Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. ‘S’ DENGAN DIAGNOSE MEDIS


PNEMONI DI RUANG ICU DI RSUD KOTA MATARAM

OLEH

WINDRAWATI

017.02.0753

PROGRAM STUDI NERS ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MATARAM

2018
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny “M” DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER
PADA KASUS NSTEMI DIRUANG PENYAKIT JANTUNG TERPADU (PJT) RSUD KOTA
MATARAM

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama : Ny. M
Umur & Alamat : 58 Tahun
Pekerjaan : swasta
Tanggal MRS : 11/07/2018
Tgl Pengkajian : Rabu, 11/07/2018, Jam : 11.00
Penanggung Jawab : Ny. N; Alamat: narmada
No. Register : 196319
Dx. Medis : Nstemi

B. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKITNYA


1. Keluhan utama : sesak
2. Keluhan saat masuk RS : Klien mengatakan dibawa ke RSUD Kota
mataram karna mengeluh lemas, merasa sangat lelah dan sesak
nafas dan terasa nyeri pada dadanya.
3. Keluhan saat pengkajian : Klien mengatakan mengeluh mudah
lelah saat melakukan aktivitas ringan yang disertasi sesak
nafas dan nyeri pada bagian dada.

C. RIWAYAT PENYAKIT / MEKANISME TRAUMA


Klien mengatakan sebelum dibawa ke RSUD Kota Mataram klien sudah
naik tangga di tokonya dan merasa sangat capek yang disertai
dengan sesak nafas kemudian keluarga segera membawa klien ke UGD
RS Kota Mataram dan dilakukan penanganan, sesampainya UGD klien
dilakukan pemeriksaaan TTV, pemeriksaan laboratorium, EKG, cek
glukosa darah dan klien mengatakan memang ia sudah 3 kali masuk
RSUD Kota Mataram. Setelah 1 hari di UGD Tn. T pindahkan ke
Ruang Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) RSUD Kota Mataram untuk
dilakukan Kateterisasi.
Terapi yang di berikan di IGD
-Injeksi
 Furosemid
 Lovenox
 Septriaxone
-oral
 Asam folat
 Ramipril
 Bisoprorol
 Aspilet
 alprazolam

D. RIWAYAT LINGKUNGAN (TKP)


Klien mengatakan lingkungan rumanynya selalu dijaga kebersihanya
dan terdapat tempat pembuangan sampah yang pada umumnya dimiliki
oleh semua rumah dilingkungannya dan memiliki saluran got tapi
terbuka.
E. PEMERIKSAAN FISIK
 AIRWAY : Tidak ada sumbatan jalan nafas / tidak ada
secret, terpasang oksigenasi 4 lpm.
 BREATHING : Klien bernafas spontan, RR: 26 x/mnt
 CIRCULATION : Nadi 79 x/menit, akral hangat, suhu 36,50C
 DISABILITY : Ekstremitas atas dan bawah tidak ada
keluhan, Tonus otot nilai 5.
 EXPOSURE : GCS E: 4; V: 5; M: 6 (Compos mentis)
 FULL Vital Sign & Five Intervention
- Nadi : 79 x / menit
- TD : 140/90 mmHg
- Suhu : 36,50C
- RR : 26 x / menit
- Pulse Oximetri : 98 % (Normal 96-100%)
- Monitor Denyut Jantung : 79 x/menit (Normal 60-80 x/menit)
- Indwelling Kateter : tidak terpasang DC

