Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya kepada kita
semua sehingga kita masih dapat melaksanakan segala yang diperintahkan–Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya. Sholawat serta salam kita jungjungkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

Dalam kesempatan ini kami menyapaikan rasa hormat dan terimakasih kepada ibu
Ns.Mey Nurrohmah, S.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah Kegawatdaruratan dan
semua teman-teman yang telah membantu dan memberikan motivasi sehingga dapat
terselesainya tugas ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas ini. Sehingga kritik
dan saran yang sifatnya membangun, sangat kami harapkan untuk penyempurnaan tugas ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tangerang, 20 April 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………..

Daftar Isi ……………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..

A. Latar Belakang …………………………………………….


B. Rumusan Masalah ……………………………………….....
C. Tujuan Umum ……………………………………………
BAB II TINJAUAN TEORI ………………………………………
A. Definisi …………………………………………………….
B. Etiologi …………………………………………………….
C. Manifestasi Klinis …………………………………………
D. Pathway ……………………………………………………
E. Komplikasi …………………………………………………
F. Pemeriksaan Penunjang ……………………………………
G. Penatalaksanaan Medis ……………………………….
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ……………………………..
A. Pengkajian ……………………………………………………
B. Diagnosa Keperawatan …………………………………..….
C. Intervensi Keperawatan ………………………………..……
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berat insulin dan disertai gangguan metabolism protein, karbohidrat dan lemak,.
Keadaan ketoasidosis diabetikum adalah kasus kedaruratan endrokrinologi yang
disebabkan oelh defisiensi insulin relatif atau absolute. Ketoasidosis diabetic juag
merupakan komplikasi akut diabetes mellitus yang ditandai dengan dehidrasi
kehilangan elektrolit, dan asidosis. Ketoasidosis ini diakibatkan oleh merupakan
gangguan metabolism yang paling serius pada diabetes ketergantungan insulin.
Ketoasidosis diabetickum lebih sering terjadi pada usia kurang dari 65 tahun.
Ketoasidosis diabetikum lebih sering terjadi pada perempuan disbanding laki-laki.
Surveillance diabtes nasional program Centers for Desease Control (CDC)
memperkirakan bahwa ada 115.000 pasien pada tahun 2003 di Amerika Serikat,
sedangkan pada tahun 1980 jumlahnya 62.000. Disisi lain, kematian KAD per
100.000 pasien diabetes menurun antara tahun 1985-2002 dengan pengurangan
kematian terbesar diantara mereka yang berusia 65 tahun atau lebih tua dari 65 tahun.
Kematian di KAD terutama disebabkan oleh penyakit pengendapan yang mendasari
dan hanya jarang komplikasi metabolic hiperglikemia atau ketoasidosis. Adanya
gangguan regulasi insulin dapat cepat menjadi ketoasidosis diabetic manakala terjadi
diabetic tipe 1 yang tidak terdiagnosa, ketidakseimbangan jumlah intake manakan
dengan insulin, adolescen dan pubertas, aktivitas yang tidak terkontrol pada diabetes,
dan stres yang berhubungan dengan penyakit, trauma, atau tekanan emosional.
Perawatan pada pasien yang mengalami KAD antara lain meliputi dehidrasi
pemberian kalium lewat infuse, dan pemberian insulin. Beberapa komplikasi yang
mungkin selama pengobatan KAD adalah edema paru, hipertrigliseridemia, infark
miokard akut dan komplikasi iatrogenic ialah hipoglikemia, hipokalemia, edema otak,
dan hipokalasemia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja masalah-masalah kesehatan pada penyakit ketoasidosis diabetik?
a. Apa definisi dari penyakit ketoasidosis diabetik?
b. Apa penyebab dari penyakit ketoasidosis diabetik?
c. Apa tanda dan gejala dari penyakit ketoasidosis diabetik?
d. Bagaimana pathway dari penyakit ketoasidosis diabetik?
e. Apa komplikasi dari penyakit ketoasidosis diabetik?
2. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari penyakit ketoasidosis diabetic?
3. Bagaimana penatalaksanaan penyakit ketoasidosis diabetik?
4. Apa tindakan keperawatan yang spesifik ?
5. Bagaimana asuhan keperawatan pada penyakit ketoasidosis diabetik?

C. Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengerti dan memahami:
1. Masalah kesehatan pada penyakit ketoasidosis diabetik
a. Mengetahui definisi dari penyakit ketoasidosis diabetik
b. Mengetahui penyebab dari penyakit ketoasidosis diabetik
c. Mengetahui tanda dan gejala dari penyakit ketoasidosis diabetik
d. Mengetahui bagaimana patofisiologi dari penyakit ketoasidosis diabetik
e. Mengetahui komplikasi dari penyakit ketoasidosis diabetik
2. Mengetahui pemeriksaan penunjang dari penyakit ketoasidosis diabetic
3. Memahami bagaimana penatalaksanaan pada penyakit ketoasidosis diabetik?
4. Mengetahui dan memahami tindakan keperawatan yang spesifik ?
5. Mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada penyakit ketoasidosis
diabetik?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Ketoasisods adalah gangguan metabolik paling serius pada DM tipe 1 dan sering
menyebabkan rawat inap RS. Asidosis metabolik berkembang dari pengaruh asam
(PH rendah) akibat keton asetoasetat dan hidroksibutirat-beta. Kondisi ini disebut
ketoasidosis diabetik. Asidosis berat mungkin menyebabkan klien diabetes
kehilangan kesadaran, disebut koma diabetik. Ketoasidosis diabetik selalu dinyatakan
sebuah kegawatdaruratan medis dan memerlukan perhatian medis segera. (
Black,2013)
Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi metabolik yang
ditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama disebabkan oleh defisiensi
insulin absolut atau relatif. KAD dan hipoglikemia merupakan komplikasi akut
diabetes melitus yang serius dan membutuhkan pengelolaan gawat darurat. Akibat
diuresis osmotik, KAD biasanya mengalami dehidrasi berat dan bahkan dapat sampai
menyebabkan syok. Ketoasidosis diabetik (KAD) merupakan komplikasi akut
diabetes melitus yang ditandai dengan dehidrasi, kehilangan elektrolit dan asidosis.
Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai
gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini merupakan
gangguan metabolisme yang paling serius pada diabetes ketergantungan insulin.

B. Etiologi
Penyebab umum ketoasidosis diabetik termasuk berikut:
1. Memakai terlalu sedikit insulin
2. Mangkir menggunakan insulin
3. Ketidakmampuan memenuhi peningkatan kebutuhan insulin yang dibuat oleh
pembedahan, trauma, kehamilan, stres, pubertas, atau infeksi
4. Berkembangnya resistensi insulin melalui kehadiran antibodi insulin
C. Manifestasi Klinis
 Nyeri perut
 Anoreksia
 Dehidrasi
 Bau buah-buahan keton pada pernafasan
 Hiperpneu atau pernafasan kussmaul
 Hipotensi
 Gangguan tingkat kesadaran atau koma
 Mual muntah
 Poliuria
 Somnolen
 Takikardi
 Haus
 Gangguan penglihatan
 Hangat, kulit kering
 Lemah
 Penurunan BB
 Hipotensi
 Gangguan tingkat kesadaran atau koma

D. Pathway
Terlampir
E. Komplikasi
1. ARDS (adult respiratory distress syndrome)
Patogenesis terjadinya hal ini belum jelas, kemungkinan akibat rehidrasi yang
berlebihan, gagal jantung kiri atau perubahan permeabilitas kapiler paru.
2. DIC (disseminated intravascular coagulation)
3. Edema otak
Adanya kesadaran menurun disertai dengan kejang yang terjadi terus menerus akan
beresiko terjadinya edema otak.
4. Gagal ginjal akut
Dehidrasi berat dengan syok dapat mengakibatkan gagal ginjal akut.
5. Hipoglikemia dan hiperkalemia
Terjadi akibat pemberian insulin dan cairan yang berlebihan dan tanpa
pengontrolan.

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Analisa Darah
a. Kadar glukosa darah bervariasi tiap individu
b. pH rendah (6,8 -7,3)
c. PCO2 turun (10 – 30 mmHg)
d. HCO3 turun (<15 mEg/L)
e. Keton serum positif, BUN naik
f. Kreatinin naik
g. Ht dan Hb naik
h. Leukositosis
i. Osmolalitas serum meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l
2. Elektrolit
a. Kalium dan Natrium dapat rendah atau tinggi sesuai jumlah cairan yang hilang
(dehidrasi).
b. Fosfor lebih sering menurun
3. Urinalisa
a. Leukosit dalam urin
b. Glukosa dalam urin
4. EKG gelombang T naik
5. MRI atau CT-scan
6. Foto toraks

G. Penatalaksanaan Medis
1. Rehidrasi
2. Koreksi ketidakseimbangan asam basa
3. Mengembalikan ke status katabolisme KH dari status Katabolisme lemak dengan
memberikan insulin
4. Mengidentifikasi serta mengoreksi
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KETOASIDOSIS DIABETIK

Kasus
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai