(Collocalia fuciphaga)
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Apodiformes
Famili:Apodidae
Genus:Aerodramus
Spesies: A. fuciphagus
Walet (Collocalia fuciphaga) merupakan spesies burung yang membuat sarang dari air liurnya.
Secara alami walet bersarang di dalam gua-gua yang banyak terdapat di daerah berkapur
Kendala yang dijumpai pada penelitian walet adalah sulitnya mendapatkan ijin
memasuki rumah walet.
Pemilik rumah walet umumnya keberatan bila penelitian berlangsung di rumahwaletnya.
Pertama, karena untuk mencegah agar sistem keamanan rumah walet tidak dikenali orang
lain dan mencegah pencurian sarang walet.
Kedua, agar populasi walet tidak terganggu dan berpindah tempat ke rumah wallet lain.
Ketiga, bila penelitian berlangsung pada musim berbiak dikhawatirkan dapat
mengganggu pengeraman dan pengasuhan anak.
Walet sarang-putih memiliki tubuh berukuran agak kecil (12 cm). Tubuh bagian atas
coklat kehitaman.
Sarang berupa air liur, telur berwarna putih, jumlah 2 butir.
Burung Sriti
Burung ini terdapat di pulau Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok, NTB, NTT, Maluku hingga
Halmahera. Ciri fisik dari burung ini sangat mirip denganburung walet
Perbedaannya dengan walet dapat dilihat dari warna bulu. Sriti memiliki warna bulu
hitam kehijauan, dengan bulu dada berwarna putih.
Harga sarang Sriti lebih murah dibanding dengan sarang walet.Cara perkembangbiakan
burung Sriti ini sama dengan burung wallet, tetapiperawatan burung ini lebih mudah
dibanding dengan burung walet.
Sumber Pakan
Makanannya adalah serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah
terbuka,
hutan dan pantai/perairan. Dengan mencari sendiri
Untuk mendapatkan sarang walet yang memuaskan, pengelola rumah walet harus
menyediakan makanan tambahan terutama untuk musim kemarau.
Rata rata bobot telur wallet adalah 1,81 +-2,3 g dengan ukuran dimensi panjang telur rata rata
20,00+ – 0,96 mm dan lebar telur 12,00 +-0,94 mm
Penetasan telur walet yang menggunakan mesin berbeda dengan penetasan telur ayam, karna
pada saat ditetaskan telur sudah diemrami oleh induk dan embrio sudah berkembang. Penetasan
telur dimasukkan kedalam busa dengan ujung tumpul diarah atas.
Mesin penetas sederhana burung walet
Penetasan telur walet berlangsung selama 21 hari, tetapi tergantung umur embrionya.
Penetasan dapat dilakukan memakai penetasan telur ayam, suhu mesin penetas sekitar
37-38 c pengaturan suhu menggunakan thermoregulatory.
Komposisi telur adalah 1:1 atau 50% telur jantan dan 50% telur betina.
Manajemen yang dilakukan pada mesin penetas sama dengan yang ditetaskan telur ayam
Manajemen penetasan dilakukan telur dimasukkan kedalam busa dengan ujung tumpul
diarah atas dan tanpa pembalikan telur.
Sarang yg diambil dari Goa panen sarang wallet dari rumah walet
Sebagian walet ditemukan di goa. Goa sendiri adalah tempat hidup alami walet.
Pemanenan di goa biasa dilakukan oleh manusia. Pemanenan sarang di goa penuh resiko dan
mengancam nyawa, bukan hanya itu, kelangsungan hidup walet sndri. Sarang yang diambil dari
goa dan walet rumahan memiliki kualitas berbeda.
Kualitas pada sarang yang dipanen tergantung pada kebersihannya. Perbedaan pada
sarang walet dapat dibedakan berdasarkan bulunya yaitu:
1. Bulu Ringan
2. Bulu sedang
3. Bulu berat
Kualitas sarang walet yang dipanen tergantung pada kebersihannya. Sarang walet yang
berkualitas bagus bentuknya seperti mangkuk, berwarna putih bersih, sedikit kotoran (bulu),
cekungannya seperti cangkir.
