PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
protein adalah mekanisne yang paling penting dimana GH meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan.1,2
GH juga mempengaruhi metabolism karbohidrat. Pada keadaan berlebihan,
akan meningkatkan penggunaan karbohidrat dan mengganggu ambilan glukosa
kedalam sel. Resistensi terhadap insulin karena GH tampak berhubungan dengan
kegagalan postreseptor pada kerja insulin. Kejadian ini nebtakibatkan intoleransi
glukosa dan hiperinsulinisme sekunder. GH beredar terutama tidak terikat dalam
plasma dan mempunyai waktu paruh 20-50 menit. Pada orang dewasa, normal
sekresinya kurang lebih 400 µg/hari (18,6 nmol/hari), sebaliknya orang dewasa
mudah mengsekresikan 700 µg/d (32,5 nmol/hari). Pada orang dewasa konsetrasi
GH pada pagi hari dalam keadaan puasa kurang dari 2 ng/ml (93 pmol/L). tidak
terdapat perbedaan nyata antara kedua jenis kelamin. Kadar IGF-1 ditentukan
dengan cara radio receptor assay maupun dengan cara radio immunoassay.
Penentuan kadar mediator kerja GH ini menghasilkan penilaian aktifitas biologis
GH lebih akurat. 2
Sekresi GH diperantarai oleh 2 hormon hipotalamus : growt hormone –
releasing hormone (GHRH) dan somatostatin (Growt hormone-inhibiting
hormone). Pengaruh hipotalamus ini diatur dengan ketat melalui integrasi sistem
saraf, metabolism dan factor hormonal. Karena baik GRH maupun somatostatin
tidak dapat diperiksa secara langsung, hasil akhir setiap factor terhadap sekresi
GH harus dianggap merupakan jumlah efeknya pada hormone hipotalamus ini. 3
3
Definisi
Gigantisme hipofisis seringkali terjadi sebagai akibat dari sekresi GH
berlebihan sebagai akibat tumor hipofisis dengan onset terjadinya pada anak-anak
sebelum epifisis menutup. Gigantisme biasanya menyerang pada anak-anak umur
6-15 tahun. Gigantisme merupakan peningkatan hormon protein dalam banyak
jaringan, meningkatkan penguraian asam lemak dan jaringan adipose dan kadar
glukosa darah. Gigantisme terjadi pada periode anak-anak ketika skeleton masih
berpotensi untuk tumbuh, atau pada pra pubertas. 3
Gigantisme disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan. Keadaan ini dapat
diakibatkan tumor hipofisis yang menyekresi GH atau karena kelainan
hipotalamus yang mengarah pada pelepasan GH secara berlebihan. Gigantisme
dapat terjadi bila keadaan kelebihan hormone pertumbuhan terjadi sebelum
lempeng epifisis tulang menutup atau masih dalam masa pertumbuhan. Penyebab
kelebihan produksi hormone pertumbuhan terutama adalah tumor pada sel-sel
somatrotop yang menghasilkan hormone pertumbuhan. Penyebab gigantisme yang
paling sering adalah adenoma kelenjar pituitary, tetapi gigantisme telah di amati
pada anak laki-laki berusia 2,5 tahun dengan tumor hipotalamus yang mugkin
mensekresi GHRH, terutama pada pancreas yg telah mensekresi dengan sejumlah
besar GHRH. 3,4
Etiologi
Gigantisme disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan. Keadaan ini dapat
diakibatkan tumor hipofisis yang menyekresi GH atau karena kelainan
hipotalamus yang mengarah pada pelepasan GH secara berlebihan. Gigantisme
dapat terjadi bila keadaan kelebihan hormone pertumbuhan terjadi sebelum
lempeng epifisis tulang menutup atau masih dalam masa pertumbuhan. Penyebab
kelebihan produksi hormone pertumbuhan terutama adalah tumor pada sel-sel
somatrotop yang menghasilkan hormone pertumbuhan. Adenoma hipofisis
merupakan penyebab yang paling sering. Tumor pada umumnya dijumpai di
sayap lateral sella tursica, tetapi gigantisme telah diamati pada anak laki-laki
berusia 2,5 tahun dengan tumor hipotalamus yang mungkin mensekresi GHRH.
4
Gigantisme terbanyak disebabkan oleh adenoma hipofisis yang mensekresi GH.
Insiden hipersekresi GH dibagi menjadi 2 kategori yaitu primer pada hipofisis dan
peningkatan Growth hormone- Realasing Hormon (GHRH) atau disregulasi.
Kebanyakan insiden gigantisme karena adenoma hipofisis yang mensekresi GH
atau karena hyperplasia. Gigantisme tampak juga pada keadaan lain seperti:
multiple endokrin neoplasma (MEN) tipe satu, MC Cune-albright syndrome
(MAS), Neurofibromatosis, sklerosis tuberrosistas atau kompleks carney. 3,4
Manifestasi klinik
Beberapa penderita memiliki masalah penglihatan dan perilaku. Pada
kebanyakkan kasus pertumbuhan abnormal menjadi nyata pada masa pubertas,
tetapi keadaan ini telah ditegakkan seawal masa bayi baru lahir pada seorang
anak dan pada usia 1 bulan. Pada gigantisme, jaringan lunak seperti otot dan
lainnya tetap tumbuh. Gigantisme dapat disertai gangguan penglihatan bila tumor
membesar hingga menekan khiasma optikum yang merupakan jalur saraf mata.
Berikut ini adalah gejala gigantisme yang disebabkan oleh kelebihan sekresi GH:4
1. Tanda-tanda intoleransi glukosa.
2. Hidung lebar, lidah membesar dan wajah kasar
3. Mandibula tumbuh berlebihan
4. Gigi menjadi terpisah-pisah
5. Jari dan ibu jari tumbuh menebal
6. Kelelehan dan kelemahan
7. Kehilangan penglihatan pada pemeriksaan lapang pandang secara seksama
karena khiasma optikum saraf mata tertekan.
5
Gambar 1 : Perbandingan Gigantisme dengan orang normal
Gambar 2 : Gigantisme
6
Gambar 3 : Mandibula tumbuh melebar
7
Gambar 5 : Hidung melebar, wajah kasar pada gigantisme
8
Akibat pada jaringan lunak
• Pelebaran dan penebalan hidung, lidah, bibir, dan telinga
• Pembesaran tangan dan kaki
• Kulit tebal, basah, dan berminyak
• Lipatan kulit kasar, skin tag
• Acanthosis nigricans
• Hipertrikosis
• Suara parau 4,5
Kelebihan hormon pertumbuhan (GH) sering terjadi pada usia antara decade
kedua dan keempat, karena GH pada decade dua (usia 5 tahun) merupakan
stadium awal perjalanan penyakit secara lambat. Sedangkan pada decade keempat
terjadi secara terus-menerus setelah stadium awal yang melewati decade tiga
sehingga tampak gejala GH: Frontal Bossing, Pembesaran tangan dan kaki, dll.5
9
Patomekanisme
Pemeriksaan diagnostik
10
(IGF-I). Oleh karena sekresinya yang bervariasi sepanjang hari, pemeriksaan
hormon pertumbuhan dilaknkan 2 jam setelah pembebanan glukonTi gram.
Pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) dengan kontras diperlukan untuk
mengonfirmasi sumber sekresi hormon pertumbuhan. Pemeriksaan MRI dapat
memperlihatkan tumor kecil yang berukuran 2 mm. 5
Penatalaksanaan
1. Operasi
Operasi adalah pilihan utama yang dianjurkan pada kebanyakan
pasien gigantisme, karena termasuk dalam pengobatan yang cepat dan
efektif. Operasi dilakukan dengan melakukan insisi melalui hidung atau
melalui bibir bagian atas. dengan alat khusus dokter bedah
11
menghilangkan jaringan tumor. Operasi ini biasanya disebut operasi
transsphenoidal. Prosedur ini mengurangi tekanan pada daerah otak
sekitarnya dan dengan cepat menurunkan kadar GH. Jika operasi ini
berhasil penampilan wajah dan pembengkakan jaringan akan kembali
membaik pada beberapa hari. Pembedahan berhasil baik pada kebanyakan
pasien dengan kadar GH dalam darah dibawah 45 ng/mg sebelum operasi
dan jika diameter tumor hipofisis belum mencapai 10mm.
Komplikasi yang mungkin terjadi saat pembedahan adalah kerusakan
jaringan di sekitar hipofisis yang normal sehingga pasien memerlukan
menggunaan hormon hipofisis dalam waktu yang lama. Bagian dari
hipofisis menyimpan antidiuretik hormon yang penting dalam balance
cairan yang mungkin secara sementara maupun permanen membahayakan
kesehatan pasien sehingga pasien membutuhkan terapi medis. Komplikasi
yang lain yaitu meningitis. 4,5
2. Terapi medikasi
Terapi medis sering digunakan jika pembedahan tidak berhasil dengan
baik Tiga kelompok obat yang digunakan untuk pengobatan akromegali
gigantisme:
a) Somatostatin analogs (SSAs) berefek pada penurunan produksi
GH dan efektif menurunkan kadar GH dan IGF-I pada 50-70%
pasien. SSAs juga mengurangi ukuran tumor sekitar 0-50% pasien
tapi hanya pada tingkat yang kecil. Beberapa penelitian
menunjukkan SSAs aman dan efektif digunakan dalam jangka
panjang dalam pengobatan pasien dengan akromegali gigantisme
yang tidak disebabkan tumor hipofisis.
b) GH reseptor antagonist (GHRAs)
12
dengan baik oleh pasien. Efek jangka panjang pada pertumbuhan tumor
masih diteliti. Efek sampingny antara lain sakit kepala, fatig dan gangguan
fungsi hati. 3,4,5
13
BAB III
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15