Anda di halaman 1dari 5

2.

Jangkrik Kalung

Kemudian ada jangkrik kalung yang juga termasuk golongan banyak


diperdagangkan. Hewan ini memiliki ciri paling menonjol diantara jenis
lainnya, yakni ketika masih kecil akan memiliki garis putih melingkar di
tubuhnya.

Dan ketika sudah mulai dewasa kaki dan lehernya akan mulai mengeras
dan warna putih pada tubuhnya mulai berubah menjadi hitam. Saat
malam hari jangkrik dewasa akan mengeluarkan suara dan itu berisik
banget, sampai-sampai mengganggu kualitas tidur anda.
2. Jenis Jangkrik Kalung (Gryllus Bimaculatus)

Jangkrik kalung juga termasuk yang banyak diternak dan diperjualbelikan, jenis ini
memiliki nama latin Gryllus Bimaculatus, ia memiliki ciri ciri paling menonjol di antara
jenis jangkrik lainnya. Yaitu saat masih kecil  terdapat garis putih melingkar di tubuhnya
dan penamaan jangkrik kalung juga merujuk pada ciri-ciri tersebut. Tapi kadang
dipanggil jangkrik genggong.

Kemudian saat sudah dewasa leher dan kaki mulai mengeras dan warna putih pada
tubuhnya mulai memudar diganti warna hitam. Sedangkan saat malam hari jangkrik
dewasa sering mengeluarkan suara dan sangat brisik.

Sampai saat ini sudah banyak peternak yang membudidayakan jangkrik kalung, hal itu
disebabkan jangkrik kalung memiliki masa panen yang cukup cepat, kira-kira umur 25-
30 hari sudah bisa dipanen (dihitung dari penetasan telur). Selain itu jangkrik kalung ini
memiliki banyak kelebihan di antaranya bisa dijadikan sebagai pengusir tikus karena
suaranya nyaring yang dihasilkan dari gesekan gesekan sayapnya, jangkrik kalung juga
bisa diadu sehingga tak jarang orang menyebutnya sebagai jangkrik aduan.

Kekurangan yang dimiliki jangkrik kalung adalah tidak terlalu disukai burung kicau
karena kandungan air yang ada pada tubuhnya terlalu banyak dan jangkrik kalung juga
memiliki imun tubuh yang lemah sehingga mudah mati serta mudah stres, terutama
saat pergantian cuaca dan saat dibawa atau dikirim dalam jarak jauh

Jangkrik jenis ini adalah jenis jangkrik budidaya atau jangkrik ternak. Jangkrik ini menghasilkan
suara dari hasil gesekan sayap-sayapnya. Suara yang keluarkan jangkrik ini biasanya untuk
menghiasi indahnya malam hari. Selain itu, jangkrik ini juga mengeluarkan suara untuk menarik
perhatian jangkrik betina. Jangkrik betina sendiri tidak berbunyi seperti jangkrik jantan.

Jangkrik kalung ini juga bisa disebut dengan jangkrik aduan dan jangkrik genggong. Jangkrik jenis
ini sangat baik untuk diternak karena memiliki masa panen yang cepat yaitu antara 25-30 hari saja.
Kelebihan lain jangkrik jenis ini yaitu jangkrik tidak gesit atau tidak lincah sehingga mudah ditangkap
serta mudah dalam pemberian pakan karena jangkrik jenis kalung ini memakan segalanya.

Sedangkan kekurangan dari jenis jangkrik ini yaitu kurang disukai oleh burung kicau karena terlalu
banyak menggandung banyak air. Selain itu daya tahan jangkrik kalung ini kurang kuat dengan
perubahan cuaca atau suhu udara. Jangkrik kalung ini memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi
jika dikirim dalam jarak yang jauh dan waktu yang lama sehingga kurang cocok untuk mengirim ke
luar provinsi.

Untuk ciri-ciri jangkrik kalung ini yaitu jangkrik memiliki bentuk tubuh yang cukup besar dan
berwarna hitam pada bagian leher. Jangkrik kalung ini paling banyak diternak di daerah jakarta,
Jawa Barat dan Jawa Tengah.

3. Jangkrik Seliring Teleogryllus Mitratus


Jenis jangkrik berikutnya ada Seliring Teleogryllus Mitratus dengan ciri
khas warna tidak begitu hitam seperti jangkrik kalung, melainkan sedikit
kecoklatan. Lehernya terasa lebih lunak dengan tubuh lebih kecil juga.

