuan meningkat kekebalan tubuh
tethadap infeksi tetanus pada ibu bersalin dan bayi baru lahir. Kemudian dilanjutkan
imunisasi TT3 setelah 6 Bulan TT2 untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam jangka
yang lama dan diteruskan satu tahun kemudian dengan pemberian TT4 setelah TT3
,sehingga anti bodi jangka panjang terbetuk pada tubuh wainta usia subur.
CapaianTT Bumil Tahun 2017 : TT 1 = 13 Bumil ( 4,1 %) TT2 = 31 Bumil (9,7%) , TT3 = 26
Bumil (8,1%), TT4 = 9 Bumil (2,8 %) ,TT5 =3 Bumil(0,9 % ).

4.PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT.

Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang
dihadapi masyarakat.Beberapa permaslahan gizi yang sering terjadi di jumpai
dimasyarakat adalah kurang energy protein, anemia gizi besi dan kekurangan vitamin
A.Salah satu upaya untuk meningkatkan gizi masyarakat adalah melalui Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga (UPGK) yang sebagian kegiatannya dilaksanakan di Posyandu. Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga selama ini dititik beratkan pada kegiatan penyuluhan gizi dengan
menggunakan pesan-pesan gizi yang sederhana, pelayanan gizi dengan melakukan
pemantauan dan penanggulangan gizi buruk ,pembinaan gizi pada balita dengan
melakukan kunjungan rumah balita BGM, pemberian MP-ASI dan suplement gizi (kapsul
Vit.A dan Tablet tambah darah). Masih terdapatnya kasus gizi kurang dan gizi buruk di
masyarakat menandakan bahwa masih banyak keluarga yang belum berperilaku gizi
yang baik sehingga penurunan masalah gizi berjalan lamban.Masih banyaknya kasus gizi
kurang atau terdapatnya balita BGM menunjukkan bahwa asuhan gizi di tingkat keluarga
belum memadai.Oleh sebab itu diperlukan pemberdayaan melalui pendampingan.
Pendampingan keluarga KADARZI adalah proses mendorong menyemangati,
membimbing dan memberikan kemudahan oleh kader pendamping dan petugas
kesehatan kepada keluarga guna mengatasi maslah gizi yang dialami. Sasaran
pembinaan dan pendampingan adalah keluarga yang bermasalah gizi diutamakan
keluarga yang mempunyai balita dan ibu hamil dengan criteria sebagai berikut :
1. Balita yang mengalami gizi buruk
2. Balita gizi buruk yang sudah kembali dari rawat inap
3. Balita dengan berat badan bawah garis merah (BGM)
4. Balita yang tidak naik berat badannya 2 kali berturut-turut.
5. Ibu hamil yang sangat kurus (Kurang Energi Kronis).
6. Ibu hamil yang mengalami pucat, gejala kurang darah (anemia).
7. Ibu yang mempunyai bayi umur 0 – 6 bulan untuk tetap mempertahankan
pemberian ASI secara Ekslusif.
a. Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu.

Untuk mengukur keberhasilan program perbaikan gizi masyarakat dapat dilihat dari
hasil penimbangan balita setiap bulannya di Posyandu. Berikut ini kami menyajikan data
kunjungan Balita ke Posyandu di Kecamatan Bandar Pusaka Tahun 2017 .

GRAFIK KUNJUNGAN PENIMBANGAN DI POSYANDU TAHUN 2017

100
90
80
70
60
50
40 D/S
30
N/D
20
10
0

b. Penanggulangan Gizi Buruk.


Pada tahun 2017 di Kecamatan Bandar Pusaka tidak ditemukan kasus balita gizi buruk.
Tetapi menemukan balita dengan berat badan bawah garis merah (BGM) untuk
mengatasi permasalahan tersebut tim pengolola gizi Puskesmas Bandar Pusaka
melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap keluarga serta memberikan makanan
tambahan sesuai kebutuhan dengan desertai pemantauan perkembangan balita tersebut
secara terus menerus sehingga berat badan kembali normal.
TABEL JUMLAH BALITA BGM TAHUN 2017

N0 DESA BALITA BGM


1 BATU BEDULANG 0
2 BENGKELANG 2
3 PENGIDAM 0
4 PANTE CEMPA 0
5 BABO 6
6 RANTAU BINTANG 3
7 JAMBO RAMBONG 3
8 SUNTING 0
9 SERBA 0
10 PERUPUK 1
11 BATANG ARA 0
12 BLANG KANDIS 0
13 ALUR JAMBU 1
14 PERK A JAMBU 0
15 ARAS SEMBILAN 0

JUMLAH 16

c. Pemberian Kapsul Vitamin A.


