Anda di halaman 1dari 15

By.

Ochima Walichi Prameswari

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENGGEMBALAAN
KOLONI LEBAH Apis mellifera
Pendahuluan
Indonesia merupakan Negara tropis dengan 25.000 jenis tanaman berbunga
berupa tanaman pertanian, perkebunan, hutan, semak belukar, rumput dan
bunga yang dapat menghasilkan nektar serta tepung sari yang berpotensi
sebagai pakan lebah madu dan tersebar luas pada lahan seluas 200 juta
hektar. Sehingga Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam
pembudidayaan lebah madu.

Lebah Apis mellifera merupakan jenis lebah yang dibudidayakan hampir di


semua negara termasuk Indonesia. Lebah ini banyak di Eropa seperti
Prancis, Yunani, Spanyol dan Yugoslavia.
• Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi
Rumusan pengembangan koloni lebah Apis mellifera ?
masalah

• Untuk mengetahui faktor-faktor yang


Tujuan mempengaruhi pengembangan koloni lebah
Apis mellifera.
Klasifikasi dan Morfologi lebah Apis mellifera

Phyllum : Anthropoda
Sub Phyllum : Uniramia
Ordo : Hymenptera
Sub Ordo : Apocitra
Family : Apidae
Sub Family : Apinae
Genus : Apis
Spesies : Apis mellifera

Lebah Apis mellifera merupakan jenis lebah yang dibudidayakan hampir di semua negara termasuk
Indonesia. Lebah ini banyak di Eropa seperti Prancis, Yunani, Spanyol dan Yugoslavia. Di daerah yang
beriklim dingin atau berelafasi tinggi lebah ini tidak telalu agresif dan kurang suka bermigrasi, tetapi peka
terhadap penyakit terutama parasit tungau. Koloni Apis mellifera biasanya berjumlah antara 60.000-80.000
lebah pekerja pada musim bunga berlimpah sedangkan pada musim pacekik hanya terdapat sekitar 10.000
lebah pekerja.
SIKLUS HIDUP
Lebah A. Mellifera termasuk ke dalam jenis serangga yang memiliki metamorphosis sempurna yang terdiri
dari empat stadia hidup yaitu telur, larva, pupa dan imago. Lebah ratu A. Mellifera dapat bertelur 500-900 telur
per hari dengan umur masa produksi yang baik yaitu 1-2 tahun. Lebah ratu dapat hidup 3-5 Th.

Sumber : Rospita dan Aam, 2014.


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGGEMBALAAN KOLONI LEBAH Apis
mellifera
Predator
1. Tabuhan (Vespa velutina) (Hymenoptera: Vespidae)

Tabuhan merupakan insekta yang termasuk dalam keluarga lebah.


Tabuhan merupakan pemangsa (predator) bagi lebah madu. Tabuhan
biasa disebut tawon oleh masyarakat pada umumnya. Tabuhan
memangsa lebah dengan cara membawa lebah yang sedang berada
didepan kotak sarang lebah madu, masuk kedalam kotak sarang lebah
madu, atau menangkap dan membawa terbang lebah madu yang sedang
terbang untuk dijadikan sebagai pakan Vespa velutina

Sumber : Jean, 2016


2. Semut

Semut merupakan serangga sosial sehingga hidup secara berkoloni.


Semut membangun sarang dalam kotak sarang lebah madu dan
dapat mengambil segala sesuatu yang berada di dalam kotak sarang
lebah madu seperti madu, sarang, dan lebah madu. Semut yang
masuk kedalam kotak sarang lebah dapat mengambil dan memakan
larva, pupa, lebah dewasa yang mati dan yang hidup. Semut yang
paling sering ditemukan sebagai predator lebah madu yaitu
Oecophylla smaragdina, Monomorium indicum, Monomorium
destructor, Oligomyrmex spp., Dorylus spp., Solenopsis spp., dan
Formica spp
Sumber : Wolfgang dan
Akratanakul, 2006
Parasit
• Parasit merupakan salah satu serangga pengganggu dalam budidaya lebah madu. Kehadiran parasit merupakan
salah satu faktor yang dapat menyebabkan populasi dan produktivitas lebah madu mengalami penurunan karena,
lebah yang terserang gangguan parasite dapat mengalami kecacatan fisik pada larva, pupa atau dewasa. Serangan
diatas 50% dapat menyebabkan lebah madu mengalami kematian, kehadirannya dapat membuat lebah migrasi dari
kotak sarang lebahnya.
• Acaropis woodi tergolong endoparasit. Endoparasit berarti tungai ini termasuk tungau yang hidup di dalam tubuh
suatu organisme. Tungau A. woodi hidup di dalam batang tenggorokan lebah madu. Penyebaran terjadi melalui
polen dari tanaman berbunga tempat lebah hinggap atau terkadang melalui kontak tubuh lebah madu. Tungau A.
woodi membuat lebah mengalami kesulitan pernapasan sehingga lebah mengalami kesulitan untuk terbang.
• Varroa jacobsoni merupakan ektoparasit. Ektoparasit berarti tungau parasit ini hidup di luar tubuh inangnya. Pada
umumnya tungai ini menempel pada abdomen lebah dewasa, tapi paling banyak terdapat dalam sel larva dan pupa.
Pada serangan ringan, lebah hanya cacat tetapi pada serangan berat dapat mengakibatkan lebah mati dan hijrah.
Apabila tidak ditangani maka akan menyebabkan kematian populasi koloni lebah madu sebanyak 50-60%.
Sumber Pakan