Suaranya memang nyaring, akan tetapi masih kalang ketimbang jangkrik


kalung dan sama-sama memiliki garis putih melingkar ketika masih
kecil, akan tetapi akan mulai pudar ketika sudah menganjak usia 20
harian. Akan tetapi masa panennya sedikit lama, kurang lebih memakan
waktu sekitar satu bulanan. Namun jenis ini menjadi salah satu jenis
makanan burung serindit yang bagus dan paling disukai oleh sang
burung itu sendiri.
Teleogryllus Mitratus merupakan nama ilmiah dari jangkrik seliring, tapi entah kenapa di
Indonesia seliring dianggap sama dengan jangkrik alam alias sejenis, padahal mereka
memiliki nama ilmiah yang berbeda. Mungkin kalian bisa menjawabnya di komentar.
hehe

Terlepas dari itu semua jangkrik satu ini juga sudah banyak dibudidayakan di Indonesia
terutama di daerah Jawa Timur. Tapi jangan tertipu, jenis seliring agak mirip sama
kalung. Hanya saja di sana ada ciri khas yang dimiliki seliring.

Jangkrik seliring warnanya tak sehitam jangkrik kalung, dia berwarna hitam kecoklatan.
Lehernya lebih lunak (tidak seperti leher jangkrik kalung yang keras), begitu juga
tubuhnya lebih kecil daripada jangkrik kalung, memiliki suara nyaring namun tak
senyaring jangkrik kalung, sama sama mempunyai garis putih yang melingkar di
tubuhnya saat masih kecil, tapi akan memudar ketika ia sudah berusia 20 harian.
Jika agan mau membudidayakan jenis seliring maka harus benar benar sabar, karena
untuk memanennya butuh waktu yang cukup lama yakni satu bulan lebih. Akan tetapi
keuntungan yang didapatkan juga cukup lumayan. Terlebih lagi jangkrik seliring ini
disukai sekali oleh burung kicau karena ia tidak terlalu banyak mengandung air, tidak
mengandung zat yang memabukkan, mengandung banyak protein serta ukuran
tubuhnya tidak besar alias sedang sehingga mudah untuk dicerna

Jangkrik seliring ini memiliki ciri-ciri warna coklat kehitam-hitaman dan memiliki bentuk leher yang
lunak. Selain itu, ada pula yang memiliki warna putih yang melingkar pada leher dan perut. Namun
warna putih tersebut akan pudar saat berumur 10 hari.

Berbeda dengan jangkrik jenis kalung, jangkrik seliring ini memiliki bentuk tubuh yang sedikit lebih
kecil dan memiliki gerak yang lincah dan gesit. Namun kelebihan jangkrik seliring ini adalah sangat
disukai oleh burung kicau karena tidak mengandung banyak air.

Masa panen untuk jenis jangkrik ternak yang satu ini lebih lama dibandung jangkrik kalung. Tetapi
untuk masalah pakan, jangkrik jenis seliring ini sama saja dengan jangkrik jenis kalung yaitu
pemakan segalanya.

Jangkrik seliring sangat digemari oleh burung kicau sehingga kebutuhan jangkrik jenis ini sangat
tinggi hampir di setiap daerah yang banyak peminat burung kicaunya. Jangkrik seliring banyak
diternak di daerah Sumatera, Jawa, dan Jakarta.

1. JANGKRIK ALAM ( SELIRING )


jenis ini kebanyakan dibudidayakan di pulau sumatera,secara fisik warna agak hitam doft dan ada
garis dipunggungnya satu garis saja.

1. masa pembesaran lebih lama 30-35 hari .


2. kegunaan untuk semua burung ocehan .
3. fisik lebih kuat dan gesit .
4. Harga lebih mahal 20% di banding jangkrik kalung
Jangkrik sangat mudah untuk di budidayakan, sehingga waktu yang di butuh kan tidak terlalu tersita
untuk keluarga tercinta, modal yang di butuhkan pun di bilang sangat murah tidak perlu merogok
kocek yang sangat mahal, berkisar antara 1 juta sampai dengan 5 juta rupiah.

1. JANGKRIK KALUNG ( GENGGONG )


jenis ini kebanyakan dibudidaya di pulau jawa,secara fisik berwarna hitam ada juga yang bergaris
garis kuning di bagian punggungnya.

1. masa pembesaran 25 hari bisa dipanen dan dijual ke agen.

1. fisik dan daya tahan kurang jika dibanding dengan jenis selering.

1. harga  lebih murah kegunaan untuk jenis burung kicau terntu, pakan ikan, umpan pancing,
bahan dasar obat – obatan dan untuk pakan tokek (biasanya penangkar tokek lebih suka jenis
kalung).
2. Kadar protein yang terkandung dalam jangkrik ini sangat tinggi bahkan melebihi kadar protein
pada udang atau seafood.
terdapat berbagai macam kandungan baik di dalam tubuh jangkrik kalung, adanya kandungan asam
amino yang tinggi serta asam lemak omega – 3 dan omega – 6 , protein tinggi. Maka jangkrik sangat
di munghkinkan untuk di manfaatkan sebagai bahan baku yang sangat  berkualitas tinggi baik untuk
produk pangan serta pakan unggas dan ikan. adanya kandungan hormone-hormone steroid
( ekstrogen, progesterone dan testosterone ) serta protein kolagen, maka jangkrik kalung juga
berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetik.

Anda mungkin juga menyukai