2822 Full
Publish on February 13th, 2010 under Old Softwares by remoxp |2 Comments »
Warnet menggunakan Deep Freeze?? Bikin repot sih kadang-kadang, tapi mau gimana lagi,
kalau warnet nggak di instal Deep Freeze, bisa-bisa di pasangi keylogger dan aplikasi berbahaya
lainnya, mesikipun kalau sudah menginstal Deep Freeze, tidak sepenuhnya aman juga, pasti
selalu ada celah untuk mengakalinya. Sudah baca kan artikel saya yang Menguninstall Deep
Freeze dan Jebol Deep Freeze?? Kalau belom, baca deh. Hehehe
Absolute Protection
Guarantees 100% workstation recovery on restart
Provides password protection and complete security
Protects multiple hard drives and partitions
Integration and Compatibility
Supports multiple hard drives and partitions
Supports multi-boot environments
Compatible with Fast User Switching
Supports SCSI, ATA, SATA, and IDE hard drives
Supports FAT, FAT32, NTFS, basic and dynamic disks
Localized in five languages: English, French, German, Spanish and Japanese
Deployment Options
Offers silent install option for rapid network deployment
Provides option to deploy on multiple workstations as part of a master image
DFC included in Workstation/Seed installations
Cara Instal :
Boot Thawed on Next : computer akan di unfreeze untuk sekian kali restart, klo anda pilih 2
maka selama dua kali restart, program deepfreeze akan di non aktifkan atau di unfreeze. Lebih
dari 2, computer anda akan di freeze kembali.
Boot Thawed : apabila memilih ini, setelah computer anda restart, computer anda akan di
unfreeze dalam waktu yang tidak terbatas, sampai anda men setting kembali.
Internal proxy mikrotik, mikrotik disertai dengan paket internal yang di sebut web proxy.
Disertakan untuk caching dasar untuk jaringan skala kecil
Untuk kapabilitas proxy yang lebih lengkap, gunakan server external proxy seperti SQUID.
Disini ada beberapa kondisi yang agan bisa setting untuk internal proxy mikrotik agan.
Pertama kita format dulu drive/partisi secondary untuk tempat simpan hasil file cache internal
proxynya. Kenapa juga harus pake secondary storage? Biasanya kan kalo routerboard itu storage
systemnya kecil, jadi kita bikin cache yang tersimpan oleh proxy di simpan pada storage kedua.
Kasus x ini saya contohin saya pakai USB Flashdisk di RB751 untuk simpan hasil cache internal
proxy mikrotik nya.
Pertama siapkan partisi storage keduanya, yaitu kita format terlebih dahulu.
Masuk ke winbox ke menu System >> Storage >> Klik Tab Disks
Jika anda bisa lihat disana terdapat 1 storage tambahan atau yang flashdisk yang saya pakai
untuk cache internal proxynya. Pilih usb1 dan klik Format Drive. Setelah berstatus ready lanjut
ke tab Stores untuk setting internal proxy mikrotik defaultnya menyimpan hasil cache ke storage
kedua.
Tambahkan dengan klik “+” lalu isi dengan
Klik “OK”
Disini kita akan aktifkan service internal proxy mikrotik nya, masuk winbox dan ke menu IP
>> Web Proxy.
/ip proxy
set enabled=yes << (set "no" ka
set src-address=0.0.0.0
set port=8080 << port proxy and
1 /ip proxy
3 set src-address=0.0.0.0
5 set parent-proxy=0.0.0.0 << kalo dibelakang proxy lagi, masukin ip proxy lain anda
6 set parent-proxy-port=0 << kalo dibelakang proxy lagi, masukin port proxy lain anda
7 set cache-administrator="support@adamonline.web.id"
8 set max-cache-size=unlimited
9 set cache-on-disk=yes
10 set max-client-connections=600
11 set max-server-connections=600
12 set max-fresh-time=3d
13 set always-from-cache=no
14 set cache-hit-dscp=4
15 set serialize-connections=no
Pada contoh gambar diatas terlihat Cache Drive menggunakan media storage kedua / flashdisk yang
akan kita gunakan.
Fungsi disini adalah memaksakan browser klien harus dilewatkan ke internal proxy mikrotik
agan, ataw disebut setting transparan proxy.
Di atas menjelaskan bahwa jika ada aktifitas yg menuju port 80 (http) akan di arahkan ke IP
mikrotik yg anda set dengan port 8080 (port proxy yg anda set) jadi ga perlu setting di browser
satu2. Jgn lupa disable NATnya kalo ga mao dipake proxynya.
Disini kita akan coba setting bagaimana mengabaikan content cached proxy agar full speed /
tidak terlimit. Jadi jika klien mengakses content website yang sudah tersimpan di proxy maka
klien akan mendapatkan full speed langsung dari proxy mikrotik agan.
Pertama kita tandain “mangle” content yang tersimpan di internal proxy agan.
/ip firew all mangle
add action=mark-packet chain=o
new -packet-mark=cache-hits p
/queue tree
add burst-limit=0 burst-threshold
max-limit=0 name="Unlimited Spe
parent=global-out priority=8 que
1 /queue tree
Agan bisa lihat content yang berhasil tersimpan di internal proxy agan di winbox ke menu IP >
WEBPROXY > CACHE CONTENTS
Di bagian ini bagaimana cara blokir berdasarkan nama domain menggunakan internal proxy
mikrotik agan. Anggap lah ada beberapa website yang tidak diperbolehkan di akses oleh klien
agan.
Command diatas berfungi agar klien anda tidak bisa mengakses website facebook.
Di bagian ini bagaimana cara blokir aktifitas download berdasarkan file extension menggunakan
internal proxy mikrotik agan.Jadi beberapa jenis file tidak diperbolehkan di download oleh klien.
Command di atas berfungsi agar klien tidak bisa mendownload file audio (MP3) dan file video
(AVI).
Bagaimana cara agar internal proxy mikrotik tidak bisa di akses dari luar jaringan
Di sini kita setting internal proxy mikrotik agan tidak bisa di akses dari luar jaringan, bahasa
manusianya di colong lah.
Script diatas berfungsi menutup port internal proxy mikrotik agan dari dunia luar (yang macuk
dari port internet agan)
Cara membagi bandwidth dengan mikrotik rb750
Dalam membangun sebuah jaringan internet terutama pada jaringan di warnet, sebaiknyalah kita
menggunakan mikrotik agar jaringan yang kita bangun menjadi sebuah jaringan yang stabill.
Pada kali ini saya akan mencoba menulis cara menbagi bandwidth dengan mikrotik dengan melimit atau
membatasi bandwidth pada tiap-tiap client dan ini juga yang saya terapkan di jaringan warnet saya dan
mikrotik yang digunakan adalah mikrotik rb750..
Dan kali ini agar pembahasannya tidak terlalu panjang saya tidak akan membahas cara seting mikrotik
langsung saja kita anggap antara mikrotik dan modem sudah terhubung ( sudah conected)kita hanya
tinggal membagi atau membatasi bandwidth pada tiap-tiap client saja.
Berikut langkah-langkahnya :
Sebelum kita masuk ke mikrotik pastikan dulu bahwa kita sudah mengatur IP pada tiap-tiap client,
contoh yang terdapat diwarnet saya terdiri dari 12 Client :
PC 1 = IP nya 192.168.11
PC 2 = IP nya 192.168.12
PC 3 = IP nya 192.168.13
dan seterusnya.....
contoh di PC 1 seperti gambar dibawah ini:
Setelah itu kita buka Mikrotik tentunya menggunakan winbox setelah masuk pada mikrotik kemudian
langkah selanjutnya :
1.masuk ke queues,
2. lalu masuk ke simple queues
3. lalu klik tanda + sperti pada gambar dibawah ini
nama kita kita masukan nama sesuai keinginan kita, kalau saya PC 1 dinamai Client1
Target Addres kita masukan angka sesuai IP pada PC target
Target Download kita masukan bandwidth sesuai kebutuhan
Target Upload kita masukan bandwidth sesuai kebutuhan
Klik OK
Ngomong-ngomong sudah malem dan yang main warnet pun sudah pada pulang sekian dulu dari saya,
mohon maaf bila banyak kesalahan maklum sambil nuggu server agak kurang fokus dan sedikit sibuk
hehehe....semoga bermanfaat selamat mencoba dan Sukses selalu
Wassalam...
Bandwidth Management , Dasar Mikrotik , Mikrotik , RouterOS , Setting Mikrotik , Tutorial Mikrotik
61 Komentar
Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue Mikrotik - Mengatur dan
membatasi pemakaian Bandwidth internet memang suatu hal yang penting ketika koneksi internet kita
terbatas, misalnya kuota bandwidth yang terbatas dari ISP. Kita perlu membatasi kuota bandwidth tiap
user yang terkoneksi ke Router Mikrotik. Pada Router Mikrotik sendiri sudah tersedia fitur yang bisa
membatasi (limit) bandwidth yaitu Queue. Ada dua macam Queue pada Mikrotik :
1. Queue Simple : merupakan cara termudah untuk melakukan management bandwidth yang
diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth
upload dan download tiap user.
2. Queue Tree : mirip seperti queue simple tapi lebih rumit, yaitu dapat melakukan pembatasan
bandwidth berdasarkan group bahkan secara hierarki. Kita harus mengaktifkan fitur Mangle
pada Firewall jika ingin menggunakan Queue Tree.
