Anda di halaman 1dari 6

BUDIDAYA LEBAH MADU

MENDATANGKAN KEUNTUNGAN BERLIPAT GANDA

I. PENDAHULUAN

Dengan semakin menipisnya hasil hutan utama berupa kayu maka perlu dicarikan alternatif lain yang
bisa dimanfaatkan dari hutan. Salah satu usaha tersebut adalah pengembangan usaha kehutanan
bukan kayu berupa budidaya lebah madu. Di mana lebah madu memiliki manfaat dan keuntungan
yang sangat besar bagi kehidupan manusia, Selain itu pengelolaannya yang cukup gampang dan
biaya yang tidak terlalu mahal.

Lebah membantu penyerbukan tanaman, membantu perkawinan silang diantara tumbuhan,


menghasilkan madu, pollen, dan royal jely yang mengandung nilai gizi dan ekonomi yang tinggi serta
lilin dan propolis, sangat banyak sekali manfaatnya bagi manusia. Selain itu saat ini sengat lebah
banyak digunakan sebagai alternatif pengobatan misalnya untuk reumatik, encok, pegal-pegal, dll

Perlebahan merupakan komponen penting di dalam strategi pembangunan ekonomi


masyarakat pedesaan dan sektor pertanian yang berkelanjutan. Kegiatan perlebahan menghasilkan
produk pangan berkualitas yang dapat membantu meningkatkan gizi dan penghasilan masyarakat
pedesaan. Lebah madu, melalui fungsi polinasi, juga berperan besar dalam meningkatkan produksi
buah dan biji serta menjaga kelangsungan hidup dan karagaman jenis tumbuhan.

Budidaya lebah madu juga telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia,
khususnya yang tinggal di pedesaan dan sekitar hutan. Sebagian masyarakat pedesaan sudah
mengenal dengan baik tradisi budidaya lebah lokal, meskipun dalam bentuk dan teknik sederhana.
Sedangkan masyarakat sekitar hutan lebih terbiasa dengan kegiatan memungut madu lebah hutan.

Begitu banyaknya keuntungan yang dapat diperoleh dari budidaya lebah madu membuat usaha
budidaya lebah madu dapat menguntungkan

II. PENGENALAN LEBAH MADU

Lebah Madu termasuk serangga berdarah dingin, sehingga dalam kehidupannya dipengaruhi
perubahan suhu sekitarnya. Suhu antara 33-34 oC merupakan suhu optimal bagi lebah dalam
melakukan kegiatannya. Menurut Sistematikanya, lebah madu dapat diklasifikasikan sebagai

Filum : Arthopoda (Binatang beruas-ruas)

Subfilum : Mendibulata

Kelas :Insektisida
Subkelas :Pterygota

Ordo :Hymenoptera

Subordo : Cheistogastra

Famili : Apidea

Spesies : - Apis mellifera

- Apis dorsata

- Apis Cerana

Lebah madu terdiri dari tiga peran yaitu sebagai Ratu, lebah Jantan dan Lebah Pekerja. Lebah ratu
berumur 6-7 tahun dengan tanda-tandanya seperti perut memanjang, sayap lebih pendek dari 2/3
bagian, sengat tidak berduri/racun, Tidak mempunyai kelenjer malam, dan satu koloni hanya ada
satu ratu serta kelaminnya betina tulen. Sifat-sifat dari lebah ratu ini tidak agresif, dan makan, minum,
dilayani oleh lebah pekerja. Tugas dari lebah ratu antara lain memimpin, mengatur, dan memerintah
koloni, sedangkan fungsinya seumur hidup hanya bertelur (lebih kurang 1.500 butir perhari).

Lebah jantan berumur 1 tahun dengan tanda-tandanya lebih pendek dari ratu, bentuk
badaanya lebih besar dari pekerja, tidak mempuyai alat untuk mengangkut nektar, sayapnya sangat
kuat, warna badannya hitam pekat, kelaminnya jantan tulen, dan setelah kawin langsung mati. Tugas
dari lebah jantan ini hanya mengawini ratu. Sifat dari lebah jantan ini adalah pemalas, terbang jauh
hanya mengejar ratu untuk kawin, makannya diatur oleh lebah pekerja, dan sangat rakus dengan
maknan.

