Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH WALET

A. LATAR BELAKANG
Burung Walet merupakan burung pemakan serangga yang bersifat aerial, bewarna
gelap, berukuran sedang/kecil, sayap berbentuk sabit dan runcing, kaki dan paruhnya
juga kecil. Burung walet mempunyai kebiasaan berdiam di gua-gua atau rumah-rumah
yang cukup lembab, remang-remang sampai gelap dan menggunakan langit-langit untuk
menempelkan sarang sebagai tempat berbiak dan beristirahat.
Marzuki dkk (2008) mengatakan bahwa pengelolaan lingkungan harus diperhatikan
dengan baik dalam pembudidayaan burung walet. Produktivitas sarang yang dihasilkan
walet jelas sangat tergantung lingkungannya, ketersediaan makanan yang berupa
serangga-serangga kecil harus terpenuhi serta iklim yang cocok untuk walet yaitu musim
hujan, kemarau dan angin.
Burung walet memasuki masa produksi pada sekitar usia 8-10 bulan. Pada fase ini,
seluruh organ yang berkaitan dengan reproduksi mulai berfungsi, glandula sublinguales
mulai menghasilkan air liur (saliva) dan dengan saliva inilah burung walet membangun
sarangnya.
Burung wallet selalu hidup berkoloni. Tapi, dalam pemanfaatannya, bukanlah
burungnya yang sangat diminati oleh masyarakat, melainkan sarang dari burung walet itu
sendiri serta memilik harga yang sangat fantastis.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dan tujuan pembangunan rumah walet adalah sebagai berikut:
• Melestarikan keberadaan burung walet
Dengan adanya rumah burung walet, kelestariannya dapat terjaga dikarenakan
peternak akan tetap membudidayakannya.
• Menghindari resiko yang disebabkan faktor alam.
Rumah burung walet memberikan perlindungan dari faktor alam, hubungan
rantai makanan serta faktor iklim tentu akan menjadi kendala dalam
kelestarian burung walet mengingat burung walet yang sangat menyukai
tempat yang lembab terutama gua-gua dipinggiran pantai. Budiman (2007)
mengatakan bahwa dalam sejarahnya, para pedagang cina memperoleh sarang
burung walet dari gua-gua alam dipinggiran pantai laut cina selatan
Adapun tujuan pembangunan gudang sarang burung walet sebagai berikut :
• Sarang burung walet mempunyai nilai jual yang tinggi hingga bisa
meningkatkan pendapatan ekonomi.
• Sarang burung walet selalu dibutuhkan karena potensinya yang sudah diakui
oleh masyarakat luas.
 Sarang Burung walet mengandung asam sialat yang sangat tinggi, dimana
sangat berguna untuk menjaga kesehatan tubuh.
• Sarang burung walet diyakini sebagai food suplement yang berkhasiat tinggi
untuk menjaga stamina (Budiman, 2007).
PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH WALET

C. DATA PEMOHON
1. Identitas Pribadi
a. Nama Lengkap : ABDULLAH MUHAMMAD SALIM
b. Tempat/Tgl Lahir : KARANGASEM, 03 APRIL 1972
c. Pend. Terakhir :-
d. Alamat Rumah : JL. BATUYANG NO. SX BR. TEGENE RT. – RW. –
BATUBULAN, KEC. SUKAWATI, KAB. GIANYAR – BALI
e. Status Perkawinan : KAWIN
f. Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

2. Pengalaman Usaha Pemohon


Pembudidaya sarang burung walet

D. DATA LOKASI PEMBANGUNAN


Nama Usaha Budidaya : Pembangunan Rumah Walet
Alamat Bududaya : Desa Stowe Brang Kec. Utan
Bentuk Budidaya : Perseorangan/Individu
Ijin yang dimiliki :-
NPWP Nomor: -

E. NILAI ASET BUDIDAYA


1. Bangunan
- Bangunan Gedung minimal 9MX20M Rp. 500.000.000
- Pembangunan Sarana dan Prasaranan Gedung Rp. 200.0000.000
2. Pembangunan Kolam untuk kebutuhan burung wallet Rp. 75.000.000

Jumlah Asset yang dimiliki Rp. 775.000.000


Terbilang :
(Tujuh Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah)
PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH WALET

F. PEMBIAYAAN
1. Anggaran biaya
Harga
No Nama Kebutuhan Volume Total Harga
(Satuan)
A. Sarana Produksi
1. Benih 2.500 10.000 2.500.000
2. Pakan Burung 100 ton 200.000 20.000.000