 GIVE A COMFORT
Yang sehubungan dengan kenyamanan dan keamanan klien
Tindakanya itu dengan memberikan infus dan terapi.
 HISTORY & HEAD TO TOE ASSESSMEMT
- History
- head Ta toe
 Kepala:
Inpeksi : bentuk kepala bulat, rambut hitam dan ada
uban, penyebaran rambut merata, tidak ada lesi/luka,
tampak bersih, tidak ada ketombe.
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri
tekan.
 Leher
Infeksi: tidak ada lesi atau/luka
Palpasi: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening,
tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri tekan.
 Dada (Thorax)
Infeksi: tampak simetris, terlihat menggunakan otot bantu
pernafasan, pergerakan dinding dada tampak simetris.
Palpasi: taktil fremitus tidak terkaji
Perkusi: paru-paru sonor, jantung pekak
Auskultasi: tidak terdengar suara mengi/ wheezing, suara
jantung S1 S2 tunggal dan ada suara tambahan.
 Abdomen
Infeksi: simetris, tampak bekas luka jahitan di abdomen
dengan diameter 30 cm
Auskultasi : bising usus 8 x/menit (Normal 5 – 30
x/menit)
Perkusi : pada kuadran I terdengar pekak, pada kuadran
II terdengar timpani, pada kuadran III terdengar timpani,
pada kuadran IV terdengar timpani.
 Alat kelamin
Tidak terkaji
 Ekstremitas:
atas: tidak ada lesi/ luka, pergerakan normal
bawah: tidak ada lesi/ luka, pergerakan normal

5 5

5 5
 INFEKSI
Tidak Terdapat krepitasi, kifosis (-), lordosis(-), skoliosis
(-), deformitas (-)

a. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Klien mengatakan sebelumnya pernah menderita hipertensi.
b. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Klien mengatakan selain dia ayahnya juga memiliki riwayat
penyakit yang sama yaitu hipertensi.
 Genogram

Ket: : laki-laki meninggal


: perempuan meninggal
: tinggal serumah
: garis keturunan
: garis perkawinan
: perempuan hidup
: laki-laki hidup
: klien
c. Pola Pemenuhan ADL:
- Kebutuhan Nutrisi
Sebeum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit makan 3x sehari
dengan porsi satu piring penuh dengan lauk tempe, daging,
telur, sayur-sayuran dan minum 4-5 gelas. 1000cc/24jam, klien
mengatakan dirumah senang makan snack dan gorengan.
Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit makan 3x sehari
dengan porsi setengah porsi yang disediakan oleh rumah sakit,
klien mengatakan saat sakit malas minum dan hanya menghabiskan
1 botol Aqua 550 ml air dalam sehari, klien mengatakan dirumah
sakit tidak bisa makan snack dan gorengan lagi.

- Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit BAB 1-2 kali
dalam sehari dan BAK 4-5 x per hari warna kekuningan dan bau
khas urin.
Saat sakit : Klien menagatakan tidak pernah BAB selama di
rumah sakit dan BAK 3-4 kali dalam sehari dengan warna agak
keruh dan bau khas obat.
- Pola Istirahat tidur
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien tidur
mudah tidur, tidur siang mulai jam 13.30 WITA – 15.00 WITA dan
tidur malam jam 22.00 – 05.00 WITA, klien mengatakan saat
bangun tidur merasa segar dan bertenaga lagi.
Saat sakit : Klien mengatakan sulit memulai tidur, klien
mengatakan tidak bisa tidur siang karna merasa tidak nyaman
dengan kondisinya dan malam kesulitan memulai tidur karna jauh
dari istri dan anak-anaknya, klien mulai bisa tidur malam dari
jam 01.00 WITA dan terbangun jam 03.00 WITA karena tidak
nyaman dengan sesak nafasnya dan nyeri dadanya.
Saat pengkajian klien tampak lemah, mata memerah, kelopak mata
menghitam dan bengkak karna kurang tidur.
- Pola Aktivitas
Sebelum sakit : Klien mengatakan saat dirumah aktivitas klien
lancar, klien mengatakan untuk beraktivitas seperti berpindah,
mandi, BAB dan BAK dilakukanya secara mandiri.

Saat sakit : klien mengatakan saat sakit tidak bisa melakukan


kegiatan yang biasa diklakukanya sendiri, untuk merawat
badanya, BAB, BAK dibantu oleh istri maupun perawat, klien
mengatakan lebih sering tidur selama di RS, aktivitasnya
terganggu akibat sesak nafasnya karna terpasang infus dan
oksigen.
- Pola Kebersihan
Sebelum sakit : Klien mengatakan saat di rumah klien mandi
2x/hari dan selalu menjaga kebersihannya.
Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit klien dibantu
membersihkan dirinya oleh perawat diruangan dengan cara dilap
air hangat.
- Pola Komunikasi
Komunkasi klien saat dirumah dan RS sama tidak ada perubahan
- Pola Toleransi-koping
Klien mengatakan terkadang sering marah saat ada masalah dan
kalau ada masalah ia selesaikan.
d. PEMERISAAN LABORATOIRUM/RADIOLOGI
- Laboratoirum
JPEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI
RUJUKAN