Lebah pekerja berumur 10-12 minggu dengan ciri-cirinya sebagai lebah betina, kelaminnya
tidak berfungsi optimal, keadaan darurat sebagai pengganti ratu, badannya lebih pendek dari ratu
dan pejantan, warnanya kuning emas, garis-garis hitam pada perut, dalam satu koloni bisa mencapai
lebih kurang 30.000-60.000 ekor. Sifat dari lebah pekerja antara lain lebih agresif, sangat disiplin,
bertanggung jawab dengan tugas, rajin tidak mengenal lelah, tidak pernah tidur, kemampuan terbang
± 1-2 km. Tugas dari lebah pekerja antara lain penjaga keamanan, pencari bunga, pencari nektar,
propolis dan tepungsari, pengatur suhu dan kelembabpan dalam stup,membuat sarang, membuat
maknan untuk ratu, pejantan dan larva.

III. PENGELOLAAN LEBAH MADU

1. Penentuan Lokasi

Keberhasilan membudidayakan lebah madu sangat tergantung pada langkah awal yaitu penentuan
lokasi budidaya. Adapun lokasi yang dikehendaki adalah dengan syarat :

a. Terdapat pakan lebah dalam jumlah yang memadai pada radius terbang lebah (500 m).
b. Terdapat air bersih.

c. Ketinggian tempat 200 - 1000 m dpl, suhu 20 – 30° C, kelembaban kurang dari 80%.

d. Tidak ada polusi, baik polusi udara maupun suara.

e. Tidak ada angin kencang.

2. Mendapatkan Koloni.

Lebah madu jenis Apis mellifera bukanlah lebah yang hidup bebas liar, sehingga untuk
mendapatkannya harus membeli koloni pada peternak lebah yang lain. Sedangkan apabila telah ada,
tinggal memperbanyak dengan memecah koloni. Bisa juga mencari pada daerah-daerah yang
kemungkinan terdapat lebah yang kabur atau memisahkan diri dari koloninya.

3. Memindahkan Koloni

Adakalanya kita temukan koloni di pohon yaitu lebah yang hijrah atau memisahkan diri dari koloninya,
maka untuk memindahkannya ke dalam kotak berlaku langkah-langkah sebagai berikut :

a. Asapi koloni dengan menggunakan smoker secukupnya.

b. Ambil ratu lebah secara hati-hati dan masukkan ke dalam kurungan ratu.

c. Ikatkan kurungan ratu pada permukaan bawah bingkai bagian atas dan masukkan ke dalam
kotak lebah.

d. Jika telah memiliki sarang, pilih sarang yang baik (ada telor, anakan, madu) dan dipotong
secara hati-hati.

e. Sarang yang sudah dipotong diikat dengan tali rafia, dan dimasukan ke dalam kotak lebah
(pada sisirannya).

f. Masukkan seluruh lebah ke dalam kotak lebah. Lebah-lebah yang tertinggal biarkan masuk
sendiri ke dalam kotak lebah. Setelah seluruhnya masuk tutuplah kotak dan letakkan pada tempat
yang telah disediakan.

g. Apabila sarang lebah tidak terdapat madu, berilah stimulasi gula dicampur air.

h. Tidak disarankan memotong sayap ratu, sebab jika koloni pindah maka ratu akan jatuh dan
mati sehingga koloni tidak berratu.

4. Penempatan Koloni.

a. Koloni ditempatkan dekat dengan jalan pemeriksaan.


b. Terlindung dari terik matahari dan curahan hujan langsung.
c. Kotak disusun berdert dengan jarak 1 – 1,5 m.
d. Kotak diletakkan diatas standar (tumpuan) kurang lebih 0,5 m dari permukaan tanah, kaki
tumpuan diolesi oli agar semut tidak naik.
e. Posisi kotak lebah menghadap matahari terbit dan membelakangi jalan pemeriksaan.