Kekurangan vitamin A (KVA) adalah suatu keadaan dimana simpanan vitamin A dalam
tubuh berkurang.Pada tahab awal ditandai dengan rabun senja atau kurang dapat melihat
dimalam hari. Gejala tersebut pada tahap selanjutnya terjadi kelainan pada kekurangan
kadar serum retinol dalam darah dan kelainan epitel dari organ tubuh seperti paru-paru,
usus, kulit dan mata, sehingga anak mudah terserang berbagai penyakit seperti ; ISPA,
Diare, Campak dan infeksi lainnya. Untuk mengatasi dan pencegahan kekurangan zat gizi
tersebut Puskesmas Bandar Pusaka .

d. Penanggulangan Kekurangan Zat Besi (Anemia Gizi Besi)


Sebahagian besar anemia disebabkan kurangnya zat besi atau Fe dalam tubuh, hal ini
disebabkan masyarakat Indonesia khususnya wanita kurang mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi.Sedangkan kebutuhan zat besi pada wanita lebih besar dari pada
pria.Hal ini dikarenakan wanita mengalami menstruasi atau haid setiap bulannya yang
berarti kehilangan darah secara rutin dalam jumlah yang banyak.
TABEL PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH FE.

PROGRAM GIZI PEMBERIAN TABLET FE S/D DESEMBER 2017


TABLET FE 1 TABLET FE 2 TABLET FE 3
JUMLAH
NO DESA
SASARAN PERSEN
DAPAT PERSEN DAPAT PERSEN DAPAT
1 BATU BEDULANG 18 17 94.4 2 11.1 14 77.8
2 BENGKELANG 21 15 71.4 14 66.7 17 81
3 PENGIDAM 22 18 81.8 21 95.5 22 100
4 PANTE CEMPA 24 18 75 3 12.5 20 83.3
5 BABO 70 61 87.1 111 159 40 57.1
RANTAU
6
BINTANG 24 21 87.5 18 75 20 83.3
JAMBO
7
RAMBONG 34 19 55.9 56 165 32 94.1
8 SUNTING 16 11 68.8 0 0 12 75
9 SERBA 12 13 108 17 142 14 117
10 PERUPUK 10 12 120 19 190 8 80
11 BATANG ARA 11 11 100 1 9.09 7 63.6
12 BLANG KANDIS 42 32 76.2 7 16.7 43 102
13 ALUR JAMBU 7 11 157 8 114 7 100
14 PERK A JAMBU 2 0 0 1 50 1 50
15 ARAS SEMBILAN 7 5 71.4 4 57.1 3 42.9
PUSKESMAS 320 264 82.5 282 88.1 260 81.3

4. Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa .


Kunjungan gangguan jiwa adalah kunjungan pasien yang mengalami gangguan kejiwaan,
yang meliputi gangguan pada perasaan, proses pikir dan perilaku yang menimbulkan
penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosialnya.
Pelaksanaan program kesehatan jiwa di puskesmas Bandar Pusaka diawali dengan
pendekatan asuhan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat. Adapun jumlah kasus
penderita gangguan jiwa di Bandar Pusaka sebanyak 19 penderita yang merupakan kasus
lama yang terdiri dari : 4 orang tergantung, 4 orang membutuhkan bantuan, 8 orang sudah
mandiri.
PEND GANGGUAN JIWA
10
8
8 7
6
4
4
2
0
TERGANTUNG BANTUAN MANDIRI

B. KESEHATAN LINGKUNGAN .
Ada empat (4) faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu : lingkungan,
prilaku kesehatan , pelayanan kesehatan dan factor genetic. Faktor lingkungan merupakan
factor yang paling besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan.
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indicator yang merupakan hasil
dari upaya kesehatan lingkungan dari sector terkait. Salah satu sasaran dari kesehatan
lingkungan adalah tercapainya pemukiman dan perumahan yang memenuhi syarat
kesehatan.Yang meliputi sanitasi dasar yang baik, tempat-tempat umum yang sehat, tempat
pengolaan makanan dan imnuman yang sehat.
1. Rumah Sehat.
Rumah sehat adalah salah satu indicator lingkungan yang sehat, dimana bangunan rumah
yang dihuni oleh penduduk memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang bersih , luas
rumah sesuai dengan jumlah penghuni /tidak terlalu padat, ventilasi dan sirkulasi udara baik,
bebas dari polusi, rantai rumah bukan dari tanah, penerangan yang cukup. Rumah dan
lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan beresiko menjadi sumber penularan
penyakit . .
Rumah Memenuhi Syarat
30
25
20
15
10
5
0