Jumlah Biaya 22.500.000

B. Penunjang Produksi
1. Perawatan Gedung 5 Lantai 10.000.000 50.000.000
2. Tenaga Kerja
- Teknisi 1 org 2.500.000 2.500.000
- Karyawan 2 0rg 2.000.000 4.000.000

Jumlah 56.500.000

G. TEKNIS OPERASIONAL
Tata Cara Usaha Budidaya wallet
1. Syarat Habitat Lingkungan
Biasanya kandang atau tempat yang akan dijadikan sebagai wadah penampungan para
walet harus di daerah yang sedikit terpencil dan jauh dari kerumunan atau keramaian. Suhu di
daerah tersebut adalah sekitar 24 hingga 26 derajat C. Disertai dengan kelembaban udara
sekitar 80 hingga 95 %.
2. Persiapan Bangunan Rumah atau Kandang walet
Biasanya walet yang diundang ini akan dipelihara dalam sebuah bangunan kosong yang
memiliki beberapa lubang untuk masuknya walet dan ukuran dari bangunan ini snagat
bervariasi. Rumah atau sarang walet yang paling baik aalah semakin jauh dan semakin tinggi.
Didalam ruangan ini biasanya akan di beri lobang tempat keluar masuk walet, roving room
dan resting room.
3. Pembibitan Walet
Awal dari pembibitan adalah dengan cara memancing walet. biasanya menggunakan
rekaman suara burung walet.
 Jika Anda memiliki rumah putih atau krem, Anda akan memiliki kesempatan lebih
besar untuk mengumpulkan mereka: Mengecat bagian atas bangunan dengan warna
terang dikatakan menarik burung ke sarang.
PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH WALET

 Bukti menunjukkan bahwa walet lebih suka bersarang di utara dan timur
menghadap dinding, jadi jangan khawatir jika taman Anda tidak menghadap ke
selatan.
 Dibutuhkan sekitar 10 hari bagi walet untuk membangun rumah mereka.
 Coba gunakan sarang buatan: Biasanya dipasang di papan dan bisa dipasang di
bawah atap. Meskipun mereka mungkin tidak menjamin walet akan bersarang dan
seringkali mereka mendorong mereka untuk mendirikan rumah di dekatnya.
 Pancingan di lakukan pagi atau sore hari
 Sebelumnya anda bisa memesan telur walet yang akan di tetaskan dan masukan ke
dalam bangunan trersebut.
4. Perawatan Burung Walet
Biasanya para peternak walet rumahan tidak akan mengeluarkan anakan walet selama 2
hingga 3 hari pertama dari mesin penetasan, namun temperatur mesin bisa diturunkan
sebanyak 1 hingga 2 derajat C, caranya adalah dengan mebuka ventilasi dari mesin penetasan.
Anda bisa memberikan pakan alami seperti : rayap, kumbang, semut. serangga bersayap
seperti nyamuk, lalat, ngengat, serabut dedaunan larva serangga, ulat dan kroto. Semua
anakan burung ini memakan serangga dan serangga yang mengandung ekstrak daging
(protein), sereal dan biji-bijian (karbohidrat) dan mineral lainnya.
Rasio protein 60%, 40% karbohidrat merupakan keseimbangan yang baik untuk diet
mereka. Penting bahwa kita membuat burung memakan makanan alami mereka, jadi jangan
lupa memberi mereka serangga, serangga, dan ulat cincang juga.
3. Kebiasan Berkembang Biak
Walet dewasa dan berkembang biak saat mereka berumur empat tahun. Mereka yang
selamat dari tahun-tahun awal yang berbahaya dapat berharap bertahan lebih lama 4-6 tahun
lagi. Burung walet tertua hidup paling tidak selama 21 tahun. Karena penguasaan udara
mereka, walet memiliki sedikit jumlah predator.
Hubungan pasangan sering terbentuk saat burung berumur satu tahun. Burung-burung ini
kadang-kadang menempati lubang sarang dan bahkan mungkin berusaha membangun sarang.
Namun, mereka tidak mungkin bersarang sampai usia empat tahun.
Walet berpasangan untuk hidup, bertemu setiap musim semi di tempat sarang yang sama.
Walet biasanya bertelur dua atau tiga butir telur pada interval dua atau tiga hari. Inkubasi
dimulai dengan telur pertama, dan berlangsung selama 19-20 hari per telur. Orang dewasa
berbagi semua tugas bersarang secara setara. Telur yang subur dan tidak subur tidak jarang
dikeluarkan dari sarang setiap saat. Alasan untuk perilaku ini masih belum jelas
5. Kebiasaan Bersarang
Sarang ini terletak tinggi di atap ruang di bawah atap rumah-rumah tua dan gereja tempat
burung-burung bisa masuk ke udara dari pintu masuk sarang. Sarang ini dibangun oleh kedua
orang dewasa dari bahan apapun yang dapat dikumpulkan di sayap, termasuk bulu, kertas,
jerami, jerami dan biji-bijian. Disemen dengan air liur, dan direnovasi dan digunakan kembali
dari tahun ke tahun.
PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH WALET

