Anda di halaman 1dari 3

Sebelum Mewabah, Cegah 4 Penyakit Musim Kemarau Ini

“Musim kemarau tiba. Mari lindungi diri dan keluarga dari ancaman penyakit musim
kemarau.”

Saat ini beberapa wilayah di Indonesia secara bertahap tengah memasuki musim
kemarau. Ketika musim kemarau berlangsung, udara terasa menjadi lebih panas, lebih
kering, dan lebih berdebu. Kondisi lingkungan seperti ini turut mengundang munculnya
berbagai penyakit musim kemarau, antara lain:

1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Saat musim kemarau, hujan bisa tidak turun dalam waktu yang lama (meski
beberapa tahun belakangan hujan juga kadang turun saat kemarau sebagai dampak
perubahan iklim). Debu-debu yang bertebaran di udara berpotensi mengakibatkan iritasi
pada saluran pernapasan, sehingga Anda berisiko mengalami ISPA.

Selain itu, udara yang cenderung panas dan terik saat musim kemarau dapat
membuat seseorang cenderung mengonsumsi minuman yang dingin. Ini juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya ISPA, dengan gejala antara lain demam, batuk, pilek, sakit
tenggorokan, suara serak, dan sebagainya.

Untuk mencegah serangan ISPA, lakukan pencegahan dengan menggunakan


masker saat berada di luar ruangan dan ketika berada di tengah keramaian. Jika
seseorang di tempat yang ramai menderita ISPA, ia dapat dengan mudah menulari
orang-orang di sekitarnya. Selain itu, pastikan Anda rajin membersihkan lingkungan
rumah dengan membersihkan sarang debu dan menjaga sirkulasi udara ruangan dengan
ventilasi yang memadai.

2. Diare

Selain ISPA, diare juga umum ditemui saat musim kemarau. Ini karena saat musim
kemarau, kualitas air menjadi terganggu sehingga memengaruhi pasokan air bersih yang
diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti penggunaan untuk proses mencuci
makanan dan peralatan masak dan makan. Padahal, kebersihan makanan yang bebas
dari kuman penyakit bergantung dari kualitas air.
Kurangnya pasokan air bersih juga membuat lingkungan menjadi lebih kotor
sehingga dihinggapi banyak kuman penyebab penyakit. Dengan begitu, makanan akan
lebih mudah tercemar. Selain itu, kondisi musim kemarau membuat makanan lebih
mudah terkontaminasi oleh udara yang berdebu. Pada akhirnya, kondisi hidangan
makanan yang kurang higienis dapat berisiko menimbulkan diare.

Penting untuk diketahui bahwa kebiasaan rajin mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah dari toilet, dan setelah
menyentuh benda-benda yang kotor bisa melindungi Anda dari terjadinya diare.

3. Heatstroke

Heatstroke (sengatan panas) adalah kondisi darurat ketika tubuh mengalami


peningkatan suhu tubuh secara drastis dalam waktu cepat, dan Anda tidak sempat
mendinginkan tubuh. Heatstroke biasanya terjadi saat seseorang merasa kepanasan
akibat paparan suhu panas dari sengatan sinar matahari di luar batas toleransi tubuh
dalam jangka waktu lama. Suhu bisa meningkat tajam hingga mencapai 40 derajat
Celcius.

Selain peningkatan suhu yang tinggi, gejala heatstroke meliputi penurunan


kesadaran, kejang, sakit kepala, bicara cadel, mual, muntah, kulit memerah, napas cepat,
denyut jantung cepat, serta kulit teraba panas dan kering.

Heatstroke merupakan kondisi kegawatan yang harus segera mendapatkan


pertolongan medis. Ini karena heatstroke dapat merusak fungsi berbagai organ dalam
tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, dan organ vital lainnya yang dapat mengancam jiwa.

Adapun beberapa upaya pencegahan heatstroke antara lain menggunakan


pakaian longgar, proteksi diri (menggunakan kacamata hitam, topi, dan tabir surya),
mencukupi asupan cairan, hindari aktivitas di luar ruangan saat suhu terlalu panas, dan
lakukan aklimatisasi saat memasuki musim kemarau.

4. Peadangan pada Mata

Udara yang kering dan tidak sehat, debu dan asap yang beterbangan juga
membuat orang lebih mudah mengalami sakit mata di musim kemarau. Menggunakan
kacamata bisa menjadi salah satu cara pencegahan sakit mata.
Pengobatan yang diberikan tergantung dari penyebab infeksinya, perawatan yang
diberikan biasanya meliputi kompres, obat tetes mata, salep atau antibiotik. Hal yang
membuat sakit mata lama untuk sembuh karena adanya infeksi kedua yang biasanya
disebabkan oleh kuman atau bakteri.

Seperti musim hujan, musim kemarau juga datang bersama dengan ancaman
penyakit seperti yang telah dijabarkan di atas. Meski demikian, Anda dapat melakukan
berbagai upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit-penyakit tersebut. Untuk
menjaga kesehatan sekaligus meningkatkan imunitas tubuh, pastikan untuk
mengonsumsi makanan dengan gizi yang cukup, memenuhi kebutuhan cairan dengan
minum air putih setidaknya 8 gelas (2 liter) sehari, berolahraga secara rutin, istirahat
dengan cukup, serta menjaga kebersihan diri dengan kebiasaan sesederhana mencuci
tangan pakai sabun.

Anda mungkin juga menyukai