2. Akses terhadap Air Bersih


Sumber air yang digunakan masyarakat di rumah tangga di katagorikan menjadi 2 (dua)
kelompok yaitu sumber air yang terlindungi dan sumber air yang tidak terlindungi. Sumber
air terlindungi yang terdiri dari air kemasan, leding, sumur pompa, sumur gali terlindungi
dengan cincin, sedangkan sumber air yang tidak terlindungi ialah sumur gali tanpa cincin, air
mata air yang tidak terlindungi, air alur dan sungai dll. Kualitas air minum dapat dilihat pada
tabel .

Akses terhadap sarana air bersih


120
100
80
60
40
20
0

3. Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar.


Indikataor untuk menilai lingkungan sehat selanjutnya adalah keluarga dengan kepemilikan
saran sanitasi dasar, yang meliputi persediaan air bersih, jamban keluarga, tempat pengolaan
sampah dan air limbah keluarga.
Dari hasil yang dilakukan petugas kesling Puskesmas Bandar Pusaka pada tahun 2017 jumlah
keluraga yang memiliki jamban, ketersediaan tempat sampah, dan ketersediaan tempat
pengolaan limbah keluarga.
Grafik Persentase Keluarga Memiliki Jamban Sehat

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30% Tidak Sehat
20% Sehat
10%
0%

4. Tempat Umum dan Tempat Pengolahan Makanan.


Indikator lingkungan sehat lainnya adalah Tempat Umum dan Tempat Pengolahan Makanan
seperti Masjid , Musalla dan Rumah makan, warung dan sebagainya.
Untuk pemeriksaan tempat umum dan pengolahan serta penyajian makanan di Kecamatan
Bandar Pusaka belam dapat dilakukan pada tahun 2017 mengingat keterbatasan dan dan
tenaga pada saat ini.Untuk kegiatan pemeriksaan ini direncanakan dilakukan pada tahun-
tahun berikutnya untuk melengkapi data kesehatan lingkungan pada Puskesmas Bandar
Pusaka sekaligus jika perlu untuk pembinaan.
Grafik Saranan Pendidikan dan Kesehatan Yang Memenuhi Syarat.
20
60
80

0
40
100
120
100
80
60
40
20
0
Jambo Rambong
Blang Kandis
Aras Sembulan

SD/MI
Perkebunan Alur Jambu
Alur Jambu
Batang Ara
Perupuk
Serba
Sunting
SMP/MTs

Rantau Bintang
Babo
Pantai Cempa
Pengidam
Bengkelang
Batu Bedulang
SMA/MA

Grafik Sarana Tempat Pengolahan Makanan Memenuhi Syarat


SARANA
KESEHATAN

Memenuhi Syarat
Tidak Memenuhi Syarat
BAB.V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan disebutkan


bahwa sumber daya kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga kesehatan, perbekalan kesehatan,
sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan tehnologi yang
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Berikut dijelaskansituasi sumber daya
kesehatan di wilayah Puskesmas Bandar Pusaka Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2016

A.SARANA KESEHATAN

1. Jumlah Puskesmas

Kecamatan Bandar Pusaka memiliki hanya 1(satu) Puskesmas yang terletak di Kampung Babo
yang merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Bandar Pusaka. Puskesmas Bandara Pusaka
memiliki fasilitas pelayanan terdiri ; Ruang tunggu pasien, Ruang Kartu, Ruang Poli Umum, Poli Gigi,
Polia KIA/KB, Poli PKPR, Ruang Farmasi, Ruang Laboratorium, Ruang IGD, Ruang Administrasi, Ruang
Kepala Puskesmas, Ruang Bersalin dan Ruang Istirahat Pasca Bersalin, Dapur, Tempat
PengelolaanSampah (Incenerator ) dan Air Limbah(IPAL)Serta Ruang Rawat Inap dengan Kapasitas 4
Tempat tidur, meskipun Puskesmas Bandar Pusaka belum menjadi Puskesmas Rawat Inap. Memiliki
sarana transportasi kendaraan darat 2 unit Mobil Ambulance, 6 unit Sepeda motor.