Burung muda yang mencari situs sarang akan terbang melewati tempat-tempat yang
prospektif menyikat atau ‘membenturkan’ pintu masuk dengan sayap mereka. Burung-burung
Residen menanggapi dengan datang ke pintu masuk dan menjerit. Ini berlanjut sepanjang
musim kawin. Walet sering bertengkar di lokasi sarang, bergulat dengan kaki mereka sampai
penyusup itu dikeluarkan.
Walet memiliki cara yang luar biasa dan unik untuk bertahan dari cuaca buruk dan
kekurangan makanan. Telur mereka bertahan dingin pada setiap tahap perkembangan jika
orang dewasa harus meluangkan lebih banyak waktu jauh dari sarang mencari makan -
sesuatu yang akan membunuh embrio burung lainnya. Perkembangan telur akan melambat
sampai orang tua kembali. Cuaca buruk bisa memperpanjang inkubasi selama empat sampai
lima hari.
H. TAHAP PANEN
Ada Tiga jenis panen dalam pemanenan sarang burung wallet yaitu sebagai berikut:
1. Panen Rampasan
Ini merupakan cara yang digunakan jika walet sudah siap bertelur hanya saja belum
sempat untuk bertelur dan saat inilah anda bisa mengambil sarang mereka.
Keuntungan cara ini adalah dengan mendapatkan jenis sarang walet yang berkualitas
bagus, jarak antar panen akan lebih singkat namun walet akan lebih kelelahan dan
tidak cukup tenaga untuk kembali bereproduksi.
2. Panen Buang Telur
Ini adalah cara yang dilakukan persis dengan namanya. yaitu membuang telur walet
yang masih sebanyak 2 butir dan walet telah membuat sarang 2 buah, maka anda bisa
mengambil sarangnya dan membuang telurnya. Bahkan anda bisa memanen hingga 4
kali setiap tahun dengan cara ini dan mendapatkan kualitas sarang yang baik, hanya
saja ini akan membuat walet kehabisan waktu untuk berkembang biak.
3. Panen Penetasan
Ini adalah panen yang dilakukan jika anakan walet sudah menetas dan bisa terbang.
Sayangnya kualitas sarang akan menurun namun anda bisa menambah populasi dari
walet tersebut. Bersihkan kotoran yang menempel pada sarang dan buang sarang yang
tidak layak.
PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH WALET

I. PENUTUP
Sarang burung walet sudah dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi usaha yang
sangat menjanjikan, harga sarang yang relatif tinggi dan mencapai angka Rp 27-30 Juta
per/kg dapat menutupi biaya pengeluaran awal hanya dalam hitungan tahun. Budiman
(2008) mengatakan bahwa sarang yang dibangun oleh walet mempunyai nilai jual yang
tinggi, oleh karenya, peternak walet harus memperhatikan sarang tersebut. Seluk-beluk
mengenai sarang pun dituntut untuk mengetahui kualitas sarang yang baik, mendapatkan
sarang yang baik tentu pula harus memperhatikan tempat dan bangunan yang akan
digunakan serta lokasi yang memadai.
Penerimaan adalah perkalian antara jumlah penjualan dengan harga jual, sedangkan
keuntungan adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan (
Soekartiwi, 2002 ). Jika peternak sarang burung walet memanfaatkan segala sumber daya
yang disediakan secara maksimal maka pendapatan yang diperoleh akan mendapatkan
kentungan yang maksimal pula.

Sumbawa Besar, 30 Maret 2020


Pemohon,

ABDULLAH MUHAMMAD SALIM

Anda mungkin juga menyukai