Anda di halaman 1dari 15

Budidaya Walet

(Collocalia fuciphaga)

Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Apodiformes
Famili:Apodidae
Genus:Aerodramus
Spesies: A. fuciphagus

Nama lain : Collocalia fuciphaga


Walet sarang-putih (bahasa Latin = Collocalia fuciphaga) adalah spesies burung dari keluarga
Apodidae, dari genus Aerodramus (Collocalia). Pemakan serangga kecil dan memiliki
kemampuan ekolokasi.

Walet (Collocalia fuciphaga) merupakan spesies burung yang membuat sarang dari air liurnya.
 Secara alami walet bersarang di dalam gua-gua yang banyak terdapat di daerah berkapur
 Kendala yang dijumpai pada penelitian walet adalah sulitnya mendapatkan ijin
memasuki rumah walet.
 Pemilik rumah walet umumnya keberatan bila penelitian berlangsung di rumahwaletnya.
 Pertama, karena untuk mencegah agar sistem keamanan rumah walet tidak dikenali orang
lain dan mencegah pencurian sarang walet.
 Kedua, agar populasi walet tidak terganggu dan berpindah tempat ke rumah wallet lain.
 Ketiga, bila penelitian berlangsung pada musim berbiak dikhawatirkan dapat
mengganggu pengeraman dan pengasuhan anak.
 Walet sarang-putih memiliki tubuh berukuran agak kecil (12 cm). Tubuh bagian atas
coklat kehitaman.
 Sarang berupa air liur, telur berwarna putih, jumlah 2 butir.

Syarat Perkandangan Burung Walet


Berikut adalah kriteria lokasi yang cocok untuk dibangun rumah burung walet .
1. Jauh dari Pemukiman
lokasi yang sepi dan jauh dari keramaian manusia adalah lokasi yang ideal untuk
rumah walet dengan letak rumah walet dari permukiman maka Rumah Walet akan
terhindar dari suara-suara yang mengganggu dan juga terhindar dari Polusi yang
ditimbulkan oleh aktivitas manusia walaupun sepi dari keramaian keberadaan populasi
walet harus benar-benar terlihat di lokasi tersebut untuk memastikan banyak atau
tidaknya walet di lokasi tersebut dapat dilakukan pengamatan dengan memperhatikan
langit pada sore hari dimana waktu inilah banyak kawanan walet pulang ke sarang. Jika
terdapat kawanan walet melintas atau berkerumun di lokasi tersebut itu pertanda adanya
koloni wallet.
2. Sedikit Persaingan
Hindari membangun gedung walet di kawasan ketat persaingan. bersaing dalam
bisnis merupakan hal yang wajar dan rawan sekali terjadi oleh sebab itu hindarilah
pembangunan rumah walet di lokasi yang sudah sangat banyak rumah burung walet nya
perlu analisa mendalam dan persiapan yang matang jika benar-benar ingin bersaing
dengan gedung walet yang sudah senior dan padat karena bibit anakan walet yang akan
menjadi cikal bakal koloni walet di rumah baru tidak sepenuhnya dapat kita kendalikan.
3. Curah Hujan Tinggi
Daerah yang rawan hujan adalah lokasi yang ideal bagi Rumah Walet semakin
sering hujan semakin baik pula kualitas kelembaban Rumah Walet. Selain itu curah
hujan yang tinggi menyebabkan melimpahnya serangga sebagai sumber makanan bagi
walet. siklus musim hujan yang baik membuat pola teratur dalam membuat sarang 4.
4. Dekat Sumber Air
Beberapa kawasan yg menjadi sumber air adalah sungai danau atau Waduk.
lokasi tersebut merupakan kawasan yang sangat baik untuk pembangunan gedung walet
kawasan ini merupakan daerah walet mencari makan minum serta mandi, sehingga
kawasan ini biasanya akan ramai oleh kawanan Walet di sore hari. selain itu harus
diperhatikan bahwa kawasan sumber air itu terbebas dari pencemaran 5.
5. Perkebunan & Sawah
Daerah perkebunan dan sawah merupakan tempat strategis dalam membangun
rumah burung walet. perkebunan yg biasanya disinggahi oleh burung walet adalah
perkebunan sawit, serta perkebunan buah-buahan.Area sawah yg membentang juga
disenangi walet sembari tempat mencari makan.
6. Pesisir dan Goa
Wilayah pesisir yang bertebing dan bergoa adalah lokasi yang disenangi walet.
Selain aman dari beberapa bahaya predator, lokasi pesisir juga dekat dengan sumber
makanan dan air, sehingga lokasi ini strategis bagi walet mencari makan.
7. Hutan
Hutan juga salah satu tempat yang disenangi oleh walet. Kawanan walet biasanya
terbang jauh dari sarang menuju beberapa kawasan hutan yang ada disekitar. Bahkan
walet bisa sampai terbang menuju hutan yang jaraknya cukup jauh dari sarang. Namun
hal ini mudah bagi walet, karena walet merupakan burung yang memiliki daya terbang
sangat bagus. Walet biasa terbang hingga radius 40-100km dari sarang.

Burung Sriti
 Burung ini terdapat di pulau Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok, NTB, NTT, Maluku hingga
Halmahera. Ciri fisik dari burung ini sangat mirip denganburung walet
 Perbedaannya dengan walet dapat dilihat dari warna bulu. Sriti memiliki warna bulu
hitam kehijauan, dengan bulu dada berwarna putih.
 Harga sarang Sriti lebih murah dibanding dengan sarang walet.Cara perkembangbiakan
burung Sriti ini sama dengan burung wallet, tetapiperawatan burung ini lebih mudah
dibanding dengan burung walet.

Perawatan Setelah menetas dengan mesin Penetas


 Anak burung walet yang baru menetas tidak berbulu dan sangat lemah.
 Anak walet yang belum mampu makan sendiri perlu disuapi dengan telur semut (kroto
segar) tiga kali sehari.
 Selama 2–3 hari anak walet ini masih memerlukan pemanasan yang stabil dan intensif
sehingga tidak perlu dikeluarkan dari mesin tetas. Setelah itu, temperatur boleh
diturunkan 1–2 derajat/hari dengan cara membuka lubang udara mesin.
 Setelah berumur ± 10 hari saat bulu-bulu sudah tumbuh anak walet dipindahkan ke dalam
kotak khusus. Kotak ini dilengkapi dengan alat pemanas yang diletakan ditengah atau
pojok kotak.
 Setelah berumur 43 hari, anak-anak walet yang sudah siap terbang dibawa ke gedung
pada malam hari, kemudian dletakan dalam rak untuk pelepasan.
 Tinggi rak minimal 2 m dari lantai. Dengan ketinggian ini, anak waket akan dapat
terbang pada keesokan harinya dan mengikuti cara terbang walet dewasa.

Sumber Pakan
Makanannya adalah serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah
terbuka,
hutan dan pantai/perairan. Dengan mencari sendiri
Untuk mendapatkan sarang walet yang memuaskan, pengelola rumah walet harus
menyediakan makanan tambahan terutama untuk musim kemarau.

Beberapa cara untuk mengasilkan serangga adalah:


a. menanam tanaman dengan tumpang sari.
b. budidaya serangga yaitu kutu gaplek dan nyamuk.
c. membuat kolam dipekarangan rumah walet.
d. menumpuk buah-buah busuk di pekarangan rumah.
Budidaya Walet Cara Aktif
Sarang wallaet mempunyai 3 cara untuk di panen
1. Panen rampasan
Sarang wallet yang dipanen sebelum dipakai bertelur
2. Panen buang telur
Cara ini dilakukan setelah burung wallet membuat sarang dan sudah bertelur dua butir
3. Panen tetasan cara pemanenan sarang yang dilakukan pada waktu anak wallet sudah
menetas dan terbang
Telur pada cara panen buang telur ini sebenernya tidak dibuang, tetapi ditetaskan ke sarang sriti,
ditetaskan menggunakan mesin penetas , atau ditetaskan memakai sarang imitasi yang dipasang
di tempat yang sarangnya di panen tersebut ( sarang yang dipanen diganti dengan sarang
imitasi ).
Burung sriti ini umumnya hidup bersama burung wallet , burung ini bersarang di tempat yang
terang , di pintu tempat masuknya burung dengan demikian suasananya terang

