Anda di halaman 1dari 13

RESUME BUKU TENTANG BUDIDAYA JANGKRIK

Oleh :

MELINDA RAHMAWATI

NISN : 5951

SMA NEGERI MOJOAGUNG

TAHUN AJARAN 2016/2017


BAB 1

HABITAT JANGKRIK

Lingkungan jangkrik bervariasi,diantaranya :

a. Perswahan,diantara onggokan jerami kering


b. Perkebunan, diantara batu-batuan dan tumpukan daun-daun kering
c. Tempat pembuangan sampah kering

Dilihat dari tempat hidup jangkrik,dapat dipastikan bahwa jangkrik hidup di musim
kemarau.oleh karena itu Indonesia memiliki daerah tropis sangat baik untuk
perkembangan jangkrik

BAB 2

STRUKTUR TUBUH DAN JENIS KELAMIN

Jangkrik termasuk golongan serangga (insecta).adapun 7 ordo besar dari 25 ordo


insect, yaitu :

Coleoptera, contoh kumbang


Lepidoptera, contoh kupu-kupu
Hymenoptera, contoh semut
Diptera, contoh lalat rumah

A. STRUKTUR TUBUH DAN FUNGSI


1. kepala (caput)
Pada bagian kepala jangkrik terdapat alat mulut,sepasang antenna,mata
majemuk atau mata faset.
Alat mulut jangkrik mempunyai tipe mulut menggigit.alat mulut tersebut tersusun
atas :
a. bibir atas dan bawah untuk memegang makanan
b. mandibular untuk memotong
c. Hipofaring sebagai organ seperti lidah

2. Dada (thoraks)
Bagian dada terdiri dari 3 ruas atau segmen, yaitu :
a. segmen prothoraks di sebelah kanan
b. segmen mesothoraks di sebelah tengah
c. segmen metatroaks di sebelah belakang
setiap segmen dada dilengkapi dengan sepasang kaki jalan.

3. Perut (abdomen)

Bagian perut dibangun oleh 6 sampai 11 segmen dimana segmen pertama


bersatu tidak sempurna
dengan metetroaks.pada sisi segmen pertama abdomen terdapat membrane
tympanium yaitu berfungsi sebagai alat pendengaran.
Pada setiap segmen terdapat spireakel, kecuali segmen 1,2 dan 3 dari bagian
ekor tidak terdapat spirakel.segmen 9 dan 10 membentuk alat kelamin dan sebagai
peletak telur.

B. JENIS KELAMIN
Menentukan dan membedakan jenis kelamin pada hampir semua jangkrik
relative mudah,baik secara visual maupun dari suaranya.adapun perbedaanya
adalah sebagi berikut.

1. jangkrik jantan

Ciri ciri yang dimiliki oleh jangkrik jantan,antara lain :

Dapat mengerik (bersuara)


Memiliki ukuran tubuh lebih besar
Memiliki sayap depan yang bergelombang
Tidak mempunyai oviposito

2. Jangkrik betina

Ciri ciri yang dimilik oleh jangkrik betina,antara lain :

Tidak dapat mengerik (nersuara)


Memiliki syap yang halus dan ratu
Ukuran tubuh relative lebih kecil
Mempunyai ovipositor (peletak telur)

BAB 3

PERTUMBUHAN JANGKRIK

A. DAUR HIDUP

Daur hidup jangkrik termasuk metamorphosis tidak sempurna. Telur


jjangkrik berwarna putih kekuning kunimgan dan berbentuk bulat lonjong.
Apabila telur dibuahi,teur akan n=berkembang dan warna telur tidak putih
seperti telur yang tidak dibuahi dan juga tidak kuning mengkilap.

Setelah +10 hari,telur yang dibuahi akan menetas menjadi nimpa.nimpa


terus berkembang menjadi anak jangkrik dan akhirnya menjadi dewas. Hal ini
disebut metamorphosis tidak sempurna,seperti halnya pada beberapa serangga
lainya. Misalnya pada belalang.

Secara rinci nimpa akan tumbuh. Warna nimpa akan berubah menjadi
putih,menjadi hitam,putih dan kembali hitam. Adapun pergantian kulit tidak
sama dengan ular,karena kulit jangkrik akan dimakan oleh jangkrik lain atau
induk.