Pada artikel kali ini kita akan membahas fitur Queue Simple dulu. Oke, mari kita belajar mikrotik
bersama :)
Untuk pembahasan Queue Simple kali ini kita akan mencoba praktek membuat limit Bandwidth semua
user dengan mikrotik. Silakan buka Winbox nya dan pilih menu Queues, maka akan muncul tampilan
berikut :
Sebelum kita mulai membatasi Bandwidth internet dengan mikrotik, pastikan dulu berapa Bandwidth
Internet yang anda dapat dari ISP yang anda pakai. Sehingga nantinya nilai Bandwidth yang dilimit tidak
melebihi alokasi Bandwidth dari ISP. Misalnya bandwidth dari ISP sebesar 1 Mbps, maka limit bandwidth
nya diset lebih kecil atau sama dengan 1 Mbps.
Untuk menambahkan Simple Queue baru klik tombol +, maka akan muncul tempilan seperti berikut :
Ada beberapa tab di jendela Simple Queue tersebut, namun kita hanya akan menggunakan tab General
dan Advanced saja.
Tab General
Pada tab General ada beberapa pilihan yang dapat diseting. Yang perlu kita perhatikan dengan seksama
yaitu pilihan Target Address dan Max Limit.
Target Address
Anda dapat mengisis Target Address dengan IP address tertentu yang ingin anda batasi Bandwidth nya,
misal 192.168.100.0/24. Dari gambar di atas bisa dilihat untuk Target Address kosong, ini berarti
konfigurasi limit Bandwidth ini berlaku untuk semua alamat IP.
Max Limit
Max Limit adalah alokasi bandwidth maksimal yang bisa didapatkan user, dan biasanya akan didapatkan
user jika ada alokasi bandwidth yang tidak digunakan lagi oleh user lain. Jangan lupa centang Target
Upload dan Target Download untuk mengaktifkan fitur ini, pilih besar Bandwidth yang ingin dilimit pada
Max Limit. Misalnya upload : 256kbps download : 1Mbps.
Besar limit Bandwidth untuk upload lebih rendah daripada download nya karena memang user biasanya
lebih banyak melakukan download (browsing, download musik, file, dll) daripada upload. Anda dapat
memilih sesuai keinginan.
Anda juga dapat menentukan waktu kapan dan berapa lama Simple Queue ini akan mulai berjalan
dengan memilih opsi Time.
Tab Advanced
Pada tab Advanced hal yang perlu diperhatikan pada opsi Interface dan Limit At.
Interface
Pilih interface mana yang ingin dibatasi bandwidth nya, misalnya interface Wlan1 untuk membatasi
koneksi internet via wireless. Jika ingin membatasi bandwidth di semua Interface pilih all.
Limit At
Limit At adalah alokasi bandwidth trendah yang bisa didapatkan oleh user jika traffic jaringan sangat
sibuk. Seburuk apapun keadaan jaringan, user tidak akan mendapat alokasi bandwidth dibawah nilai
Limit At ini. Jadi Limit At ini adalah nilai bandwidth terendah yang akan didapatkan oleh user. Nilai nya
terserah anda mau diisi berapa. Misalnya diisi upload 128kbps download : 512kbps.
Untuk opsi lainnya akan dibahas pada artikel Tutorial Mikrotik Indo selanjutnya.
Nah, dari konfigurasi tersebut, maka hasilnya jika semua user sedang memakai koneksi internet dan
kondisi jaringan sibuk maka tiap user akan mendapatkan bandwidth sebesar 128kbps/512kbps. Jika satu
atau beberapa user tidak sedang menggunakan koneksi maka alokasi bandwidth akan diberikan ke user
yang sedang terkoneksi. Dan jika hanya satu user yang menggunakan koneksi maka user itu akan
mendapatkan alokasi bandwidth maksimal 256kbps/1Mbps.
Klik ok untuk menambahkan Simple Queue tersebut, sehingga akan muncul di queue list.
Pada gambar di atas, ada dua Simple Queue, yaitu Simple Queue yang terbentuk secara otomatis oleh
Hotspot di artikel sebelumnya Cara Membuat Hotspot di Mikrotik : Seting dasar Hotspot Mikrotik
dan Simple Queue yang baru dibuat. Jika ada dua konfigurasi berbeda maka akan dieksekusi dari atas ke
bawah (top to bottom), jadi Simple Queue hotspot dieksekusi dulu baru kemudian Simple Queue
Mikrotik Indo. Walaupun Simple Queue hotspot Tx Rx Max limit nya unlimited, tapi semua user hotspot
akan mendapatkan bandwidth Max Tx Rx 256k/1M dari Simple Queue MikrotikIndo, sehingga Simple
Queue hotspot itu tidak berlaku.