Budidaya Wallet Metode Putar Telur


Telur wallet dari hasil panen sarang dengan cara buang telur, kemudian telurnya
ditetaskan ke sarang sriti, cara ini oleh praktisi disebut “ putar telur “, dengan demikian
diharapkan telur burung wallet
Budidaya Walet Metode Penetasan
Telur wallet dari hasil panen sarang dengan cara buang telur, kemudian telurnya
ditetaskan memakai mesin penetas
Budidaya Walet Memakai Sarang Imitasi
Telur wallet dari hasil panen sarang dengan cara buang telur, telurnya ditempatkan
kembali di sarang imitasi yang dipasang di tempat pengambilan sarang wallet, sehingga induk
wallet akan mengerami telurnya sendiri memakai sarang imitasi
Sriti dan wallet adalah burung dari spesies yang berbeda , tetapi keduanya tinggal
dirumah yang sama . sriti dan wallet sama sama bertelur 2 butir, meskipun telur wallet sedikit
lebih besar.
Budidaya wallet memakai “ sarang imitasi”, terbuat dari plastic yang menyerupai sarang wallet
untuk menetaskan telur wallet setelah sarangnya dipanen, sarang ini dipasang di tempat sarang
wallet diambil

Sarang ini dilapisi oleh liur wallet

Rata rata bobot telur wallet adalah 1,81 +-2,3 g dengan ukuran dimensi panjang telur rata rata
20,00+ – 0,96 mm dan lebar telur 12,00 +-0,94 mm

Penetasan telur walet yang menggunakan mesin berbeda dengan penetasan telur ayam, karna
pada saat ditetaskan telur sudah diemrami oleh induk dan embrio sudah berkembang. Penetasan
telur dimasukkan kedalam busa dengan ujung tumpul diarah atas.
Mesin penetas sederhana burung walet
 Penetasan telur walet berlangsung selama 21 hari, tetapi tergantung umur embrionya.
 Penetasan dapat dilakukan memakai penetasan telur ayam, suhu mesin penetas sekitar
37-38 c pengaturan suhu menggunakan thermoregulatory.
 Komposisi telur adalah 1:1 atau 50% telur jantan dan 50% telur betina.
 Manajemen yang dilakukan pada mesin penetas sama dengan yang ditetaskan telur ayam
 Manajemen penetasan dilakukan telur dimasukkan kedalam busa dengan ujung tumpul
diarah atas dan tanpa pembalikan telur.

Anak walet setelah menetas diletakkan/ditempatkan diatas busa dan disuapi


altricial dan precocial
 Burung altricial: burung yang terlahir dengan mata tertutup, tanpa bulu dan benar-benar
bergantung pada induknya untuk mendapatkan makanan dan kehangatan.
 Burung precocial: burung yang terlahir dengan fisik yang sudah berkembang. Saat menetas
matanya terbuka dan terdapat bulu halus pada tubuhnya. Burung ini bisa berjalan dan
langsung mengikuti induknya.
 Contoh burung precocial adalah itik, ayam dan angsa. Anak burung altricial yang baru
menetas benar-benar tidak berday, oleh sebab itu akan membutuhkan bantuan.
 Burung walet tidak bertenger tetapi menggantung menggunakan kakinya.

Pemanenan Sarang Walet


Pemanenan sarang walet dapat dilakukan sebanyak 2x, 3x hingga 4x dalam setahun,
tergantung cara panennya. Sarang wallet ini dibuat dari air liurnya.

Sebagian besar burung wallet ditemukan bersarang di Goa

Pemanenan sarang di Goa Penuh resiko dan mengancam nyawa

Sarang yg diambil dari Goa panen sarang wallet dari rumah walet
Sebagian walet ditemukan di goa. Goa sendiri adalah tempat hidup alami walet.
Pemanenan di goa biasa dilakukan oleh manusia. Pemanenan sarang di goa penuh resiko dan
mengancam nyawa, bukan hanya itu, kelangsungan hidup walet sndri. Sarang yang diambil dari
goa dan walet rumahan memiliki kualitas berbeda.
Kualitas pada sarang yang dipanen tergantung pada kebersihannya. Perbedaan pada
sarang walet dapat dibedakan berdasarkan bulunya yaitu:
1. Bulu Ringan
2. Bulu sedang
3. Bulu berat

Kualitas sarang walet yang dipanen tergantung pada kebersihannya. Sarang walet yang
berkualitas bagus bentuknya seperti mangkuk, berwarna putih bersih, sedikit kotoran (bulu),
cekungannya seperti cangkir.
Burung walet bersarang di rumah walet dengan air liurnya. Harga sarang walet terbilang
mahal. Ada 3 cara panen sarang walet yang efektif dan tidak membuat walet takut yaitu :
1. Panen Buang telur
Pada pemanenan ini, pada saat walte bertelur, telurnya dibuang atau diambil
untuk dijual atau dilakukan penetasan di mesin tetas. Kualitas pada panen ini masih
bagus, karna belumtercemar dari kotoran atau cangkang telur.
2. Panen penetasan
Dilakukan setelah anak walet menetas. Pada panen ini kualitas sarang tidak terlalu
bagus, tetapi memiliki keuntungan yaitu kelestarian burung burung walet tetap terjaga.
3. Panen rampasan
Panen rampasan sedikit beresiko untuk induk walet. Karna pemanenan ini
dilakukan saat burung walet baru membuat sarang. Kualitas sarang pada panen ini bagus,
karna belum terpakai untuk menetaskan burung walet.

1. Panen Buang Telur


Cara ini biasanya dilakukan setelah burung walet membuat sarang dan bertelur dua butir.
Biasanya telur akan dibuang dan hanya sarangnya diambil. Keuntungan cara ini karena panen
dapat dilakukan sampai 4 kali dalam setahun, kualitas sarangnya lebih baik dibanding dengan
panen rampasan. Kelemahannya adalah burung walet tidak memiliki waktu untuk menetaskan
telur.

 Sebelum bertelur, burung walet akan membuat sarang di rumah selanjutnya dompet sudah
menetas, sarangnya akan menjadi tercemar oleh kotoran anak burung.
 Jadi, panen buang telur ini akan memastikan sarang walet yang dijual dengan kualitas
tinggi. Sebab sarang akan diambil dan dipanen sebelum telur burung menetas.
 Caranya: Dalam waktu sekitar 2 atau 3 bulan sejak burung walet mulai membuat sarang,
biasanya sudah ada telur yang muncul di sarangnya. Pada saat ini Anda bisa memanen
sarang dan mengambil telur di dalamnya.
 Tetapi anda baru boleh memanen ketika jumlah telur ada 2 butir. Hal ini dilakukan agar
indukan walet tidak merasa panik ketika telurnya hilang dan pergi dari rumah walet.
 Telur yang Anda ambil dapat ditetaskan secara manual memakai mesin penetas atau
dengan menjualnya sebagai bibit burung walet. Harga jual telur walet juga lumayan
tinggi dan banyak orang yang mencarinya.
2. panen penetasan
Panen penetasan, cara pemanenan sarang ini biasanya dilakukan pada waktu anak walet
sudah menetas dan terbang. Kelemahannya adalah kualitas sarang yang rendah. Keuntungannya
adalah burung walet berhasil berkembang biak dan membuat populasinya di dalam rumah wallet
meningkat. Setelah panen penetasan ini perlu dilakukan pembersihan sarang karena banyak
kotoran anak burung atau bulu induknya yang menempel pada sarang.
 Metode panen ini adalah yang paling aman untuk indukan walet maupun anaknya.
Hanya saja, kualitas sarang walet yang hasilkan tidak terlalu bagus.
 Jadi cara panen penetrasi ini adalah dengan membiarkan walet bertelur, mengerami
telurnya, hingga telur menetas dan anak burung walet tumbuh. Ketika usiaakan
memasuki usia 1 bulan atau lebih dan mereka sudah keluar dari sarangnya, barulah
sarangnya diambil.
 Namun demikian, sarang walet yang dipanen sudah dalam keadaan rusak dan sudah
terkena kotoran anak walet. Hal ini bisa anda atasi dengan sarang walet terlebih dahulu
sebelum dijual, tetapi harganya tidak tinggi.
Keuntungan metode panen ini adalah, jumlah burung walet yang ada di dalam rumah
yang anda buat akan bertambah, Cara ini sangat efektif jika masih baru mengembangkan dan
jumlah sarang di rumah walet masih sedikit.
3. Panen Rampasan
Panen rampasan, mengartikan bahwa sarang walet siap untuk dipakai bertelur, namun
pasangannya belum sempat bertelur. Cara tadi memiliki keuntungan karena jarak panen cepat,
kemudian kualitas sarang walet lebih bersih dan produksinya lebih banyak banyak. Namun
memiliki kelemahan yaitu tidak ada peremajaan, induk wallet cepat lelah, kemudian kualitas
menjadi kecil karena air liurnya tidak mengimbangi kecepatan waktu dalam membuat sarang.
Kualitas sarang walet lebih bersih karena tidak ada kotoran dari anak burung dan produksi
sarangnya pertahunnya menjadi lebih banyak
 Untuk cara yang terakhir ini mungkin agak beresiko untuk indukan walet dan anak -
anaknya. Sebab anda akan langsung memanen sarang walet yang baru dibuat sebelum
induk walet menaruh telur waletnya di sarang.
 Dengan demikian, sarang walet yang dipanen akan memiliki kualitas sangat tinggi sebab
belum tercemar sama sekali baik oleh kotoran anak burung walet maupun dari sisa - sisa
telurnya. Namun, walet yang sudah siap sarang untuk telurnya bisa menjadi panik dan
tidak bisa mengeluarkan telur sebab sarangnya sudah diambil.
 Memang agak kasihan dan anda harus tega untuk melakukannya. Tetapi hal ini juga bisa
diatasi dengan memanen sarang walet sesegera mungkin sebelum telur keluar. Misalnya
1 atau 2 minggu sebelum perkiraan walet mengeluarkan telurnya.
 Jadi dalam waktu 1 atau 2 minggu tersebut, walet masih memiliki waktu untuk membuat
sarang pekerja dengan cepat. Tetapi hasil sarang yang Anda dapatkan akan menjadi lebih
tipis meskipun masih bersih dan utuh.
Kualitas Sarang Burung
Sarang yang dihasilkan oleh burung walet adalah sangat beragam tentang warna, bentuk,
ukuran, kebersihan, dan struktur rajutan sehingga kualitas sarang burung walet beragam.
Kualitas sarang burung walet hanya pada musim, cara pemetikan, gangguan, dan lingkungan.
Kualitas sarang burung walet digolongkan menjadi kualitas sarang hancuran, kualitas sarang
pecah, kualitas biasa, kualitas bulu ringan, kualitas perak dan kualitas sarang merah.
 Kualitas sarang hancuran, termasuk tingkatan rendah karena bentuk sarang tidak
seragam dan berukuran kecil yang terdiri dari potongan, hancuran atau sisa-sisa sarang
burung. Sarang kualitas hancuran merupakan kumpulan dari sarang-sarang yang rusak,
pecahan-pecahan sarang.

Sarang hancuran
 Kualitas sarang pecah, merupakan kualitas sarang burung akibat cara pengambilan
yang salah atau akibat penggunaan alat panen yang salah. Hasilnya, sarang burung
berbentuk tidak beraturan, rusak, hancur, dan banyak yang pecah. Pada umumnya, jenis
sarang tersebut didapat pada panen rampasan, yaitu pemetikan sarang burung, yang
dilakukan sebelum burung walet bertelur atau sedang bertelur.

Sarang Burung Walet Pecah


 Kualitas bulu biasa, termasuk kualitas jelek karena ada bulu, dan kotoran kotoran.

Sarang Bulu Biasa


 Kualitas bulu ringan, sarangnya mempunyai bentuk dan ketebalan yang cukup
memadai, tetapi tercemar bulu-bulu yang rontok. Sarang tersebut diambil pada saat
burung walet rontok bulu

 Kualitas perak, dikenal juga sebagai kualitas sarang putih, yang merupakan kualitas
terbaik dan berwarna putih bersih, tidak tercemar oleh kotoran hewan atau bulu-bulu.
Ukuran sarang burung tersebut adalah besar dengan jumlah sarang 110-140 keping / kg.
Kualitas sarang putih tersebut terbentuk dipanen pada saat buang telur sehingga
bentuknya sempurna. Bobot sarang burung dengan kualitas perak adalah 8 g / sarang
dengan diameter 10 cm.

Sarang Burung Walet Perak


 Kualitas sarang merah, Kualitas sarang dikenal sebagai kualitas yang mempunyai
mutu setara dengan kualitas perak, tetapi berwarna kemerah- merahan. Sarang
berdiameter 10 cm dan merupakan hasil panen pada saat buang telur. Dalam satu
kilogram terdapat ± 100-130 keping, karena sarangnya berwarna merah, maka berharga
lebih mahal dibanding dengan sarang perak.

Sarang Burung Walet Merah


Peralatan-peralatan untuk pemanenan sarang burung wallet

Headlamp
Untuk memberikan penyinaran pada waktu masuk rumah walet dikarenakan kondisi rumah
walet
gelap.
Pisau untuk mengambil sarang burung walet
peralatannya harus tajam sehingga mempermudah sarang burung walet untuk di panen. Apabila
alat tidak tajam akibatnya sarang menjadi banyak yang pecah
prinsipnya pisau untuk memanen sarang burung walet harus tajam supaya tidak banyak merusak
kualitas dari sarang

peralatan pencabut bulu

Anda mungkin juga menyukai