Setelah brumur +45 hari,nimpa sudah berubah menjadi anak jangkrik


yang belum bersayap,yang disebut telonde. Telonde ini dspat dipanen unu=tuk
pakan burung. Pertumbuhan jangkrik juga tergantung dari makanan. Apabila
jangkrik kekurangan makanan maka ukuran tubuhnya akan kecil dan
kekurangan makanan dapat membuatnya memangsa sesamanya. Akibatnya
terjadilah hokum rimba,dimana jangkrik dewasa atau yang lebih besar akan
memangsa jangkrik yang lemah atau lenih kecil. Hal ini harus kita hindari
dengan selalu memeriksa persediaan makanan.

Jangkrik disebut dewasa apabila memiliki ciri-ciri seperti berikut :


1. Sayapnya sudah lenkap
2. Sayap betina bersayap lurus
3. Punya alat peletak telur
4. Punya alat peraba
5. Umur jangkrik +2 bulan

Pada saat jangkrik dewasa memasuki masa perkembangbiakan atau masa


kawin akan ditandai oleh perilaku tertentu dari jangkrik tersebut. Jangkrik
betina akan mengibas0ngibaskan syapnya dan jangkrik jantan akan mengerik
mencari perhatian si betina. Akhirnya jangkrik kawin. Biasnya kjangkrik jantan
yang dibawah . setelah mengadakan perkawinan,pembuahan akan terjadi. Hal
ini ditandai dengan membesarnya perut jangkrik betina dam apabila sudah
cukup umur telurnya,induk jangkrik akan mencari tempat yang lembab dan
mengeluarkanya satu persatu. Telur keluar melalui ovipositor yang ditancpakan
ke tanah atau pasir lembap.

Daur hidup jangkrik kembali lagi seperti semula. Berkembang dan


tumbuh lalu menjadi dewasa dan bertelur lagi. Induk jangkrik bertelur secara
periodic. Masa bertelur +10 hari 14 hari. Perut janglkrik akan kemps,lemas
dan +10 hari setelah bertelur selesai,induk jangkrik akan mati.

B. CARA MENETESKAN TELUR JANGKRIK

Jangkrik betina akan bertelur bila sudah dewasa,baik dibuahi maupun tidak.
Telur jangkrik akan menetas bila telur tersebut dibuahi. Telur jangkrik yang
dikeluarkan melalui ovipositor dan diletakkan di media lembap akan berkembang
menjadi lebih besar dan lambat laun warna telur akan berubah menjadi kekuning-
kuningan (tidak mengkilap). Telur akan gagal menetas bila media kena hujan atau
kekeringan. Telur akan menetas dalam waktu +10 hari dan menjadi nimpa yang
berwarna putih. Sepintas tampak seperti semut kecil-kecil. Telur yang gagal
menetas berwarna kuning mengkilap.

C. PEMANGSA TELUR DAN ANAK JANGKRIK


Sudah diperhitungkan oleh induk jangkrik,bahwa nanti telur-telur yang
dikeluarkan mendapat bahaya dari luar. Oleh karena itu,induk jangkrik secara
instingsif sudah memperhitungkanya,kemudia menyembunyikan telur-telur di
bawah pasir atau tanah dengan mencapai kedalaman +0,5 cm.

Musuh jangkrik yang paling berbahaya adalah semut. Semut-semut sebagai


pemangsa dominan sering memperoleh telur-telur jangkrik yang telah
disembunyikan oleh induknya. Selain memangsa telur-telur jangkrik,rupanya
semut ini termasuk pemangsa yang srakah sehingga nimpa pun menjadi sasaran
utamanya. Setelah nimpa menjadi telendo/anak jangkrik,musuh yang
mengancamnya ternyta lebib banyak lagi. Pemangsa anak jangkrik ini tidak hanya
semut,tetapi juga cicak,kadal,dan laba-laba yang siap menangkap anak jangkrik.
Itulah alasanya walaupun jangkrik bertelur banyak,telur yang berhasil menetas
dan tumbuh menjadi dewasa tidak sebanyak telur yang dihasilkan.