5. Memeriksa koloni

Pemeriksaan koloni dilakukan seminggu sekali dan dilakukan pada pagi hari. Dalam pemeriksaan
yang diperhatikan adalah :

a. Pemeriksa menggunakan peralatan standart seperti masker, smoker, hive tool dan sikat lebah.

b. Pemeriksa berdiri di samping kotak lebah dengan pengasap, pengungkit dan sikat lebah.

c. Membuka tutup kotak lebah secara hati-hati.

d. Periksalah sisiran sarang dari yang paling tepi, satu persatu dan gunakan pengungkit secara
hati-hati.

e. Sisiran diangkat tepat di atas kotak lebah sehingga ada lebah yang jatuh, akan jatuh pada kotak
yang sedang diperiksa.

f. Lakukan pemeriksaan terhadap :

- Keadaan ratu, Sel ratu (dibuang jika tidak mengembangkan koloni, peliharalah jika akan
mengembangkan koloni atau mengganti ratu).

- Keadaan pakan madu, bila kurang maka berilah stimulasi gula dan air.

- Kebersihan sarang dan kesehatan koloni.

6. Penggabungan Koloni.

Jika dijumpai koloni yang lemah maka tindakan yang harus dilakukan adalah menggabungkan koloni,
hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan keberadaan koloni. Adapun caranya adalah sebagai
berikut :

a. Lakukan kegiatan ini pada sore hari.

b. Dari dua koloni tersebut pilih yang kuat, buka tutup luar koloni dan diganti dengan kertas koran
yang diberi lubang kecil dengan pensil.

c. Koloni yang lemah, ratunya dimatikan, kotak ditaruh di atas koloni yang yang petama. Biarkan
sampai kurang lebih 24 jam sehingga mereka telah bercampur.
d. Pada hari berikutnya sisiran dari koloni yang dipindahkan sudah bisa dimasukkan pada koloni
yang kuat.

7. Pemecahan Koloni

Pemecahan koloni dilakukan karena mengingat rencana pengembangan koloni dengan pembuatan
ratu baru. Dalam pemecahan koloni harus dipastikan bahwa koloni telah cukup kuat (minimal
terdapat 8 sisiran penuh) dan sehat serta dilakukan pada saat musim bunga.

Adapun cara pemecahan koloni adalah sebagai berikut :

a. Koloni yang akan dipecah sebelumnya ditutup pintunya, tetapi sewaktu dilakukan pemecahan,
pintu dibuka kurang lebih 2-3 cm.

b. Bagilah sisiran sebanyak setengah dari jumlah yang ada dan masukkan ke dalam kotak yang
baru. Sisisran harus mengandung madu dan polen. Pindahkan juga keluarga lebah secukupnya.

c. Untuk mencegah penggabungan kembali maka tempatkan koloni baru pada jarak yang cukup
jauh.

d. Ratu tetap pada koloni lama, sedangkan koloni baru dimasukkan ke dalamnya ratu baru yang
telah dipersiapkan. Ratu baru ditempatkan di dalam kurungan atau diolesi dengan madu untuk
menghilangkan bau keluarga asing.

8. Beberapa kendala budidaya lebah madu.

a. Masa paceklik Masa dimana tanaman pakan lebah tidak berbunga

b. Pencurian Stup Koloni lebah madu

c. Tersesat / kesasar

d. Hijrah dan memecah

Sifat koloni lebah terutama lebah apis cerana punya sifat mudah hijrah seandainya terjadi gangguan
hama atau lingkungan yang tidak toleran

e. Hama dan penyakit

Hama yg sering mengganggu lebah madu antara lain semut, kecoak, dan cecak

IV. PENUTUP
Lebah madu adalah salah satu kekayaan sumber daya alami Indonesia. Selain dapat dimanfaatkan
sebagai penghasil madu dan produk perlebahan lainnya bagi kepentingan peningkatan pendapatan
dan gizi masyarakat, keberadaan lebah madu juga penting bagi kesehatan lingkungan. Peran lebah
madu terhadap penyerbukan tumbuhan memberikan sumbangan yang sangat besar bagi
kelangsungan hidup banyak species tumbuhan mengingat tidak sedikit tumbuhan yang proses
polinasinya hanya dapat dilakukan oleh lebah madu.

Mengingat peran dan manfaat lebah madu yang sangat besar tersebut, maka keberadaannya perlu
dijaga dan pemanfaatannya perlu ditingkatkan. Budidaya lebah madu akan sangat membantu upaya
peningkatan pendapatan masyarakat dan pengembangan perlebahan nasional. Budidaya Lebah
Madu sesungguhnyabanyak memberikan keuntungan yang berlipat ganda bagi yang tahu bagaimana
cara membudidayakannya.

Anda mungkin juga menyukai