2. Jumlah Puskesmas Pembantu.

Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi
menunjang dan membantu memperluas jangkauan pelayanan puskesmas dengan melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yanglebih kecil serta jenis
dan kompetensi pelayan yang disesuaikan dengan kemampuan dan sarana yang tersedia. Di
Kecamatan Bandar Pusaka terdapat pustu yang berjumlah 4 buah ,yang terletak di Desa Blang
Kandis, Desa Alur Jambu, Desa Sunting dan Desa Bengkelang.

3. Jumlah Poskesdes/Polindes.

Poskesdes/ Polindes adalah unit pelayanan kesehatan yang sengat sederhana yang berfungsi
memberikan pelayanan kesehatan yang dapat diakses setiap hari oleh masyarakat dalam wilayah
kerja ditingkat Desa atau Dusun yang dilaksanakan oleh 1 (satu ) orang tenaga Bidan dan minimal 2
orang kader kesehatan Desa. Di Kecamatan Bandar Pusaka terdapat 12 Polindes/Poskesdes.
TABEL SARANA KESEHATAN JARINGAN PUSKESMAS BANDAR PUSAKA

NO FASILITAS KESEHATAN NAMA PETUGAS KETERANGAN


1 POLINDES BATU BEDULANG ADE IRMA SURYANI BIDAN
2 PUSTU BENG KELANG ROHANI BIDAN PNS
3 POSKESDES PENGIDAM RITA.S BIDAN PNS
4 POSKESDES PANTE CEMPA ARBA’AINA BIDAN PNS
5 POSKESDES BABO SRIWAHYUNINGSIH BIDAN PNS
6 POSKESDES RANTAU SYAFRIYANI BIDAN PNS
BINTANG
7 POSKESDES JAMBO MURNIATI BIDAN PNS
RAMBONG
8 POSKESDES SERBA DESI KHAIRANI BIDAN PNS
9 PUSTU SUNTING SRI MACHDANIATI BIDAN PNS
10 POSKESDES PERUPUK SRI WAHYUNI BIDAN PTT
11 POSKESDES BATANG ARA SURAHMAH BIDAN PTT
12 PUSTU BLANG KANDIS WAHYUNI BIDAN PNS
13 POSKESDES BLANG KANDIS TUTI SURYATI BIDAN PNS
14 POSKESDES BLOK V HARIANI BIDAN PDPK
15 PUSTU ALUR JAMBU VERA DAMAYANTI PERAWAT PNS
16 POSKESDES ALUR JAMBU YAYUK BIDAN PDPK
17 POSKESDES ARAS SEMBILAN NURLIANI BIDAN PNS

4. Jumlah Posyandu dan Posbindu.

Posyandu adalah suatu bentuk upaya kesehatan yang berbasis masyarakat, yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat secara bersama-sama dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi dan
balita. Di wilayah kerja Puskesmas Bandar Pusaka terdapat 16 Posyandu.

Posbindu adalah suatu kegiatan upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan dari, oleh dan
untuk masyarakat yang bertujuan untuk mendeteksi secara dini resiko terhadap penyakit kronis yang
tidak menular dikalangan masyarakat. Di Bandar Pusaka baru terdapat 2 Posbindu dengan memiliki
peralatan kesehatan yang sederhana dan kader yang telah terlatih, yang terletak di Desa Babo
danDesa Blang Kandis. Selain Posyandu dan Posbindu di Bandar Pusaka juga terdapat relawan
kesehatan Desa (RKD) yang peduli terhadap penderita TB di masyarakat , yang lebih dikenal dengan
sebutan KPT ( Komunitas Peduli TB), yang bekrja secara sukarela mendampingi penderita TB baik
dalam hal kepatuhan minum obat, pemeriksaan berkala ke puskesmas, makanan bergizi, penyuluhan
TB dan penjaringan suspek TB di dalam masyarakat. Di wilayah kerja Puskesmas ada 10 orang
anggota KPT yang telah mendapat pelatihan tentang TB dari PuskesmasBandar Pusaka bekerja sama
dengan LSM Sheep dan dibantu Pengelola program TB Dinkes Kabupaten Aceh Tamiang .