Hematologi Lengkap

Haemoglobine L 13.2 g/dl 14.0-17,5

Jumlah 4.30 10^6/uL 4.10-5.90


eritrosit
Hematokrit L 38.1 % 40.0-52.0

Jumlah 234 10^03/ul 150-450


trombosit
MCV, MCH, MCHC

MCV 88,6 Fl 80.0-96.0

MCH 30,7 Pg 26.0-32

MCHC 34.6 g/dL 32.0- 36.0

RDW-CV 14.4 % 11.0-16.0

Eritrosit 0 %
Berinti%
Jumlah Lekosit 8.94 10^3/ul 4.50-11.50

Hitung Jenis

Bisofil % 0,07 % 0.0-2.0

Eosinofil 28 % 1.0-3.0

Neutrofil % 67,4 % 50.0-70.0

Limfosit% 22,1 % 18.0-42.0

Monosit % 7,0 % 2.0-11.0


Besofil# 0.08 10^3/ul 0.00-0.10

Eosinofil# 0.15 10^3/ul 0.00-0.40

Neutrofil# H 6.6 10^3/ul 2.3 – 6.1

Lymphosit# 1.12 10^3/ul 0.80-4.80

Monosit # 0.98 10^3/ul 0.45- 1.30

IG% 0,4 %

KIMIA DARAH

Hs- Troponin I H 38.5 Ng/L <19

Glukosa Sewaktu 1143 Mg/dL 80-120

Urea Darah H 90.1 Mg/dL 17.0-43.0

- Terapi Medis
Infus
- Nacl 24 TPM/infus pam

 Obat Oral:
- Aspilet 1x80 mg
- Cpg 1x75 mg
- Spironolactone 1x25 mg
- Ramipril 1x1,25 mg
- Digoxin 1x1/2 tab
- Bisc[rold 1x2,5
- Asamfolat 3x1
 Obat injeksi
- Furusemid 20mg/ 12jm
- Lovenox 0,6cc/ 12jm
- Ceftriaxone 1gr/12 jam
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Gagal pompa ventrikel Pola nafas
tidak
- Klien mengatakan kanan
efektif
mengeluh sesak nafas
- Klien mengatakan mudah Tekanan diastole↑
merasa lelah
- Klien mengatakan susah Bendungan atrium
memulai tidur kanan
DO :
- Terlihat tarikan Bendungan vena
dinding dada/otot pulmonal
bantu pernapasan
- Terpasang O2 iskemia miocard
- Tanda-tanda vital
- TD:130/90 mmhg kontraktilitas
- Nadi:77 x / menit
- RR : 26 x / menit cardiac output
- Suhu:36,7 c
- SPO2:98 levsv
Volume akhir sistolik

volume di ventrikal

bendungan di
ventrikel

bendungan di atrium

bendungan di
v.pulmonalis
akumulasi cairan di
paru

expansi pom

pola napas tidak


efektif

2 DS Gagal jantung kiri Intoleransi


- Klien mengatakan Aktivitas
pusing, merasa lemas, COP menururn
tenaga berkurang
- Klien mengatakn tidur Suplai darah ke
saja di tempat tidur jaringan menurun
selama di RS
- Klien mengatakan Penurunan o2 dan
aktivitasnya terganggu nutrisi dalam sel
akibat sesak nafasnya
ini dan penyakitnya Katabolisme yang
- Klien mengatakan tidak adekuat dari
kesulitan saat jaringan
beraktivitas karena
terpasang infuse dan
Intoleransi aktivitas
oksigen.
DO
- ADLs dibantu perawat
- Klien tampak terbaring
di tempat tidur saja
- Klien tampak lemas,
pucat
- Klien tampak terpasang
infuse dan oksigen
- Tanda-tanda vital:
- TD:130/90
- Nadi:77
- RR:25
- Suhu:36,7
- SPO2:98

