“Musim kemarau tiba. Mari lindungi diri dan keluarga dari ancaman penyakit musim
kemarau.”
Saat ini beberapa wilayah di Indonesia secara bertahap tengah memasuki musim
kemarau. Ketika musim kemarau berlangsung, udara terasa menjadi lebih panas, lebih
kering, dan lebih berdebu. Kondisi lingkungan seperti ini turut mengundang munculnya
berbagai penyakit musim kemarau, antara lain:
Saat musim kemarau, hujan bisa tidak turun dalam waktu yang lama (meski
beberapa tahun belakangan hujan juga kadang turun saat kemarau sebagai dampak
perubahan iklim). Debu-debu yang bertebaran di udara berpotensi mengakibatkan iritasi
pada saluran pernapasan, sehingga Anda berisiko mengalami ISPA.
Selain itu, udara yang cenderung panas dan terik saat musim kemarau dapat
membuat seseorang cenderung mengonsumsi minuman yang dingin. Ini juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya ISPA, dengan gejala antara lain demam, batuk, pilek, sakit
tenggorokan, suara serak, dan sebagainya.
2. Diare
Selain ISPA, diare juga umum ditemui saat musim kemarau. Ini karena saat musim
kemarau, kualitas air menjadi terganggu sehingga memengaruhi pasokan air bersih yang
diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti penggunaan untuk proses mencuci
makanan dan peralatan masak dan makan. Padahal, kebersihan makanan yang bebas
dari kuman penyakit bergantung dari kualitas air.
Kurangnya pasokan air bersih juga membuat lingkungan menjadi lebih kotor
sehingga dihinggapi banyak kuman penyebab penyakit. Dengan begitu, makanan akan
lebih mudah tercemar. Selain itu, kondisi musim kemarau membuat makanan lebih
mudah terkontaminasi oleh udara yang berdebu. Pada akhirnya, kondisi hidangan
makanan yang kurang higienis dapat berisiko menimbulkan diare.
Penting untuk diketahui bahwa kebiasaan rajin mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah dari toilet, dan setelah
menyentuh benda-benda yang kotor bisa melindungi Anda dari terjadinya diare.
3. Heatstroke
Udara yang kering dan tidak sehat, debu dan asap yang beterbangan juga
membuat orang lebih mudah mengalami sakit mata di musim kemarau. Menggunakan
kacamata bisa menjadi salah satu cara pencegahan sakit mata.
Pengobatan yang diberikan tergantung dari penyebab infeksinya, perawatan yang
diberikan biasanya meliputi kompres, obat tetes mata, salep atau antibiotik. Hal yang
membuat sakit mata lama untuk sembuh karena adanya infeksi kedua yang biasanya
disebabkan oleh kuman atau bakteri.
Seperti musim hujan, musim kemarau juga datang bersama dengan ancaman
penyakit seperti yang telah dijabarkan di atas. Meski demikian, Anda dapat melakukan
berbagai upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit-penyakit tersebut. Untuk
menjaga kesehatan sekaligus meningkatkan imunitas tubuh, pastikan untuk
mengonsumsi makanan dengan gizi yang cukup, memenuhi kebutuhan cairan dengan
minum air putih setidaknya 8 gelas (2 liter) sehari, berolahraga secara rutin, istirahat
dengan cukup, serta menjaga kebersihan diri dengan kebiasaan sesederhana mencuci
tangan pakai sabun.