Burung walet bersarang di rumah walet dengan air liurnya. Harga sarang walet terbilang
mahal. Ada 3 cara panen sarang walet yang efektif dan tidak membuat walet takut yaitu :
1. Panen Buang telur
Pada pemanenan ini, pada saat walte bertelur, telurnya dibuang atau diambil
untuk dijual atau dilakukan penetasan di mesin tetas. Kualitas pada panen ini masih
bagus, karna belumtercemar dari kotoran atau cangkang telur.
2. Panen penetasan
Dilakukan setelah anak walet menetas. Pada panen ini kualitas sarang tidak terlalu
bagus, tetapi memiliki keuntungan yaitu kelestarian burung burung walet tetap terjaga.
3. Panen rampasan
Panen rampasan sedikit beresiko untuk induk walet. Karna pemanenan ini
dilakukan saat burung walet baru membuat sarang. Kualitas sarang pada panen ini bagus,
karna belum terpakai untuk menetaskan burung walet.
Sebelum bertelur, burung walet akan membuat sarang di rumah selanjutnya dompet sudah
menetas, sarangnya akan menjadi tercemar oleh kotoran anak burung.
Jadi, panen buang telur ini akan memastikan sarang walet yang dijual dengan kualitas
tinggi. Sebab sarang akan diambil dan dipanen sebelum telur burung menetas.
Caranya: Dalam waktu sekitar 2 atau 3 bulan sejak burung walet mulai membuat sarang,
biasanya sudah ada telur yang muncul di sarangnya. Pada saat ini Anda bisa memanen
sarang dan mengambil telur di dalamnya.
Tetapi anda baru boleh memanen ketika jumlah telur ada 2 butir. Hal ini dilakukan agar
indukan walet tidak merasa panik ketika telurnya hilang dan pergi dari rumah walet.
Telur yang Anda ambil dapat ditetaskan secara manual memakai mesin penetas atau
dengan menjualnya sebagai bibit burung walet. Harga jual telur walet juga lumayan
tinggi dan banyak orang yang mencarinya.
2. panen penetasan
Panen penetasan, cara pemanenan sarang ini biasanya dilakukan pada waktu anak walet
sudah menetas dan terbang. Kelemahannya adalah kualitas sarang yang rendah. Keuntungannya
adalah burung walet berhasil berkembang biak dan membuat populasinya di dalam rumah wallet
meningkat. Setelah panen penetasan ini perlu dilakukan pembersihan sarang karena banyak
kotoran anak burung atau bulu induknya yang menempel pada sarang.
Metode panen ini adalah yang paling aman untuk indukan walet maupun anaknya.
Hanya saja, kualitas sarang walet yang hasilkan tidak terlalu bagus.
Jadi cara panen penetrasi ini adalah dengan membiarkan walet bertelur, mengerami
telurnya, hingga telur menetas dan anak burung walet tumbuh. Ketika usiaakan
memasuki usia 1 bulan atau lebih dan mereka sudah keluar dari sarangnya, barulah
sarangnya diambil.
Namun demikian, sarang walet yang dipanen sudah dalam keadaan rusak dan sudah
terkena kotoran anak walet. Hal ini bisa anda atasi dengan sarang walet terlebih dahulu
sebelum dijual, tetapi harganya tidak tinggi.
Keuntungan metode panen ini adalah, jumlah burung walet yang ada di dalam rumah
yang anda buat akan bertambah, Cara ini sangat efektif jika masih baru mengembangkan dan
jumlah sarang di rumah walet masih sedikit.
3. Panen Rampasan
Panen rampasan, mengartikan bahwa sarang walet siap untuk dipakai bertelur, namun
pasangannya belum sempat bertelur. Cara tadi memiliki keuntungan karena jarak panen cepat,
kemudian kualitas sarang walet lebih bersih dan produksinya lebih banyak banyak. Namun
memiliki kelemahan yaitu tidak ada peremajaan, induk wallet cepat lelah, kemudian kualitas
menjadi kecil karena air liurnya tidak mengimbangi kecepatan waktu dalam membuat sarang.
Kualitas sarang walet lebih bersih karena tidak ada kotoran dari anak burung dan produksi
sarangnya pertahunnya menjadi lebih banyak
Untuk cara yang terakhir ini mungkin agak beresiko untuk indukan walet dan anak -
anaknya. Sebab anda akan langsung memanen sarang walet yang baru dibuat sebelum
induk walet menaruh telur waletnya di sarang.
Dengan demikian, sarang walet yang dipanen akan memiliki kualitas sangat tinggi sebab
belum tercemar sama sekali baik oleh kotoran anak burung walet maupun dari sisa - sisa
telurnya. Namun, walet yang sudah siap sarang untuk telurnya bisa menjadi panik dan
tidak bisa mengeluarkan telur sebab sarangnya sudah diambil.
Memang agak kasihan dan anda harus tega untuk melakukannya. Tetapi hal ini juga bisa
diatasi dengan memanen sarang walet sesegera mungkin sebelum telur keluar. Misalnya
1 atau 2 minggu sebelum perkiraan walet mengeluarkan telurnya.
Jadi dalam waktu 1 atau 2 minggu tersebut, walet masih memiliki waktu untuk membuat
sarang pekerja dengan cepat. Tetapi hasil sarang yang Anda dapatkan akan menjadi lebih
tipis meskipun masih bersih dan utuh.
Kualitas Sarang Burung
Sarang yang dihasilkan oleh burung walet adalah sangat beragam tentang warna, bentuk,
ukuran, kebersihan, dan struktur rajutan sehingga kualitas sarang burung walet beragam.
Kualitas sarang burung walet hanya pada musim, cara pemetikan, gangguan, dan lingkungan.
Kualitas sarang burung walet digolongkan menjadi kualitas sarang hancuran, kualitas sarang
pecah, kualitas biasa, kualitas bulu ringan, kualitas perak dan kualitas sarang merah.
Kualitas sarang hancuran, termasuk tingkatan rendah karena bentuk sarang tidak
seragam dan berukuran kecil yang terdiri dari potongan, hancuran atau sisa-sisa sarang
burung. Sarang kualitas hancuran merupakan kumpulan dari sarang-sarang yang rusak,
pecahan-pecahan sarang.
Sarang hancuran
Kualitas sarang pecah, merupakan kualitas sarang burung akibat cara pengambilan
yang salah atau akibat penggunaan alat panen yang salah. Hasilnya, sarang burung
berbentuk tidak beraturan, rusak, hancur, dan banyak yang pecah. Pada umumnya, jenis
sarang tersebut didapat pada panen rampasan, yaitu pemetikan sarang burung, yang
dilakukan sebelum burung walet bertelur atau sedang bertelur.
Kualitas perak, dikenal juga sebagai kualitas sarang putih, yang merupakan kualitas
terbaik dan berwarna putih bersih, tidak tercemar oleh kotoran hewan atau bulu-bulu.
Ukuran sarang burung tersebut adalah besar dengan jumlah sarang 110-140 keping / kg.
Kualitas sarang putih tersebut terbentuk dipanen pada saat buang telur sehingga
bentuknya sempurna. Bobot sarang burung dengan kualitas perak adalah 8 g / sarang
dengan diameter 10 cm.
Headlamp
Untuk memberikan penyinaran pada waktu masuk rumah walet dikarenakan kondisi rumah
walet
gelap.
Pisau untuk mengambil sarang burung walet
peralatannya harus tajam sehingga mempermudah sarang burung walet untuk di panen. Apabila
alat tidak tajam akibatnya sarang menjadi banyak yang pecah
prinsipnya pisau untuk memanen sarang burung walet harus tajam supaya tidak banyak merusak
kualitas dari sarang