3 DS Gagal pompa ventrikel Insomnia


- Klien mengatakan kanan
mengeluh sesak nafas
- Klien mengatakan tidak Tekanan diastole↑
bisa tidur siang karna
merasa tidak nyaman, Bendungan atrium
klien mulai bisa tidur
kanan
jam 01.00 WITA dan
terbangun jam 03.00 WITA
Bendungan vena
karena merasa tidak tidak
sistemik penimbunan
nyaman dengan sesak
nafasnya
as.laktatjantung

- Klien mengatakan tidak


bisa tidur kembali jika Kardiomegali
sudah terbangun tengah
malam Mendesak diafragma
DO:
- Klien tampak lemah Penurunan ekspansi
- Mata memerah paru
- Kelopak mata menghitam
dan bengkak
Sesak Nafas
- Tanda-tanda vital:
- TD:130/90
Insomnia
- Nadi:77
- RR:25
- Suhu:36,7
- SPO2:98

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan


ekspansi paru
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
3. Insomnia berhubungan dengan kondisi lingkungan dan sesak nafas
INTERVENSI KEPERAWATAN

TANG NO. TUJUAN/KH INTERVENSI RASIONAL


GAL DX

Rabu 1 Setelah dilakukan Airway Management 1. Posisi yang


, asuhan baik tidak
1. Posisikan
11/0 keperawatan menekan
pasien untuk
7/20 selama 3x24 jam paru dapat
memaksimalka
18 maka memaksimalk
n ventilasi
ketidakefektifan an kerja
2. Auskultasi
pola napas dapat paru
suara nafas,
teratasi dengan 2. Mendengarka
catat adanya
kriteria hasil : n bunyi
suara
nafas guna
Respiratory tambahan
mengevaluas
status : Airway 3. Ajarkan
i apa yang
patency klien tehnik
terdapat
relaksasi
- Menunjukkan diparu
nafas dalam
jalan nafas 3. Relaksasi
4. Monitor
yang paten nafas dalam
respirasi
(klien tidak dapat
dan status
merasa sesak membatu
O2
- Irama nafas, mengurangi
Oxygen Therapy
frekuensi sesak nafas
pernafasan 5. Pertahankan 4. Oksigen
dalam rentang jalan nafas yang benar-
normal yang paten benar masuk
- Tidak ada 6. Atur ketubuh
suara nafas peralatan pasien
abnormal. oksigenasi sesuai
Vital sign 7. Monitor dosis
aliran mempengaruh
- Tanda Tanda
oksigen i kinerja
vital dalam
8. Pertahankan paru klien
rentang normal
posisi 5. Jalan nafas
(tekanan
pasien yang paten
darah, nadi,
9. Kolaborasi akan
pernafasan) pemberian mengurangi
nebulizer keluhan
10. Kolaboras sesak klien
i pemberian 6. Untuk
terapi memudahkan
farmakologi pemasangan
Vital sign oksigen
Monitoring 7. Untuk
memastikan
11. Monitor TD,
aliran
nadi, suhu,
oksigen
dan pernapasan
dengan baik
12. Monitor
ke pasien
frekuensi dan
8. Posisi yang
irama
nyaman
pernapasan
membantu
13. Monitor suara
mebuat
paru
pasien
nyaman
9. Pemberian
nebulizer
dapat
mencairkan
sputum yang
menghambat
jalan nafas
10. Terapi
farmakologi
dapat
membantu
mengatasi
sesak nafas
11. Mengetahu
i keadaan
pasien
12. Melakukan
monitor
pernafasan
mengetahui
apakah
klien masih
sesak atau
tidak
13. Mengetahu
i ada
masalah di
paru-paru
Rabu 2 Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Aktivitas
, asuhan adanya dapat
11/0 keperawatan pembatasan mempengaruhi
7/20 selama 3x24 jam klien dalam tidur
18 maka intolerasi melakukan 2. Untuk
aktivitas dapat aktivitas mengetahui
teratasi dengan 2. Kaji adanya factor yang
kriteria hasil : factor yang menyebabbkan
menyebabkan kelelahan
- Berpartisipasi
kelelahan 3. Untuk
dalam
3. Monitor mengetahui
aktivitas
nutrisi dan makanan yang
fisik tanpa
sumber energi masuk
disertai
yang adekuat kedalam
peningkatan
4. Monitor pasien tubuh klien
tekanan darah,
akan adanya 4. Mengetahui
nadi dan RR
kelelahan kelelahan
- Mampu
fisik dan fisik
melakukan
emosi secara ataupun
aktivitas
berlebihan emosi yang
sehari hari
5. Monitor respon bias
(ADLs) secara
kardivaskuler mempengaruhi
mandiri
terhadap aktivitas
aktivitas 5. Aktivitas
6. Monitor pola yang dapat
tidur dan mempengaruhi
lamanya kerja
tidur/istiraha jantung
t pasien 6. Untuk
7. Kolaborasi memberikan
dengan tim penanganan
medis/fisioter lebih lanjut
api maupun
pengobatan