D. FAKTOR-FAKTOR KEGAGALAN

Telur-telur jangkrik yang dihasilkan dari induk jangkrik tidak selmanya dapat
menetas menjadi nimpa. Hal ini bergantung pada banyak faktor. Selain adanya
hewan pemangsa seperti yang telah disebutkan tadi,telut-telur jangkrik yang tidak
menetas ini pun dapat ditentukan oleh sebab lain. Adapun faktor faktor lain yang
menyebabkan telur jangkrik tidak menetas,yaitu :

1. Media telur terlalu kering atau terlalu basah


2. Media telur rusak dan telur dimangsa semut
3. Media telur rusak oleh hujan yang lebat
4. Telur dimakan jangkrik lain
5. Telur tidak dibuahi

Oleh karena itu,salah satu cara untuk meningkatkan penetasan telur jangrik
adalh dengan budidaya jangkrik. Dengan cara ini,jangkrik dapat terawat dan
terhindar dari ganguan-gangguan seperti yang disebutkan di atas.

Apabila jangkrik dipeluhara dengan baik maka faktor-faktor kegagalan bisa


dihindari atau kegagalan yang terjadi bisa diminimalkan. Pada jangkrik yang
dipelihara secara teratur/dibudidayakan,biasanya tingkat kegagalanya menjadi
minimal. Telur yang gagal menetas,biasanya ditandai dengan terlihatnya media di
sekitar telur akan berjamur sehingga harus dibersihkan.

BAB 4

BETERNAK JANGKRIK

A. CARA MEMBUAT KANDANG

1. Gambar Perencanaan

Kandang jangkrik yang hendak dibuat harus tersimpan di tempat yang teduh
dengan suhu yang tidak terlalu lembap,juga tidak terlalu panas.

2. Persiapan bahan

Bahan-bahan yang harus dipersiapkan sebgai berikut :

a. kayu reng untuk rangka kandang


b. kayu bingkai
c. tripleks
d. Engsel pintu duah buah
e. Ram kawat,ukuran 60 cm x 70 cm
f. Paku secukupnya
g. Peralatan lain sebagai penunjang

3. Biaya

Pembiayaan yang diperlukan dalam pembuatan kandang ini besarnya adalah


relative,tergantung pada harga-harga kebutuhan yang ada disekitar kita.

4. Penyelesaian kandang siap pakai

Apabila kandang sudah terbentuk sesuai dengan gambar perencanaan,bagian


dalam kandang harus dilumuri dengan tanah liat

5. Penyusunan Dan Peletakan Kandang


Kandang dapat disusun ke atas 5 susun dan sebagainya. Hal yang perlu
diperhitungkan adalah penyusunan itu tidak menyulitkan kita untuk memberi
makan atau mengontrol keadaan kandang karena penyusunan kandang yang
menyulitkan akan memakan tenaga dan waktu yang tidak sedikit.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah peletakan kandang haruslah
terhindar dari intaian predator. Untuk kehidupan jangkrik yang sehat,letakkan
kandang di tempat yang tembus cahaya matahari.

B. MEMILIH TELUR

1. Cara Memilih telur

Hal yang Perlu diketahui bahwa jangkrik tetap akan bertelur walaupun tanpa
kawin. Namun telur tersebut tidak bisa menetas. Adapun telur jangkrik yang baik
adalah :

a. Bentuk agak besar

b. Warna putih,kekuning kuningan

c. Dihasilkan dari induk alami

2. Cara menyimpan Telur

Penyimpanan telur yang baik adalah di kain kaos lembap. Kelembapan harus
tetap terjaga agar telur yang di buahi dapat menetas semua. Apabila kain keing
kita harus menyemprotkan air. Penyimpanan di lemari es pun tidak di anjurkan.

C. Cara Memilih Dn merawat Indukan


Induk jangkrik yang paling baik adalah induk jangkrik yang diperoleh dari
alam bebas atau hasil pengembangan yang menyerupai alam bebas. Indukan
jangkrik adalah jangkrik yang siap bertelur. ciri cirinya sebagai berikut :

1. jangkrik masih terlihat segar

2. struktur tubuh masih lengkap

3. perut jangkrik besar dan bunting

4. sayap terlihat lebih pendek dari perutnya

BAB 5

PEMBESARAN ATAU PEMELIHARAAN JANGKRIK

A. FAKTOR MAKANAN

Makanan anak jangkrik harus terpenuhi,jangan sampai kekurangan misalnya


daun tebu kering.