B. TENAGA KESEHATAN.

Tenaga kesehatan sesuai UU RI No 36 Tahun 2014 adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau ketrampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melalukan upaya
kesehatan. Dalam upaya pelayanan kesehatan untuk meningkat derajat kesehatan masyarakat di
Bandar Pusaka , Puskesmas sesuai dengan ketenagaan yang tersedia dapat melaksanakan pelayanan
promotif,preventif,kuratif,dan rehabilitatif. Yaitu tenaga medis, paramedis dan tenaga non medis
lainnya.

Jumlah tenaga di Puskesmas dan Pustu serta Bidan Desa

N
Kategori Ketenagaan Jumlah Tersedia
o
I. Puskesmas PNS NS PDPK PK JM Jumlah
1 Dokter Umum 1 2 3

2 Dokter Gigi 1 1

3 Kesehatan Masyarakat 4 4

4 Perawat 5 5 7 17

5 Perawat Gigi 0 1 1

6 Bidan 4 3 7

7 Kesehatan Lingkungan 0 1 1

8 Tenaga Analis Kesehatan 1 1

9 Tenaga Gizi 0 1 1

10 Tenaga Farmasi 0 1 1 2
11 Tenaga Administrasi 0 1 2 3

12 Non Kesehatan lain 0 1 2 3


Sub Total 16 3 7 16 42

PNS PTT PDPK PKJM


Puskesmas Pembantu
1 Perawat 1 1 2
2 Bidan 3 2 5
3 Non Kesehatan lain
Sub Total 3 7
Bidan Desa 12 1 1 14
Sub Total 12 1 1 14
Jumlah Total 32 4 7 20 63

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yaitu untuk


meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat,
dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan. Dalam hal menjalankan tugasuntuk mewujudkan kegiatan tersebut , puskesmas
merupakan unit terdepan dalam menjalankan tugas pelayanan dan pembinaan tentu memerlukan
pembiayaan yang memadai.

Dalam rangka menjalan tugas pelayanan kepada masyarakat puskesmas Bandar Pusaka
mendapatkan anggaran dari berbagai sumber dana yang diterima melalui mekanisme pengaturan
keunagan daerah, dana tersebut berupa dana DAK Non Fisik, Kapitasi JKN, dan Dana Lain yang
diterima melalui program Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang setiap kali kegiatan yang
dilaksanakan Dinas Kesehatan.

NO SUMBER DANA PAGU REALISASI SILPA


1 DAK NON FISIK Rp .240.378.000,- Rp. 213.900.000,- Rp. 26.478.000,-
2. KAPITASI JKN + SILPA
TAHUN 2016 Rp.998.336.020 Rp. 707.655.925,- Rp. 141.027.835,-
3. NON KAPITASI
KlemPersalinan Rp.90.600.000,- Rp. 90.600.000,- Rp.0,-
KlaimRujukan Rp. 29.580.000,- Rp. 29.580.000,- Rp.0,-
Klaim Pra Rujukan Rp. 625.000,- Rp. 625.000,-
Klaim ANC & PNC Rp.

.
BAB. VI. KESIMPULAN

Demikianlah penyajian profil kesehatan Puskesmas Bandar Pusaka tahun 2017 telah selesai
kami susun , semoga bermanfaat untuk memantau dan mengevaluasi mengenai situasi derajat
kesehatan , upaya kesehatan yang dilaksanakan ,situasi sumber daya kesehatan dan hasil kegiatan
yang dilaksanakanPuskesmas Bandar Pusakaselama peride Januari s/d Desember 2017.

Secara umum hasil paparan dalam profil ini bahwa pencapaian upaya kesehatan
menunjukkan cendrung baik walaupun masih ada beberapa kegiatan belum mencapai target sesuai
bulan berjalan, namun kami terus berupaya untuk melaksanakan kegiatan lebih intensif demi
tercapainya target sesuai sasaran di tahun- tahun mendatang.

Oleh karena itu , dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan kuantitasnya ,
senantiasa kami membutuhkan bantuan dari semua pihak baik lintas program maupun lintas sektor,
terkait dengan perencanaan , pelaksanaan, pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan agar upaya
pelayanan kesehatan yang kami lakukan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Demikianlah kami sampaikan atas segala upaya dan bantuan semua pihak yang telah
memberikan kontribusinya sehingga profil kesehatan ini dapat terselasaikan.

Anda mungkin juga menyukai