Rabu 3 Setelah dilakukan Manajemen


, asuhan Lingkungan: 1. Lingkungan
11/0 keperawatan kenyamanan yang tenang
7/20 selama 3x24 jam 1. Ciptakan membantu
18 maka insomnia lingkungan membuat
klien dapat yang tenang klien
teratasi dengan dan mendukung nyaman
kriteria hasil : 2. lingkungan
2. Sediakan yang yang
Kriteria hasil:
lingkungan aman dan
- Klien tidur yang yang aman bersih
dengan nyenyak dan bersih dapat
- Klien dapat membuat
berkonsentrasi 3. Pertimbangkan klien
- Klien dapat sumber-sumber tenang
menghindari ketidaknyamana 3. balutan
efek yang n, seperti yang
mengganggu balutan yang lembab,
tidurnya lembab, posisi posisi
- Porsi tidur 6- selang, selang,
7 jam balutan yang balutan
tertekan, yang
seprei kusut, tertekan,
maupun seprei
lingkungan kusut,
yang maupun
mengganggu lingkungan
yang
4. Sesuaikan suhu mengganggu
ruangan yang dapat
paling membuat
menyamankan klien
individu jika merasa
memungkinkan tidak
5. Berikan atau nyaman
singkirkan 4. Suhu
selimut untuk ruangan
meningkatkan yang panas
kenyamanan dapat
terhadap suhu, mengganggu
seperti yang kenyamanan
diindikasikan klien
6. Sesuaikan 5. Dengan
pencahayaan adanya
untuk memenuhi selimut
memenuhi klien akan
kebutuhan merasa
kegiatan nyaman
individu,
hindari cahaya
langsung pada 6. pencahayaan
mata yang redup
Peningkatan Tidur membantu
mempercepat
7. Monitor /catat
proses
pola tidur
tidur
pasien dan
jumlah jam
tidur
7. Membantu
8. Monitor
mengetahui
makanan
jumlah jam
sebelum tidur
tidur klien
dan intake
8. Dengan
minuman yang
adanya
dapat
monitor
memfasilitasi/
makanan
menggangu sebelum
tidur tidur dan
intake
minuman
9. Anjurkan yang dapat
pasien untuk menggangu
menghindari tidur
makanan klien dapat
sebelum tidur menghindari
dan minuman nya
yang menggaggu 9. Mempercepat
tidur proses
tidur klien
IMPLEMENTASI

No.
HARI/Tanggal IMPLEMENTASI Paraf
DX

1 Rabu, 1. Memposisikan pasien dengan posisi


11/07/2018 semi fowler untuk memaksimalkan
ventilasi
Jam 15.00
2. Mengauskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
3. Memonitor respirasi dan status O2
4. Mengajarkan klien relaksasi nafas
dalam
5. Memononitor TD, nadi, suhu, dan
pernapasan
6. Memononitor frekuensi dan irama
pernapasan
7. Memononitor suara paru
2 Rabu, 1. Mengobservasi adanya pembatasan klien
11/07/2018 dalam melakukan aktivitas
2. Mengkaji adanya factor yang
Jam 15.00
menyebabkan kelelahan
3. Memonitor nutrisi dan sumber energi
yang adekuat
4. Memonitor pasien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan
5. Memonitor respon kardivaskuler
terhadap aktivitas
6. Melakukan kolaborasi dengan tim
medis/fisioterapi