• Sumber pakan lebah yaitu nektar dan polen. Polen diperlukan lebah sebagai sumber protein. Nektar
dibutuhkan lebah sebagai sumber karbohidrat. Apabila jumlah tanaman berbunga disekitar kotak sarang
lebah terbatas maka nektar dapat disuplai ketersediaannya dengan memberikan pakan tambahan (bee-
feed) berupa gula yang dilarutkan dengan air untuk menjaga keutuhan koloninya.
• Polen juga dapat disuplai dengan bantuan polen suplemen yang dapat dibuat dari kedelai, susu protein,
gandum dan dicampur dengan tepung
Residu Pestisida

• Penggunaan pestisida dapat meninggalkan residu pada tanaman. Penggunaan pestisida pada lahan
pertanian disekitar lokasi peletakkan kotak lebah dapat menyebabkan beberapa kemungkinan seperti
kehilangan 50% dari populasi koloni lebah madu, dan meninggalkan residu pestisida pada madu yang
dihasilkan.
• Tidak semua jenis pestisida dapat membunuh lebah madu, hanya pestisida yang memiliki tingkat
toksisitas yang tinggi yang dapat menyebabkan kematian pada lebah madu, seperti pestisida dari
golongan neonicotinoid. Bahkan di Amerika produksi pestisida golongan neonicotinoid ini dibatasi dan
terancam tidak diproduksi lagi, karena neonicotinoid dapat menyebabkan kematian 50% populasi koloni
lebah madu.
• Pestisida yang tidak membunuh secara langsung lebah madu seperti dari golongan organofosfat, tetapi
kemungkinan madu dan atau produk lain yang dihasilkan lebah mengandung residu dari pestisida
Faktor Lingkungan
• Pada periode musim hujan berkepanjangan koloni lebah kesulitan mendapatkan nektar dan tepung sari karena tepung
sari basah dan nektar mengalami kerusakan sehingga pada periode ini jumlah populasi lebah akan menyusut karena
kekurangan pakan.
• Saat koloni lebah melemah akibat curah hujan tinggi, luas sarang tidak mengalami pertambahan optimal bahkan
cenderung menyempit dalam arti jumlah telur, larva dan pupa dalam sarang berkurang. Hal ini diduga akibat lebah
kesulitan dalam mendapatkan nektar maupun tepung sari dari tanaman disekitarnya. Oleh karena itu jumlah lebah
dalam koloni cenderung menurun dan hama maupun penyakit sangat mudah sekali memasuki sarang lebah untuk
berkembangbiak dengan memakan persediaan pakan atau membunuh pupa lebah.
• Pada periode ini peternak harus memberikan pakan buatan secara intensif agar koloni lebah dapat bertahan hidup dan
proses ini memerlukan biaya mahal terutama saat curah hujan berkepanjangan. Jika koloni lebah terus menerus
kesulitan dalam mendapatkan pakan buatan atau pakan alami dari tanaman disekitarnya dan diganggu oleh hama dan
penyakit maka koloni lebah akan berpindah tempat (absconding) meninggalkan sarang yang masih berisi telur, larva,
pupa dan persediaan pakan yang tersisa. Pada kondisi ini peternak mengalami kerugian yang besar karena koloni
lebah tidak akan kembali ke sarang.
Kesimpulan

Lebah Apis mellifera merupakan lebah madu yang sering di


budayakan di Indonesia. bebrapa faktor yang dapat mempengaruhi
Penggembalaan koloni lebah Apis mellifera diantaranya adalah
predator, parasite, penggunaan pestisida pada lahan pertanian atau
peternakan, sumber pakan serta kondisi lingkungannya. Hal ini tentu
saja dapat berdampak pada produksi madu yang di hasilkan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai