Anda di halaman 1dari 4

Mengenal jenis-jenis lebah madu

23 February 2017 | Cecep Risnandar

Pixabay

Lebah merupakan serangga penghasil madu dari genus apis. Selain madu lebah juga
menghasilkan serbuk sari (polen), royal jelly, propolis, lilin lebah dan racun lebah. Jenis-jenis
lebah madu cukup banyak, namun hanya beberapa diantaranya yang bisa dibudidayakan.

Di Indonesia, masyarakat biasa memanen madu dari hutan. Baru pada abad ke-19 tepatnya
pada tahun 1841, Rijkeus, seorang berkebangsaan Belanda memperkenalkan budidaya lebah
madu. Saat ini setidaknya terdapat 4 jenis lebah yang madunya diperdagangkan, baik yang
dipanen dari hutan maupun yang dibudidayakan.

Jenis-jenis lebah madu


Di pasaran terdapat berbagai macam madu, mulai dari madu hutan, madu liar, madu klanceng
dan sebagainya. Dari sekian banyak jenis madu tersebut, sebagian besar hanya diproduksi
oleh beberapa jenis lebah. Produk madu yang banyak ditemukan di Indonesia berasal dari jeni
lebah madu berikut:

1. Apis cerana

Banyak tersebar di Asia, diantaranya ditemukan di Indonesia, Afganistan, Cina dan Jepang.
Jenis lebah madu ini bisa dibudidayakan baik secara tradisional mapun secara moderen
dalam sebuah kotak yang bisa dipindah-pindahkan. Dalam satu kotak (stup) lebah ini bisa
dipanen sebanyak tiga kali dengan produksi madu 2-5 kg per tahun.

Bila dibandingkan dengan jenis lebah madu budidaya lainnya, seperti Apis mellifera, lebah
ini dinilai kurang produktif. Selain itu, Apis cerana dipandang memiliki sifat sedikit ganas
sehingga upaya untuk menternakannya relatif lebih sulit.

2. Apis dorsata

Jenis lebah madu ini hanya terdapat di hutan daerah subtropis dan tropis Asia, termasuk salah
satunya di Indonesia. Apis dorsata selama ini belum bisa dibudidayakan. Produksi madu dari
lebah ini masih diambil dari hutan, oleh karenanya sering disebut madu hutan.

Ukuran tubuh Apis dorsata lebih besar dibanding madu jenis lainnya. Bisa sengatannya pun
lebih menyakitkan dibanding jenis lebah budidaya. Lebah madu ini membuat sarang secara
tunggal, biasanya bergantung pada cabang pohon atau tebing. Diperkirakan dalam satu
koloni, madu yang diproduksi bisa mencapai 15-25 kg per tahun.

Ada kekhawatiran pemburuan madu hutan mengancam kebaradaan Apis dorsata. Untuk
menjawab masalah ini, beberapa pihak mengupayakan pemanenan madu hutan lestari.
Caranya dengan menerapkan teknik panen sebagian. Ketika memanen sarang madu hanya
diambil sebagian sehingga koloni lebah masih tetap bisa mengembangkan sarangnya untuk
kemudian hari.

Di Indonesia, kesulitan yang dihadapi dalam pemanenan madu hutan lestari terkendala
dengan pendidikan para pemburu madu. Karena desakan ekonomi para pemburu seringkali
memanen kesleuruhan sarang sehingga keberlanjutan koloni terancam. Perlu upaya kerjasama
antara para pemburu dengan pembeli (penampung) madu untuk menyelesaikan masalah ini.

3. Apis florea

Lebah ini bisa ditemukan di Indonesia, Oman, Iran dan India. Apis florea termasuk lebah liar
yang tidak biasa dibudidayakan. Masyarakat di Indonesia sering menyebut lebah in dengan
sebutan tawon. Lebah ini bisa hidup berdampingan dengan Apis dorsata, Apis melleifera dan
Apis cerana.

Produktivitas madunya relatif kecil hanya sekitar 1-3 kg per koloni per tahun. Di pasaran
produk dari jenis lebah madu Apis florea dikenal sebagai madu lanceng.

4. Apis mellifera

Lebah madu jenis ini menjadi favorit para peternak lebah. Produksi madunya sangat tinggi,
satu koloni bisa mencapai 35-40 kg per tahun. Apis mellifera dipercaya berasal dari Eropa,
tepatnya dari daerah Italia, Yunani dan Perancis. Lebah ini mempunyai daya adaptasi yang
baik terhadap berbagai jenis iklim.

Apis mellifera mulai diperkenalkan ke Indonesia oleh orang Belanda pada tahun 1841 dan
berkembang hingga saat ini. Saat ini dikenal terdapat beberapa sub jenis Apis mellifera yang
populer diternakan, berikut beberapa diantaranya:
 Apis mellifera mellifera
Berasal dari Belanda tergolong lebah yang suka berpidah rumah. Warna tubuhnya
gelap, hasil madu sedang.
 Apis mellifera lingustica
Berasal dari Italia, dalam hal produktivitas lebah ini penghasil madu nomor satu baik
dari jumlah maupun mutu. Lebah jantan berwarna lebih terang dan aktif bergerak.
 Apis mellifera carnica
Cukup terkenal di Amerika Serikat. Warna tubuh gelap kecuali bagian perut berwarna
lebih muda. Penghasil madu yang baik hanya saja suka berpindah-pindah.
 Apis mellifera caucasia
Lebah ini berasal dari wilayah Kaukasia, Rusia. Tubuhnya berwarna gelap hingga
kuning dan jingga.
 Apis mellifera lehzeniBanyak dibudidayakan di Eropa Utara atau wilayah Skandiavia.
Warna tubuhnya hitam kecoklatan.

Produk budidaya lebah madu


1. Madu

Madu adalah cairan manis yang berasal dari nektar tanaman. Dikumpulkan oleh lebah pekerja
dan dijadikan madu kemudian disimpan dalam sel-sel sarang. Bagi lebah, madu juga
berfungsi sebagai cadangan makanan. Madu memiliki energi yang tingg dan kaya nutrisi.

2. Serbuk sari (bee polen)

Serbuk dari terdapat pada bunga diambil oleh lebah dengan cara menyimpannya pada kaki
mereka. Serbuk sari merupakan sumber protein bagi lebah. Bagi manusia protein yang
terdapat dalam polen sangat berguna untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.

Serbuk sari diketahui memiliki 10 jenis asam amino esensial, asam lemak esensial, mineral
dan vitamin. Selain itu terdapat berbagai jenis alkaloid yang berguna metabolisme dan
regenerasi sel.

3. Royal jelly

Royyal jelly adalah cairan kental yang disekresikan oleh lebah pekerja. Dimanfaatkan untuk
memberi makan larva lebah. Bagi manusia royal jelly bermanfaat untuk suplemen penjaga
kebugaran dan vitalitas tubuh.

4. Propolis

Propolis merupakan semacam lem perekat bersifat resin yang dikumpulkan lebah dari bagian-
bagian tanaman. Lebah memanfaatkan propolis untuk menutup celah pada sarang, menambal
retakan dan memperkecil atau penutup lubang masuk.

Susunan kimia propolis cukup komplek mengandung zat pewangi dan mineral. Propolis
bermanfaat bagi manusia karena mengandung zat antibiotik. Biasa dijadikan berbagai bahan
baku obat-obatan.
5. Lilin lebah

Salah satu hasil sekresi lebah adalah lilin lebah. Lilin ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan
baku lilin, industri kosmetik dan industri farmasi.

Anda mungkin juga menyukai