Kalau mau melihat data dunia sebenarnya ada banyak sekali jenis
jangkrik yang ada di alam semesta ini. Sekitar 2000 an lebih
spesies jangkrik, dan di Indonesia sendiri terdapat ratusan jenis
jangkrik. Namun yang paling terkenal dan umum dibudidayakan
oleh masyarakat hanya ada beberapa jenis saja. Seperti yang
hobinatang.com sebutkan di bawah ini:
Kemudian saat sudah dewasa leher dan kaki mulai mengeras dan
warna putih pada tubuhnya mulai memudar diganti warna hitam.
Sedangkan saat malam hari jangkrik dewasa sering mengeluarkan
suara dan sangat brisik.
Terlepas dari itu semua jangkrik satu ini juga sudah banyak
dibudidayakan di Indonesia terutama di daerah Jawa Timur. Tapi
jangan tertipu, jenis seliring agak mirip sama kalung. Hanya saja di
sana ada ciri khas yang dimiliki seliring.
Bentuknya pipih, kecil, warna putih pucat dan terlihat tidak kokoh.
Sehingga peminatnya sangat sedikit. Di sisi lain, jangkrik upa juga
kurang disukai burung kicau karena bau tubuhnya cukup
menyengat. Saat malam hari, jangkrik upa juga suka berbunyi
dengan suara khasnya. Namun bunyi itu tidak nyaring, agak
terpatah patah dan sedikit berisik. Musim kawin jangkrik upa ada
ketika musim hujan. Mereka akan bersahutan untuk saling menarik
perhatian dengan suara yang halus.
Selain itu salah satu poin yang paling penting adalah pembibitan,
bibit jangkrik merupakan hal yang harus diusahakan sempurna.
Ada beberapa jenis jangkrik yang lambat diternak dan ada juga
yang cepat. Kalau kalian ingin lebih cepat panen maka carilah bibit
jangkrik yang ideal dan jenis yang mudah dibudidayakan. Adapun
ciri ciri bibir jangkrik yang bagus adalah