Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diit untuk Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Pengertian, tujuan, diit garam, cara mengatasi dan mencegah
hipertensi
Sasaran : Pasien dengan hipertensi
Target : -
Hari/tanggal :
Waktu :
Penyuluh : Mahasiswa STIKES Borromeus
Tempat : Ruang Maria 4, Rumah Sakit Santo Borromeus

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan sasaran dapat


memahami pentingnya diit dan mengetahui cara mengatasi dan mencegah
hipertensi.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi diharapkan peserta
mampu :
a. Menyebutkan kembali pengertian hipertensi
b. Memahami tujuan dari diit garam
c. Memahami jenis-jenis diit garam
d. Menyebutkan cara mengatasi dan mencegah hipertensi

III. Strategi Pelaksanaan


1. Metode : Ceramah dan diskusi
2. Media : leaflet
3. Garis besar materi (penjelasan terlampir):
 Pengertian Hipertensi
 Penyebab Hipertensi
 Diit garam untuk Hipertensi
 Cara mengatasi dan mencegah hipertensi

IV. Pelaksanaan kegiatan


No. Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Pendahuluan 3 menit Pendahuluan
 Salam Pembuka  Membalas salam
 Perkenalan  Memperhatikan
 Menyampaikan  Menyimak
tujuan penyuluhan
 Apersepsi  Mendengarkan,
menjawab
pertanyaan

2. Kerja 15 menit  Penyampaian garis  Memperhatikan


besar materi penjelasan dan
mencermati materi
 Membuka sesi  Mengajukan
tanya jawab pertanyaan
 Menjawab  Memperhatikan
pertanyaan jawaban yang
diberikan
 Evaluasi  Menjawab
Pertanyaan
3. 1 menit 2 menit  Menyimpulkan  Mendengarkan

 Mengakhiri  Menjawab salam


dengan salam

V. Setting Tempat

3 2 3

Keterangan gambar:
1. Perawat
2. Pasien
3. Keluarga pasien

VI. Pengorganisasian kelompok


Perawat :-
Pasien :-
Keluarga pasien :-

VII. Rencana Evaluasi


 Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum kegiatan
 Evaluasi Proses
- Kegiatan berlangsung tepat waktu.
- Tempat : -
 Evaluasi Hasil
1. Peserta penyuluhan mampu menjelaskan pengertian hipertensi
2. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan tujuan diit untuk hipertensi
3. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan diit garam untuk hipertensi
4. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan cara mengatasi dan mencegah
hipertensi

VIII. Referensi :
Robbin. 2007. Buku Ajar Patofisiologi volume 2, Edisi 7. Penerbit Buku
Kedokteran : EGC
Joyce M Black. 2009. Medical Surgical Nursing : Clinical management for
positive Outcome
Price A Sylvia. 2015. Patofisiologi Kondes Klinis Proses-proses Penyakit.
Penerbit Buku Kedokteran : EGC
Ignatavicius & Workman. 2013. Medical Surgical Nursing: Patient-Centered
Collaborative Care. Seventh Edition, Volume One. USA: Elsevier.
LAMPIRAN : MATERI
1. Pengertian Penyakit
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistol sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin
besar bersikonya. (Sylvia A.price, 2015)
Hipertensi adalah kenaiakan tekanan darah sistolik lebih dari 130 mmHg yang
intermiten atau terus-menerus atau tekanan darah diastolik lebih dari 89 mmHg.
(Lydia Djayasaputra, 2013)
Hipertensi secara pragmatis didefinisikan sebagai level tekanan darah di mana di
atas level tersebut intervensi terapeutik terbukti menurunkan risiko perkembangan
penyakit kardiovaskular. ( Philip I.Aaronson & Jeremy P.T.Ward ,2010)

2. Tujuan Diit Garam


Untuk mengurangi kadar garam dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan
darah pada penyakit Hipertensi

3. Diit rendah garam


 Diit rendah garam I
Dalam pemasakan tidak ditambahkan garam dasar sama sekali. Makanan ini
diberikan pada penderita hipertensi berat (diastole>114 mmHg)
 Diit Rendah Garam II
Dalam pemasakan dibolehkan menggunakan ¼ sendok teh garam dapur.
Makanan ini diberikan untuk penderita hipertensi sedang (diastole 100-114
mmHg)
 Diit Rendah Garam III
Dalam pemasakan dibolehkan menggunakan ½ sendok teh garam dapur.
Makanan ini diberikan untuk penderita hipertensi ringan (diastole <100
mmHg).
4. Cara mengatasi dan mencegah hipertensi
Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:
a. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa,
gajih).
b. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, crakers,
keripik dan makanan kering yang asin).
c. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta
buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
d. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur atau buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
e. Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonnaise, serta sumber protein
hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning
telur, kulit ayam)
f. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco
serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.
g. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

Cara mengatasi dan mencegah Hipertensi adalah :

a. Periksakan tekanan darah secara teratur

b. Diit

c. Menghindari makanan yang berlemak

d. Mengurangi asin atau garam

e. Menjaga keseimbangan berat badan

f. Hindari minum minuman keras (beralkohol) dan kurangi/hentikan merokok

g. Istirahat yang cukup

h. Hindari stress

i. Olah raga yang teratur

j. Taati petunjuk pemakian obat dari dokter

k. Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan


garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.

l. Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 – 175 mEq/hari) dapat
memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu,
pemberian kalium juga membantu untuk mengganti kehilangan kalium dan
rendah natrium. Pada umumnya dapat dipakai ukuran sedang (50 gram) dari
apel (159 mg kalium), jeruk (250 mg kalium), tomat (366 mg kalium), pisang
(451 mg kalium) kentang panggang (503 mg kalium) dan susu skim 1 gelas
(406 mg kalium). Kecukupan kalsium penting untuk mencegah dan
mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju
rendah natrium dapat memenuhi kebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan
kebutuhan kalsium perhari rata-rata 808 mg.

m. Pada ibu hamil makanan cukup akan protein, kalori, kalsium dan natrium
yang dihubungkan dengan rendahnya kejadian hipertensi karena kehamilan.
Namun pada ibu hamil yang hipertensi apalagi yang disertai dengan bengkak
dan protein urin (pre eklampsia), selain obat-obatan dianjurkan untuk
mengurangi konsumsi garam dapur serta meningkatkan makanan sumber Mg
(sayur dan buah-buahan).

Anda mungkin juga menyukai