Bahan Bahan Yang Dibutuhkan Untuk Membuat Pakan Jangkrik (Bubukan)

Jagung 60%
Kedelai 10%
Kacang Hijau 10%
Kacang tanah 10%
Beras merah 10%

2. Cara membuat pakan jangrik

1. Sangrai semua bahan selama +10 menit


2. Setelah itu giling halus sehingga menjadi tepung
3. Keudian tepung diramu dengan mencampur tepung.

B. FAKTOR PREDATOR
Hindari predator seperti cecak,laba laba dan semut dengan cara kaki kandang
diberi oli.

BAB 6

PANEN TELUR DAN ANAK JANGKRIK

A. MASA PANEN

1. Panen Telur

Apabila ingin memproduksi telur jangkrik,kita perlu menyiapkam bahan-


bahan sebagai berikut :

a. Sebuah ayakan kasar


b. Sebuah ayakan tepung
c. Kain kaos
d. Tempat penyimpanan telur
e. Sendok dari kardus

2. Panen Anak Jangkrik

Apabila kita akan memanen anak jangkrik yng belum memiliki sayap,langkah-
langkah yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut :

a. Ambil anak jangkrik dengan jaring ikan


b. Masukkan kedalam karung plastic sambil dihitung
c. Beri makanan dan dedaunan kering ke dalam karung, dan
d. Masukkan ke kardus yang sudah dilubangi

Setelah panen selesai,rapikan kembali kandang dan alat-alat yang


digunakan pada saat memanen jangkrik.

B. PASCAPANEN

Perlakuan pascapanen yang perlu diperhatikan adalah membersihkan kotak dari


berbagai macam kotorran.
C. PANGSA PASAR

Saat ini masih banyak peluang dalam memasarkan telur jangkrik,anak jangkrik
ataupun jangkrik dewasa. Hal ini terjadi karena peternak jangkrik tidak banyak
berhasil. Pengetahuan yang dimiliki para peternak jangkrik masih kurang,apalagi
pada masyarakat secara umum. Jadi apabila pengetahuan tentang budidaya jangkrik
ini masih kurang,kemungkinan mereka akan gagal dalam beternak. Perlu kita cermati
bahwa sasaran pasar bagi peternak jangkrik ialah :

1. Peternak Jangkrik Pemula


2. Peternak Burung Berkicau
3. Peternak Ikan Arwana
4. Peternak Udang
5. Pengusaha Kosmetik

BAB 7
ANALISA USAHA

A. ANALISA USAHA 1
Pembesaran jangkrik (dari telur hingga ukuran konsumsi). Kapasitas 1.500
ekor.

1. Modal Awal
a. Lahan : bisa menggunakan garasi,ruangan kosong lainya dalam rumah,tempat yang
terhindar hujan
b. Kandang : ukuran 90 x 60 cm

2. Biaya Produksi
a. Bibit/telur
(1 paket +2.000 butir) . .Rp 18.000,00
b. Pakan bubukan sampai panen (200 gram).. Rp 1.000,00
c. Pakan sayur-sayuran Rp 1.500,00

Jumlah.Rp 20.500,00
3. Perkiraan Hasil

a. Panen dapat dilakukan setelah jangkrik berumur 45 hari atau belum memiliki
sayap
b. Dengan asumsi umur kandang adalah 20 kali pakai
c. Perkiraan keuntungan untuk satu kandang berisi 1.500 ekor

B. ANALISA USAHA II

Produksi telur (beternak dari indukan). Kapasitas 250 ekor.

1. Modal Awal

a. Lahan : ruang kosong yang terhindar dari hujan dan cahaya langsung
matahari.
b. Kandang : ukuran 90cm x 60cm x 30cm

2. Biaya Produksi

a. Indukan (250 ekor) Rp 250.000,00


b. Pakan (600 gram)Rp 3.000,00
c. Sayuran .Rp 1.500,00
Jumlah Rp 254.00,00

3. Perkiraan Hasil

a. Panen telur dapat dilakukan selama 10 hari. Asumsi yang digunakan 250 ekor
b. Dengan demikian perkiraan keuntungan untuk satu kandang berisi 250 ekor
jangkrik
c. Setelah dikurangi biaya produksi dan biaya kandang Rp 2.000,00 maka laba
yang diperoleh Rp 118.500

Anda mungkin juga menyukai