4 Bab 2
4 Bab 2
4 4
Keterangan kekuatan otot:
5 : normal, semua gerakan dapat dilakukan
4 : dapat melawan berat dan melawan tahanan
3 : dapat melawan gaya berat tetapi tidak dapat melawan
tahanan
2 : otot hanya bergerak bila gaya berat dihilangkan
1 : kontraksi otot minimal dapat terasa pada otot
bersangkutan tanpa mengakibatkan tekan gerak
0 : tidak ada kontraksi otot sama sekali/ paralisis total
f. Sistem Integumen
Anamensa : klien mengatakan tidak ada riwayat alergi
terhadap makanan, minuman, dan obatan
1) Inspeksi: warna kulit putih, kulit lembab, klien tampak
bersih, rambut tertata rapi ada uban, rambut tidak rontok.
2) Palpasi: Turgor Kulit baik < 3detik, tidak ada edema pada
kepala, CRT pada ibu jari < 2 detik
g. Sistem Persarafan
Anamnesa: Klien mengatakan menggunakan kacamata karena
tidak bisa membaca
1) Inspeksi: Bentuk muka: simetris, mulut simetris
Sensibilitas ekstremitas kiri dan kanan (jari-jari kaki)
2) Tingkat kesadaran : Kualitatif: Compos Mentis
Kuantitatif: GCS 15(E=4,M=6,V=5), pupil isokor,
r.c. 2/2 mm,
3) kekuatan motorik
5 5
4 4
h. Sistem reproduksi
1) Inspeksi :Labia mayora dan labia minora lengkap, tidak
ada sekret, tidak ada lecet atau luka anus
2) Palpasi : tidak ada edema pada vagina dan anus
4. Data psikologi
1) status emosi: Klien tampak tenang
2) Konsep diri (gambaran diri, harga diri,ideal diri, identitas diri,
perannya): klien menerima penyakit yang di deritanya sekarang
dan serahkan semuanya pada yang maha kuasa dan terus
berjuang untuk sembuh.
a) Gambaran diri : klien mengatakan bahwa dirinya adalah
seorang perempuan
b) Harga diri : klien mengatakan bahwa dirinya sangat
berarti dalam keluarga dan masyarakat
c) Ideal diri : klien mengatakan bahwa dalam dirinya
yang paling ia sukai adalah hidung
d) Identitas diri : klien mengatakan bahwa dalam
keluarga ia berperan sebagai ibu rumah tangga dalam
keluarga dan sebagai nenek bagi cucu-cucunya
e) Peran : klienmengatakan dalam keluarga ia
berperan sebagai istri bagi suaminya dan ibu bagi anak-
anaknya dan sebagai nenek bagi cucu-cucunya.
3) Komunikasi (kejelasan arti kulasi, intonasi, cepat lambatnya):
klien berbicara lancar, klien mau menerima motivasi dan
edukasi yang diberikan oleh perawat dan mampu
menyampaikan keluhan dengan baik.
4) Pola interaksi: klien mengatakan paling dekat dengan adiknya
selama dirumah sakit dan klien sangat terbuka dengan perawat
5) Pola mengatasi masalah: klien mengatakan penyakit yang ia
derita adalah cobaan dari Tuhan dan ia hanya berdoa kepada
Tuhan agar mendapat penyembuhan
5. Data sosial – spiritual
1) Hubungan sosial: Klien mengatakan sebelum sakit klien selalu
akrab dengan tetangga, suami dan anak-anaknya serta cucu-
cucunya. Setelah sakit klien tidak bisa akrab dengan tetangga
dan cucu-cucucnya karena klien terbaring lemas dirumah sakit
2) Kultur yang diikuti: tidak terkaji
3) Gaya hidup: klien mengatakan dirumah klien makan 3x sehari,
klien makan dengan daging, sayur-sayuran serta buah-buahan,
terkadang klien diajak anaknya untuk makan diluar seperti
restoran.
4) Kegiatan agama dan relasasi dengan Tuhan: Klien mengatakan
sebelum sakit klien sellau ikut mengaji, rajin sholat, dan puasa
tepat waktu.
6. Persepsi klien terhadap penyakitnya: klien mengatakan bahwa
penyakit yang ia derita adalah cobaan dari Tuhan.
7. Data penunjang
a. Laboratorium
Tanggal 11 Agustus 2016 jam
1 Hematologi rutin
Hemoglobin L 9,8 g/dl=L
Hemotokrit L 29 10 3/ uL 12,0-16,0
Jumlah leukosit 0.97 10 3/ uL 35,0-47,0
Jumlah trombosit 3,22 10 3/ uL 4,50-11,0
Kimia klinik 150-450
SGOT (AST) 18 u/L <31
SGPT (AST) 7 u/L <34
Ureum darah H 120 Mg/dL 10-50
Kreatinin darah H 5.4 Mg/dL 0.6-1.1
Glukosa darah 154 <160
sewaku
Natrium (sodium) L 131 Mmol/L 135-148
Ureum
(potassium) 4.5 Mmol/L 3.5-5.3
8. Terapi (oral dan parenteral/injeksi)
a. Obat injeksi
\
b. Obat oral
c. B
N Nama obat Dosis Indikasi Kontraindik Efek
o asi samping
ANALISA DATA
Pelepasan mediator
kimia
Persepsinya
dihipotalamus
Nyeri
2. Berikan 2. Mencega
aktivitas h
alternativ kelelahan
e yang
berlebiha
n
3. Mengindi
3. Pantau
kasikan
TTV
tingkat
aktivtas
yang
dapat
ditolerans
i secara
fisiologis
4. Tingkatk 4. Meningk
an atkan
partisipas kepercay
i pasien aan dini
dalam yang
melakuk positif
an sesuai
aktivitas tingkat
sehari- aktivitas
hari dan yang
dapat dapat
ditoleran ditolerans
si i pasien
5. Kaji 5. Memberi
ulang kan
seri EKG informasi
berhubun
gan
dengan
kemajuan
atau
perbaikan
infark
fungsi
ventrikel,
keseimba
ngan
elektrolit
dan efek
terapi
obat
6. Mengetah
6. Ukur
io
intake
keseimba
outpu
ngan
cairan
dalam
tubuh
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi hari 1
Evaluasi hari 2
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Berdasarkan tinjauan teori, tinjauan kasus, dan pembahasan dapat di
ambil kesimpulan, dari hasil pengkajian Ny N di dapatkan data yang
menunjang untuk mengarah pada diagnosa Congesty Herat Failure (CHF)
dengan data yang di peroleh dari pengkajian di lakukan dengan pasien dan
keluarga pasien, pengamatan langsung, membaca catatan medik dan catatan
keperawatan serta kerja sama dengan tim kesehatan lain yang bersangkutan
delam pengelolaan, dalam literatur tidak semua diagnosa keperawatan di
temukan dalam kasus nyata, hanya empat masalah yang muncul dan hal di
sesuaikan dengan kondisi pasien saat pengkajian yaitu masalah
ketidakefektifan pola napas, nyeri, intoleransi aktivitas dan resiko tinggi
penurunan curah jantung.
2. Saran
Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny. N di
ruangan Maria RS Cahya Kawaluya maka di sarankan dalam pemberian
asuhan keperawatan perlu adanya keikutsertaan keluarga, karena keluarga
merupakan orang terdekat pasien yang tahu perkembangan dan kebiasaan
pasien.