Anda di halaman 1dari 21

OBAT BENTUK

SEDIAAN PADAT

Khemasili K.
Obat bentuk sediaan padat
 Sediaan dg sistem “unit dose” kecuali pulvis
 Tiap unit puyer, tablet, kapsul, pil, suppositoria
mengandung dosis tertentu dari satu atau beberapa
komponen obat
 Keuntungan :
 Dokter relatif cepat menuliskan resep
 Penderita relatif cepat dilayani di apotek
 Kerugian :
 Obat hrs mengalami disintegrasi & disolusi dlm GIT
sebelum diabsorpsi utk mencapai sistemik
 On set of action lebih lama dp Solutio
 Bioavailabilitas obat tidak sempurna
PULVIS ATAU SERBUK
 Campuran yg homogen dari bahan2 yg
diserbukkan dlm keadaan relatif kering
 Derajat kehalusan ditentukan dg pengayak
 Resep utk obat dalam tidak dianjurkan
 Untuk obat luar efek lokal/tropikal
Contoh menulis resep pulvis / bedak
 R/ Acid. Salicylic 2%
Talcum ad 100
S. Salicyl bedak

 R/ Acid. Salicyl
Balsam Peruvian aa 2
Ad.Lanae 4
Magn. Oxyd
Zinci Oxyd aa 10
Talc. ad 100
S. Loco Purol bedak
PULVERES = PUYER
 Digunakan utk obat dalam
 Keuntungan :
 Berupa unit dose
 Dosis obat disesuaikan dg kebutuhan penderita secara
individual
 Lebih stabil dlm penyimpanan dp solutio
 Disolusi obat dlm GIT lebih cepat dp tablet

 Kerugian :
 Obat yg rasa pahit sukar tertutupi
 Obat yg merangsang mukosa mulut / saluran cerna dpt
mengganggu
PULVERES UNTUK OBAT DALAM

 Puyer adalah serbuk terbagi berupa


bungkus2 kecil dlm kertas unit dose system
 Berat 1 bungkus puyer : 300 – 500 mg, bila
kurang ditambah bahan inert sebagai
vehikulum : Sacharum lactis atau glucosum
 Dosis tiap obat yg ditulis dlm resep adalah
dosis untuk satu kali pemakaian (unit dose
system)
Contoh menulis resep Pulveres

 R/ Acetosal 150 mg
Luminal 5 mg
Codein 5 mg
S.L q.s.
m.f. pulv. d.t.d. no. XV
S. 3 d.d. pulv I
CAPSULAE = KAPSUL

 Sediaan obat terbungkus cangkang kapsul yg


umumnya terbuat dari gelatin
 Jenis kapsul :
 Kapsul keras berisikan bahan obat
kering
 Kapsul lunak berisikan bahan obat
berupa minyak misalnya vit A, D, E, K.
 Semua obat bentuk puyer dapat dimintakan
untuk diberikan dalam kapsul
CAPSULAE = KAPSUL

 Keuntungan :
 Dapat menutupi rasa obat yg tidak enak, pahit atau
amis
 Bhn obat tunggal atau campuran dpt diberikan dlm
kapsul dg ukuran yg sesuai no. 00, 0,1,2,3,4
 Kapsul lebih lemas dp tablet lebih mudah
ditelan
 Dpt dilapisi bhn tertentu ( enteric coating) dg tujuan
sama dg tablet bersalut enterik
 Bhn obat yg dimasukkan kapsul bisa berupa granul yg
terlapis sustained release, contoh Rhinos SR
Contoh menulis resep kapsul

 R/ Caps Chloramphenicol 250 mg no. XX


S. 4 d.d. caps I

 R/ Acetosal 500 mg
Luminal 30 mg
Codein 10 mg
f.pulv. da in caps t.d. no. XV
S. 3 d.d. caps I
TABULAE COMPRESSAE =
COMPRESSI = TABLET
 Sediaan padat yg kompak, dibuat secara
kempa cetak, berbentuk pipih , kedua
permukaan rata atau cembung, mengandung
satu atau beberapa bahan obat, dg atau
tanpa zat tambahan.
 Tablet bersalut = tablet yg dilapisi bahan
tertentu :
 Tablet bersalut gula
 Tablet bersalut selaput/film
 Tablet bersalut enterik
TABULAE COMPRESSAE =
COMPRESSI = TABLET
 Tujuan menyalut tablet :
 Meningkatkan stabilitas bahan obat yg mudah
rusak karena kelembaban udara atau oksigen
 Menutupi rasa bahan obat yg tidak enak
 Menghindari penguapan bahan dlm tablet
 Memperbaiki rupa
 Identifikasi produk pabrik tertentu
TABULAE COMPRESSAE =
COMPRESSI = TABLET
 Tujuan tablet bersalut enterik :
 Menghindari iritasi obat pada mukosa
lambung
 Menghindari dekomposisi obat dalam lambung
 Menghindari proses digestif pd lambung
 Obat yg bersifat alkalis yg dpt menetralisir
asam lambung
TABULAE COMPRESSAE =
COMPRESSI = TABLET
 Keuntungan :
 Berupa unit dose system
 Dokter mudah/cepat menuliskan resep dan pasien
cepat dilayani diapotek krn tidak perlu diracik
 Lebih mudah disimpan dan dibawa
 Sebagian orang lebih mudah menelan tablet dp puyer
 Kerugian :
 Komposisi dan dosis obat sudah tetap tidak
dapat diubah menyulitkan pemberian terapi
individu
 Waktu disintegrasi dan disolusi bila tidak memenuhi
syarat sasaran kadar obat dalam plasma
tidak tercapai
Macam-macam tablet

 Dragee = tablet bersalut gula


 Lozenges = tablet isap
 Tablet sublingual dan intrabucal
 Tablet bersalut enterik
 Tablet “sustained release”
 Tablet vaginal
 Tablet implantasi
Contoh menulis resep tablet

 R/ Parasetamol 500 mg No. XV


S. 3 d.d. tabl I

 R/ Isosorbid Dinitrat 5 mg No. XX


S. 3 d.d. Tabl I sub lingual
SUPPOSITORIA = PIL TARUH

 Bentuk sediaan padat mengandung obat yg


dimasukkan kedalam salah satu rongga
tubuh :
 Rectum : suppositoria analia
 Vagina : suppositoria vaginalia atau ovula
 Urethra : suppositoria urethralia / bougie /
bacilla
 Syarat :
 Pd suhu kamar harus padat
 Setelah dimasukkan mencair dan melarut
Suppositoria analia

 Bentuk : torpedo ( yg terbaik), peluru dan kerucut


 Tujuan :
 Untuk efek lokal, misalnya hemorrhoid, fisura ani
 Untuk efek sistemik (pilihan terakhir) misalnya
a. pasien berobat jalan tidak dpt diberikan per injeksi
b. hyperemesis atau post op tractus digestivus atas
c. tidak bisa menelan
d. obat dirusak oleh enzim pencernaan
 Bentuk sup untuk efek sistemik a.l : spasmolitika,
hipnotika, tranquilizer, kardiaka, antiashmatika
Suppositoria vagianlia = ovula

 Bentuk : telur
 Tujuan : untuk efek lokal misalnya pada fluor
albus, trichomonas vaginalis,
 Kadang2 disebut tablet vaginal
Suppositoria urethralia = bacilla

 Bentuk : batang
 Sekarang jarang digunakan
Contoh menulis resep suppositoria

 R/ Supp. Anti hemorrhoid No. V


S. post defaec. Supp I per rectum

 R/ Albothyl ovula no. VI


S. a.n. ovula I per vagina

Anda mungkin juga menyukai