3 Rabu, 1. Menciptakan lingkungan yang tenang


11/07/2018 dan bersih
2. Mempertimbangkan sumber-sumber
Jam 15.00
ketidaknyamanan, seperti pempers yang
lembab, posisi selang, balutan yang
tertekan, seprei kusut, maupun
lingkungan yang mengganggu
3. Memberikan selimut untuk meningkatkan
kenyamanan terhadap suhu, seperti
yang diindikasikan
4. Menyesuaikan pencahayaan untuk
memenuhi memenuhi kebutuhan kegiatan
individu, hindari cahaya langsung
pada mata
5. Monitor /catat pola tidur pasien dan
jumlah jam tidur
6. Monitor makanan sebelum tidur dan
intake minuman yang dapat
memfasilitasi/menggangu tidur
7. Menganjurkan pasien untuk menghindari
makanan sebelum tidur dan minuman
yang menggaggu tidur
EVALUASI

Tanggal/Jam No. EVALUASI TTD


Dx

Jumaat, 1 S :
13/07/2018 - Klien mengatakan sesak nafas yang
dirasakan berkurang
Jam 18.30
- Klien mengatakan sudah bisa melakukan
relaksasi nafas dalam
O :
- Klien tampak melakukan relaksasi nafas
dalam
- Klien masih tampak terpasang O2
- Terlihat tarikan dinding dada/otot bantu
pernapasan
- Tanda-tanda vital
- TD:130/90 mmhg
- Nadi:77 x / menit
- RR : 26 x / menit
- Suhu:36,7 c
- SPO2:98

A: Masalah teratasi sebagian


P: Intervensi dilanjutkan
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
- Anjurkan klien untuk melakukan relaksasi
nafas dalam
- Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
- Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
- Monitor respirasi dan status O2
- Kolaboras degan Tim medis dalam
pemberian O2
Juma’at, 2 S :
13/07/2018 - Klien mengatakan pusing, tenaga
berkurang.
Jam 18.40
- Klien mengatakn tidur saja di TT selama
di RS
- Klien mengatakan aktivitasnya terganggu
akibat sesak nafasnya ini dan
penyakitnya
O :
- ADLs dibantu perawat seperti ke kamar
mandi,ganti pempers
- ADLs mandiri seperti makan
- Klien tampak berbaring saja ditempat
tidur
- Klien tampak lemas, pucat.
- Klien tampak masih dipasang infuse dan
oksigen
- Tanda-tanda vital
- TD:130/90 MMHG
- Nadi:77x/menit
- RR:27x/menit
- Suhu:36,7
- SPO2:98

A: Masalah belum teratasi


P: Intervensi dilanjutkan
- Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
- Kaji adanya factor yang menyebabkan
kelelahan
- Monitor nutrisi dan sumber energi yang
adekuat
- Monitor pasien akan adanya kelelahan
fisik dan emosi secara berlebihan
- Monitor respon kardivaskuler terhadap
aktivitas
- Kolaborasi dengan tim medis/fisioterapi
Jumaat, 3 S :
13/07/2018
- Klien mengatakan masih kesulititan untuk
memulai tidurnya
- Klien mengatakan masih tidak bias tidur
Jam 18.50
siang
- Klien mengatakan sesak yang dirasakan
sedikit berkurang
O :

- Klien tampak lemah


- Mata memerah
- Kelopak mata menghitam dan bengkak
- Tanda-tanda vital
- TD:130/90 MMHG
- Nadi:77x/menit
- RR:27x/menit
- Suhu:36,7 c
- SPO2:98
-
A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
1. Menciptakan lingkungan yang tenang
dan mendukung
2. Menyesuaikan suhu ruangan yang paling
menyamankan individu jika memungkinkan
3. Menyesuaikan pencahayaan untuk
memenuhi memenuhi kebutuhan kegiatan
individu, hindari cahaya langsung pada
mata
4. Menganjurkan pasien untuk menghindari
makanan sebelum tidur dan minuman yang
menggaggu tidur
5. Kolaborasi dalam pemberian obat tidur

Anda mungkin juga menyukai